Anda di halaman 1dari 33

KARAKTERISTIK PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN

ORAL DI BIDANG DERMATOLOGI PADA PASIEN


DI BALAI PENYAKIT KULIT, KELAMIN DAN
KOSMETIKA JL. VETERAN

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH:
Nur Syahidatul Nadia binti Mohd Ita
C 111 14 863

PEMBIMBING SKRIPSI:
dr. Yanti Leman, M.Kes, Sp.KK
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG MASALAH
- Antioksidan - Radikal bebas

Secara kimia Radikal bebas -Stres oksidatif


antioksidan adalah adalah
senyawa pemberi sekelompok bahan Stres oksidatif
elektron ( elektron kimia baik berupa adalah kondisi
donor). Secara atom maupun ketidakseimbanga
biologis, molekul yang n antara jumlah
pengertian memiliki elektron radikal bebas yang
antioksidan adalah tidak berpasangan ada dengan
senyawa yang pada lapisan jumlah
dapat menangkal luarnya atau antioksidan di
atau meredam kehilangan dalam tubuh.
dampak negatif elektron
oksidan
2) RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan referensi dan latar belakang, faktor
yang harus dipertimbangkan adalah Akne Vulgaris,
Melasma dan Ochronosis

3) BATASAN MASALAH
Faktor yang
Populasi dalam Lokasi dianggap akan
periode pengambilan memberikan
Desember 2016 populasi dan gambaran khas
hingga sampel di Balai tentang tajuk yaitu
September Kulit, Kelamin Akne Vulgaris,
2017. dan Kosmetika Jl Melasma,
Veteran Ochronosis.
4) TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM
untuk memperoleh informasi mengenai
Karakteristik Penggunaan Antioksidan
Oral di bidang Dermatologi pada pasien
di Balai Kulit, Kelamin dan Kosmetika
Jl Veteran.

TUJUAN KHUSUS
untuk mengetahui distribusi
penggunaan antioksidan oral di bidang
dermatologi bagi penyakit:

1) Akne Vulgaris.
2) Melasma.
3) Ochronosis
5) MANFAAT PENELITIAN

 Masyarakat umum : memberi gambaran umum, perbaiki


sikap dan pola pikir terhadap penggunaan antioksidan.
 Balai Kulit, Kelamin dan Kosmetika Jl Veteran agar dapat
memberi masukan.
 Instansi kesehatan lainnya agar dapat menambahkan
pengetahuan serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
dari penelitian ini.
 Penelitian ini juga semoga dapat bermanfaat sebagai
bahan bacaan, acuan, ataupun perbandingan bagi peneliti-
peneliti selanjutnya.
 Bagi peneliti sendiri pada khususnya, semoga penelitian
ini dapat menjadi pembelajaran yang berharga terutama
untuk perkembangan keilmuan peneliti
TINJAUAN
PUSTAKA
ANTIOKSIDAN
Antioksidan Enzimatis dan Non-enzimatis
ANTIOKSIDAN
NON-ENZIMATIS
ANTIOKSIDAN
ENZIMATIS dibagi dalam 2 kelompok lagi :

Antioksidan enzimatis  Antioksidan larut lemak,


misalnya enzim seperti tokoferol, karotenoid,
superoksida dismutase flavonoid, quinon, dan bilirubin.
(SOD), katalase dan
glutation peroksidase  Antioksidan larut air, seperti
asam askorbat, protein pengikat
logam.
Antioksidan berdasarkan Fungsi dan
Mekanisme Kerja
ANTIOKSIDAN
SEKUNDER ANTIOKSIDAN
ANTIOKSIDAN TERSIER
PRIMER
- pengikat ion-ion
logam -memperbaiki
- mengubah radikal
- penangkap kerusakan
bebas yang ada
oksigen biomolekul yang
menjadi molekul
-pengurai disebabkan
yang berkurang
hidroperoksida menjadi radikal bebas.
dampak negatifnya
sebelum senyawa senyawa non radikal
-penyerap radiasi UV Cth: enzim-enzim
radikal bebas
atau deaktivasi singlet yang
bereaksi
oksigen. memperbaiki
DNA dan
Cth: SOD, GPx,
Cth: vit E, vit C, beta metionin sulfida
katalase
karoten, albumin, reduktase
bilirubin, isoflavon
Antioksidan berdasarkan sumber

ANTIOKSIDAN
ANTIOKSIDAN
ALAMI
SINTETIK
- Vit. A (Beta karoten,
-butylated hydroxyanisol
karotenoid retinol, retinoid)
cth: jeruk, wortel ( BHA )
-Vit C, cth: jeruk, apel -terbutilasi hidroksi -
- Vit E, cth: kacang, susu toluena ( BHT )
- Vit B, cth: kacang, susu -butylhydroquinone
-Zn, cth: daging merah, ikan tersier ( TBHQ )
-Cu, cth : hati, serelia -ester dari asam galat,
-Selenium, cth : serelia, -misalnya gallate propil
daging ( PG )
-Protein, cth : gandum, telur
1) AKNE VULGARIS
 DEFINISI : Akne vulgaris atau jerawat, selanjutnya disebut
akne, adalah penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada
unit pilosebasea
 KLASIFIKASI :
Menurut American academy of Dermatology
KLASIFIKASI KOMEDO PAPUL/PUSTUL NODUL
RINGAN <25 <10 -
SEDANG >25 10-30 >10
BERAT - >30 >10
2) MELASMA

 DEFINISI : Melasma, yang dalam bahasa Yunani berarti


“warna hitam”, merupakan hipermelanosis kutaneus kronik
didapat yang ditandai dengan makula hiperpigmentasi
pada area wajah yang terpajan sinar matahari

 KLASIFIKASI :
1) Proses menua intrinsik – alamiah (sesuai pertambahan usia)
2) Proses menua ekstrinsik - sinar matahari, kelembaban udara
dan iklim
3) OCHRONOSIS
 DEFINISI : Ochronosis adalah perubahan warna hitam
kebiruan pada jaringan tertentu, seperti kartilago telinga dan
jaringan okular, yang terlihat dengan alkaptonuria,
 kelainan metabolik. Selain itu, paparan berbagai zat seperti
fenol, trinitrophenol, resorsinol, merkuri, asam sitrat,
benzena, hidrokuinon dan antimalaria

 KLASIFIKASI :
 1) eksogen : disebabkan oleh pemutihan topikal yang
berkepanjangan, krim yang mengandung hydroquinone
 2) endogen (alkaptonuria) : merupakan gangguan resesif
autosomal yang disebabkan dengan mewarisi kekurangan
dari oksidasi asam homogentisik.
KERANGKA KONSEPTUAL
KERANGKA KONSEP

Karakteristik Penyakit di bidang


Antioksidan Dermatologi
(variable independen) (variable dependen)
KERANGKA TEORI
Penyakit di bidang
Dermatologi
Karakteristik
1) Akne Vulgaris Penggunaan
2) Melasma Antioksidan
3) Ochronosis

Terapi Alternatif
yang lain:

Variable yang diteliti - Tabir surya


Variable yang tidak
- Pengaturan diet
diteliti
- Chemical peeling
DEFINISI OPERASIONAL
 Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur
molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul
radikal bebas tanpa terganggu sama sekali fungsinya dan dapat
memutus reaksi berantai dari radikal bebas.
 Akne Vulgaris atau jerawat, adalah penyakit kulit obstruktif
dan inflamatif kronik pada unit pilosebasea.
 Melasma merupakan hipermelanosis kutaneus kronik didapat
yang ditandai dengan makula hiperpigmentasi pada area wajah
yang terpajan sinar matahari.
 Ochronosis adalah perubahan warna hitam kebiruan pada kulit.
 Semua pasien yang datang dengan keluhan ini dan berobat di
Balai Kulit, Kelamin dan Kosmetika Jl Veteran pada periode
Desember 2016 – September 2017 akan diambil datanya untuk
dijadikan penelitian.
METODE
PENELITIAN
Desain • Metode Deksriptif
penelitian

Lokasi
• Balai Kulit, Kelamin, dan
penelitian Kosmetika Jl. Veteran
dan waktu • Oktober-November 2017
penelitian

Populasi & Pasien Akne Vulgaris,


Sampel Melasma, Ochronosis
Rekam medik pasien yang pernah
Metode berobat di Balai Kulit, Kelamin dan
pengumpulan Kosmetik Jl Veteran digunakan
sebagai data sekunder untuk
data penilaian penelitian ini

Cara
total sampling yaitu semua populasi
Pengambilan dijadikan sampel.
Sampel
Semua pasien Akne Vulgaris,
Kriteria Melasma, dan Ochronosis yang
mempunyai rekam medis yang lengkap
Inklusi di Balai Kulit, Kelamin, dan Kosmetika
Jl. Veteran
Pasien penyakit Akne Vulgaris,
Kriteria Melasma, dan Ochronosis yang
mendapatkan pengobatan diluar
Eksklusi periode Desember 2016 hingga
September 2017

Analisa data dilakukan setelah


Pengolahan pencatatan data rekam medis yang
& Penyajian dibutuhkan ke dalam daftar tilik
dengan menggunakan Microsoft
data Excel. Seterusnya, intepretasi data
dan diakhiri dengan membuat
kesimpulan hasil dari penelitian.
HASIL
PENELITIAN
KARAKTERISTIK PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN
ORAL DALAM BIDANG DERMATOLOGI

Asthin F
1%

Seloxy AA
30%

Interxanthin
69%

Jumlah Pasien (N=597)


DISTRIBUSI PENGGUNAAN SELOXY AA SEBAGAI
TERAPI PENGOBATAN

Ochronosis
2%

Melasma Akne
45% Vulgaris
54%

Jumlah Pasien (N=181)


DISTRIBUSI PENGGUNAAN INTERXANTHIN
SEBAGAI TERAPI PENGOBATAN

Ochronosis
1%

Melasma
35%
Akne
Vulgaris
63%

Jumlah Pasien (N=412)


DISTRIBUSI PENGGUNAAN ASTHIN F
SEBAGAI TERAPI PENGOBATAN

Akne
Vulgaris Jumlah Pasien (N=4)
100%
PEMBAHASAN
Distribusi penggunaan Seloxy AA pada pasien Akne Vulgaris,
Melasma dan Ochronosis di Balai Kulit, Kelamin, dan
Kosmetika Jl. Veteran
 Dari penelitian ini, didapatkan bahwa pasien Akne
Vulgaris paling banyak datang ke Balai Kulit, Kelamin
dan Kosmetika Jl. Veteran dan sebanyak 97 orang
pasien (53,59%) diberikan Seloxy AA. Kedua terbanyak
adalah Melasma dengan jumlah pasien 81 orang
(44,75%) dan yang paling sedikit adalah Ochronosis
yaitu berjumlah 3 orang (1,66%).

 Seloxy AA merupakan preparat antioksidan yang


memiliki komposisi Alpha Lipoic Acid , Beta Karoten,
Calsium Ascorbate, Zinc Picolinate, Selenium
Distribusi penggunaan Interxanthin pada pasien Akne
Vulgaris, Melasma dan Ochronosis di Balai Kulit, Kelamin,
dan Kosmetika Jl. Veteran

 Dari penelitian ini, didapatkan bahwa pasien Akne


Vulgaris paling banyak datang ke Balai Kulit, Kelamin
dan Kosmetika Jl. Veteran yaitu sebanyak 261 orang
pasien (63,35%) diberikan Interxanthin. Kedua terbanyak
adalah Melasma dengan jumlah pasien 146 orang (35,44%)
dan yang paling sedikit adalah Ochronosis yaitu
berjumlah 5 orang (1,22%).

 Interxanthin mengandung natural astaxanthin. Sebagai


antioksidan, Interxanthin tab dipercaya memiliki berbagai
manfaat. Misalnya untuk melawan efek radikal bebas,
menjaga ketahanan tubuh serta memelihara kesehatan
Distribusi penggunaan Asthin F pada pasien Akne Vulgaris,
Melasma dan Ochronosis di Balai Kulit, Kelamin, dan
Kosmetika Jl. Veteran

 Dari penelitian ini, didapatkan hanya pasien Akne


Vulgaris yang datang ke Balai Kulit, Kelamin dan
Kosmetika Jl. Veteran yang diberikan Asthin F yaitu
sebanyak 5 orang (100%).

 Asthin Force adalah suplemen kesehatan yang


mengandung Astaxanthin yang bertindak sebagai
Antioksidan. Suplemen ini sering digunakan sebagai
terapi suportif yang berfungsi untuk menguatkan
sistem kekebalan tubuh, menjaga tubuh agar tetap
sehat, dan tidak gampang sakit
KESIMPULAN &
SARAN
KESIMPULAN
 Dari 597 orang yang teregistrasi sebagai pasien Akne Vulgaris, Melasma
dan Ochronosis, 362 orang (60,64%) adalah pasien Akne Vulgaris, 227
orang (38,02%) adalah pasien Melasma, dan 8 orang (1,34%) adalah
pasien Ochronosis.

 Interxanthin adalah antioksidan oral yang paling sering diberikan yaitu


sebanyak 412 orang dari total 597 pasien. Dari 412 orang tersebut, 261
orang (63,35%) adalah pasien Akne Vulgaris, 146 orang (35,44%) adalah
pasien Melasma dan 5 orang (1,21%) adalah pasien Ochronosis.

 Seloxy AA merupakan antioksidan oral kedua terbanyak digunakan


yaitu sebanyak 181 orang dari total 597 pasien. Dari 181 orang tersebut,
97 orang (53,59%) adalah pasien Akne Vulgaris, 81 orang (44,75%)
adalah pasien Melasma dan 3 orang (1,66%) adalah pasien Ochronosis.

 Asthin F merupakan antioksidan oral yang paling sedikit digunakan


yaitu hanya 5 orang dari total 597 pasien dan kesemuanya (100%)
merupakan pasien Akne Vulgaris
SARAN
1. Rekam medik perlu ditulis secara lengkap dan jelas terutama
dibagian diagnosis dan terapi agar data-data yang diperlukan
terutama untuk penelitian lebih valid. Penyimpanan data juga
haruslah tersusun demi menjaga tersedianya rekam medik yang
lengkap.  
2. Penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunaan antioksidan
oral dalam bidang Dermatologi secara lebih meluas agar
masyarakat tidak hanya menganggap penggunaan antioksidan
hanya terhad untuk penuaan (degenerasi) kulit sahaja.
 3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan
penelitian yang lebih mendalam tentang semua variable yang
telah diteliti diatas dengan mengambil periode waktu yang lebih
panjang dan mengambil data sesuai penyakit yang ada di tempat
penelitian agar data sekunder yang didapatkan lebih banyak
sehingga semakin menambah wawasan kita tentang distribusi
penggunaan antioksidan di bidang Dermatologi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai