Tujuan Studi
• Untuk mengevaluasi efek pemasangan akses IO vs. akses IV pada resusitasi
pada pasien dengan syok sepsis yang dilarikan ke PICU
METODE
METODE
Desain • Uji klinis acak prospektif
• Waktu: 1 Januari 2013 – 31 Desember 2015
Latar
• Tempat: PICU RS Pendidikan Universitas Alexandria
Keluaran sekunder
• Lama rawat di ICU
• Komplikasi akses
METODE
Protokol Studi
• Anamnesis dan PF skor PIM2
• Mengikuti protocol
resusitasi syok sepsis • Resusitasi oleh tim
dari AHA dan pedoman
internasional untuk • Waktu pemasangan dari mengambil
tatalaksana sepsis peralatan hingga berhasil terpasang
• Saline • IO insersi tibia di bawah dan medial dari
• Inotropik tuberositas tibia
• Gagal lebih dari 1x percobaan
• Antibiotik
METODE
ROSC
• CRT ≤2 detik
• MAP normal
• Urine output ?1 ml/kg/jam • Dilakukan pula pencatatan waku
• Akral hangat yang dibutuhkan untuk mencapai
• Tidak ada perbedaan denyut CVP 8-12 mmHg dan saturasi O2
sentral dan perifer vena cava superior >70% dalam 6
jam pertama
METODE
Analisis Statistik
• Analisis menggunakan SPSS • Data kualitatif
versi 20.00 • frekuensi dan persen
• Uji normalitas bermakna • Uji Fisher
uji nonparametric • Kurva kesintasan Kaplan-Meier
• Data kuantitatif
• rentang dan median
• Uji Mann-Whitney
HASIL
Alur Studi
Tabel 1.
Perbandingan
karakteristik klinis,
keberhasilan
percobaan pertama,
karakteristik akses
dan nasib antara
kelompok IO dan IV
Tabel 2.
Perbandingan waktu
yang dibutuhkan
untuk parameter
ROSC setelah
resusitasi lengkap
antara kelompok IV
dan IO
Tabel 3. Perbandingan
variable klinis antara
pasien yang pulang dan
meninggal dunia
Kurva Kaplan-Meier yang
menggunakan hazard
kumulatif
DISKUSI
DISKUSI
• Hasil studi akses IO dapat dilakukan pada seluruh pasien,
akses IV hanya 50% pasien
• Kelompok IO waktu insersi akses lebih singkat, lama rawat
PICU lebih singkat dan mortalitas lebih rendah
• Pasien syok yang tidak membaik kegagalan multiorgan; laju
mortalitas 54%
• Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki syok dan goal 6
jam pertama lebih lama pada kelompok yang meninggal
DISKUSI
• Keterbatasan studi:
• Studi satu pusat
• Diperlukan studi klinis acak multisenter untuk mengonfirmasi
temuan studi
KESIMPULAN
KESIMPULAN