1. DWI HARDIYANTI
2. INTAN SARI UMAR
3. RENY AMALIA H.
4. ANDI MUH. OCTAVIAN PRATAMA
5. AHMAD SUBARKAH
6. YUDHI ASCHARY P.A
7. ANDI AFIATRY MUZAKKAR
PEMBIMBING:
dr. MUDASSIR MANGULANG
Departemen Pulmonologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar 2016
Nama : Muh. Ilyas
No. RM : 05.92.95
Umur : 52 tahun (17/10/1964)
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan :PNS
Ruang Perawatan : Sandeq 401
Tanggal Masuk/Jam :02/05/2016
KELUHAN UTAMA
Batuk
RIWAYAT KEBIASAAN
- Riwayat merokok dan konsumsi alkohol disangkal.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
- Riwayat kontak dengan penderita TB ada.
RIWAYAT IMUNISASI
- Imunisasi lengkap
- Riwayat alergi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang/ GCS E4M6V5 (compos
mentis)
Tekanan Darah: 110/70 mmHg
Nadi: 86 x/menit
Suhu: 36,7°C
Pernapasan: 22 x/menit
BB: 45 kg
TB: 165 cm
IMT : 16,5 (Gizi Kurang)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala: Normocephal, rambut putih kehitaman, sulit
dicabut.
Mata : Konjungtiva anemis ada. Sklera ikterus tidak ada.
Leher : Nyeri tekan tidak ada.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
DVS R+2 cmH2O (tidak meningkat)
Paru
Inspeksi: Simetris kiri = kanan
Palpasi: Vokal Fremitus taktil hemithoraks dextra
menurun. Nyeri tekan (-), Massa (-)
Perkusi: sonor kiri = kanan
Auskultasi:
-Bunyi Paru : Vesikuler
-Bunyi tambahan: Ronkhi +/- pada apex dan
mediobasal ; wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V
Perkusi : batas jantung kanan normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I/II murni, reguler. Gallop (-),
murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : datar ; ikut gerak napas
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-). Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : tympani, normal.
MSCT-Scan thorax :
- Pneumonia spesifik bilateral disertai atelektasis dextra
Kesan Foto :
TB paru duplex lama aktif dengan deviasi trakea ke
dextra
- Tampak perselebungan dengan airbronchogram sign
positif disertai bintik kalsifikasi di dalamnya pada
segmen apikal lobus superior paru kanan dan
bercak-bercak pada segmen apikal lobus superior
paru kiri disertai organ mediastinum shift ke kanan.
Kesan Foto :
TB paru duplex lama aktif dengan deviasi trakea ke
dextra
IDENTIFIKASI MASALAH
1. TB PARU ON TREATMENT
Ditegakkan atas dasar adanya riwayat batuk lama sekitar ± 3 bulan
yang lalu. Batuk berlendir. ada. Keringat malam ada. Ada riwayat
penurunan berat badan sekitar 15 kg sejak 3 bulan terakhir. Riwayat
OAT ada sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu dari RS Pare-Pare. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi pada apex paru dextra .
R/ Plan Diagnosis
-Foto Thoraks PA
R/ Plan Terapi
-Rifampicin 600mg/3 kali seminggu/oral
- INH 400 mg/3 kali seminggu/oral
IDENTIFIKASI MASALAH
2. CAP
Ditegakkan atas dasar adanya demam kurang lebih 2 minggu
yang lalu. Batuk ada dengan lendir berwarna kuning kehijauan
dan tidak bercampur darah. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan ronkhi pada mediobasal paru dextra. Pada MSCT-
Scan thorax didapatkan kesan pneumonia bilateral.
R/ Plan Terapi
-Ceftriaxone 2 gr/24 jam/IV
- Paracetamol 500 mg/8 jam/oral (bila demam)
- N-ace 200 mg/8 jam/oral
IDENTIFIKASI MASALAH
2. Anemia Megaloblastik DD/ Anemia Penyakit Kronis
Ditegakkan atas dasar tubuh lemas, pada pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva pucat dan nadi 82x/menit. Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan :
Hb : 8,7
MC : 106,5
MCH : 113,0
MCHC : 106,1
R/ Plan Diagnostic :
- Analisa darah tepi
R/ Plan Therapy :
- Neurodex 1 tab/24 jam/oral
IDENTIFIKASI MASALAH
4. Hipoalbuminemia
Ditegakkan atas dasar didapatkan pitting edema pada
pemeriksaan fisis dan pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan albumin 1,7 gr/dl.
R/ Plan Terapi
- Diet tinggi protein
- Transfusi albumin 25% 1 botol/hari
INSPEKSI
• Perhatikan muka (edema), mata (konjungtiva anemis atau
tidak), dan bibir (sianosis atau tidak)
• Perhatikan posisi trakea : normal, deviasi kiri atau kanan
• Perhatikan bentuk dada (adakah kelainan bentuk atau ukuran
toraks)
• Perhatikan posisi dari iga-iga (mendatar atau tidak)
• Bandingkan ruang sela iga (intercostal space) kiri dan kanan
• Perhatikan sternum dan klavikula (apakah ada kelainan
bentuk)
• Perhatikan apakah ada pelebaran vena-vena di dinding toraks
(venaektasi)
• Tentukan jenis pernapasan apakah ada pernapasan abnormal
seperti Kusmaull, cheyne stokes, biot, apneu, dll)
• Hitung frekuensi pernapasan
• Bandingkan pergerakan dinding toraks kiri dan kanan apakah
sama atau ada pergerakan salah satu dinding toraks yang
tertinggal
PALPASI
Posisi Mediastinum : trakea, iktus cordis
Benjolan, edema, krepitasi
Nyeri tekan
Vokal fremitus
Pengembangan rongga toraks
Perkusi
Batas Jantung
Batas Paru hati
Perkusi pada kedua hemitoraks kanan dan kiri
Puncak paru
Auskultasi
auskultasi secara sistematis mulai dari suara napas normal
trakeal pada daerah trakea, kemudian suara napas normal
bronkial pada daerah suprasternal
Mendengarkan suara napas normal bronkovesikuler pada
daerah di atas korpus sternum dan para sternalis,
dibandingkan secara sistematis kiri dan kanan
Mendengarkan suara napas normal vesikuler pada basal
paru dan lateral dinding toraks
Mendengarkan suara napas tambahan : Ronki, Wheezing,
Stridor, dll
Pemeriksaan Fisis TB
Tanda fisik pada penderita TB tidak khas, tanda fisik
tergantung pada lokasi kelainan serta luasanya struktur
paru. Dapat ditemukan tanda-tanda antara lain suara
napas bronkial, ronki basah
Normal Spirometry
A normal flow-volume loop:
Flow-volume in obstructive
lung disease: Volume-time curve in obstructive lung
is concave, FEF25-75 too low, disease:
FVC normal FEV1 low, FET higher
Obstructive Lung
FEV1 (BASELINE)
Turner, R and Blackwood, R.,. Clinical Skills, 3rd ed. Blackwell Science. UK.
1. PPOK
2. EDEMA PULMO
3. AKUT RESPIRATORI DISTRESS SINDROM
4. INFARK MIOKARD
5. PNEUMONIA
6. POST CABG
Turner, R and Blackwood, R.,. Clinical Skills, 3rd ed. Blackwell Science. UK.
Kontraindikasi :
1. keadaan fibrinolisis sistemik, seperti pada terapi
trombolitik merupakan keadaan kontraindikasi
relatif
2. Selulitis
3. Denyut Arteri yang tidak teraba pada penderita
koma
Turner, R and Blackwood, R.,. Clinical Skills, 3rd ed. Blackwell Science. UK.
Faktor-faktor yang berkontribusi pada nilai-nilai analisa gas
darah yang abnormal
Obat-obatan dapat meningkatkan pH darah: sodium bikarbonat
Kegagalan untuk mengeluarkan semua udara dari spuit akan
menyebabkan nilai PaCO2 yang rendah dan nilai PaO2 meningkat
Obat-obatan yang dapat meningkatkan PaCO2 : aldosterone,
ethacrynic acid, hydrocortisone, metolazone, prednisone, sodium
bicarbonate, thiazides.
Obat-obatan yang dapat menurunkan PaCO2 : acetazolamide,
dimercaprol, methicillin sodium, nitrofurantoin, tetracycline,
triamterene.
Obat-obatan yang dapat meningkatkan HCO3-: alkaline salts, diuretics
Obat-obatan yang dapat menurunkan HCO3-: acid salts.
Saturasi oksigen dipengaruhi oteh tekanan parsial oksigen dalam
darah, suhu tubuh, pH darah, dan struktur hemoglobin.
Turner, R and Blackwood, R.,. Clinical Skills, 3rd ed. Blackwell Science. UK.
1. Arteri radial : Arteri radial merupakan kelanjutan dari
brakhial, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan ulnar.
2. Arteri brachial : Arteri brankhial dimulai dari batas
bawah tendon pada teres major dan menurun kebawah
lengan, dan berakhir sekitar 1 cm dibawah lekukan siku
dimana dibagi menjadi arteri radial dan arteri ulnar.
3. Arteri femoral : Arteri femoral merupakan arteri yang
melewati cukup dekat dengan permukaan atas, dibagi ke
dalamcabang yang kecil untuk menyediakan darah ke
otot dan jaringan superficial di daerah paha.
Turner, R and Blackwood, R.,. Clinical Skills, 3rd ed. Blackwell Science. UK.
Nilai normal gas darah
Arteri Vena
Ph 7,35 - 7,45 7,33 – 7,43
Po2 80 -100 mmHg 34 – 49 mmHg
Saturasi O2 > 95 % 70 – 75 %
Pco2 35 – 45 mmHg 41 – 51 mmHg
HCO3 22- 26 mEq/L 24 – 28 mEq/L
- Penurunan ventilasi
- Peningkatan Pco2 yang menyebabkan peningkatan H2CO3 dan
ion H+
- Ditemukan pada :
1. Kerusakan pusat pernapasan di medula oblongata
2. Menurunnya kemampuan paru mengeliminasi CO2
Contohnya : obstruksi traktus respiratorius, pnemonia
- Kompensasinya :
1. Sistem buffer plasma
2. kompensasi ginjal
- Peningkatan ventilasi
- Penurunan Pco2 yang menyebabkan penurunan H2CO3 dan
ion H+
- Ditemukan pada :
1. Neurosis bernapas berlebihan
2. Pendaki gunung (fisiologis)
- Kompensasimya :
1. Sistem buffer plasma
2. Kompensasi ginjal
ALKALOSIS METABOLIK