Anda di halaman 1dari 30

SIDANG

Tugas Akhir

ANALISIS ALIRAN DAYA MENGGUNAKAN SPARSE MATRIX


SUPER LU
Oleh :
Yoan rahman
NO.BP 111 0953 014

Dosen Pembimbing:
SYAFII, Ph.D.

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknik Universitas Andalas
Padang
2016
Latar Belakang
Perlu pengembangan penyelesaian
perhitungan aliran daya berbasis computer

Efisiensi waktu dengan sedikit kapasitas


memori pada system skala besar
Rumusan • bagaimana kecepatan waktu perhitungan aliran daya menggunakan
Masalah sparse matrik SuperLU dengan metode fast decoupled.

• Sistem yang ditinjau adalah data standar sistem tenaga listrik bus
IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers).
• Metode analisis aliran daya yang digunakan adalah Metode Fast –
Batasan
Decoupled.
Masalah
• Perhitungan Studi aliran daya ini dengan menggunakan software
Microsoft Visual Studio.
• mengamati dan membandingkan kecepatan waktu
Tujuan perhitungan komputasi menggunakan teknik sparse
Penelitian
matrix SuperLU dalam perhitungan aliran daya.

• mempermudah user dalam menganalisa aliran daya


Manfaat dengan waktu yang lebih cepat menggunakan
Penelitian teknik sparse matrik SuperLU.
TINJAUAN PUSTAKA

• Sistem tenaga listrik adalah suatu sistem yang berfungsi untuk


membangkitkan, mentransmisikan, dan mendistribusikan
energi listrik dari pusat pembangkit ke konsumen. Komponen
Sistem utama dari sistem tenaga listrik adalah pembangkit, transmisi
Tenaga dan distribusi. Pembangkit adalah tempat mengkonversikan
Listrik energi primer menjadi energi listrik. Energi primer ini dapat
berupa uap, air, gas, diesel, angin, matahari ataupun
sumber-sumber lainnya.
• Perencanaan dan pengembangan jaringan listrik studi aliran daya
memberikan informasi tentang akibat terjadinya pembebanan beban
baru, penambahan pembangkitan baru, penambahan saluran transmisi,
Studi aliran interkoneksi dengan sistem lain, dan sebagainya
daya • Penentuan pembebanan terhadap peralatan sistem listrik seperti saluran
berguna
transmisi dan transformator pada kondisi sekarang atau di masa depan.
untuk
• Penentuan kondisi operasi terbaik sistem tenaga listrik
• Memberikan data masukan bagi perhitungan gangguan dan studi
stabilitas
Perhitungan Aliran Daya Listrik
Aliran Daya Menggunakan Metoda
Fast Decoupled
Metode fast decoupled adalah usaha – usaha
untuk menyederhanakan implementasi sekaligus
memperbaiki efisiensi perhitungan metode Newton
– Raphson yang walaupun terkenal memiliki
konvergensi yang kuadratis namun terlalu banyak
memakan tempat dan waktu

Bentuk umum persamaan


fast decoupled
Penanganan Sparse Matrix

Dalam permasalahan rekayasa, perilaku system Ax = b


dapat dimodelkan dengan persamaan matematika. Dimana :
Biasanya jumlah persamaan matematika yang A adalah matriks berukuran n x n dengan
dihasilkan lebih dari satu. Persamaan tersebut dapat elemen matrik aij
dituliskan dalam susunan yang teratur berdasarkan x adalah matriks berukuran n x 1 dengan
urutan peubah membentuk Sistem Persamaan Linear elemen matrik xj
(SPL) dan selanjutnya diselesaikan secara simultan. b adalah matriks berukuran n x 1 (
Untuk memudahkan dinyatakan dalam bentuk disebut juga vector kolom)
matrik disamping : dengan elemen matrik bj
• Secara umum superLU menggunakan teknik sequensial.
Paket ini menggunakan teknik dekomposisi LU dengan
penumpuan parsial dan subsitusi maju/mundur. Matrik
Rutin A disiapkan dalam bentuk berdimensi satu dengan
SuperLU elemen matrik yang tidak nol dari matrik jarang yang
akan difaktorkan. Selanjutnya diatur struktur matrik A
yang sesuai dengan format superLU.
METODE PENELITIAN
Perbandingan Waktu Komputasi
Penyelesaian aliran daya menggunakan rutin SuperLU berbasis matrik jarang dapat menggunakan metode
invers sparse matrix dan faktorisasi LU.
hasil & pembahasan

• Penjelasan umum
Dalam penyelesaian perhitungan aliran daya
menggunakan sparse matrix SuperLU digunakan data
bus standar sistem tenaga listrik dari IEEE. Data
tersebut terdiri dari sepuluh kelompok data. Didalam
data bus stardar IEEE tersebut memiliki parameter
yaitu data aliran bus, impedansi, suseptansi, rating
MVA, dan tap setting. Sedangkan pada data bus
memiliki parameter nomor bus, tegangan bus, daya
generator, daya beban dan daya reaktif. Pada
keluaran program akan ditampilkan berupa tegangan,
sudut fasa, Daya pada beban, dan daya pada
generator dan waktu iterasi. Berikut gambar data
input 4 bus standar IEEE
Pembuatan Program Loadflow

• Program aliran daya dibuat menggunakan Microsoft Visual Studio2010 dengan bahasa
C++. Terdapat dua macam program untuk penyelesaian aliran daya yaitu full matrik dan
faktorisasi SuperLU. Dengan menggunakan dua macam program tersebut hasil aliran
daya akan dibandingkan waktu perhitungan dalam penyelesaian perhitungan aliran daya.

• Pada main program loadflow faktorisasi SuperLU terdapat fungsi yang ditambahkan untuk
melakukan perhitungan aliran daya yaitu fungsi void Construct_Structure dan void sorting.
Dimana struktur matrik harus diatur dengan menambahkan fungsi void
Construct_Structure sebelum difaktorkan. Fungsi void Construct_Structure disini
bertujuan untuk membentuk matrik yang akan difaktorkan.
Adapun coding dari fungsi void Construct_Structure dan bentuk matriknya yaitu :

void Construct_Structure(int *asub,int *xa,int *Total_non_zero,int *Branch_Index,int


*sl,int *el,int *dl)
{
int non_zero,col,i,indexB1,m;

Pada coding void contruct structure diatas mendeklarasikan variabel total nilai nol,

data parameter nomor line, data parameter dari bus, double line dan variabel dari

superLu
Berikut bentuk matrik dari yang akan di diatur sesuai construct
stucture :
Sedangkan fungsi sortir pada program adalah sebagai penyeleksi nilai nol dari matrik seperti
pada script berikut :

void Sorting(int k,int *temp_asub,int *temp_no_branch)


{
int temp,i,j;
for(i=1;i<=k-1;i++)
{
for(j=i+1;j<=k;j++)
{
if(temp_asub[i]>temp_asub[j])
{
temp=temp_asub[i];
• Setelah matrik awal disortir matrik akan menunjukkan

tanpa nilai nol yang telah di eliminasi dalam bentuk

satu dimensi matrik padat seperti berikut :


Selanjutnya subrutin dalam paket SuperLU dimasukkan kelas matrik jarang sebagai fungsi-fungsi

operasi matrik jarang. Kelas - kelas rutin SuperLU tersebut ditambahkan sebagai header dan source

file pada main program loadflow faktorisasi LU. Kelas rutin tersebut terdiri dari SCMatrice, Sreal.h

dan Sreal.cpp. SCMatrice merupakan kelas header untuk menemukan lokasi array yang akan

digunakan yang ditandai dengan pointer pada deklarasi variabel data. Sedangkan Sreal.h merupakan

kelas untuk melakukan penyelesaian matrik jarang (sparse) untuk membentuk matrik padat. Pada

Sreal.cpp merupakan kelas source file untuk melakukan penfaktoran matrik menjadi matrik segitiga

atas (U) atau bawah (L).


Pada main program loadflow yang
telah diberi header dan sorce file
dapat dipanggil dengan
mendeklarasikan #include “Sreal.h”.
Adapun maksud header SCMatrice
yaitu semua member dari paket
SuperLU dinyatakan dalam
SCMatrice.h, kemudian deklarasi
metode matrik jarang dari paket
SuperLU dinyatakan dalam Sreal.h
dan semua metode operasi dari kelas
matrik jarang dinyatakan dalam
Sreal.cpp
Setelah fungsi Construct_Structure dijalankan

selanjutnya pengalokasian memori untuk variable

terlihat pada tabel array data 4 bus disamping.

Pada tabel terlihat pemakaian array sebesar 4x7

dengan 28 alamat lokasi yang digunakan.

Sedangkan setelah dilakukan sorting pemakaian

lokasi memory array yang dibutuhkan sebesar 20

lokasi seperti pada gambar matrik


Pengujian Sistem Program data standar IEEE

• Setelah dilakukan penambahan rutin kelas SuperLu berupa SCMatrice, Sreal.h dan Sreal.cpp pada main program loadflow,

tambahkan data bus input yang akan digunakan pada folder project loadflow sehingga dapat dipanggil dengan deklarasi #include

<iostream>. Selanjutnya untuk melakukan pengujian loadflow pada main program loadflow kelas matrik jarang dapat dipanggil

menggunakan kode program berikut :


• #include"stdafx.h"
• #include"Sreal.h"
• #include <iostream>
• int _tmain(int argc, _TCHAR* argv[])
• {
• float Diff1;
• ifstream fin ("data4.txt", ios::in);
• ofstream fout ("output.txt",ios::out);
• //Read lines data
• fin>>nl>>nb;
• //Input data line
• for (k=1; k<=nl; ++k)
• {
• fin>>sl[k]>>el[k]>>tpe[k]>>rl[k]>>xl[k]>>bl[k]>>tap[k];
• }
Setelah program melakukan pemanggilan data bus standar IEEE selanjutnya untuk membuat matrix ke
dalam SuperLU dimulai dari fungsi matrice seperti berikut :

– //CREAT MATRIX B1 IN THE FORMAT OF SUPERLU--------------------------------


– Matrice->sCreate_CompCol_Matrix(&A1, nb,nb, Total_non_zero, matrixB1, asub, xa, NC, _S, GE);

Matrik yang telah di format sesuai SuperLu selanjutnya dilakukan perhitungan aliran daya dengan
memberikan fungsi seperti coding berikut :

– // Fastdecouple
– TSReal *Matrice;
– Matrice = new TSReal();
• Setelah didapatkan hasil dari total losses maka fungsi untuk telah selesainya perhitungan

waktu komputasi dinyatakan dengan Diff1=(GetTickCount() - dwStart). Setelah main

program menjalankan fungsi-fungsi yang diberikan, hasil SPL (sistem persamaan linear)

ditampung dalam variable array, yang selanjutnya hasil aliran daya dari data bus standar

IEEE dapat di print menggunakan perintah fout dalam bentuk txt dan ditampilkan pada

consule visual studio menggunakan cout.


Hasil Perbandingan Waktu Komputasi

• Setelah program aliran daya dijalankan


dengan mengggunakan microsoft visual
studio 2010, didapatkan hasil perhitungan
aliran daya data standar sistem tenaga
menggunakan sparse matrix SuperLU
beserta waktu komputasi. Pengujian
sistem yang dilakukan pada data 4 bus
data standar IEEE menunjukkan hasil
seperti pada gambar disamping
Tabel Waktu komputasi algoritma aliran daya

Algorithm

No. Test Case


Full Matrix SuperLU Factoritation

Time (s) Iteration Losses (MW) Time (s) Iteration Losses (MW)

1 3 Bus 0.015 4 18.3610 0.015 4 18.3609

2 4 Bus 0.016 4 4.9128 0.015 4 4.8082

3 5 Bus 0.016 4 3.1213 0.015 4 3.1214

4 6 Bus 0.031 5 7.8730 0.015 5 7.8815

5 14 Bus 0.031 4 13.5302 0.016 4 13.5302

6 30 Bus 0.061 4 17.5794 0.031 4 17.5794

7 57 Bus 0.061 5 28.3837 0.031 5 28.3837

8 118 Bus 0.063 5 179.446 0.016 5 179.446

9 300 Bus 0.640 7 417.389 0.032 8 417.3872

10 664 Bus 5.834 8 167.954 0.062 8 168.1333


• Berdasarkan tabel perbandingan perbandingan membuktikan waktu komputasi
untuk melakukan perhitungan aliran daya lebih cepat menggunakan metoda
sparse matrik SuperLU dibandingkan dengan full matrik. Hasil ini ditunjukkan
dengan kelompok data bus standar sistem tenaga listrik IEEE yang memiliki
parameter yang sama untuk dilakukan perhitungan aliran daya namun
didapatkan waktu yang lebih singkat. Metoda sparse matrik ini membantu
penyelesaian pekerjaaan dengan menghemat waktu untuk data yang skala
besar dan berulang.
Kesimpulan

1. Pada data bus standar IEEE dengan jumlah data bus yang sama dan parameter
yang sama dapat diselesaikan dengan waktu singkat menggunakan sparse matrik
SuperLU dibandingkan metoda full matrik dalam penyelesaian perhitungan aliran
daya.

2. Menggunakan metode spase matrik SuperLU dapat menghemat memori komputasi


yang digunakan.

3. Dengan semakin cepat waktu dalam melakukan perhitungan aliran daya


menggunakan sparse matrik SuperLu, untuk melakukan penyelesaian
permasalahan perhitungan kontingensi dapat segera dilakukan.
Saran

1.Penelitan menggunakan spesifikasi komputer yang tinggi agar didapatkan waktu


yang singkat.

2.Penelitian untuk menghitung aliran daya dapat dikembangkan dengan metoda –


metoda lainnya.

3.Penelitian dapat dilakukan dengan mengubah pemrograman yang digunakan.


TERIMA KASIH

Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai