Epinefrin • Epinefrin atau adrenalin adalah sebuah hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Reaksi sering rasakan adalah frekuensi detak jantung meningkat.
• Sifat-sifat dari epinefrin adalah sukar larut
dalam air, tidak larut dalam etanol (95%) Sintesis epinefrin • di dalam hati, asam amino tirosin akan dibentuk dari fenilalanin. Senyawa ini akan diambil dari darah masuk kedalam aksoplasma disini dengan bantuan tirosinhidroksilase akan dihidroksilasi pada cincin aromatisnya menjadi dihidroksifenilalanin (Dopa) dan akhirnya senyawa ini oleh dopa-dekarboksilase didekarboksilasi menjadi dopamine Kardiovaskular • Efek epinefrin memepengaruhi vaskular terutama pada arteriol kecil dan sfingter prekapiler • dominasi reseptor α menyebabkan peningkatan resistensi perifer yang berakibat peningkatan tekana darah • pada waktu kadar epinefrin menurun, efek terhadap reseptor α menurun/menghilang, sedangkan efek epinefrin terhadap reseptor β2 masih ada hipotensi sekunder • Epinefrin dalam dosis minimal dapat mempengaruhi tekanan darah, meningkatkan resistensi pembuluh darah ginjal dan mengurangi aliran darah ginjal sebanyak 40%. • Tekanan darah arteri maupun vena paru meningkat oleh epinefrin. • Epinefrin memperpanjang waktu diastolik, meningkatkan tekanan darah aorta, dan menyebabkan dilepaskannya adenosin, suatu metabolit yang bersifat vasodilator, akibatnya terjadi peningkatan kontraksi jantung dan konsumsi oksigen miokard dimana semuanya ini akan meningkatkan aliran darah koroner. • Epinefrin dalam dosis yang tidak banyak dapat mempengaruhi tekanan darah, meningkatkan resistensi pembuluh darah ginjal dan mengurangi aliran darah ginjal sebanyak 40%. • Epinefrin mengaktivasi reseptor ß1 di otot jantung, sel pacu jantung dan jaringan konduksi merupakan efek inotropik dan kronotropik positif epinefrin pada jantung • Dosis epinefrin yang berlebih di samping menyebabkan tekanan darah naik sangat tinggi, juga menimbulkan kontraksi ventrikel prematur, diikuti takikardi ventrikel, dan akhirnya fibrilasi ventrikel • Epinefrin mempercepat konduksi sepanjang jaringan konduksi, mulai dari atrium ke nodus atrioventrikular (AV), sepanjang bundle of His dan serat Purkinje sampai ke ventrikel. Saluran cerna • Melalui reseptor α dan β2, epinefrin menimbulkan relaksasi otot polos saluran cerna dimana tonus dan motilitas usus dan lambung berkurang • Pada spingter pilorus dan ileosekal, epinefrin menimbulkan kontraksi melalui aktivasi reseptor α1 Uterus • Otot polos uterus manusia mempunyai reseptor α1 dan β2. Responsnya terhadap Epinefrin berbeda-beda, tergantung pada fase kehamilan dan dosis yang diberikan. • kehamilan trimester akhir dan diwaktu partus, epinefrin menghambat tonus dan kontraksi uterus Kandung kemih • Epinefrin menyebabkan relaksasi otot detrusor melalui reseptor β2 dan kontraksi otot trigon dan sfingter melalui reseptor α1, sehingga dapat menimbulkan kesulitan urinasi serta retensi urin dalam kandung kemih Pernafasan • Epinefrin mempengaruhi pernapasan dengan cara merelaksasi otot bronkus melalui reseptor β2 • epinefrin juga menghambat penglepasan mediator inflamasi dari sel-sel mast melalui reseptor β2, serta mengurangi sekresi bronkus dan kongesti mukosa melalui reseptor α1 Susunan saraf pusat • Epinefrin tidak mempunyai efek stimulasi SSP yang kuat karena obat ini relatif polar sehingga sukar masuk SSP • Efek tidak langsung menimbulkan kegelisahan, rasa kuatir, nyeri kepala dan tremor, sebagian karena efeknya pada sistem kardiovaskular Sistem Metabolisme • Epinefrin juga menyebabkan penghambatan sekresi insulin berkurangnya ambilan (uptake) glukosa oleh jaringan perifer • Akibatnya, terjadi peningkatan kadar glukosa dan laklat dalam darah, dan penurunan kadar glikogen dalam hati dan otot rangka. • Epinefrin melalui aktivasi reseptor β3 meningkatkan aktivitas lipase trigliserida dalam jaringan lemak mempercepat pemecahan trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserolkadar asam lemak bebas dalam darah meningkat. Kelenjar • kebanyakan kelenjar mengalami penghambatan sekresi disebabkan berkurangnya aliran darah akibat vasokonstriksi oleh reseptor α. Mata • Epinefrin biasanya menurunkan tekanan intraokuler karena berkurangnya pembentukan cairan mata akibat vasokonstriksi. Efek samping • Palpitasi • Takikardi • Aritmia • Hipertensi • Tremor • Nyeri kepala • Edem paru akut • alergi Terima kasih