Affin FX

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

GEOMETRI AFFIN

Oleh:
1. Mar’atus Sholehah 1513021005
2. Nur Sella Aulia 1513021074
DEFINISI PANGKAL

Dasar dari geometri affine adalah geometri terurut.


Bidang affin dipandang sebagai keadaan khusus dari bidang terurut.
Pengertian pangkalnya juga sama yaitu titik dan keantaraaan.

Jadi, definisi pangkal pada geometri affin adalah sebagai berikut:


Titik-titik A, B, C, ... sebagai unsur yang tidak didefinisikan relasi
keantaraan (“intermediacy”) sebagai relasi yang tidak didefinisikan.
Relasi ini dinyatakan dengan A, B, C, yang berarti B terletak
diantara A dan C. Jika B tidak terletak antara A dan C, maka
dikatakan “tidak [ABC]”.
AKSIOMA I
Ada paling sedikit 2 titik.

AKSIOMA VII

Jika ABC suatu segitiga, [BCD] dan


[CEA] maka pada garis DE, ada
suatu titik F yang memenuhi [AFB].
AKSIOMA VIII (dalam ruang dimensi dua)
Semua titik ada dalam satu bidang.

AKSIOMA XII
Untuk setiap partisi dari semua titik pada suatu garis dalam dua
himpunan yang tidak kosong, sedemikian hingga tidak ada titik dari
masing-masing himpunan yang terletak antara dua titik dari himpunan
lainnya, maka ada satu titik dari satu himpunan terletak antara setiap
titik dari himpunan itu dan setiap titik dari himpunan lainnya
(Aksioma Dedekind).
Aksioma VIII menyatakan bahwa geometri affine merupakan geometri
bidang, dan aksioma XII menyatakan bahwa suatu garis itu kontinu.
Selain itu, geometri affine ini juga didapat dari geometri terurut dengan
menambahkan 2 aksioma lagi, yaitu :

AKSIOMA 1
Untuk sebarang titik A dan sebarang
garis r yang tidak melalui A, ada paling
banyak satu garis yang melalui A dalam
bidang (A, r), yang tidak memotong r.
AKSIOMA 2

Jika A, A’, B, B’, C, C’, O adalah


7 buah titik yang berlainan
Lunch Break! 12:45pm – sedemikian hingga AA’, BB’, CC’
adalah 3 buah garis berlainan
1:45pm
melalui O dan jika garis
AB // A’B’ dan BC // B’C’, maka
CA // C’A’.
Akibat dalil 20 mengatakan:
Untuk sebarang titik A dan sebarang garis r yang tidak melalui A ada
paling banyak 1 garis yang melalui A dalam bidang (A,r) yang tidak
memotong r.

Mengingat dalil 20 dan aksioma 1 ini,


maka dapat disimpulkan bahwa
sebarang titik A dan sebarang garis
r ada tepat satu garis yang melalui A
dalam bidang (A,r) yang tidak
memotong r. Keadaan ini hampir
sama dengan keadaan pada geometri
Euclides.
Kesejajaran dalam geometri Affine ini adalah suatu relasi
Ekuivalensi, jadi memenuhi sifat-sifat :

1) Refleksif, yaitu setiap garis g sejajar dengan g sendiri


2) Simetris, yaitu jika g sejajar h, maka h sejajar g
3) Transitif, yaitu jika g sejajar h dan h sejajar k, maka g
sejajar k
Aksioma 2 ini merupakan kebalikan dari separuh dalil berikut :

Dalil 1:
Jika ABC dan A’B’C’ adalah dua segitiga dengan titik-titik sudut
yang berlainan, diletakkan sedemikian hingga BC // B’C’, CA // C’A’,
dan AB // A’B’, maka ketiga garis AA’, BB’, dan CC’ adalah
berpotongan pada satu titik (kongruen) atau sejajar.
Diketahui : BC // B’C’, CA // C’A’, dan AB // A’B’.
Adb. : AA’, BB’, CC’ berpotongan pada satu titik atau sejajar.
Bukti :

Jika AA’, BB’, dan CC’ ketiganya tidak semuanya sejajar, maka berarti dua dari
tiga garis tersebut berpotongan.

Misalkan AA’ dan BB’ berpotongan di titik O, dan OC memotong B’C’ dititik C1.
Karena AB // A’B’ dan BC // B’C1 (karena C1 pada B’C’), maka menurut aksioma
2, CA // C1A’.

Karena CA // C’A’ dan CA // C1A’, maka berarti C1 pada C’A’ juga pada B’C’
(menurut pemisalan).

Karena A’B’C’ suatu segitiga, maka haruslah C1 berhimpit dengan C’.

Jadi AA’, BB’, dan CC’ berpotongan di titik O jika AA’, BB’, dan CC’ tidak
semuanya sejajar.
Dalil 2 berikut ini juga merupakan
kebalikan separuh yang lain dari dalil 1.

Dalil 2 :
Jika A, A’, B, B’, C, C’ adalah 6 buah titik
yang berlainan pada 3 garis sejajar yang
berbeda AA’, BB’, dan CC’ diletakkan
sedemikian hingga garis AB // A’B’, BC
// B’C’, maka CA // C’A’.
Diketahui : AA’ // BB’// CC’, AB // A’B’, dan BC//B’C’
Adb. : CA // C’A’
Bukti :
Melalui A' dilukis A'C", sejajar AC, sehingga C" terletak
pada B'C'.
Maka, AB//A'B', BC//B'C" (karena C" terletak pada
B'C'), dan AC//A'C".
Jadi, menurut Dalil 1, AA'//BB'//CC".
Akibatny, C" terletak pada CC', dan C" juga terletak
pada B'C'.

Karena garis BB' dan CC' adalah dua garis berlainan,


maka tidak mungkin B' terletak pada CC', dengan
demikian C" merupakan titik potong CC' dan B'C',
sedangkan C' juga merupakan titik potong CC' dan B'C',
maka dapat disimpulkan bahwa C" berhimpit dengan C'.

Kemudian, karena A'C"//AC, dan C" berhimpit dengan C',


maka A'C'//AC.
Thank You! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai