Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS DEBIT DAN KUALITAS AIR LARIAN DAERAH


REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG DI PT. VALE
INDONESIA TBK. POMALAA

ALI ARSAD
F1B2 14 093

Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Firdaus, M.Si Erwin Anshari, S.Si., M.eng
Latar Belakang
PT. Vale Indonesia Tbk. Pomalaa memiliki luas wilayah kontrak karya adalah 20.286,19 Ha, yang terdiri
dari blok 1, 2, 3, 4, dan 5. PT. Vale indonesia Tbk. Pomalaa merupakan perusahaan yang sedang dalam kegitan
reklamasi, dengan luasan area 121,89 Ha. Kegiatan ini dimulai sejak tahun 2008 dan terus berlangsung hingga
sekarang. Kegiatan reklamasi yang sedang berlangsung meliputi kegiatan penataan lahan, pembuatan akses
jalan, revegetasi, pengendalian erosi dan sedimentasi serta monitoring revegetasi dan monitoring kualitas air.
PT. Vale Indonesia Tbk. Pomalaa blok pomalaa dipengaruhi oleh 2 (dua) daerah aliran sungai (DAS),
yakni DAS Sungai Huko-huko dan DAS Sungai Oko-oko. Aliran sungai masuk kedaerah perkebunan,
pemukiman dan persawahan warga desa Huko-Huko, yang kemudian bermuara ke laut pomala. Ailiran sungai
tersebut juga dimanfaatkan oleh perusahaan PT. Aneka Tambang sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan
perusahaan.
Sehubungan dengan itu, maka penelitian ini dilakukan untuk menetukan Debit dan Kualitas Air Larian
Daerah Reklamasi Lahan Pasca Tambang Di PT. Vale Indonesia Tbk. Pomalaa”.
Rumusan Masalah
1. Berapa besar debit air larian daerah reklamasi lahan pasca tambang di PT. Vale Indonesia Tbk.
Pomalaa ?
2. Bagaimana kualitas air larian daerah reklamasi lahan pasca tambang di PT. Vale Tbk. Pomalaa ?

Tujuan Penelitian
1. Menghitung debit air larian daerah reklamasi lahan pasca tambang di PT. Vale Indonesia Tbk.
Pomalaa.
2. Menentukan kualitas air larian daerah reklamasi lahan pasca tambang di PT. Vale Indonesia Tbk.
Pomalaa.
.
Manfaat Penelitian
Dapat menjadi literatur atau referensi tambahan bagi siapa saja, terutama yang berkaitan
dengan debit dan kualitas air larian daerah reklamasi lahan pasca tambang.
Tinjauan Pustaka
Reklamasi dan Pascatambang

Merujuk pada definisi yang tertuang dalam UU No. 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan BatuBara, Reklamasi diartikan sebagai kegiatan yang
dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan dan
memperbaiki kondisi lingkungan dan ekosistem. Sedangkan pascatambang diartikan
sebagai kegiatan setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan
untuk memulihkan fungsi lingkungan dan fungsi sosial.
Siklus Hidrologi

Gambar 1. Siklus hidrologi (Sumber: Sari, 2010).


 Debit Air Larian

Metode yang digunakan untuk menentukan debit air larian, yaitu Metode Rasional.
Persamaan matematik Metode Rasional adalah sebagai berikut:
Q = 0,278.C.I.A ................................................................ Pers (1)
Dimana :
Q = Debit air (m3/detik)
C = Koefisien air larian
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas daerah tangkapan hujan (Km2).
1. Koefisien air larian
Tabel 1. Koefisien aliran untuk metode rasional
Koefisien aliran
C=Ct+Cs+Cv
Topografi (Ct) Tanah (Cs) Vegetasi (Cv)

Datar (1%) 0,03 Pasir dan gravel 0,04 Hutan 0,04

Bergelombang (1-10%) 0,08 Lempung berpasir 0,08 Pertanian


0,11
Perbukitan (10-20%) 0.16 Lempung dan lanau 0,16 Padang rumput 0,21

Pegunungan ( >20%) 0,26 Lapisan batu 0,26 Tanpa tanaman 0,28

Sumber : (Hassing, 1995).


2. Intensitas Curah Hujan

Intensitas hujan dapat dihitung dengan rumus mononobe:

R24 24 2/
3
I= ...........................................................Pers (2)
24 t

Dimana:

I = Intensitas curah hujan (mm/jam)


T = Lamanya hujan (jam)
R24 = Curah hujan maksimum harian (mm).
(Wismarini dkk., 2011).
3. Ceathment Area

Catchment area merupakan daerah tangkapan hujan yang turun akan tertampung dan
menuju ke suatu titik konsentrasi yang lama, dimana batas wilayah tangkapannya
ditentukan dari titik – titik elevasi tertinggi sehingga akhirnya merupakan suatu piligon
yang tertutup yang mana polanya disesuaikan dengan kondisi topografi, dengan mengikuti
kecendrungan arah gerak air.
Dengan pembatas catchment area maka diperkirakan setiap debit hujan yang
tertangkap akan terkonsentrasi pada elevasi terendah pada catchment area. Pembatasan
catchment area biasa dilakukan pada peta topografi (Murty, 2017).
.
 Kualitas Air
Tabel 2. Parameter kualitas air limbah penambangan bijih nikel
Parameter Satuan Kadar maksimum
pH - 6-9
TSS mg/L 100
Cu mg/L 2
Cd mg/L 0,05
Zn mg/L 5
Pb mg/L 0,1
Ni mg/L 0,5
Cr(6+) mg/L 0,1
Cr Total mg/L 0.5
Fe mg/L 5
Co mg/L 0,4

Sumber : Permen LH Nomor 09 Tahun 2006


1. Metode Indeks Pencemaran

√ Ci 2 + Ci
PIj = 2 ..............................................................................Pers(4)
Lij M Lij R
2

Ket :

PIj = Indeks Pencemaran bagi peruntukan (j)


Ci = Konsentrasi parameter kualitas air (i)
Lij = Konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan dalam Baku Mutu suatu
Peruntukan Air (j),
(Asram, 2017)
Waktu Dan Lokasi Penelitian

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian


Diagram Alir Penelitian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai