Anda di halaman 1dari 37

Kelompok lV

1.Irawati.S
2.Ekayanti
3.Zahara
4.Nasruddin
5.Yusri
6.Mariani
7.Ratna mutia
8.T.Nasrifazi
9.Azhar
Dokumentasi Keperawatan
pada Strategi Khusus
* A. PEMBERIAN OBAT

Obat merupakan sebuah substansi yang


diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan
pencegahan terhadap berbagai gangguan yang
terjadi di dalam tubuh.
Dalam pelaksanaannya ,tenaga medis memiliki
tanggung jawab dalam keamanan obat dan
pemberian secara lsngsung ke pasien.hal ini
semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pasien
MACAM-MACAM JENIS TEKNIK
PEMBERIAN OBAT

Secara Intramuscular
Merupakan cara memasukkan obat ke
dalam jaringan otot.
Lokasi penyuntikan dapat dilakukan pada
daerah paha dengan posisi posisi
berbaring tengkurap,lengan atas.
Secara Intravena
Secara tidak langsung
Merupakan cara memberikan obat dengan
menambahkan atau memasukkan obat ke dalam
wadah cairan intra vena.

Secara langsung
Diantaranya vena mediana kubiti/vena
cephalika (lengan), vena sephanous (tungkai),
vena jugularis (leher), vena frontalis/temporalis
(kepala).
Secara Subcutan
Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan di
bawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan
bagian atas sebelah luar atau sepertiga bagian dari
bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan sekitar
umbilicus (abdomen).

Secara Intracutan
Merupakan cara memberikan atau memasukkan obat
ke dalam jaringan kulit. Intra kutan biasanya di
gunakan untuk mengetahui sensivitas tubuh terhadap
obat yang disuntikkan.
B. PEMBERIAN O2
Oksigen memegang peranan penting dalam
semua proses tubuh secara fungsional. Tidak
adanya oksigen akan menyebabkan tubuh
secara fungsional mengalami kemunduran
atau bahkan dapat menimbulkan kematian.
Oleh karena itu, kebutuhan oksigen
merupakan kebutuhan yang paling utama dan
sangat vital bagi tubuh
Sistem Tubuh yang Berperan dalam
Kebutuhan Oksigenasi:

Bagian Atas Bagian Bawah

-Hidung -Trakhea
-Esophagus -Bronkhus
-Laring -Bronkiolus
-Epiglotis -Alveoli
-Paru
Proses Oksigenasi
1. Ventilation
2. Difusi Gas
3. Transfortasi Gas

 Faktor yang Mempengaruhi


1. Lingkungan
2. Latihan fisik
3. Emosi
4. Gaya hidup
5. Status kesehatan
Jenis Pernapasan
*Pernapasan Eksternal
*Pernapasan Internal

Gangguan Oksigenasi
*Gangguan irama/frekuensi pernapasan
*Insufisiensi pernapasan
*Hipoksia
Masalah Keperawatan Berkaitan dengan
kebutuhan oksigen
1. Tidak efektifnya jalan napas
2. Tidak efektifnya pola napas
3. Gangguan pertukaran gas
4. Penurunan perfusi jaringan
5. Intoleransi aktivitas
6. Perubahan pola tidur
7. Risiko terjadinya iskemik otak
Metode pemenuhan kebutuhan oksigen

*Pemberian oksigen
*Fisioterapi dada
*Nafas dalam dan batuk efektif
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses
dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan
perubahan yang tetap dalam berespons terhadap
stressor fisiologis dan lingkungan.
Cairan dan elektrolit saling berhubungan,
ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang
terjadi dalam bentuk berlebihan atau kekurangan.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam
rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh
adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi
homeostatis.
Sistem Tubuh yang Berperan Pada
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit :
1. Ginjal
2. Kulit

 Cara Perpindahan cairan tubuh :


1. Difusi
2. Osmosis
Hasil-hasil pengeluaran cairan:
1.Urine.
2.Keringat
3.Feses

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan


Cairan dan Elektrolit :
1.Usia
2.Diet
3.Stress
4.Sakit
D.Kebutuhan Dasar Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang
diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu energi, membangun
dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses-proses kehidupan
(Soenarjo, 2000).
Jenis – Jenis Nutrien :
1.Karbohidrat
2.Protein
3.Lemak
4.Vitamin
5.Mineral dan Air
Cara Pemberian Nutrisi
1. Nutrisi Enteral
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada
pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya
melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube
ke dalam lambung (gastric tube), nasogastrik tube
(NGT).

2. Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian
nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah
tanpa melalui saluran pencernaaan.
Berdasarkan cara pemberian nutrisi
parenteral dibagi atas :

1.Nutrisi parenteral sentral


(untuk nutrisi parenteral total)

2.Nutrisi parenteral perifer


(untuk nutrisi Parenteral Parsial)
Penilaian Status Nutrisi
1. Klinis
2. Biofisik
3. Biokimiawi
4. Antropometri
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya
Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
1. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang
dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak
dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan
berat badan (over weigth) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB(kg) / TB(m) atau BB(pon) x 704,5/ TB(inci)2

2. Ideal Body Weight (IBW)


Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi
tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi
dalam sentimeter dikurangi 100 dan dikurangi 10% dari jumlah
itu.
Masalah Kebutuhan Nutrisi
*Kekurangan nutrisi
*Kelebihan nutrisi
*Obesitas
*Malnutrisi
*Diabetes mellitus
*Hipertensi
*Penyakit jantung koroner
*Kanker
*Anoreksia nervosa
8 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi:
*Pengetahuan
*Prasangka
*Kebiasaan
*Kesukaan
*Ekonomi
*Usia
*Jenis kelamin
*Tinggi dan Berat badan
*Status Kesehatan
*Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
*Alkohol dan Obat
E. ELIMINASI

Pengertian Eliminasi
Menurut kamus bahasa Indonesia, eliminasi
adalah pengeluaran, penghilangan,
penyingkiran, penyisihan.
Dalam bidang kesehatan, Eliminasi adalah
proses pembuangan sisa metabolisme tubuh
baik berupa urin atau bowel (feses).
*Eliminasi pada manusia digolongkan menjadi 2
macam, yaitu:
1.Defekasi
Buang air besar atau defekasi adalah suatu
tindakan atau proses makhluk hidup untuk
membuang kotoran atau tinja yang padat atau
setengah-padat yang berasal dari sistem
pencernaan.
2. Miksi
Miksi adalah proses pengosongan kandung
kemih bila kandung kemih terisi. Miksi ini sering
disebut buang air kecil
Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi defekasi antara lain:
*UMUR
*DIET
*CAIRAN
*TONUS OTOT
*FAKTOR PSIKOLOGI
*GAYA HIDUP
*OBAT-OBATAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi miksi :

*Jumlah air yang diminum


*Jumlah garam yang dikeluarkan dari
darah
*Konsentrasi hormon insulin
*Hormon antidiuretik (ADH)
*Suhu lingkungan
*Gejolak emosi dan stress
*Minuman alkohol dan kafein
A. Pengertian
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat
melakukan keegiatan dengan bebas (kosier, 1989).

B. Tujuan dari mobilisasi antara lain :


1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia
2. Mencegah terjadinya trauma
3. Mempertahankan tingkat kesehatan
4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari –
hari
5. Mencgah hilangnya kemampuan fungsi tubuh.
C. Faktor – faktor yang mempengaruhi obilisasi
1. Gaya hidup
2. Proses penyakit dan injuri
3. Kebudayaan
4. Tingkat energi
5. Usia dan status perkembangan

D. Macam – macam posisi klien di tempat tidur


1. Posisi fowler (setengah duduk)
2. Posisi litotomi
3. Posisi dorsal recumbent
4. Posisi supinasi (terlentang)
5. Posisi pronasi (tengkurap)
6. Posisi lateral (miring)
7. Posisi sim
8. Posisi trendelenbeg (kepala lebih rendah dari kaki)
E. Masalah fisik
Masalah fisik yang dapt terjadi akibat immobilitasi dapat dikaji / di
amati pada berbagai sistim antara lain :
a) Masalah muskuloskeletal
Menurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur,
penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit.
b) Masalah urinari
Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran
kemih dan inkontinentia urine.
c) Masalah gastrointestinal
Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan
konstipasi.
d) Masalah respirai
Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran
nafas, ketidak seimbangan asam basa (CO2 O2).
e) Masalah kardiofaskuler
Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.
F. Upaya mencegahkan terjadinya masalah
akibat kurangnya mobilisasi antara lain :

1. Perbaikan status gizi


2. Memperbaiki kemampuan monilisasi
3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif
4. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar
sesuai dengan bady aligmen (Struktur tubuh).
5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara
periodik (mobilisasi untuk menghindari terjadinya
dekubitus / pressure area akibat tekanan yang
menetap pada bagian tubuh.
G. Tidur dan Istirahat
Pengertian
Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan
tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan
bebas dari perasaan gelisah.

Sedangkan tidur merupakan suatu keadaan


berubahnya kesadaran, dimana dengan adanya
berbagai derajat stimulus dapat menimbulkan
suatu keadaan yang benar - benar terjaga
Fungsi Tidur
Fungsi tidur adalah memperbaiki (restorative)
kembali organ-organ tubuh (Fordiastiko,1997)
* NREM: anabolik dan sintesis RNA
* REM: pembentukan hubungan baru pd
korteks & sistem neuroendokrin yg menuju
otak:
a. Pertumbuhan dan kesehatan anak-anak.
b.Meringankan stres dan kegelisahan.
c.Memulihkan kemampuan untuk mengatasi
dan mengkonsentrasikan pada kebutuhan
sehari-hari.
Kebutuhan Tidur
Kebutuhan tidur pada manusia tcrgantung pada tingkat
perkembangan,
Kebutuhan Tidur Manusia menurut umur:
1. Tingkat Perkembangan
0 - 1 bulan Bayi baru lahir Jumlah Kebutuhan
tidur
14 - 18 jam/hr

2. Masa bayi
1 bulan - 18 bulan 12 - 14 jam/ hari

3. Masa anak
18 bulan - 3 tahun 11 - 12 jam/hari
4. Masa prasekolah
3 tahun - 6 tahun 11 jam/hari
5. Masa sekolah
6 tahun - 12 tahun 10 jam/ hari
6. Masa remaja
12 tahun - 18 tahun 8,5 jam/hari
7. Masa dewasa
18 - 40 tahun 7 - 8 jam/hari
8. Masa muda paruh baya
40 tahun - 60 tahun 7 jam/hari
9. Masa dewasa tua
60 tahun keatas 6 jam/hari
Faktor yang mempengaruhi kuantitas dan
kualitas tidur
a). Penyakit.
b). Lingkungan
c). Kelelahan.
d). Gaya hidup.
e). Stress emosional.
f). Stimulant dan alkohol.
g). Diet
h). Merokok
i). Medikasi.
j). Motivasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai