Anda di halaman 1dari 20

Askep meningitis

Disusun oleh : ardinata,. S.Kep Ns


Gambar
Saraf pusat
Latar belakang
Selaput otak terdiri dari tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu
durameter, araknoid, piameter. Durameter adalah membrane
putih tebal yang kasar, dan menutupi seluruh otak dan medulla
spinalis.
Araknoid merupakan membrane lembut yang bersatu di
tempatnya dengan piameter, diantaranya terdapat ruang
subaraknoid di mana terdapat arteri dan vena serebraldan dipenuhi
oleh cairan serebrospinal.
Piameter merupakan membrane halus yang kaya akan pemburu
darah kecil yang mensuplai darah ke otak dalam jumlah yang
banyak. Piameteradalah lapisan yang langsung melekat dengan
permukaan otak dan seluruh medulla spinalis
pengertian
 Meningitis adalah Peradangan pada susunan saraf, Radang
umum pada araknoid dan piameter, disebabkan oleh bakteri,
virus, riketsia atau protozoa, yang dapat terjadi secara akut
dan kronis. (Arief Mansjoer : 2000)
 Meningitis adalah peradangan yang hebat pada selapus
otak.Peradangan itu mungkin terjadi sesudah serangan otitis
media,radang mastoid,abses otak ,malahan radang tonsil.
Sesuatu retak pada tengkorak atau suatu luka kepala yang
menembus mungkin mengakibatkan radang selaput otak.
(Clifford R Anderson : 1975)
Etiologi
 Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme tetapi
kebanyakan klien dengan meningitis mempunyai faktor
predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi sistemik,
lainnya. Etiologi dapat dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi :
A. Bakteri :haemophilus, influenzae , neisseria meningitidis
,(meningococcal), diplococus pneunomia (pneumoccal),
streptococcus group A, staphylococcus aureus , escherichia coli
,klebsiella ,proteus, pseudomonas.
B. Virus: abses otak ,encephalitis ,limfoma leukemia atau darah
diruang arakhnoid ,cytomegalovirus ,polyoma virus, herpes
simplex dan herpes zoster .
C. Jamur: cryptococcus
Tanda dan gejala
 demam, sakit kepala hebat, neusea, muntah dan nuchal
rigidity [kaku kuduk ] adalah tanda-anda utama pada
meningitis. Tanda kernig positif , brudzinsky
positif,photophobia,penurunan kesadaran ,dan tanda-tanda
peningkatan TIK mungkin juga dapat timbul (Lewis,2005).
Klien dengan meningitis bakteri biasanya mengalami demam
.menggigil ,nyeri kepala,nyeri punggung dan abdomen, mual
dan muntah .Iritasi meningel menyebabkan nuchal rigidity
/kaki duduk (LeMone ,2004).
Manifestasi klinik
 Keluhan pertama biasanya Nyeri kepala. Rasa nyeri ini dapat
menyebar ke tengkuk dan punggung. Tengkuk menjadi kaku.
Kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot
ekstensor tengkuk. Bila hebat, terjadi opistotonus, yaitu
tengkuk kaku dalam sikap kepala tertengadah dan punggung
dalam sikap hiperekstensi, kesadaran menurun. Tanda
Kernig&Brudzinsky positif. (Arief Mansjoer : 2000)
Klasifikasi
Klasifikasi
Meningitis dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan perubahan yang
terjadi padacairan otak, yaitu :
a) Meningitis serosaAdalah radang selaput otak araknoid dan
piameter yang disertai cairan otak yang jernih. Penyebab
terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa Penyebab lainnya
Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia
b) Meningitis purulentaAdalah radang bernanah arakhnoid dan
piameter yang meliputi otak dan medulaspinalis. Penyebabnya
antara lain : Diplococcus pneumoniae
(pneumokok), Neisseriameningitis (meningokok), Streptococus
haemolyticuss, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae,
Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonasaeruginosa
komplikasi
 Komplikasi yang sering terjadi pada meningitis
adalah peningkat TIK yang menyebabkan penurunan
kesadaran .Komplikasi lain pada meningitis yaitu disfungsi
neurology,disfungsi saraf kranial (N.C III,IV VII atau VIII
),hemiparesis ,dysphasia dan hemiparesia. Mungkin juga
dapat terjadi syok, gangguan koagulasi, komplikasi septic
(bacterial endokarditis) dan demam yang terus – menerus.
Hidrosefalus dapat terjadi jika eksudat menyebabkan adhesi
yang dapat mencegah aliran CSF normal dari ventrikel. DIC
(Dimensi Intravascular Coagulation) adalah komplikasi yang
serius pada meningitis yang dapat menyebabkan kematian
(Lewis, 2005)
Patofisiologi
Otak dilapisi oleh duramater, arakhonoid dan piamater. Cairan
Serebrospinal (CSF) diproduksi oleh fleksus koroid yang berada
didasar ventrikel lateral dan diatas ventrikel ke III dan IV. Setiap
hari diproduksi 500-800 ml CSF. Setelah CSF bersirkulasi di otak
dan medulla spinalis, CSF akan direabssorpsi melalui villi
arakhonoid, dalam lapisan arakhonoid meninges. Organisme
(bakteri,virus ,jamur dan protozoa) masuk SSP melalui
pembuluh darah dan blood brain barrier ,jalan masuk yang
langsung terjadi sebagai akibat dari trauma ,prosedur
pembedahan atau abses cerebri /ruptur .otorhea atau rhinorrhea
mungkin disebabkan karena fraktur basis tengkorak bisa mengarah
terjadinya meningitis organisme. Meningitis menyerang
mekanisme pertahanan tubuh spesifik dan non spesifik untuk
masuk dan bereplikasi dalam CSF
Pemeriksaan Diagnostik
 Dari darah viremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar untuk
mendapatkan hasil yang positif.
 Dari likuor serebrospinalis atau jaringan otak (hasil nekropsi), akan
didapat gambaran jenis kuman dan sensitivitas terhadap antibiotika.
 Dari feses, untuk jenis enterovirus sering didapat hasil yang positif
 Dari swap hidung dan tenggorokan, didapat hasil kultur positif.
 Pemeriksaan serologis : uji fiksasi komplemen, uji inhibisi hemaglutinasi
dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi
antibodi tubuh. IgM dapat dijumpai pada awal gejala penyakit timbul.
 Pemeriksaan darah : terjadi peningkatan angka leukosit.
 Punksi lumbal Likuor serebospinalis sering dalam batas normal, kadang-
kadang ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein atau
glukosa.
 EEG/ Electroencephalography
Koreksi diagnostik
1. Analisis CSS dari fungsi lumbal
 Meningitis bakterial : tekanan meningkat, cairan
keruh/berkabut, jumlah seldarah putih dan protein
meningkat glukosa meningkat, kultur positip
terhadap beberapa jenis bakteri.
 Meningitis virus : tekanan bervariasi, cairan CSS biasanya
jernih, sel darah putih meningkat, glukosa dan protein
biasanya normal, kultur biasanya negatif, kultur virus
biasanya dengan prosedur khusus.
2. Glukosa serum : meningkat ( meningitis )
3. LDH serum meningkat (bakteri meningkat)
Penatalaksanaan medis
terapi antimikroba :
Ensefalitis supurativa
 Ampisillin 4 x 3-4 g per oral selama 10 hari.
 Cloramphenicol 4 x 1 g/24 jam intra vena selama 10 hari.
 Ensefalitis syphilis
 Penisillin G 12-24 juta unit/hari dibagi 6 dosis selama 14 hari
 Penisillin prokain G 2,4 juta unit/hari intra muskulat + probenesid 4 x
500mg oral selama 14 hari.

Lanjut...
Lanjutan ...
1. Bila alergi penicillin :
 Tetrasiklin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari
 Eritromisin 4 x 500 mg per oral selama 30 hari
 Cloramfenicol 4 x 1 g intra vena selama 6 minggu
 Seftriaxon 2 g intra vena/intra muscular selama 14 hari.
 Ensefalitis virus

2. Pengobatan simptomatis:
- Analgetik dan antipiretik: Asam mefenamat 4 x 500 mg
- Anticonvulsi : Phenitoin 50 mg/ml intravena 2 x sehari.
Lanjutan...
1. Pengobatan anti virus diberikan pada ensefalitis virus dengan penyebab
herpes zoster-varicella:
 Asiclovir 10 mg/kgBB intra vena 3 x sehari selama 10 hari atau 200 mg peroral
tiap 4 jam selama 10 hari.
 .

2. Malaria serebral (Ensefalitis karena parasit )


 Kinin 10 mg/KgBB dalam infuse selama 4 jam, setiap 8 jam hingga tampak
perbaikan.

3. toxoplasmosis
 Sulfadiasin 100 mg/KgBB per oral selama 1 bulan
 Pirimetasin 1 mg/KgBB per oral selama 1 bulan
 Spiramisin 3 x 500 mg/hari
Penatalaksanaan keperawatan
1.Isolasi klien
2. Pertahankan teknik aseptik dan cuci tangan setiap kali kontak
dengan klien baik itu pengunjung maupun petugas
3. Hindarkan klien dari orang-orang yang mengalami ISPA baik
petugas maupun pengunjung
4. Observasi secara teratur tiap 4-6 jam suhu tubuh klien
5. Kaji kemungkinan adanya nyeri dada, nadi yang tidak teratur
ataupun panas tubuh yang menetap.
6. Auskultasi bunyi nafas, pola dan frekuensinya
7. Lakukan perubahan posisi secara teratur dan anjurkan klien
untuk nafas dalam
8. Observasi urine out put : warna, bau, jumlah.
Perbedaan Ensefalitis dengan
Meningitis
Encephalitis Meningitis

Kesadaran ↓ Kesadaran relatif masih baik

Demam ↓ Demam ↑

Lokasi terinfeksi di jaringan otak Lokasi terinfeksi di selaput


otak
Banyak disebabkan virus Banyak disebabkan bakter
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d proses inflamasi, toksin dalam sirkulas
2. Risiko tinggi terhadap penyebaran infeksi b.d diseminata
hematogen dari patogen.
Intervensi Rasional
3. Risiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan serebral
b.d edema serebral yang mengubah/menghentikan darah
arteri/virus
Matur nuwon sanget

Anda mungkin juga menyukai