Anda di halaman 1dari 22

Desa SIAGA dengan

pendekatan PHBS
(Kabupaten Mojokerto)

Suatu contoh kegiatan promosi


kesehatan
Senin 15.00-16.40 (Eks.) dan
Jumat 13.00-14.40 (Reg.)

1
Pendahuan :
- Gambaran wilayah (bts2, jml pend, dsb.)
- Permasalahannya:
- ISPA, Diare, Gastroenteritis
- MMR 115/seratus ribu
- IMR 20/1000 LH
- CBR 17,21/1000 penduduk
- CDR 5,6/1000 penduduk

2
• Perkiraan penyebab masalah:
Lingkungan dan perilaku masyarakat

• Prioritas penyelesaian :
Dengan pembentukan desa SIAGA
melalui PHBS sebagai dasarnya

3
Tujuan pembentukan desa SIAGA
melalui pendekatan PHBS adalah :

1. Menurunkan angka kematian ibu dan


bayi
2. Meningkatkan kemandirian masyarakat
untuk mewujudkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin

4
• Studi kepustakaan :

Tujuan Desa SIAGA : menjaga kesehatan


masyarakat pada umumnya dan utamanya
mencegah kematian ibu/bayi melalui
kekuatan dari kebersamaan dan gotong
royong masyarakat

5
Pengertian desa SIAGA:
desa yang memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan untuk mengatasi
masalah2 kesehatan secara mandiri dlm
mewujudkan desa sehat

6
PHBS adalah program dimana terkandung
upaya peningkatan perilaku sehat seperti
pemberian ASI eksklusif, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, gizi
sehat, aktivitas fisik, anti rokok,
pembiayaan berbasis masyarakat, sarana
sanitasi yang dapat mendukung adanya
desa SIAGA

7
• Kebijakan2 sebagai pendukung
Standar pelayanan minimal bidang
kesehatan di kabupaten/kota (SK.MenKes.
no.1457/MENKES/SK/X/2003):
- Penyuluhan perilaku RT sehat
- ASI eksklusif
- Garam beryodium
- Posyandu Purnama/Mandiri
8
Kebijakan (lanjutan)

• Pembentukan tim PHBS (SK.Bupati)


yang dilaksanakan mulai tk. Kabupaten –
kecamatan, dan untuk tk desa dibentuk
tim pelaksana PHBS, dengan tim ini
diharapkan dapat terbangun kemitraan
antara pemerintah (sarana) dan
masyarakat (perilaku sehatdapat
menolong diri)

9
• Contoh :
Posyandu
Gerakan sayang ibu (GSI)(SK.Bupati)

Ciri2 desa SIAGA di Mojokerto (hsl survai):


- Rumah tangga sehat (63%), pondok sayang ibu
dan forum komunikasi desa berjalan baik (%?)

10
- Merupakan pengembangan dari GSI
- Menangani KLB Ibu/bayi KLB (semua)
- Memiliki Pustu/Polindes
- Memiliki petugas pendamping desa (PPD)
- Memiliki fasilitator desa (Satgas GSI, KLB
PHBS dan PSN)

11
- Memiliki lembaga masyarakat yang aktif
(pengajian, kelompok anti rokok, karang
taruna, Jumantik, klub OR)
- Memiliki UKBM
- Adanya pengembangan UKBM (data?)

12
Langkah2 pembentukan desa SIAGA:
Tahap persiapan :
1. Sosialisasi pada pemegang program desa
SIAGA
2. Sosialisasi lintas sektor (lokakarya mini)
tentang tujuan pembentukan desa
SIAGA

13
3. Penyuluhan kepada masyarakat tentang
desa SIAGA ( bank darah desa, tabulin,
ambulan desa)
4. Survai mawas diri (pendataan)
5. Musyawarah masyarakat Desa (MMD)
(membahas hasil survai) yang dihadiri
kades, aparat2 desa, toma, dan yl. unt.
memilih alternatif intervensi.
14
Hasil survai mawas diri thd 20 KK:
- RT yg ditolong tenaga kesehatan dlm persalinan
92,2%
- RT dg balita diberi asi ekslusif 87,4%
- RT tidak merokok 62,4%
- RT melakukan aktivitas fisik 88,8%
- RT dg diet sayur/buah 93,2%
- RT dg JPKM 78,8%
- RT mempunyai jamban 95,2%

15
Kesepakatan bersama :
1. Kampanye GSI untuk membangun sistem
pendidikan masyarakat oleh Saka Bakti
Husada, Kader Kes Remaja dan fasilitator
desa
2. Membangun forum saresehan antara
fasilitator dan masyarakat desa

16
3. Membentuk sistem pelayanan (tabulin,
dana sosial desa, dsb)
4. Mengoptimalkan sistem pendukung
pelayanan:
- Pemerintah
- Lintas sektor (PKK,Dinkes,Depag,
Diknas, KB-KS, Bappeda, dsb)
- Toma, Keluarga, Pamong, Media massa
17
Pelaksanaan kegiatan:
• Membentuk desa SIAGA PERCONTOHAN:
- Data umum
- Sarana kesehatan yang ada
- Forum komunikasi yang ada
- Upaya kesehatan masyarakat yang ada
- Kemitraan (PT Ajinomoto, Karang taruna,Saka
bakti Husada, LSM2) untuk sosialisasi PHBS
dan desa SIAGA

18
• Pemantauan dan evaluasi:
(Dengan metode pendekatan sistem):
Input :
- ada/tidaknya forum komunikasi
- Ada/tidaknya sarana kesehatan
- Ada/tidaknya kader/tenaga kesehatan yang aktif
- Ada/tidaknya dana operasional

19
• Proses :
- Ada agenda pertemuan forum
komunikasi masyarakat di desa (bgmn
cara mengumpulkan,membuat putusan,
penyebarluasannya, dsb)
- Sarana kesehatan buka pada jam kerja
(keterjangkauannya/jarak/dana)

20
Output :
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu
dan anak baik di sarana kesehatan maupun di
UKBM (MMR< dan IMR< dsb)
Outcome :
- Meningkatnya % ibu melahirkan selamat
- Meningkatnya % bayi lahir sehat
- Meningkatnya balita gizi baik
- Meningkatnya RT sehat

21
Impact :
Peningkatan derajart kesehatan

22

Anda mungkin juga menyukai