Rhinitis Alergi
Rhinitis Alergi
Oleh :
Lidya Christiani / 406162004
Rika Meliauwati Jasman /406162131
Rakha Munggaran / 406171036
2. Fungsi penghidu
Terdapatnya mukosa olfaktorius dan reservoir udara untuk
menampung stimulus penghidu.
3. Fungsi fonetik
Yang berguna untuk resonanasi suara, membantu proses bicara dan
mencegah hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang.
5. Reflex nasal.
Rinitis Alergi
penyakit inflamasi disebabkan reaksi alergi pada
pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi
dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu
mediator kimia ketika terjadi paparan ulang dengan
alergen spesifik tersebut ( Von Pirquet, 1986).
Histamin merangsang reseptor H1 rasa gatal pada hidung
pada ujung saraf medianus dan bersin-bersin
Berdasarkan tingkat
berat/ringannya penyakit
1. Ringan
2. Sedang – Berat
Anamnesis : Gejala klinis
onset
riwayat terjadinya
etiologi
Pemeriksaan Fisik
rinoskopi anterior : mukosa edema/hipertrofi, basah, livid, sekret encer
Pada Anak
facial : allergic shinner
allergic salute
allergic crease
facies adenoid
cobblestone appearance
geographic tongue
Onset lambat, tapi efek lebih lama dan
kurang
Tidak menimbulkan resiko rhinitis
medikamentosa
Contoh : Fenilefrin, Fenilpropanilamin, Pseudo
efedrin
menghambat respon alergi fase awal maupun
fase lambat.
Efek utama pada mukosa hidung :