Anda di halaman 1dari 27

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3)

oleh

SURITA GINTING, SKM, M.KES.


Hygiene Industri
• Hygiene Industri sama dengan
Hygiene Perusahaan
• Industri = Perusahaan
HYGIENE INDUSTRI
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian
2. Maksud dan tujuan
3. Evaluasi berdasarkan hasil pengukuran
4. Koreksi, Cara, tempat, dan lingk.Kerja
5. Melindungai masyarakat sekitar
6. Alat-alat hygiene industri/perusahaan
• Hygiene Industri adl : Ilmu dan seni dalam
melakukan antisipasi, reqoknisi, avaluasi dan
pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan
atau stresses, yg timbul dari tempat kerja yang
bisa menyebabkan sakit, ggg kes. dan
kesejahteraan atau ketidaknyamanan yg berarti
bagi pekerja maupun masyarakat disekitar
perusahaan tersebut.
• Hiperkes = hygiene perusahaan dan kesehatan,
merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yg
berbeda yi ; medis dan teknis.
Ruang lingkup HI
1. Antisipasi
2. Reqoknisi = mengenali suatu bahayya
3. Evaluasi = penilaian lingkungan, pengukuran,
pengambilan sample, analisis lab.
4. Pengendalian/ pengontrolan
Tujuan Higiene Industri adalah (3)
- Melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu
perusahaan atau industri.
- Melindungi dari resiko bahaya, khususnya faktor
fisik, kimiawi dan biologis yang mungkin timbul
oleh karena faktor lingkungan industri.
- Melindungi dengan jalan identifikasi bahaya dan
pengukuran agar tahu secara kwalitatif dan
kwantitatif bahaya yang sudah dihadapi atau
yang mungkin timbul
Cara kerja Higiene Industri.
• Teknis tehnologis yang ditujukan terhadap
lingkungan kerja dengan pengenalan, identifikasi,
pengukuran, evaluasi dan pengendalian bahaya
dan risiko faktor fisik, kimia dan biologis
• Dalam rangka upaya Higiene perusahaan, pertama-
tama harus didalami tentang industri adalah
proses produksi didalam industri ybs mulai dari
permulaan sampai proses akhir.
• Tujuan adalah agar diketahui bahan baku yang
digunakan, produksi akhir, sampah industri,
tentang mesin, peralatan, perkakas kerja, bengkel
pembangkit tenaga listrik dsb.
• Cara kerja tiap unit operasi, kesatuan kerja dan
pekerjaan masing-masing pekerja.

Dalam rangka Higiene industri :


• Bahaya yang mungkin terdapat dalam lingkungan
kerja di perusahaan baik dari luar dan dalam
areanya adalah : faktor fisis, kimia, biologis, zat
kimia, uap gas, kabut, awan, debu.
• Kriteria Bahan Kimia Berbahaya :
- Beracun
- Sangat beracun
- Mudah meledak/ terbakar
- Cairan sangat mudah terbakar
- Gas yang mudah meledak/terbakar
Alat Ukur Higiene Industri :
Cara pengendalian bahan kimia berbahaya :
Menyediakan Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB)
- Isinya :
- Identitas perusahaan
- Komponem bahan
- Identifikasi bahaya
- Tindakan P3K
- Tindakan Penggunakan kebakaran
- Tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan
- Penyimpanan dan penampungan bahan.
- Pengendalian pemaparan dan pemakaian APD
- Sifat fisik dan kimia
- Stabilitas dan reaktivitis bahan
- Informasi Toksikologi
- Informasi ekologi
- Pembuangan limbah
- Pengangkutan bahan
- Informasi per UU an yang berlaku
• Bahan kimia berbahaya dgn nilai ambang batas
, kwantitas mementukan potensi bahayanya
• Sehubungan dengan itu zat atau bahan tersebut
harus disimpan sedemikian rupa secara aman
agar tidak menimbulkan bahaya atau
malapetaka
• Kwantitas bahan yang disimpan melewati batas
tertentu dapat menyebabkan potensi
peledakan atau kebakaran atau kejadian
Lingkungan Berdasarkan Hasil Pengukuran yaitu :
Evaluasi lingk ditujukan kpd faktor fisik, kimia,
biologis
• FISIK : kebisingan,, suhu udara, radiasi, tekanan
udara, pencahayaan, higiene umum, sanitasi
tempat kerja
• KIMIA : debu, uap, gas, awan, kabut, benda cair,
atau padat.
• BIOLOGIS : bakteri, virus, kadar udara dalam kerja
• Semua faktor tsb hrs di evaluasi dlm Higiene
Industri, sejauh mana besarnya resiko masing-
masing faktor dlm menimbulkan ggg kes.,
penyakit, kecelakaan pd manusia, daya kerja dan
pekerja
• Kebisingan di tempat kerja disebababkan suara,
spt suara mesin, peralatan kerja
• Tiap bunyi memiliki intensitas dinyatakan dB
(desibel) satuan Ampere (A)
• Intensitas yg membahayakan yang mengakibatkan
pendengaran berkurang atau hilangnya
pendengaran, biasanya diatas 85 dB(A)
• Di perkantoran intensitas kebisingan 50 dBA, jika
pd suatu kantor ditemukan 60 dBA maka ktr tsb
sangat bising.
• Alat pengukur intensitas kebisingan disebut
(soundlevel meter
• Intensitas Penerangan ditempat kerja (Luksmeter)
• Stamdart penerangan di tempat kerja adalah 200
luks, sedangkan penerangan ditempat bgn yg
teliti spt menjahit dgn teliti harus 300 luks
• Pekerjaan yg memerlukan ketelitian penerangan
yg untensitasnya tinggi yaitu sampai 1000 luks
• Pekerjaan dgn benda berukuran besar 100 luks
• Pekerjaan kasar dan barang-barang kasar
memerlukan 50 luks
• Suhu udara diukur dgn termometer, baik kering
maupun basah
• Suhu udara di tempat kerja di negara lain 19-24⁰C
• Di Indonesia suhu alami spt 31 ⁰C org dpt bekerja
tanpa ggg kes.
• Pada suhu 100 ⁰C, org masih dpt bekerja, tp
waktunya sangat pendek, hanya beberapa mt saja.
• Pada suhu tnggi hrs diberikan pakaian pelindung
diri atau tutup sumber panasnya dgn bahan
lembaran alumenium, atau buat tempat kerja
khusus yg dialiri udara sejuk.
• Tekanan udara diukur dgn barometer
• Tekanan udara dalam saluran ventilasi diukur dgn
pipa pitot
• Besarnya tekanan dinyatakan millimeter Hg
(mmHg
• Tekanan udara tinggi terdapat pd tambang,
lobang dibawah tanah atau dibawah permukaan
air laut
• Tekanan udara tinggi dpt secara langsung
menyebabkan kerusakan jaringan tubuh
• Karenanya barometer terus menerus dimonitor
utk pencegahan
• Kecepatan udara diukur dgn anemometer
satuannya cm per dtk, mil per jam,
• Umumnya kecepatan udara melebihi 25 cm per
detik menyebabkan ggg kes. Pekerja
• Pergerakan dgn kecepatan tinggi terjadi dari suhu
permukaan yg rendah ke suhu permukaan yg
tinggi
• Pergerakan udara juga terjadi krn pergerakan
mekanis spt kipas
• Gerakan udara yg memadai menimbulkan rasa
segar spt ventilasi
• Volume ruang kerja per kapita sedikitnya 10 mtr
kubik ( 1.5 x 2 x 3 )
• Atap tempat kerja hrs mampu melindungi pekerja
dari pengaruh sinar matahari dan pengaruh iklim
buruk
• Dinding dan lantai tidak boleh lembab atau basah
• Lantai tempat kerja hrs keras, tahan air datar, tdk
licin, dan bahan mudah dibersihkan
• Evaluasi faktor penyebab ggg kes. penyakit, dan
menurunnya daya kerja pekerja terhadap faktor
kimiawi dpt dilakukan dgn berbagai cara yi :
1. Subyektif oleh indra manusia
2. Dengan menggunakan hewan
3. Dgn memakai alat indikator dan detektor
4. Pengambilan sampel dan pemeriksaan lab.
• Koreksi cara, tempat, dan lingkungan kerja
• Dgn maksud fisik, kimiawi dlm udara tampat kerja
diupayakan senantiasa berada dibawah NAB nya
• Cara koreksi :
1. Substansi : menggantio zat kimia yg lebih
beracun dgn zat kimia kurang bercun tanpa
merugikan, bahkan menguntungkan
2. Pencegahan pencemaran tempat dan lingkungan
kerja oleh faktor fisik dan kimiawi maupun
biologis
3. Cara basah, berguna untuk menekan jlh debuyg
mencemari udara mis. Dlm tambang batu bara
atau dlm pabrik asbes dan tempat kerja
pengolahan bahan dari binatang
4. Ketatarumahtanggaan perusahaan terutama
ditujukan kepada pengaturan letak mesin,
peralatan, perkakas, dan perlengkapan kerja,
penyimpanan bahan baku dan produk jadi
industri, gedung dan halaman.
Cara lain adal :
- Ventilasi umum atau delusi,
- Ventilasi atau pompa keluar setempat
• Melindungi Masyarakat sekitar suatu Industri dan
masyarakat
• Melindungi masyarakat dari penyebab ggg kes.
Dan pehyakit, krn yang dpt men ggagu kes dan
penyakit pd pekerja dpt pula terjadi pada
masyarakat sekitar industri.
• Penyebab spt ;
• Kebisingan krn naik dan mendaratnya kapal
terbang / pesawat di bandar udara, sampai ke
pemukiman penduduk
• Hawa Panas yg keluar dari dari pabrik atau asap
yg mengandung zat kimia melalui cerobong asap.
• Higiene industri dgn kompetensinya dlm hal
identifikasi pengukuran, evaluasi, dan
pengendalian faktor yg bersifat fisik, kimiawi,
biologis sangat berperan dlm upaya
menyelenggarakan perlindungan kpd penduduk yg
berada diluar perusahaan.
• Pencemaran udara, air, makanan, mungkin dapat
terjadi di masyarakat sekitar, disini diperlukan
pengolahan limbah
• Sampah industri yg berserakan menimbulkan bau
tdk sedap, dan merusak estetika.
• Juga masyarakat hrs dilindungi dari bahaya yang
mungkin dikarenakan produk industri, maka
dari itu hasil suatu perusahaan hrs dijamin tdk
menimbulkan keracunan, penyakit
• Perlindungan masyarakat dari bahaya yg
mungkin ditimbulkan oleh produk industri adal:
tugas dan wewenang otoritas yg menangani
perindustrian , perdagangan, kesehatan BPOM),
lingkungan hidup, dan perlindungan konsumen.
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai