suntikkan secara intra cerebral dan subcutan darah yang
akan diperiksa.
Setelah 7 – 10 hari tikus akan mengalami kejang – kejang
atau lemas dan kemudian mati, maka darah mengandung
virus dengue. CARA PENYUNTIKAN TIKUS BAYI
cara intracerebral : - pegang dengan pinset perlahan-lahan
kepala tikus bayi
- suntik antara telinga dan mata sebanyak
0,01-0,02 ml Cara Subcutan :
- pegang tikus dengan pinset
- suntik subcutan di bagian punggung
dengan jarum kecil sebanyak 0,1 ml
CARA ISOLASI VIRUS DENGUE...
2. Usaha isolasi virus dengue dilakukan di
laboratorium Biomedis, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan dan Laboratorium The United States Naval Medical Research Unit No.2, Jakarta Detachment dengan inokulasi serum penderita secara intratoraks pada Ae. Aegypti jantan atau betina. Penyuntikkan serum penderita pada nyamuk Ae. Aegypti : Teknik inokulasi, ukuran jarum, dan alat suntik yang dipergunakan adalah menurut cara Rosen dan Gubler (1974) Serum yang akan diinokulasi diencerkan dalam garam dapar fosfat pH 7,4 yang mengandung 0,5 % gelatin dan 5% serum anak sapi yang dipanaskan selama 30 menit pada suhu 56°C Nyamuk Ae. Aegypti jantan atau betina dari koloni nyamuk Aedhes Aegypti yang berumur 2 – 3 hari (untuk memberi kepastian bahwa nyamuk itu betul – betul masih virgin terhadap virus dengue) dibius dalam es selama 5 – 10 menit Serum penderita disuntik pada nyamuk yang telah dibius dengan menggunakan tabung kapiler yang ujungnya meruncing.
Ukuran tabung kapiler ialah diameter luar 0,7 -1,0
mm dan tebal dinding 0,2 mm. Jumlah inokulum sebanyak 1 jarak, yaitu 1 mm.
Setelah diinokulasi, nyamuk ditaruh dalam kotak
yang dibuat dari kertas Setiap spesimen serum disuntik pada 20 ekor nyamuk yang
semuanya dimasukkan ke dalam tempat penyimpan
diinkubasi selama 10 – 14 hari pada suhu 31°C dengan kelembaban
yang cukup.
Pada akhir masa inkubasi, nyamuk dibunuh dan kepala nyamuk
kemudian diperiksa di bawah mikroskop fluoresen
Sebelumnya, kepala nyamuk ini direaksikan dengan
serum anti dengue yang telah dikonjugasi dengan zat
warna fluorescein isothiocynate.
Adanya pertumbuhan virus pada nyamuk dapat dilihat
dengan didapatkannya partikel bercahaya yang
berwarna hijau kuning
DAFTAR PUSTAKA Sumarmo Sunaryo Poorwo Soedarno. 1983. Demam Berdarah (Dengue) Pada Anak. Jakarta:UIP
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1989. Virologi
Umum. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Prof. Dr. Soedarto. 2010. Virologi Klinik. Jakarta:
Sagung seto
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1996. Penuntun
Praktikum Virologi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI