Anda di halaman 1dari 21

Efek samping Epinefrin

Oleh : Nabila Wahida


Epinefrin
• Epinefrin atau adrenalin adalah sebuah hormon
yang memicu reaksi terhadap tekanan dan
kecepatan gerak tubuh. Reaksi sering rasakan
adalah frekuensi detak jantung meningkat.

• Sifat-sifat dari epinefrin adalah sukar larut


dalam air, tidak larut dalam etanol (95%)
Sintesis epinefrin
• di dalam hati, asam amino tirosin akan
dibentuk dari fenilalanin. Senyawa ini akan
diambil dari darah masuk kedalam aksoplasma
disini dengan bantuan tirosinhidroksilase akan
dihidroksilasi pada cincin aromatisnya menjadi
dihidroksifenilalanin (Dopa) dan akhirnya
senyawa ini oleh dopa-dekarboksilase
didekarboksilasi menjadi dopamine
Kardiovaskular
• Efek epinefrin memepengaruhi vaskular
terutama pada arteriol kecil dan sfingter
prekapiler
• dominasi reseptor α menyebabkan peningkatan
resistensi perifer yang berakibat peningkatan
tekana darah
• pada waktu kadar epinefrin menurun, efek
terhadap reseptor α menurun/menghilang,
sedangkan efek epinefrin terhadap reseptor β2
masih ada hipotensi sekunder
• Epinefrin dalam dosis minimal dapat
mempengaruhi tekanan darah, meningkatkan
resistensi pembuluh darah ginjal dan
mengurangi aliran darah ginjal sebanyak 40%.
• Tekanan darah arteri maupun vena paru
meningkat oleh epinefrin.
• Epinefrin memperpanjang waktu diastolik,
meningkatkan tekanan darah aorta, dan
menyebabkan dilepaskannya adenosin, suatu
metabolit yang bersifat vasodilator, akibatnya
terjadi peningkatan kontraksi jantung dan
konsumsi oksigen miokard dimana semuanya
ini akan meningkatkan aliran darah koroner.
• Epinefrin dalam dosis yang tidak banyak dapat
mempengaruhi tekanan darah, meningkatkan
resistensi pembuluh darah ginjal dan
mengurangi aliran darah ginjal sebanyak 40%.
• Epinefrin mengaktivasi reseptor ß1 di otot
jantung, sel pacu jantung dan jaringan
konduksi merupakan efek inotropik dan
kronotropik positif epinefrin pada jantung
• Dosis epinefrin yang berlebih di samping
menyebabkan tekanan darah naik sangat tinggi,
juga menimbulkan kontraksi ventrikel prematur,
diikuti takikardi ventrikel, dan akhirnya fibrilasi
ventrikel
• Epinefrin mempercepat konduksi sepanjang
jaringan konduksi, mulai dari atrium ke nodus
atrioventrikular (AV), sepanjang bundle of His
dan serat Purkinje sampai ke ventrikel.
Saluran cerna
• Melalui reseptor α dan β2, epinefrin
menimbulkan relaksasi otot polos saluran cerna
dimana tonus dan motilitas usus dan lambung
berkurang
• Pada spingter pilorus dan ileosekal, epinefrin
menimbulkan kontraksi melalui aktivasi
reseptor α1
Uterus
• Otot polos uterus manusia mempunyai reseptor
α1 dan β2. Responsnya terhadap Epinefrin
berbeda-beda, tergantung pada fase kehamilan
dan dosis yang diberikan.
• kehamilan trimester akhir dan diwaktu partus,
epinefrin menghambat tonus dan kontraksi
uterus
Kandung kemih
• Epinefrin menyebabkan relaksasi otot detrusor
melalui reseptor β2 dan kontraksi otot trigon
dan sfingter melalui reseptor α1, sehingga dapat
menimbulkan kesulitan urinasi serta retensi
urin dalam kandung kemih
Pernafasan
• Epinefrin mempengaruhi pernapasan dengan
cara merelaksasi otot bronkus melalui reseptor
β2
• epinefrin juga menghambat penglepasan
mediator inflamasi dari sel-sel mast melalui
reseptor β2, serta mengurangi sekresi bronkus
dan kongesti mukosa melalui reseptor α1
Susunan saraf pusat
• Epinefrin tidak mempunyai efek stimulasi SSP
yang kuat karena obat ini relatif polar sehingga
sukar masuk SSP
• Efek tidak langsung menimbulkan
kegelisahan, rasa kuatir, nyeri kepala dan
tremor, sebagian karena efeknya pada sistem
kardiovaskular
Sistem Metabolisme
• Epinefrin juga menyebabkan penghambatan sekresi
insulin berkurangnya ambilan (uptake) glukosa
oleh jaringan perifer
• Akibatnya, terjadi peningkatan kadar glukosa dan
laklat dalam darah, dan penurunan kadar
glikogen dalam hati dan otot rangka.
• Epinefrin melalui aktivasi reseptor β3
meningkatkan aktivitas lipase trigliserida dalam
jaringan lemak mempercepat pemecahan
trigliserida menjadi asam lemak bebas dan
gliserolkadar asam lemak bebas dalam darah
meningkat.
Kelenjar
• kebanyakan kelenjar mengalami penghambatan
sekresi disebabkan berkurangnya aliran darah
akibat vasokonstriksi oleh reseptor α.
Mata
• Epinefrin biasanya menurunkan tekanan
intraokuler karena berkurangnya pembentukan
cairan mata akibat vasokonstriksi.
Efek samping
• Palpitasi
• Takikardi
• Aritmia
• Hipertensi
• Tremor
• Nyeri kepala
• Edem paru akut
• alergi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai