• Sel permukaan mukosa pada pilorus menghasilkan mukus yang bersifat basa dan berfungsi
untuk melindungi epitel gaster dan duodenum dari asam lambung.
• Protective mucus barrier dapat rusak karena infeksi bakteri atau virus, beberapa jenis obat
termasuk aspirin.
Parietal Cell: Gastric Acid Secretion
H+
Chief Cell: Synthesis and Activation of Pepsin
HCl
+HCl
Pepsin
Pepsin
DISPEPSIA
DEFINISI
Sindroma Dispepsia: suatu kumpulan gejala rasa sakit
atau rasa tidak nyaman di ulu hati dengan gejala yang
menyertai antara lain;
Cepat kenyang
Kembung atau distensi
Nausea
Muntah
Etiologi
●
Bila telah diketahui ada kelainan organik
Organik ●
sebagai penyebab
Contoh: Tukak lambung, atau duodenum,
kolesistisis
nal
klinik, laboratorium, radiologi dan endoskopi
Klasifikasi
ROME II
Dispepsia Fungsional
Berlangsung sekurang-kurangnya selama 12 minggu, dalam 12 bulan ditandai
dengan:
Gejala yang menetap atau berulang (nyeri atau tidak nyaman yang berpusat di
abdomen atas);
1. Tidak ada bukti penyakit organik (berdasarkan endoskopi)
2. Tidak ada bukti bahwa dyspepsia berkurang setelah defekasi atau perubahan
pola dan bentuk defekasi
Dispepsia like-ulcer
Rasa nyeri terutama dirasakan pada abdomen atas
Dispepsia like-dysmotility
Rasa tidak nyaman terutama dirasakan pada abdomen atas berupa rasa penuh,
lekas kenyang, sebah dan mual
Dispepsia Fungsional
Kriteria diagnosis*
Harus termasuk didalamnya:
Satu atau lebih gejala dibawah ini:
1. Rasa tidak nyaman setelah makan
2. Cepat merasa kenyang
3. Nyeri epigastrium
4. Rasa terbakar didaerah epigastrium
DAN
Tidak ada bukti penyakit struktural (berdasarkan endoskopi) yang
menyebabkan gejala-gejala tesebut diatas.
*Kriteria terpenuhi selama 3 bulan dengan onset gejala sekurang-
kurangnya 6 bulan setelah terdiagnosis
Sindroma distress postprandial
Kriteria diagnosis*
Harus termasuk salah satu atau keduanya gejala dibawah ini
Rasa tidak nyaman setelah memakan makanan sehari-hari
sekurang-kurangnya beberapa kali seminggu
Rasa cepat merasa kenyang setelah makan sehari-hari sekurang-
kurangnya beberapa kali seminggu
* Kriteria terpenuhi selama 3 bulan dengan onset gejala
sekurang-kurangnya 6 bulan setelah terdiagnosis
Kritria supportif
Terasa kembung pada perut atas atau mual setelah makan atau
sendawa yang berlebihan
Bersamaan dengan nyeri epigastrik
Sindroma Nyeri Epigastrik
Kriteria diagnosis*
Harus termasuk didalamnya::
Nyeri atau rasa terbakar terlokalisasi di epigastrium derajat sedang sekurang-
kurangnya sekali seminggu
Nyeri bersifat intermitten
Tidak menyebar ke region abdomen lainnya atau ke region dada
Tidak berkurang setelah defekasi atau flatus
Tidak memenuhi criteria gangguan kandung empedu dan sfinter oddi
* Kriteria terpenuhi selama 3 bulan dengan onset gejala sekurang-
kurangnya 6 bulan setelah terdiagnosis
Kriteria supportif
Nyeri dapat terasa seperti terbakar tetapi tanpa nyeri retrosternal
Nyeri biasanya dipicu atau dihilangkan dengan makanan tetapi timbul saat
puasa
Kadang-kadang bersamaan dengan sindroma post prandial
PATOFISIOLOGI
Diet dan Fungsi motorik
Sekresi asam
lambung
lingkungan lambung (motilitas)
Laboratorium
Nyeri tekan abdomen
Endoskopi
Penurunan Disfagia
Perdarahan
berat badan progresif
Muntah terus-
Anemia menerus Ikterik
Teraba massa limfadeno
GASTRO-ESOFAGEAL REFLUX
DISEASE (GERD)
Pendahuluan
GER ( refluks gastroesofageal ) adalah
fenomena yang dapat timbul sewaktu-waktu
pada populasi umum , terutama sehabis
makan dan kemudian kembali seperti normal
refluks fisiologis.
Dikatakan patologis (GERD) bila terjadi refluks
berulang dalam waktu lama sehingga menim
bulkan keluhan/kerusakan mukosa esofagus
Manifetasi klinis
prosis (sensasi terbakar pada esofagus)
regurgitasi
hipersalivasi
esofagitis
DIAGNOSIS GERD:
Standar baku diagnosis GERD adalah endoskopi
saluran cerna bagian atas (SCBA) dengan
ditemukannya mucosal break di esophagus
Diagnosis NERD:
Gejala klinik tipikal GERD
Tidak ditemukannya mucosal break pada
pemeriksaan endoskopi SCBA
Pemeriksaan pH esofagus dengan hasil positif
Terapi empiris yang banyak dikenal dengan
Proton Pump Inhibitor (PPI) Test dengan hasil
positif.
Pemeriksaan penunjang GERD:
Endoskopi
Pemeriksaan histopatologi
Pemeriksaan pH metri 24 jam
Penunjang diagnostik lain:
Esofagografi dengan barium, Manometri esofagus,
pemeriksaan bernstein
Los Angeles classification
system for esophagitis
Grade A Grade B
One or more mucosal One or more mucosal
breaks, no longer than breaks, more than 5 mm
5 mm, that do not long, that do not extend
extend between the between the tops of two
tops of two mucosal mucosal folds
folds
Grade C Grade D
One or more mucosal One or more mucosal
breaks, that are breaks, that involve at
continuous between the least 75% of
tops of two or more the oesophageal
mucosal folds, but which circumference
involve less than 75% of
the circumference
Odynophagia
Dysphagia Bleeding
Alarm
features
Gejala alarm
Umur > 40 th Tanpa gejala alarm
Terapi empirik
Tes PPI
Hiatus hernia
Esophageal stricture
Esophageal cancer
Chest pain of cardiac origin
Functional dyspepsia
Prokinetic
motility agents
Reduce weight
Elevate head
Stop smoking
of bed
Modifications
Avoid reflux-promoting
agents (e.g. alcohol,
coffee, some foods)
(not evidence based)
Pengobatan awal dengan PPI dengan dosis ganda selama 8 minggu dengan dosis
ganda.
PPI dosis ganda selama 8 minggu dapat memberikan healing rate lebih dari
80%
ALGORITMA PENGOBATAN
GERD
PPI
Pengobatan awal Severe EE ,
Uninvestigated,
Mild EE
4-8 minggu Serangan Yang
sering
PPI PPI
On-Demand Maintenance
Cepat dalam penyembuhan
Pendekatan Step-down
Yang dipilih :
Cepat dalam penghambatan asam
Omeprazole ? Rabeprazole ?
Lanzoprazole ? Esomeprazole ?
Pantoprazole ?
ULCER PEPTIKUM
GASTRIC ULCER
DUODENAL ULCER
PATOFISIOLOGI DAN
PATOGENESIS
KERUSAKAN TERJADI DIKARENAKAN GANGGUAN KESEIMBANGAN
FAKTOR AGRESIF DAN DEFENSIF ( SECARA UMUM FAKTOR DEFENSIF
MELEMAH ).
FISIOLOGIS :
MUKOSA LAMBUNG RESISTEN TERHADAP PROSES OTODIGESTI DAN
MEMILIKI MEKANISME PERLINDUNGAN TERHADAP PENGARUH DARI
LUAR.
PATOFISIOLOGI :
GANGGUAN KESEIMBANGAN DENGAN FAKTOR DEFENSIF MENURUN
DAYA TAHAN MUKOSA MENURUN
2 KESEMBUHAN TUKAK
Sulcralfate Bismuth
●
MOA: Binds to positively charged MOA: Antimicrobial
●
• PGE1 analog
Antacids
H+ Cl-
Cholesistitis dan Cholelitiasis
Pendahuluan
Kolesistitis adalah inflamasi akut atau kronis dari
kandung empedu, biasanya berhubungan dengan batu
empedu yang tersangkut pada duktus sistikus dan
menyebabkan distensi kandung empedu.
Kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat
ditemukan di dalam kandung empedu atau di dalam
saluran empedu, atau pada kedua-duanya
Fisiologi