Anda di halaman 1dari 16

KETUBAN PECAH DINI

Disusun oleh :
Zulfikar
1102011303

Pembimbing :
Letkol. Ckm. dr. Rifardi Rifiar Sp.OG
PENDAHULUAN
• Ketuban Pecah Dini (KPD; Premature Rupture
of the membrane = PROM; Amniorrhexis) ialah
robeknya selaput ketuban pada sesaat sebelum
persalinan dimulai.

• Ketuban pecah dini atau Premature Rupture of


Membranes (PROM) merupakan masalah
penting dalam obstetri berkaitan dengan
komplikasi kelahiran.
DEFINISI

Ketuban pecah dini atau premature rupture


of membrans (PROM) adalah pecahnya selaput
ketuban secara spontan pada saat belum
menunjukkan tanda-tanda persalinan/inpartu.
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi ketuban pecah dini preterm


adalah sekitar 2% dari seluruh kehamilan, dan
25% dari seluruh kasus ketuban pecah dini.
Bahkan ketuban pecah dini preterm diduga dapat
berulang pada kehamilan berikutnya, dimana
menurut Naeye 1982 memperkirakan 21% rasio
berulang, sedangkan penelitian lain yang lebih
baru menduga rasio berulangnya sampai 32%.
ETIOLOGI
a) Infeksi
b) Defisiensi Vit. C
c) Faktor selaput ketuban
d) Faktor usia dan paritas
e) Faktor tingkat sosio ekonomi
f) Faktor-faktor lain
PATOFISIOLOGI
Keutuhan dari selaput ketuban tetap terjaga
selama masa kehamilan oleh karena aktivitas
MMP yang rendah dan konsentrasi TIMP yang
relatif lebih tinggi.

Saat mendekati persalinan keseimbangan


tersebut akan bergeser, yaitu didapatkan kadar
MMP yang meningkat dan penurunan yang tajam
dari TIMP yang akan menyebabkan terjadinya
degradasi matriks ektraseluler selaput ketuban.
Cont
GEJALA KLINIS
1. Adanya cairan yang merembes dari vagina
dengan bau khas ketuban
2. Aroma ketuban khas berbau amis dan tidak
berbau amoniak
3. Disertai demam, cairan/bercak vagina yang
banyak dan berbau, nyeri perut
bila penyebabnya adalah infeksi
DIAGNOSIS
• Anamnesis:
1. Kapan keluar air ketuban
2. Warna air ketuban
3. Merembes atau tiba-tiba banyak
4. Konsistensi encer atau kental
5. Baunya (amis)
• Pemeriksaan fisik :
1. Inspekulo
2. Kertas lakmus
Diagnosa Banding
• Fistula vesiko vaginal dengan kehamilan
• Stress inkontinensia
Pemeriksaan Penunjang

• Dengan tes lakmus, cairan amnion akan


mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
• Pemeriksaan leukosit darah, bila meningkat >
15000, telah terjadi infeksi.
• USG untuk menentukan indeks cairan amnion,
usia kehamilan, letak janin, berat janin, letak
plasenta, gradasi plasenta serta jumlah air
ketuban.
TATALAKSANA

• Pada KPD yang terjadi saat aterm, ibu dan bayi


diobservasi ketat pada 24 jam pertama untuk
menilai apakah persalinan terjadi secara alami.

• Jika persalinan tidak terjadi setelah 24 jam,


kebanyakan dokter akan menginduksi
persalinan untuk mencegah perpanjangan waktu
antara KPD dan persalinan karena akan
meningkatkan resiko infeksi.
Cont

Observasi di kamar bersalin:


• Tirah baring selama 24 jam, selanjutnya
dirawat di ruang obstetri.
• Observasi temperatur rektal setiap 3 jam dan
bila ada kecenderungan meningkat atau
sama dengan 37,6 °C dilakukan terminasi
segera.
KOMPLIKASI
Pada Janin : Pada Ibu :
- Infeksi intrauterin - Infeksi intrapartum
- Sindrom distress (Korioamnionitis)
pernafasan
- Hipoplasia pulmonary
- Kerusakan membrane
Hyalin
PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada usia kandungan,
keadaan ibu dan bayi serta adanya infeksi atau
tidak. Pada usia kehamilan lebih muda,
midtrimester (13-26 minggu) memiliki prognosis
yang buruk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai