Anda di halaman 1dari 12

PEMBANGKIT DAYA LISTRIK

“OCEAN THERMAL ENERGY CONVERSION (OTEC)”

DISUSUN OLEH:
Nama : Antonius Doddy Tyas Prasetyo
NIM : 1652050007

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2018
OTEC Prinsip Kerja

Pembangkit listrik energi termal


OTEC adalah pembangkit listrik
lautan / samudera dapat dimanfaatkan
dengan memanfaatkan perbedaan
jika perbedaan temperatur tersebut
temperatur / suhu air laut di permukaan
dan suhu air laut dalam, dimana lautan cukup besar untuk dapat menghasilkan

menerima panas yang berasal dari energi listrik. Perbedaan temperatur

penyinaran matahari. Selain itu, lautan antara permukaan yang hangat dengan
juga menerima panas yang berasal dari air laut dalam yang dingin dibutuhkan
panas bumi (magma), yang terletak di minimal sebesar 77F (25°C) agar dapat
bawah dasar laut. dimanfaatkan untuk membangkitkan
energi listrik.
Jenis – Jenis OTEC
Berdasarkan siklus yang digunakan :
1) Siklus Terbuka 2) Siklus Tertutup
Siklus Terbuka
Air laut digunakan sebagai sumber energi dan medium kerja. Air hangat
dari permukaan laut dipompa ke dalam evaporator untuk diuapkan
menjadi uap air (gas) yang bertekanan. Uap air tesebut murni tanpa
senyawa lain yang terkandung di dalamnya, dan sisa air laut yang
mengandung mineral tidak teruapkan dikembalikan kembali ke laut.
Uap air akan melalui turbin, dimana turbin tersebut yang akan
menggerakkan generator. Setelah melalui turbin, uap air masuk ke
dalam kondensor untuk dikondensasikan kembali menjadi air. Air
keluaran dari kondensor merupakan air tawar yang dapat dimanfaatkan
menjadi air minum, air pendingin kondensor atau dikembalikan ke laut.
Siklus Tertutup
Menggunakan panas permukaan laut untuk menguapkan fluida pengerak
dan menggunakan suhu laut dalam untuk mendinginkan / proses
pendinginan. Zat tersebut dapat berupa amonia (NH3), Freon R-22 (CHCLF2),
dan gas propan (C3H6) yang mempunyai titik didih rendah antara -30 sampai
-50C pada tekanan 1 atmosfer dan 30C pada tekanan antara 10 - 12,5
kg/cm2. Air hangat bersuhu antara 25 - 30C dipompa ke dalam evaporator.
Zat kerja dalam bentuk cair mendidih karena dipanaskan oleh air hangat,
kemudian menguap menjadi gas bertekanan 12kg/cm2. Gas bertekanan
tersebut dihantarkan ke dalam turbin untuk menggerakan generator,
sehingga tenaga listrik tercipta. Gas yang digunakan untuk menggerakan
turbin didinginkan di dalam kondesator, dengan zat pendinginnya berupa air
laut dalam. Gas tersebut berubah kembali menjadi cair dan dipergunakan
lagi seterusnya, sehingga siklus tersebut berputar.
Siklus Hybrid
Siklus hybrid menggunakan keunggulan sistem pada siklus terbuka dan
tertutup. Siklus hybrid menggunakan air laut yang diletakkan di tangki
bertekanan rendah untuk dijadikan uap. Kemudian, uap tersebut
digunakan untuk menguapkan fluida bertitik didih rendah (amonia atau
yang lainnya). Uap air laut tersebut lalu dikondensasikan untuk
menghasilkan air tawar desalinasi.
b. Berdasarkan letak penempatan
pompa kalor :
3) Siklus Hybrid 1) Konversi Energi Panas Laut Landasan Darat

2) Konversi Energi Panas Laut Terapung

Landasan Permanen

3) Konversi Energi Panas Laut Terapung Kapal

Pembangunan OTEC di lepas pantai India


Konversi Energi Panas Laut Landasan Darat
Alat utama konversi energi panas laut landasan darat terletak di darat;
hanya sebagian kecil peralatan yang menjorok ke laut. Kelebihan sistem
ini adalah dayanya lebih stabil dan pemeliharaannya lebih mudah.
Kekurangan sistem jenis ini yaitu membutuhkan keadaan pantai yang
curam, agar tidak memerlukan pipa air dingin yang panjang.
Konversi Energi Panas Laut Terapung
Landasan Permanen
Pada konversi energi panas laut terapung landasan permanen,
diperlukan sistem penambat dan sistem transmisi bawah laut, sehingga
permasalahan utamanya terletak pada sistem penambat dan teknologi
transmisi.
Konversi Energi Panas Laut Terapung Kapal
• Konversi energi panas laut terapung kapal beroperasi dengan bebas,
sebab dibangun di atas kapal. Energi listrik yang dihasilkan untuk
memproduksi berbagai bahan seperti amonia, hidrogen, methanol,
dan lain-lain.
• Secara umum, kendala pada teknologi konversi energi panas laut
adalah efisiensi pemompaan yang masih rendah, korosi pipa, bahan
pipa air dingin, dan biofouling, yang seluruhnya menyangkut investasi.
Selain hal tersebut, kajian sumber daya kelautan masih terbatas
terhadap langkah pengembangan konversi energi panas laut.
Benefit Teknologi OTEC Kekurangan OTEC
a. Merupakan sumber terbarukan secara a. Biaya investasi awal OTEC sampai saat ini tergolong
alamiah. mahal

b. Dari sisi ekologi berdampak positif b. Jenis sistem OTEC berdasarkan letak penempatan
karena akan memperkaya nutrisi pada pada landasan darat membutuhkan keadaan pantai
permukaan air laut. yang curam

c. Tidak menghasilkan gas rumah kaca. c. Jenis sistem OTEC Terapung Landasan Permanen
terkendala pada sistem penambat dan teknologi
d. Produksi listrik stabil.
transmisi

d. Efisiensi pemompaan masih rendah

e. Korosi pipa atau biofouling

f. Kajian sumber daya kelautan masih terbatas terhadap


langkah pengembangan konversi energi panas laut
OTEC di Indonesia

OTEC cocok digunakan di


Indonesia, dengan letak Indonesia yang
berada di garis khatulistiwa. OTEC
(Konversi Energi Panas Laut) memiliki
potensi dan prospek yang sangat baik
untuk dikembangkan. OTEC memiliki
banyak manfaat bagi masyarakat dan
Citra satelit permukaan laut
merupakan suatu yang kompetitif untuk
dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai