Endang susilawati,SKM.M.Kes
POLTEKES DEPKES MEDAN
DEPARTEMEN JIWA-KOMUNITAS
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu mengkaji data masalah waham
2. Mampu menetapkan diagnosa keperawatan
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan kepada
pasien
4. Mampu melakukan tindakan keperawatan kepada
keluarga
5. Mampu mengevaluasi kemampuan pasien dan
keluarga
6. Mampu mendokumentasikan tindakan keperawatan
yang telah dilakukan
Pengertian
Waham adalah
suatu keyakinan yang salah yang
dipertahankan secara kuat/terus
menerus namun tidak sesuai dengan
kenyataan (Cook & Fontaine, 2000)
.
Waham adalah
Suatu sistem kepercayaan
yang tidak dapat
divalidasi/dipertemukan
dengan realitas (Haber,1998).
RENTANG RESPON WAHAM
Respon Respon
Adaptif Maladaptif
Pikiran logis Distorsi pikiran Gangguan
Persepsi akurat Ilusi pikiran/waham
Emosi konsisten Reaksi emosi Sulit berespon
dgn pengalaman berlebihan /kurang emosi berlebihan
Perilaku sesuai Perilaku aneh/tdk Perilaku kacau
Berhubungan biasa Isolasi sosial
sosial Menarik diri
PENGKAJIAN
Faktor predisposisi
Faktor Presipitasi
Mekanisme Koping
Perilaku
Faktor Predisposisi
Genetik; diturunkan
Neurobiologis; adanya gangguan pada kosteks
pre frontal dan kosteks limbik
Neurotransmiter; abnormalitas pada dopamin,
serotonin, dan glutamat
Virus: paparan virus influenza pd
trimester III
Psikologis: ibu pencemas, terlalu melindungi,
ayah tdk peduli
Faktor Presipitasi
Proses pengolahan informasi yang
berlebihan
Mekanisme penghantaran listrik yang
abnormal
Adanya gejala pemicu
Mekanisme Koping
Regresi
Proyeksi
Menarik diri
Pada keluarga: mengingkari
Perilaku waham
Tanda dan Gejala waham:
1. Waham kebesaran
Meyakini memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya ini pejabat di departemen
kesehatan lho..” atau “Saya punya
tambang emas”
2. Waham Curiga
Meyakini ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya tahu..seluruh saudara saya
ingin menghancurkan hidup saya
karena mereka iri dengan
kesuksesan saya”
Perilaku Waham
Tanda dan Gejala waham:
3. Waham Agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang
kali tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh: “Menurut agama saya, saya harus menggunakan pakaian putih
setiap hari kalau tidak saya tidak masuk surga”
4. Waham Somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya sakit kanker”, setelah pemeriksaan
laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker
namun pasien terus mengatakan bahwa ia
terserang kanker.
5. Waham Nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Ini kan alam kubur ya, semua yang ada disini
adalah roh-roh”
Perilaku Waham
Tanda dan Gejala waham:
Menguatkan waham
WAHAM
.
POHON MASALAH:
waham……
Membantu pasien memenuhi waham, dan jenis waham yang dialami pasien
kebutuhannya beserta proses terjadinya
Menganjurkan pasien memasukkan Menjelaskan cara-cara merawat pasien waham
SP II p SP II k
Mengevaluasi jadwal kegiatan Melatih keluarga mempraktekkan cara
SP III p SP III k
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas
semuanya ini harus ibu minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang,
dan jam 7 malam”.
– “Bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering, untuk
membantu mengatasinya ibu bisa mengisap-isap es batu.
– “Bila terasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya istirahat dan
jangan beraktivitas dulu”
– “Sebelum minum obat ini ibu lihat dulu label di kotak obat apakah
benar nama ibu tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam
berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah
benar ?”
Soep, SKp. 05/04/09
TINDAKAN KEPERAWATAN
14. Diskusikan akibat yang terjadi bila pasien berhenti
minum obat tanpa konsultasi
“Bu, obat-obat ini harus diminum secara teratur dan
kemungkinan besar harus ibu minum dalam waktu
yang lama. Sebaiknya ibu tidak menghentikan sendiri
obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi
dengan dokter”