Anda di halaman 1dari 20

PERILAKU PENCARIAN

PELAYANAN KESEHATAN
KELOMPOK II
1. AINUR ROFIQ NPM 02170200060

2. ANTON NPM 02170200117


3. ESTY PRATIWI NPM 02170200065
4. FAJAR ULFIANA NPM 02170200071
5 INDAH UMUL KHAIRI NPM 02170200112
6. MUHAMMAD ARYADILLAH NPM 02170200107
7 MAHARANI HATUMIYA NPM 02170200068
8. TANIA SAPUTRI NPM 02170200110
9. TUTI SITI NURYAMAH NPM 02170200096

10. TITAN NPM 02170200088


Perilaku adalah totalitas penghayatan dan aktifitas
seseorang yang merupakan hasil bersama atau
resultanre antara berbagai faktor, baik faktor internal
maupun faktor eksternal.

perilaku manusia sangatlah kompleks dan mempunyai


bentangan yang sangat luas.
Perilaku sakit, yakni segala tindakan atau
kegiatan yang dilakukan oleh individu yang
merasa sakit, untuk merasakan dan
mengenalkeadaan kesehatannya atau rasa sakit.
Termasuk kemampuan atau pengetahuan
individu untuk mengidentifikasi penyakit,
penyebab penyakit, serta usaha-usaha
mencegah penyakit tersebut.
Konsep Perilaku Kesehatan
 Perilaku
Perilaku yaitu suatu respon seseorang yang dikarenakan adanya suatu
stimulus/rangsangan dari luar (Notoatmodjo, 2012).Menurut seorang ahli psikologi,
Skiner (1938), beliau mendapati bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi
seorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Perilaku dibedakan menjadi dua yaitu :
 perilaku tertutup (covert behavior) dan
 perilaku terbuka (overt behavior).
 Ilmu-Ilmu Dasar Perilaku
 Menurut Notoatmodjo lagi, perilaku pada seseorang individu itu terbentuk dari
dua faktor utama yaitu stimulus yang merupakan faktor eksternal dan respons
yang merupakan faktor internal. Faktor eksternal seperti faktor lingkungan,
baik lingkungan fisik, maupun non-fisik dan faktor internal pula adalah faktor
dari diri dalam diri orang yang bersangkutan. Faktor eksternal yang paling
berperanan dalam membentuk perilaku manusia adalah faktor sosial dan
budaya, yaitu di mana seseorang tersebut berada. Sementara itu, faktor
internal yang paling berperan adalah perhatian, pengamatan, persepsi,
motivasi, fantasi, sugesti, dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
tiga cabang ilmu yang membentuk perilaku seseorang itu yaitu ilmu psikologi,
sosiologi dan antropologi (Notoatmodjo, 2005).
Ilmu-Ilmu Dasar Perilaku

 Menurut Notoatmodjo, perilaku pada seseorang individu itu


terbentuk dari dua faktor utama yaitu stimulus yang
merupakan faktor eksternal dan respons yang merupakan
faktor internal.
Perilaku Kesehatan

Menurut Notoatmodjo (2005),perilaku kesehatan bisa dibagi


dua, yaitu:

 Perilaku orang sehat agar tetap sehat dan meningkat,

 Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah


kesehatan,
Menurut Becker (1979) dalam Notoatmodjo (2005), beliau membagikan
perilaku kesehatan menjadi tiga, yaitu:

1. Perilaku sehat (healthy behavior)

 Perilaku atau kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan


meningkatkan kesehatan, antara lain:

 Makan dengan menu seimbang (appropriate diet)

 Kegiatan fisik secara teratur dan cukup.

 Tidak merokok serta meminum minuman keras serta menggunakan narkoba.

 Istirahat yang cukup.

 Pengendalian atau manajemen stress.

 Perilaku atau gaya hidup pasitif.


Perilaku sakit ( Illness behavior).

Tindakan yang muncul pada orang sakit atau anaknya sakit adalah:

 Didiamkan saja, dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari.

 Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri ( self treatment)


melalui cara tradisional atau cara moden.

 Mencari penyembuhan atau pengobatan keluar yakni ke fasilitas pelayanan


kesehatan moden atau tradisional.
2. Perilaku peran orang sakit (the sick role behavior)
Perilaku peran orang sakit antara lain:
 Tindakan untuk memperoleh kesembuhan.
 Tindakan untuk mengenal atau mengetahui fasilitas kesehatan yang
tepat untuk memperoleh kesembuhan.
 Melakukan kewajibannya sebagai pasien
 Tidak
melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses
pnyembuhannya.
 Melakukankewajiban agar tidak kambuh penyakitnya, dan
sebagainya.
Domain Perilaku
A. Pengetahuan
(knowledge)
 Tahu (know).
 Memahami (comprehension).
 Aplikasi (application).
 Analisis (analysis)
 Sintesis (syntesis)
 Evaluasi (evaluation)

B. Sikap (Attitude)
 Sikap bisa dibagi menurut tingkat intensitasnya, yaitu:
Pengukuran dan Indikator Perilaku Kesehatan
1) Pengetahuan kesehatan (health knowledge)

Pengetahuan kesehatan adalah pengetahuan seseorang


mengenai cara- cara menjaga kesehatan, yakni:

a. Pengetahuan tentang penyakit menular dan tidak menular

b. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dan


mempengaruhi kesehatan.

c. Pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan moden


maupun tradisional.

d. Pengetahuan untuk menghindari kecelakan.


2) Sikap terhadap kesehatan (health attitude)
Sikap terhadap kesehatan adalah penilaian individu terhadap hal-hal yang mencakupi
pemeliharaan kesehatan, yaitu:
a. Sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular.
b. Sikap tentang faktor-faktor yang terkait dan mempengaruhi kesehatan.
c. Sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan moden maupun tradisional.
d. Sikap untuk menghindari kecelakan.

3) Praktik kesehatan
Praktik kesehatan adalah tindakan seseorang untuk menjaga kesehatan, yaitu:
a. Tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular.
b. Tindakan tentang faktor-faktor yang terkait dan mempengaruhi kesehatan.
c. Tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan moden maupun tradisional.
d. Tindakan untuk menghindari kecelakan.
Respon Terhadap Sakit

 Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit, dan tidak merasakan sakit
(disease but no illness) sudah barang tentu tidak akan bertindak apa-apa terhadap
penyakitnya tersebut. Tetapi bila mereka diserang penyakit dan juga merasakan sakit, maka
baru akan timbul berbagai macam perilaku dan usah. Respon seseorang apabila sakit adalah
sebagai berikut :
1. Tidak bertindak atau tidak melakukan kegiatan apa-apa (no action). Alasannya antara lain
bahwa kondisi yang demikian tidak akan mengganggu kegiatan atau kerja meraka sehari-hari.
2. Tindakan mengobati sendiri (self treatment atau self medication), dengan alasan yang sama
seperti diuraikan. Alasan tambahan dari tindakan ini adalah karena orang atau masyarakat
tersebut sudah percaya kepada diri sendiri, dan sudah merasa bahwa berdasarkan pengalaman
yang lalu usaha pengobatan sendiri sudah dapat mendatangkan kesembuhan
3. Mencari pengobatan pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan tradisional (traditional
remedy)
 Mencari pengobatan ke fasilitas – fasilitas pengobatan modern (professional)
yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta,
yang dikategorikan ke dalam Balai Pengobatan, Puskesmas, dan Rumah Sakit,
termasuk mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang
diselenggarakan oleh dokter praktik (private medicine).
KONSEP PELAYANAN KESEHATAN

 Pada prinsipnya ada dua kategori pelayanan kesehatan berdasarkan sasaran orientasinya, yakni:
 Kategori yang berorientasi pada publik (masyarakat):
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kategori publik terdiri dari sanitasi lingkungan (air
bersih, sarana pembuangan limbah baik limbah padat maupun cair, imunisasi, dan perlindungan
kualitas udara, dan sebagainya). Pelayanan kesehatan masyarakat lebih diarahkan langsung ke arah
publik ketimbang ke arah individu-individu yang khusus. Orientasi pelayanan kesehatan publik ini
adalah pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif).
 Kategori yang berorientasi pada perorangan (pribadi).
Pelayanan kesehatan pribadi adalah langsung ke arah individu, yang pada umumnya mengalami
masalah kesehatan atau penyakit. Orientasi pelayanan kesehatan individu ini adalah penyembuhan
dan pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) ditunjukan langsung kepada pemakai
pribadi (individual cunsomer) Pencarian pelayanan kesehatan (health seeking behavior) disini lebih
dikaitkan dengan individu anggota masyarakat yang mengalami masalah kesehatan atau sakit
dalam upaya mencari atau menggunakan pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat
MODEL PENGGUNAAN PELAYANAN KESEHATAN

Model-model penggunaan pelayanan kesehatan selama ini pada umumnya


didasarkan pada berbagai acuan tipe-tipe pelayanan kesehatan. Tujuan
tipe-tipe kategori atau model-model penggunaan pelayanan kesehatan
tersebut adalah antara lain kependudukan, struktur sosial, psikologi
sosial, sumber keluarga, sumber daya masyarakat, organisasi, dan
model-model sistem kesehatan. :
Model demografi

Model-model struktur sosial (social structure models)

Model-model sosial psikologis (psychological models)

Model sumber keluarga (family resource models)


LANJUTAN

 Model sumber daya masyarakat (community resource models)


 Model-model organisme (organization models)
 Model sistem kesehatan
 Model sistem kesehatan (health system models)

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai