Anda di halaman 1dari 44

Dr. dr. Sutoto,M.

Kes
KARS
KEWAJIBAN PASIEN
Perlindungan Informed HPK\Clinical
Keamanan dan consent Komplain Trial
keselamatan pasien
dan Barang milik Second Donasi
pasien opinion Pulang End Of Life organ/
General Edukasi Perlindungan APS trasplantasi
consent HPK DNR
Privasi dan
Rahasia pasien

PELAYANAN FOKUS PASIEN: HPK

Skrining/ Edukasi Rencana


Rencana Tindakan/
Registrasi pulang
Asesmen asuhan Prosedur
awal Ringkasan
RISTI
pulang
Lab,
Rad Penjelasan rencana
Pelayanan
Termasuk
Hasil yang tidak
diharapkan
FOKUS AREA HAK PASIEN DAN KELUARGA
BAB HPK terdiri dari 27 Standar dan 96 Elemen Penilaian
STANDAR :
HPK 1 : TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT
TERHADAP HPK
HPK 1.1 : RUMAH SAKIT MENGHARGAI AGAMA,
KEYAKINAN DAN NILAI-
NILAI PRIBADI
HPK 1.2 : RUMAH SAKIT MENYIMPAN KERAHASIAAN INFORMASI
HPK 1.3 : PERLINDUNGAN TERHADAP HARTA BENDA
MILIK PASIEN
HPK 1.4 : IDENTIFIKASI DAN PERLINDUNGAN PASIEN BERISIKO
TERHADAP KEKERASAN FISIK

Komisi Akreditasi Rumah Sakit4


HPK DALAM PELAYANAN KLINIS
STAF KLINIS DIBERI KEWENANGAN KLINIS UNT MEMERIKSA, STAF KLINIS WAJIB MENJAGA
RAHASIA PASIEN DAN PRIVASI PASIEN

KEWAJIBAN STAF KLINIS: MEMBERITAHU KONDISI MEDIS, DIAGNOSIS PASTI, RENCANA


PELAYANAN DAN MEMINTA PASIEN TERLIBAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KEWAJIBAN STAF KLINIS: MEMBERIKAN INFORMASI TTG TINDAKAN/PROSEDUR


PELAYANAN DAN MEMINTA IJIN

STAF KLINIS DIBERI KEWENANGAN KLINIS UNT MENGOBATI PASIEN

STAF KLINIS MEMBERITAHU HASIL PENGOBATAN TERMASUK HASIL YANG TIDAK


DIHARAPKAN

KARS
RS MENJAMIN KERAHASIAAN DATA DAN
INFORMASI TENTANG PASIEN

RS MINTA IJIN KEPADA PASIEN DALAM GENERAL


CONSENT

• Siapa yg berhak mendapatkan


penjelasan tentang penyakit nya
• Membuka informasi medis kepada
Pihak pembayar (perusahaan, asuransi,
dll KARS
CONTOH KALIMAT
PERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI Dapat menjadi bagian dari persejuan umum
(general consent)

• Saya memahami informasi yang ada didalam diri Saya, termasuk


Diagnosis, hasil laboratorium dan hasil tes diagnostik yang akan di
gunakan untuk perawatan medis, akan dijamin kerahasiaannya
oleh RS
• Saya memberi wewenang kepada RS untuk memberikan
informasi tentang tentang rahasia kedokteran saya bila
diperlukan untuk memproses klaim asuransi termasuk namun
tidak terbatas pada BPJS, asuransi kesehatan lainnya , jamkesda,
perusahaan dan atau lembaga pemerintah lainnya
• Saya tidak memberikan/memberikan (coret salah satu) wewenang
kepada RS untuk memberikan tentang data dan informasi
kesehatan saya kepada keluarga terdekat saya, yaitu:
– 1….
– 2…
– 3…..

Sutoto KARS 7
Privasi Standar HPK.1.2
dan lnformasi tentang
pasien adalah rahasia
Rahasia dan rumah sakit
Pasien diminta menjaga
kerahasiaan informasi
pasien serta
menghormati
kebutuhan privasinya.
Elemen Penilaian HPK.1.2
1. Ada regulasi tentang kewajiban simpan rahasia pasien
dan menghormati kebutuhan privasi pasien. (R)
2. Ada bukti pasien diberitahu bahwa segala informasi
tentang kesehatan pasien adalah rahasia dan
kerahasiaan itu akan dijaga sesuai peraturan
perundang-undangan (D,W).
3. Pasien diminta persetujuannya untuk pelepasan
informasi yang tidak tercakup dalam peraturan
perundang-undangan. (D,W).
4. Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi
kesehatan pasien. (D,W).
5. Staf mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi
selama pelayanan dan pengobatan. (D,O,W)
6. Keinginan akan kebutuhan pasien untuk privasi
dihormati saat wawancara klinis, pemeriksaan,
prosedur, pengobatan dan transfer pasien. (O,W)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit9
HARAPAN DAN KENUTUHAN PRIVASI
1. PRIVASI KHUSUS :
2. PRIVASI UMUM:
1. wawancara klinis
2. pemeriksaan,
3. prosedur/pengobatan
4. transportasi

KARS
CONTOH KALIMAT
IDENTIFIKASI PRIVASI
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum (general consent)

KEINGINAN PRIVASI KHUSUS

• Saya menginginkan/tidak menginginkan


privasi khusus (coret salah satu, bila
menginginkan tersedia formulir khusus)

Sutoto KARS 11
CONTOH FORMULIR PERMINTAAN PRIVASI KHUSUS

KARS
Kebutuhan Privasi
umum saat:
1. wawancara klinis
2. pemeriksaan,
3. prosedur/pengob
atan
4. transportasi

KARS
Rumah sakit wajib
menghormati kerahasiaan
informasi kesehatan
pasien.

Pastikan staf yang


mendapat akses
terhadap informasi
pasien telah
disosialisasi dan
disumpah/janji
untuk menjaga
rahasia pasien

KARS
Standar HPK.2.1
Pasien diberitahu tentang
semua aspek asuhan medis
dan tindakan.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit15


PASIEN DIBERITAHU TENTANG SEMUA ASPEK
ASUHAN MEDIS DAN TINDAKAN.

DIBERITAHU TENTANG
TINDAKAN YG PERLU
TINDAKA INFORMED CONSENT
ASESMEN N/PENG HASIL YG DIHARAPKAN
MEDIS OBATAN DARI PROSES ASUHAN
TERMASUK
KEMUNGKINAN HASIL
KONDISI MEDIS,
YANG TIDAK TERDUGA.
DIAGNOSIS PASTI,
RENCANA ASUHAN PASIEN DIJELASKAJN
DAN TINDAKAN YG DAN MEMAHAMI
AKAN DILAKUKAN, HAKNYA
DAPAT BERPARTISIPASI
DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

KARS
: Pasien dan
keluarganya
mempunyai hak
untuk
mendapatkan
informasi tentang
rencana
ASUHAN/TINDAKA
N yg akan
dilakukan

KARS
Dijelaskan tentang
hasil pelayanan
dan pengobatan,
termasuk hasil
yang tidak
diharapkan dan
siapa yang akan
memberitahukan
(HPK 2.1.1)

KARS
Elemen Penilaian HPK.2.1

1. Ada regulasi tentang hak pasien untuk mendapatkan informasi


tentang kondisi, diagnosis pasti, rencana asuhan dan dapat
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan serta diberitahu
tentang hasil asuhan termasuk kemungkinan hasil yang tidak
terduga. (R)
2. Pasien diberi informasi tentang kondisi medis mereka dan
diagnosis pasti. (D,W) ( lihat juga MKE.9 EP 1)
3. Pasien diberi informasi tentang rencana asuhan dan tindakan
yang akan dilakukan dan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan. (lihat juga AP.1 EP 4 dan MKE.9 EP 1) (D,W)
4. Pasien diberi tahu bilamana “persetujuan tindakan” (informed
consent) diperlukan dan bagaimana proses memberikan
persetujuan. (lihat juga HPK.5.1; AP.6; AP.5.11 EP 2; PAP.3.3;
PAB.3; PAB.4; PAB.7 dan MKE.9 EP 4). (D,W)
5. SAMBUNG 5..6..7..
Komisi Akreditasi Rumah Sakit19
Elemen Penilaian HPK.2.1
5. Pasien dijelaskan dan memahami tentang hasil
yang diharapkan dari proses asuhan dan
pengobatan. (D,W) (lihat juga ARK.2.1 EP 2 dan
PAP.2.4)
6. Pasien dijelaskan dan memahami bila terjadi
kemungkinan hasil yang tidak terduga. (D,W)
(lihat juga PAP.2.4 EP 2)
7. Pasien dan keluarga dijelaskan dan memahami
tentang haknya dalam berpartisipasi membuat
keputusan terkait asuhan jika diinginkan (lihat
juga AP.1 EP 4; ARK.2.1 EP 4 dan MKE.9 EP 5).
(W)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit20
Standar HPK.2.2

Pasien dan keluarga menerima informasi


tentang penyakit, rencana tindakan, dan
DPJP serta para PPA lainnya agar mereka
dapat memutuskan tentang asuhannya.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit21


Maksud dan tujuan HPK.2.2

Anggota staf menjelaskan setiap tindakan atau prosedur yang


diusulkan kepada pasien dan keluarga.
Informasi yang diberikan memuat elemen :
a) diagnosis (diagnosis kerja dan diagnosis banding) dan dasar
diagnosis
b) kondisi pasien
c) tindakan yang diusulkan
d) tata cara dan tujuan tindakan
e) manfaat dan risiko tindakan
f) nama orang mengerjakan tindakan
g) kemungkinan alternatif dari tindakan
h) prognosis dari tindakan
i) kemungkinan hasil yang tidak terduga
j) kemungkinan hasil bila tidak dilakukan tindakan (lihat juga
HPK.5.2)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit22
Staf klinis juga memberi tahu pasien, nama dokter
atau professional pemberi asuhan (PPA) lainnya
sebagai penanggung jawab asuhan pasien yang
diberi izin melakukan tindakan dan prosedur.
Sering, pasien bertanya tentang kompetensi, dan
pengalaman, jangka waktu bekerja di rumah sakit,
dan sebagainya dari para DPJP dan PPA lainnya.

Rumah sakit harus menetapkan proses untuk


menjawab jika pasien minta tambahan informasi
tentang DPJP dan perawat penanggungjawab
asuhan (PPJA) mereka. (lihat juga MKE 9 )

Komisi Akreditasi Rumah Sakit23


HPK 2.2
1. INFORMASI KOMPETENSI DAN
KEWENANGAN DARI PPA
2. BERHAK DIBERI INFORMASI YG RELEVAN
3. DPJP, PPJA, PPA LAINNYA HARUS
MEMPERKENALKAN DIRI SAAT PERTAMA
KALI BERTEMU PASIEN

KARS
Elemen Penilaian HPK.2.2
1.Ada regulasi yang mengatur pelaksanaan proses
untuk menjawab pertanyaan informasi
kompetensi dan kewenangan dari PPA. (R) (lihat
juga KKS.9; KKS.13 dan KKS.16)
2.Pasien diberi informasi tentang elemen a)
sampai j) yang relevan dengan kondisi dan
rencana tindakan (D,W) (lihat juga HPK.5.1;
AP.6; AP.5.11 EP 2; PAP.3.3; PAB.3; PAB.4; PAB.7
dan MKE.9 EP 4)
3.DPJP, PPJA dan PPA lainnya harus
memperkenalkan diri saat pertama kali bertemu
pasien. (W,S)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit25
KONSEP DAN PRINSIP
PATIENT CENTERED CARE

Dr. dr. Sutoto, M.Kes


PENYEBAB MENINGKATNYA TUNTUTAN
HUKUM KEPADA DOKTER
SUMBER KETIDAKPUASAN PASIEN

• Pelayanan yg diharapkan tidak


tersedia
• Pelayanan yang kurang aman.
• Sikap petugas yang kurang baik.
• Komunikasi yang kurang.
• Kesalahan prosedur.
• Saran yang kurang baik.
• Tidak adanya penjelasan atau
bimbingan atau informasi atau
pendidikan kesehatan
DEFINISI PATIENT CENTERED CARE
(INSTITUTE OF MEDICINE)
“ Pelayanan Kesehatan yang menetapkan kemitraan antara
praktisi, pasien, dan keluarga mereka (jika sesuai) untuk
memastikan bahwa pembuatan keputusan pelayanan
kesehatan, menghormati keinginan, kebutuhan dan
preferensi pasien. Serta pasien memiliki pendidikan dan
dukungan yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan
dan berpartisipasi dalam pelayanan mereka sendiri. "

Institute of Medicine, Crossing the Quality Chasm (2001)


Patient Centered Care
“…care that is respectful of and responsive to
individual patient preferences, needs and values,
ensuring that patient values guide all clinical
decisions”
IOM. (2001). Crossing the Quality Chasm: A new health system for the
21s century. Washington, DC: National Academy Press.

PELAYANAN YANG MENGHORMATI DAN RESPONSIF


TERHADAP PREFERENSI INDIVIDU PASIEN, KEBUTUHAN DAN
NILAI-NILAI, UNTUK MEMASTIKAN BAHWA NILAI-NILAI
PASIEN MEMANDU SEMUA KEPUTUSAN KLINIS "
PARADIGMA BARU
PATIENT- AND FAMILY-CENTERED CARE
• Pelayanan harus diberikan oleh sistem yang secara hati-hati
dan sadar dirancang untuk memberikan Asuhan pasien yang
aman, efektif, berpusat pada pasien, tepat waktu, efisien,
dan adil.

• Sistem tersebut harus dirancang untuk melayani kebutuhan


pasien, dan untuk memastikan bahwa mereka diberi
informasi secara lengkap mempertahankan kontrol dan
berpartisipasi dalam pemberian pelayanan bila
memungkinkan, dan menerima pelayanan yang
menghormati nilai-nilai dan preferensi mereka. "

KARS
Institute of Medicine, Crossing the Quality Chasm (2001)
PATIENT CENTERED CARE

• PATIENT PERSPECTIVE
• HEALTH CARE PROVIDER PERSPECTIVE
PATIENT CENTERED CARE
• PERPEKTIF PASIEN;
1. Martabat dan respek
2. Berbagi info
3. Partisipasi
4. Kolaborasi
• PERSPEKTIF PPA
1. Berpartner dgn Pasien
2. PPA sebagai Tim
3. DPJP sebagai clinical leader
4. Asuhan Pasien Terintegrasi
PATIENT CENTERED CARE
PERSPEKTIF PASIEN
PATIENT PREFERENCES
• Ingin dilayani oleh orang yang dikenal
• Riwayat penyakitnya dicacat dan dikenal baik oleh para
provider
• Data dirinya selalu up to date: kondisi terakhir, rencana
pelayanan, hasil pelayanan, tahu obat-obatan yang
dikonsumsi manfaat dan efek sampingnya
THE CORE CONCEPTS OF PATIENT- AND FAMILY-
CENTERED CARE

• Penghormatan dan martabat :  Partisipasi


Dalam rangka untuk mendapatkan rasa Anggota keluarga didorong
hormat yang diperlukan dari anggota untuk mengambil bagian dalam
keluarga, penyedia pelayanan kesehatan proses pengambilan
mendengarkan dan menghormati keinginan keputusan. Pemberian hak
dan pilihan pasien dan anggota keluarga pasien dan keluarga hak untuk
mereka. membuat pilihan dan keputusan
pada waktu mereka sendiri
• Berbagi Informasi meningkatkan hubungan yang
Dengan menawarkan informasi yang akurat saling menguntungkan antara
dan objektif kepada pasien dan keluarga dokter dan keluarga pasien.
mereka mengenai pilihan pengobatan, itu
memberikan mereka kesempatan untuk
 Kolaborasi
mengajukan pertanyaan, berbagi perspektif
staf medis, dan administrasi
mereka, dan membuat keputusan mengenai
rumah sakit berkolaborasi
dengan pasien dan keluarga
perawatan pasien.
pada pengembangan program.
Pelayanan berfokus pada pasien
PATIENT CENTERED CARE
PERSPEKTIF PPA (PARA PEMBERI ASUHAN)

1. BERPARTNER DGN PASIEN


2. PPA SEBAGAI TIM-
INTERPROFESIONAL
COLLABORATION
3. DPJP SEBAGAI CLINICAL LEADER
4. ASUHAN TERINTEGRASI
THE DECISION MAKING PROCESS,
A PATIENT CENTERED APPROACH
COLLABORATION
PCC & Profesional Clinical
Pemberi Asuhan Team Leader
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker

Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi

Profesional Pemberi Asuhan : Lainnya PPA


mereka yg secara langsung memberikan asuhan Tugas Mandiri,
kpd pasien, a.l. dokter, perawat, bidan, ahli gizi, Tugas Kolaboratif,
apoteker, psikolog klinis, penata anestesi, terapis
fisik dsb
(UU 36/2014) Tugas Delegatif
PELAYANAN PROFESIONAL

Sesuai Kebutuhan pasien


Asuhan Medis
Mutu pelayanan
Asuhan Keperawatan
Keselamatan pasien
Asuhan Gizi
Etika dan disiplin profesi
Asuhan Farmasi
Evidence base medicine
etc
PATIENT CENTERED CARE (PCC)
• Patient Centered Care (PCC)  Pasien adalah pusat
pelayanan
• Profesional Pemberi Asuhan (PPA) diposisikan di
sekitar pasien, dgn kompetensi yg memadai, sama
pentingnya pada kontribusi profesinya, tugas
mandiri, kolaboratif, delegatif,
• Pasien adalah bagian dari tim, merupakan model Tim
Interdisiplin
• Peran & fungsi DPJP : sebagai Team Leader,
Mengkoordinasi & Mereview, Mengintegrasikan
asuhan
• PCC merupakan pendekatan modern, inovatif, sudah
menjadi trend global dalam pelayanan RS
Standar HPK dan PCC
• Std HPK.1. : RS bertangg-jwb utk memberikan proses yg mendukung hak
pasien dan keluarganya selama dlm pelayanan.
• Std HPK.1.1. : Pelayanan dilaksanakan dgn penuh perhatian dan menghormati
nilai-nilai pribadi dan kepercayaan pasien.
• Std HPK.1.2. : Pelayanan menghormati kebutuhan privasi pasien.
• Std HPK.2. : RS mendukung hak pasien dan keluarga utk berpartisipasi dalam
proses pelayanan.
• Std HPK.2.1. : RS memberitahu pasien dan keluarga, dgn cara dan bahasa yg
dpt dimengerti ttg proses bagaimana mereka akan diberitahu ttg kondisi medis
dan setiap diagnosis pasti, bagaimana mereka ingin dijelaskan ttg rencana
pelayanan dan pengobatan, serta bagaimana mereka dapat berpartisipasi
dalam keputusan pelayanan, bila mereka memintanya.
• Std HPK.2.1.1. : RS memberitahu pasien dan keluarganya ttg bagaimana
mereka akan dijelaskan ttg hasil pelayanan dan pengobatan, termasuk hasil yg
tidak diharapkan dan siapa yg akan memberitahukan.

42
INTER PROFESSIONAL COLLABORATION
(DOKTER – PERAWAT)

KOLABORASI
PERAWAT
DOKTER
PROFESIONAL

DELEGASI

MANDIRI:
PASIEN • ASUHAN KEPERAWATAN
• ASESMEN RISIKO JATUH
• ASESMEN NYERI
• DISCHARGE PLANNING
• DLL
PARADIGMA
PATIENT CENTERED CARE

1. Setiap Pasien adalah pusat dalam patient care


2. Empat konsep inti PCC : Martabat & Respek, Informasi, Partisipasi, Kolaborasi
3. Pasien & keluarga adalah mitra Para Pemberi Asuhan (PPA), bagian dari tim :
mereka ikut memilih alternatif  ikut mengambil keputusan  ikut
bertanggungjawab
4. PPA menghormati dan responsif terhadap pilihan, kebutuhan dan nilai-nilai
pribadi Ps
5. Keputusan klinis diproses berdasarkan nilai-nilai pasien  Personalized Care
6. DPJP sbg Team Leader melakukan koordinasi, integrasi & review asuhan pasien
dalam tim PPA
7. Dalam konteks PCC difungsikan Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
menjaga kontinuitas pelayanan serta kendali mutu – biaya utk memenuhi
kebutuhan Ps dan keluarga

Anda mungkin juga menyukai