Anda di halaman 1dari 10

ADEN SUPRATMAN O.

W (1648201110001)
FITRI NOR HASANAH (1648201110015) Kelompok 4
RISA ARMAIDA (1648201110043)
SISNA (1648201110045)
 
Klasifikasi ilmiah kunyit

 Kerajaan : plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Sub-diviso : Angiospermae
 Kelas : Monocotyledoneae
 Ordo : Zingiberales
 Famili : Zungiberaceae
 Genus : Curcuma
 Species : Curcumadomestica Val.
Pengertian salep
Salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah
dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat
harus larut atau terdispersi homongen dalam dasar salep yang
cocok.Pemilihan dasar salep merupakan salah satu hal yang
harus diperhatikan dalam pembuatan salep. Dasar salep yang
akan digunakan yaitu dasar salep hidrokarbon dan dasar salep
serap. Dasar salep hidrokarbon dikenal sebagai dasar salep
berlemak yang dimaksudkan untuk memperpanjang kontak
bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut
penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai
emolien, tidak mengering, dan tidak tampak berubah dalam
waktu yang lama. Dasar salep serap juga bermanfaat
sebagai emolien. Pemilihan kedua dasar salep tersebut karena
merupakan dasar salep yang tidak mengandung air karena
bahan aktif yang akan dicampurkan mengandung kurkumin
dan minyak atsiri yang kurang larut dalam air.
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
 serbuk rimpang
 kunyit, etanol 96%
BAHAN
 vaselin album,
 adeps lanae,
 alkohol steril
 cera alba.

Alat yang digunakan untuk


membuat salep ekstrak rimpang
kunyit adalah vacum rotary
evaporator, bejana maserasi, blender,
pengaduk kayu, batang pengaduk,
cawan porselen, mortir dan stamper,
ALAT penangas air, timbangan digital,
beaker glass, gelas ukur, sudip,
spatula, serbet, kain flanel dan wadah
(pot salep), kaca objek, kaca arloji,
gelas ukur, batang pengaduk, stik pH
universal dan anak timbangan.
Formula standar salep menurut
Formularium Nasional:

b. Dasar Salep Serap


a. Dasar salep
Hidrokarbon
R/ Vaselin putih 860
Adeps lanae 30
R/ Malam putih 50
Stearil alkohol 30
Vaselin putih 950
Malam putih 80
m.f. unguentum 1000
m.f. unguentum 1000

Salep ekstrak rimpang kunyit yang dibuat dalam penelitian ini memiliki dua
konsentrasi yaitu 4% dan 8% sebanyak 35 g dengan bobot dilebihkan 20%, dengan
menggunakan 2 basis salep yaitu basis hidrokarbon
dan basis serap.
Formulasi Sediaan Salep Ekstrak
Pembuatan Salep Etanol Rimpang Kunyit… (Amelia
a. Dasar Salep HidrokarbonProses Sari, Amy Maulidya)kunyit sedikit
pembuatan salep diawali dengan demi sedikit sambil digerus hingga
menimbang semua bahan yang homogen dan menjadi massa
diperlukan sesuai perhitungan. setengah padat. Keluarkan massa
Dimasukkan cera alba dan vaselin (salep) dari lumpang, lalu ditimbang
album ke dalam cawan porselen yang
sebanyak 35 g dan dimasukkan
telah dilapisi kain kasa, lalu
dileburkan diatas penangas air. Setelah
kedalam wadah (pot plastik).
meleleh, hasil leburan diserkai dan
b. Dasar Salep Serap
dimasukkan dalam lumpang. Digerus
Proses pembuatan salep diawali dengan
hingga homogen dan dingin. menimbang semua bahan yang diperlukan
Ditambahkan ekstrak etanol rimpang sesuai perhitungan. Dimasukkan cera alba,
vaselin album, stearil alkohol dan adeps
lanae ke dalam cawan porselen yang
Pembuatan Ekstrak Rimpang Kunyit : Ditimbang telah dilapisi kain kasa, lalu dileburkan
serbuk rimpang kunyit sebanyak 100 gram, di diatas penangas air. Setelah meleleh,
maserasi dengan pelarut etanol sebanyak 750 hasil leburan diserkai dan dimasukkan ke
mL selama lima hari. Disaring cairan dalam lumpang. Gerus hingga homogen
menggunakan kain flanel dan ditambahkan dan dingin. Ditambahkan ekstrak etanol
etanol 96% secukupnya melalui ampas sampai rimpang kunyit sedikit demi sedikit
diperoleh volume 1000 mL. Ekstrak yang sambil digerus hingga homogen dan
diperoleh dari maserasi rimpang kunyit lalu di menjadi massa setengah padat. Keluarkan
pekatkan dengan vacum rotary evaporator pada massa (salep) dari lumpang, lalu
suhu 40 C –50 C sampai diperoleh ekstrak ditimbang sebanyak 35 g dan dimasukkan
yang kental. kedalam wadah (pot plastik).
Uji Organeltis U
J
Uji Homogenitas I
Uji Daya Sebar
E
Uji PH salep
V
A
Uji Daya Lekat L
U
Uji Peninggalan bekas warna salep pada kulit
A
Uji iritasi terhadap kulit
S
I
Hasil
Pembuatan formulasi sediaan salep dengan bahan aktif ekstrak etanol rimpang kunyit
(Curcuma longa Linn) pada penelitian ini menggunakan dua basis salep yang berbeda
dengan konsentrasi 4% dan 8%.Kedua basis salep masing-masing dibuat menjadi 2 konsentrasi
yaitu 4% dan 8% sebanyak 35 gram. Uji stabilitas fisik yang pertama dilakukan adalah uji
organoleptis yang meliputi bentuk, warna dan bau dari sediaan salep yang telah dibuat Hasil
pengamatan organoleptis bau dari semua sediaan salep berbau khas ekstrak rimpang kunyit
uji homogenitas Salep yang homogen ditandai dengan tidak terdapatnya gumpalan pada hasil
pengolesan, struktur yang rata dan memiliki warna yang seragam dari titik awal pengolesan
sampai titik akhir.
Uji stabilitas fisik Uji pH dilakukan untuk mengetahui tingkat keasam atau kebasaan dari
sediaan salep yang dihasilkan.
uji daya sebar dilakukan untuk melihat daya penyebaran salep Berdasarkan hasil uji daya sebar
yang telah dilakukan sebanyak 7 kali selama 2 minggu menunjukkan bahwa semua sediaan
yang dihasilkan memilki daya sebar yang semakin menurun.
Uji daya lekat bertujuan untuk melihat waktu daya lekat salep Berdasarkan uji daya lekat yang
telah digunakan menunjukkan bahwa salep dengan basis serap mempunyai waktu lekat yang
lebih lama dibandingkan salep dengan basis hidrokarbon.
Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan dilakukan dengan cara uji tempel terbuka (open pacth
test) Hasil uji iritasi yang dilakukan terhadap 5 orang sukarelawan untuk tiap-tiap sediaan
menunjukkan semua sediaan salep tidak memberikan efek iritasi.
Uji peninggalan bekas warna salep bertujuan untuk melihat peninggalan warna salep dikulit
pada saat pemakaian salep Hasil uji peninggalan bekas warna salep yang dilakukan
menunjukkan bahwa semua sediaan salep baik basis hidrokarbon dan serap dengan konsentrasi
4% dan 8% tidak meninggalkan bekas warna di kulit sehingga nyaman dipakai oleh
masyarakat.
kesimpulan
1. Semua sediaan salep basis hidrokarbon dan
basis serap dengan konsistensi 4% dan 8%
memenuhi parameter kualitas uji organoleptis,
homogenitas, daya lekat dan uji pH.
2. Sediaan salep basis hidrokarbon dengan
konsentrasi 4% dan 8% memenuhi parameter
daya sebar. Sediaan salep basis serap pada
konsentrasi 4% memenuhi parameter daya
sebar, sedangkan salep basis serap konsentrasi
8% tidak memenuhi parameter daya sebar.
3. Dasar salep yang lebih baik digunakan
berdasarkan hasil uji stabilitas fisik sediaan
yaitu dasar salep basis hidrokarbon konsentrasi
8%.
DAFTAR PUSTAKA
1. Amelia Sari, Amy maulidya, 1 juli 2016. Formulasi Sediaan Salep
Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit. SELVol 3 No 1 hal : 16- 23
2. Wiwin Winarsih, Letje Wintarsih, Lina Noviyanti Sutardi, September
2018. Aktifitas salep extrak rimpang kunyit dalam proses
persembuhan luka pada mencit yang diinduksi diabetes. Veteriner
ISSN : 1411-8327.
3. Lailatul Muniroh, Santi Martini, Triska Susila Nindy, Rondius Solfaine,
Desember 2010. Minyak Atsiri Kunyit Sebagai Anti Radang Pada
Penderita Gout Atritis dengan Diet Tinggi Purin. Makara VOL., 14. No.
2. Hal : 57-64.
4. Trong Tuan Dao, Phi Hung Nguyen, Ho Keun Won, Eun Hee Kim,
Junsoo Park, Boo Yeon Won, Won Keun Oh,2012. Curcuminoids from
Curcuma Longa and their inhibitory activities on influenza a
neuraminidases. Food Cemistry hal : 21-28.
5. Dae Wook kim, Seon Min Lee, Hyun Sim Woo, Ji-Young Park,Byoung
Seob Ko, Jeong Doo Heo, Young Bae Ryu, Woo Song Lee, 2016.
Chemical Constituents and anti inflamatory activity of the aerial parts
of curcuma longa. Functional Food hal : 485-493.

Anda mungkin juga menyukai