Anda di halaman 1dari 53

dr. Nur Sahfahria N H, S.

Ked
Puskesmas Unaaha Kabupaten Konawe
 Upaya pertolongan dari perawatan sementara
terhadap korban kecelakaan sebelum
mendapat petolongan yang lebih sempurna
dari dokter atau paramedis
PENTINGNYA
PERTOLONGAN PERTAMA
1. Menyelamatkan jiwa atau mencegah
kematian
2. Mencegah cacat yang lebih berat
3. Mencegah infeksi
4. Mempertahankan daya korban sampai
datangnya pertolongan lebih lanjut
1. Tenang/tidak panik
2. Cekatan
3. Percaya diri
4. Jauhkan atau hindarkan korban dari
kecelakaan berikutnya
5. Bila pernafasan penderita berhenti lakukan
pernapasan buatan
6. Bila ada perdarahan atasi perdarahan
7. Merujuk
Pakai Alat pelindung diri
dan siapkan alat

Tentukan perioritas
Cara Melakukan
kondisi yang paling
tindakkan pertolongan
mengancam nyawa

Penanganan beragam
sesuai dengan penyebab
kecelakaan dan kondisi
cedera
Alat Pelindung Diri :
1. Masker
2. Handscoen
3. Kacamata

KAMU HARUS TAU!!


DARAH DAN SEMUA CAIRAN TUBUH BISA
MENULARKAN PENYAKIT
Alat dan Bahan Yang
Harus Disiapkan :
1. Kassa steril
2. Pembalut Gulung/
Perban
3. Pembalut perekat/
Pelester
4. Gunting Pembalut
5. Bidai
6. Pinset
7. Senter
8. Selimut
9. Kapas
10.Alkohol 70%
11.Termometer
•Merupakan prioritas utama, diberikan kepada penderita yang kritis keadaannya
seperti gangguan jalan napas, gangguan pernapasan, perdarahan berat atau
perdarahan tidak terkontrol, penurunan status mental

•diberikan kepada para penderita yang mengalami keadaan seperti luka bakar tanpa
gangguan saluran napas atau kerusakan alat gerak, patah tulang tertutup yang tidak
dapat berjalan, cedera punggung.

•Merupakan kelompok yang paling akhir prioritasnya, dikenal juga sebagai ‘Walking
Wounded” atau orang cedera yang dapat berjalan sendiri.

•Untuk korban yang meninggal dunia


Umum tubuh manusia
dibagi menjadi 5 bagian :
1. Kepala : terdiri dari
Tengkorak, wajah dan
rahang bawah
2. Leher
3. Batang tubuh : terdiri
dari dada, perut,
punggung dan panggul
4. Anggota gerak atas :
terdiri dari sendi bahu,
lengan atas, siku,
lengan bawah,
pergelangan tangan
dan tangan
5. Anggota gerak bawah :
terdiri dari Sendi
panggul, tungkai Atas,
lutut, tungkai bawah,
pergelangan kaki daan
kaki.
Amankan situasi

Lakukan Pemeriksaan

Pemeriksaan
Keadaan Umum Tanda – Tanda:
Kesadaran

Gangguan pernapasan,
Trauma / Non Trauma A : Alert, V: verbal, P : jejas atau memar ,
(Kasus Medis) Paint, U : Unrespons patah tulang dan
shock
 Kasus Trauma : Kasus yang disebabkan oleh
suatu ruda-paksa mempunyai tanda – tanda
yang jelas dan terlihat dan atau teraba.
Misalnya luka terbuka, memar, patah tulang
dan lain sebagainya.
 Kasus medis (non trauma) : kasus yang
diderita seseorang tanpa ada riwayat ruda-
paksa contohnya sesak napas, pingsan.
Pemeriksaan AVPU!
kesadaran

Sadar Tidak sadar

Tanyakan keluhan Pastikan jalan napas


korban terbuka dengan baik

Menilai pernapasan
(Look, listen, and
feel)

Pernapasan Normal : Denyut nadi normal :


Bayi : 25-30x/menit Bayi : 120-150x/menit
Anak : 15-30x/menit Memeriksa denyut Anak : 80-150x/menit
Dewasa : 12—20x/menit Nadi dan hitung Dewasa : 60-100x/menit
pernapasan
Cara mengecek
Nadi korban
Sadar

Cara mengecek
Nadi Korban Tidak
Sadar

JANGAN LUPA!!!
Catat Nomor Telepon Penting Darurat di Tempatmu
 Pingsan
 Epilepsi
 Mimisan
 Keseleo
 Luka : luka robek, luka lecet, luka bakar
 Patah tulang
 Hilangnya kesadaran sementara karena otak
kekurangan oksigen (lapar, terlalu banyak
mengeluarkan tenaga, dehidrasi, hipoglikemi,
anemia)
 Baringkan penderita di  Pakaian dikendorkan
tempat teduh dengan  Penderita diselimuti
udara segar agar tdk kedinginan
 Hendaknya kepala  Jangan beri
dimiringkan untuk makanan/minuman
mencegah tiba tiba  Beri Ogsigen jika ada
muntah  Segera Bawa ke
 Isi mulut (makanan, rs/klinik kesehatan
gigi palsu, bekas terdekat
muntah dikeluarkan
 Gangguan pada sistem saraf otak akibat
terjadinya aktivitas yang berlebihan sel sel di
dalam otak sehingga menimbulkan reaksi
seperti kejang berulang.
 Pindahkan penderita ke tempat yang aman
 Kendorkan Pakaian
 Miringkan kepala ke samping
 Mulut penderita diganjal dengan sapu tangan
agar lidah tidak tergigit
 Tegangan-tegangan serta pukulan-pukulan
lengan/kaki penderita jangan ditahan secara
paksa
 Biarkan tidur setelah kejang
 Laporkan kepada dokter
 Pecahnya pembuluh darah di dalam lubang
hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas,
dingin), kelelahan, benturan.
 Bawa penderita ke  Bernafas lewat mulut
tempat yang sejuk  Bersihkan hidung luar
 Tenangkan penderita  Buka tekanan tampon
 Menunduk sambil 5-10 menit.
menekan cuping hidung.
 Jika tidak berhenti
 Jika masih berdarah
masukkan tampon segera Hubungi
dengan kassa atau kain paramedis
bersih
 Kompres es pd hidung
luar
 Kontraksi yang berlebihan dari otot yang mengejang
biasanya disebabkan kelelahan pada otot terutama
bagian kaki, dehidrasi atau kurangnya cairan yang
masuk dalam tubuh, sirkulasi darah yang terganggu
ke otot, penggunaan otot kaki yang berlebihan,
terganggunya oksigen pada jaringan otot kaki.
 Lepaskan alas kaki jika ada
 Bantu penderita untuk duduk angkat
tungkainya lurus ke lutut, tahan jari-jari ke
atas untuk meregangkan otot
 Pemijatan perlahan tapi keras pada bagian
otot kaki yang kram dengan jari
 Kompres hangat untuk mengurangi rasa sakit
 Peregangan atau stretching
 Berikan minum
 Rujuk jika ada keluhan lanjut
 Perdarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit
karena beberapa hal seperti terjatuh atau
terkena pukulan ke badan yang menyebabkan
beberapa pembuluh darah pecah di bawah
permukaan kulit.
 Lakukan kompres menggunakan es atau air
dingin untuk mengurangi bengkak
 Jangan dilakukan pemijatan pada area memar
 Angkat bagian yang memar (jika
memungkinkan) lebih tinggi dari jantung
 Setelah 24 jam maka kompres dengan air
hangat untuk penyembuhan luka.
 Bila memar bertambah parah rujuk
 Cedera berupa peregangan dan atau robekan
pada otot, tendon (jar yg menghubungkan
otot dengan tulang) atau ligamen (jar
penghubung tulang dengan tulang yg lain)
 Istirahatkan bagian yang keseleo
 Berikan kompres es atau air dingin.
 Jangan melakukan pemijatan atau pengurutan
 Bungkus daerah yang terkilir dengan perban
elastic atau kain yg tersedia (Balut Mitela)
 Suatu keadaan terputusnya kontuinitas
jaringan secara tiba tiba karena
kekerasan/injury.
 Bersihkan luka dengan air bersih yang
mengalir atau dengan antiseptic
 Periksa luka, adakah benda asing.
 Tutup luka dengan kain bersih/kassa
steril/plester
 Jika lecet, biarkan terbuka u proses
pengeringan luka
 Lakukan balut tekan jika perdarahannya
besar.
 Evakuasi korban ke pusat kesehatan
 luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh
dengan benda-benda yang menghasilkan
panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat
yang bersifat membakar)
 Luka bakar ringan
 Luka bakar sedang
 Luka bakar parah
 Jauhkan faktor penyebab luka bakar
 Bersihkan dengan air dingin yang mengalir
 Tutup dengan kain kassa steril atau kain bersih
 Balut longgar-longgar
 Berikan banyak minum
 Jgn mengempiskan gelembung jika ada
 Jgn menaruh mentega, minyak atau apapun
diatas luka bakar
 Jaga jangan sampai kedinginan
 Evakuasi ke tempat pusat kesehatan
 Rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan
maupun sebagian. Pertolongan patah tulang
merupakan salah satu tindakan yang penting
karena dapat mencegah kehilangan salah
satu anggota tubuh atau mencegah kecacatan
 Pembalutan adalah tindakkan untuk
menyangga atau menahan bagian tubuh agar
tidak bergeser atau berubah dari posisi yang
dikehendaki.
 Menghindari bagian tubuh agar tidak
bergeser dari tempatnya
 Mencegar terjadinya pembengkakkan
 Menutup luka agar tidak kena debu dan
kotoran
 Pemasangan spalk pada intinya adalah
mengunci kedua sisi sendi diantara tulang
yang patah sehingga tulang tidak dapat
mudah bergerak / bergeser. Kalau patah
tulang disertai dengan luka harus diobat
terlebih dulu lukanya, kalau perlu setelah di
pasang pambalut / spalk diberi tanda bahwa
diikuti dengan luka
 Menghindari pergerakan dan bertambah
parah tulang yang patah
 Menutupi dan menghentikan perdarahan
pada patah tulang terbuka
 Memudahkan dalam pengangkutan
 Mencegah terjadinya infeksi / terkontaminasi
dari luar
 Ø Papan spalk / lainnya yang dapat digunakan
 Ø Kapas / kassa
 Ø Rol verban / kain yang panjang
 Ø Plester
 Ø Kain segitiga
 Sebelum memasang ukur kebutuhan papan
dan penggunaan .
 Sebelum papan spalk di pasang sebaiknya di
alasi dengan kapas pada permukaannya lalu
dibalut dengan rol verban / kain yang
panjang

Anda mungkin juga menyukai