Sulyasti G. Nomleni, S. Ked Penguji : dr. Herjuni Oematan, M.Biomed, Sp. KK
SMF/BAGIAN ILMU KULIT KELAMIN
RSUD Prof. W. Z. JOHANNES KUPANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2019 • Nama : Tn. S.S • Usia : 28 tahun • Jenis kelamin : Laki-laki • Alamat : Camplong Identitas • Agama : Kristen Pasien • Status pernikahan : Belum Menikah • Perkerjaan : Buruh • Jaminan : BPJS • No. MR : 505502 Anamnesis
Dilakukan pada tanggal 11-01-2019 :
• Keluhan Utama : timbul bercak-bercak merah kemerahan disertai rasa gatal • RPS : Pasein mengeluh timbul bercak-bercak kemerahan disertai rasa gatal sejak 1 tahun lalu. Awalnya muncul pertama kali diselangkangan disertai rasa gatal yang semakin lama semakin meluas ke kaki, tangan, leher, bokong dan dada disertai perubahan warna kehitaman. Pinggiran bercak tampak kemerahan, gatal semakin bertambah jika berkeringat atau lembab. Keluhan tidak disertai rasa nyeri dan panas. Keluhan ini sudah pernah diobati dengan salep gentamicin dan ketokonazole dan membaik namun bercak kembali timbul lagi. Sejak tahun lalu pasien didiagnosis menderita HIV • RPD : HIV • RPK : - • RP : Bercak dan gatal sudah pernah diobati dengan salep gentamicin dan ketokonazole • Riwayat sosial ekonomi : pasien merupakan seorang buruh yang berkerja di perkebunan kelapa sawit di kalimatan • Riwayat Kebiasaan : Sebelum sakit pasien sering melakukan hubungan sexual dan bergonta ganti pasangan. Pemeriksaan Fisik
E4V5M6) Sklera ikterik (-/-), Madarosis (-/-) • TD : 100/60 mmHg • Telinga : otore (-/-), infiltrat (-/-) • N : 80X/Menit • Hidung : rinore (-/-), saddel nose (-/-) • S : 36,8 c • Mulut : stomatitis (+) • RR : 21X/menit • Leher : pembesaran KGB (-) • Thorax : • Bentuk normal • Pulmo : Simetris saat statis dan dinamis, penggunaan otot bantu nafas (- ), vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/- • Cor : S1-S2 regular, murmur (-), gallop (-) • Abdomen : Datar, bising usus (+) kesan normal, timpani, supel, massa (-), nyeri tekan (-) • Ekstremitas : Sianosis (-), Edema (-), CRT <2 detik • Lokasi : • Regio coli lateralis • Regio thorax sinistra et dextra • Regio ingunialis + femur sinistra et dextra Status • Regio ekstremitas superior • Regio vetebralis Dermatologis • Regio gluteus • Efloresensi : makula hiperpigmentasi dengan dasar eritema disertai skuama, berbatas tegas, multipel, diskret, bentuk polisiklik, ukuran bervariasi mengenai ke 2 sisi tubuh, central hilling (+) • Saran pemeriksaan penunjang • KOH 10 % • Kultur jamur • Diagnosis banding • Tinea corporis et cruris • Morbus Hansen • Psoriasis • Dermatits Numularis Diagnosis • Tinea corporis et cruris kerja Penatalaksanaan Non-medikamentosa : Medikamentosa : • Menjaga kebersihan diri • Griseofulvin 500 mg/hari PO • Mematuhi pengobatan yang selama 1 minggu. diberikan • Menghidari garukan pada daerah yang gatal • Menggunakan pakian yang tidak ketat dan menyerap keringat • Menjaga kulit agar kering • Hindari penggunaan handuk atau pakian bergantian dengan orang lain. Follow up pasien Follow up pasien 10-01-2019 11-01-2019 • S : bercak-bercak merah disertai gatal • S : bercak-bercak merah disertai gatal mulai berkurang • O: • O: • TD : 100/80, N : 78x/menit, RR : 20x/menit, T : • TD : 100/60 mmHg, N : 80x/menit, RR : 21x/menit, T : 36,7 c 36,8c • Status Dermatologi • Status Dermatologi • Lokasi : • Lokasi : • regio Regio coli lateralis • regio Regio coli lateralis • Regio thorax sinistra et dextra • Regio thorax sinistra et dextra • Regio ingunialis + femur sinistra et dextra • Regio ingunialis + femur sinistra et dextra • Regio manus • Regio manus • Regio deltoideus • Regio deltoideus • Regio vetebralis • Regio vetebralis • Regio gluteus • Regio gluteus • Efloresensi : makula hiperpigmentasi dengan • Efloresensi : makula hiperpigmentasi dengan dasar eritema dasar eritema disertai skuama, berbatas tegas, disertai skuama, berbatas tegas, multipel, diskret, multipel, diskret, bentuk polisiklik, ukuran bentuk polisiklik, ukuran bervariasi mengenai ke 2 bervariasi mengenai ke 2 sisi tubuh, central hilling (+) sisi tubuh, central hilling (+) Follow Up 10-01-2019 Follow Up 11-01-2019 10-01-2019 11-01-2019 10-01-2019 11-01-2018 10-01-2019 11-01-2019 11-01-2018 10-01-2018 11-01-2018 PEMBAHASAN Terima Kasih Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam Ad cosmetican : dubia ad bonam Ad sunantionam : dubia ad bonam
Prognosis Pendahuluan Tinea korporis dan kruris merupakan suatu infeksi jamur Dermatofita pada kulit yang penyakitnya disebut dermatofitosis.
Golongan jamur ini mempunyai sifatKlik
mencernakan keratin. untuk menambahkan teks
Penyakit ini termasuk dalam kelompok mikosis superfisialis.
teks Epidemiologi Tinea korporis disebabkan jamur Dermatofita, terutama oleh : • Epidermophyton floccosum atau Trichophyton rubrum. Etiologi Tinea kruris disebabkan jamur Dermatofita, terutama oleh : • Epidermophyton floccosum, Trichophyton rubrum,dan Trichophyton mentagrophytes.