Anda di halaman 1dari 35

KONSEP DASAR LUKA

FENNY FERNANDO.SST.M.Keb
DEFINISI

Luka
• Setiap gangguan integritas kulit dan jaringan
di bawahnya Menurut Ruth Johnson
• Suatu keadaan terputusnya kontinuitas
jaringan tubuh yang dapat menyebabkan
terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat
menganggu aktivitas sehari-hari (azis Halimu
Hidayat)
JENIS LUKA

Berdasaran
sifat kejadian

Luka Luka tidak


disengaja disengaja
Sambungan...

• Luka kena radiasi


Luka • Luka bedah
disengaja

• Luka terkena trauma


Luka tidak Dibagi 2 yaitu : Luka
disengaja tertutup dan Luka
terbuka.
Sambungan...

Berdasarkan
penyebabnya

Luka Mekanik Luka


nonmekanik
1. Luka Mekanik

Vulnus scissum • Luka aibat benda tajam


(Luka sayat) • Pinggir luka kelihatan rapi

Vulnus Contusum • Dikarenakan cedera pada jaringan


bawah kulit aibat benturan benda
(Luka memar) tumpul

Vulnus Kaceratum • Luka akibat terkena mesin atau


benda yang menyebabkan robeknya
(Luka Robek) jaringan rusak dalam
Sambungan...
Vulnus Punctum • Luka yang kecil bagian mulut luka akan
( Luka Tusuk) tetapi besar di bagian dalam luka

Vulnus Seloferadum • Luka akibat tembakkan peluru, Bagian


(Luka Tembak) tepi luka tampak kehitam-hitaman

Vulnus Morcum • Luka gigitan yang tidak jelas bentuknya


(Luka gigitan) pada bagian luka

Vulnus Abrasio • Luka terkikis yang terjadi pada bagian


(Luka Terkikis) luka dan tidak sampai ke pembuluh darah
2. Luka Nonmekanik
 Luka nonmekanik terdiri atas luka aibat
1. zat kimia

2. termik radiasi

3. atau serangan listrik


Klasifikasi Luka
Berdasarkan Penampilan Klinis

a. Hitam (Nekrotik).
b. Kuning (Slough).
c. Hijau (Terinfeksi).
d. Merah (Granulasi).
e. Pink (Epitelisasi).
Luka Kuning
( Slough )

Luka Hitam (Nekrotik)


Merah
Luka kehijauan ( Granulasi )
Merah
(granulasi)
Faktor yang Mempengaruhi
Pemulihan Luka
• Penurunan atau kenaikan suhu akan menyebabkan
vasokonstriksi
TEMPERATUR • Menganggu pemulihan luka

• Infeksi menyebabkan peningkatan inflamasi dan


Infeksi
nekrosis yang menghambat pemulihan luka

• Dibutuhan asupan protein, karbihidrat, lemak,vitamin


Status
A,B,C, dan E, tembaga, Zink dan zat besi yang
Nutrisi
adekuat.
Sambungan...
• Penatalaksanaan nyeri yang baik akan mengurangi
Faktor
anisietas wanita, meningkatkan penerimaan luka dengan
demiian mengurangi stres
Psikososial

• Faktor ini mempengaruhi fase pemulihan karena adanya


gangguan sirkulasi dan koagulasi,respons inflamasi yang
USIA lebih lambat, dan penurunan aktivitas fibroblas

• Gangguan medis dan terutama yang menganggu sirkulasi


Gangguan atau perfusi jaringan, dapat menunda pemulihan luka.
Medis
Sambungan...

• Obat-obatan anti inflamasi menekan sintesis


Obat- protein,inflamasi, kontraksi luka dan epitelialisasi.
obatan

• Tegangan oksigen arterial yang rendah dapat menganggu


Gangguan sintesis kolagen dan menghambat epiteliaslisasi
Oksigenasi

• Mengajukan teknik bedah spesifik untuk pembedahan SC,


kegagalan untuk melaksanakan prosedur ini meningkatkan
Perawatan terkait
pembedahan
risiko buruknya pemulihan luka pasca bedah
Sambungan....
 Tekanan Luka
Muntah berkepanjangan atau muntah hebat,distensi
abdomen atau respirasi paksa dapat
menyebabkan ketegangan mendadak pada
luka,menghambat pembentukkan jaringan kolagen
dan jaringan ikat.
FASE PENYEMBUHAN LUKA
Fase Penyembuhan Luka Durasi Implikasi untuk
Fase Penatalaksanaan Luka
RESPONS INFLAMASI AKUT TERHADAP 0-3 hari Fase ini merupakan bagian yang
CEDERA esesnsial dari proses penyebuhan
Mencakup hemostasis, pelepasan histamin dan tidak ada upaya yang dapat
dan mediator lain dari sel-sel yang rusak, enghentikan proses ini, kecuali jika
migrasi sel darah putih (leukosit proses ini terjadi pada
polimorfonuklear dan makrofag) kompartemen tertutup di ana
ketempat yang rusak tersebut struktur –struktur penting mungkin
tertekan.
FASE DESTRUKTIF 1-6 hari Polimorf dan makrofag mudah
Pembersihan jaringan yang ati dan dipengaruhi oleh turunya suhu
yang mengalami devitalisasi oleh leukosit pada tempat luka, sebagaimana
polimorfonuklear dan makrofag yang dapat terjadi bilamana
sebuah luka basah dibiarkan
tetap terbuka, pada saat aktivitas
mereka dapat turun sampai nol
Sambungan.....
Fase Penyembuhan Luka Durasi Implikasi untuk Penatalaksanaan
Fase Luka
Fase Proliferatif 3-24 Hari Gelung kapiler baru jumlahnya
Pada saat pebuluh darah baru, yang sangat banyak dan rapuh serta
diperkuat oleh jaringan ikat, nudah sekali rusak karena
menginfiltrasi luka penaganan yang kasar, mis enarik
balutan yang melekat.
FASE MATURASI 24- 365 Luka masih sangat rentan terhadap
Mencakup re epitelisasi, konstraksi luka hari trauma mekanis
dan reorganisasi jaringan ikat.
KOMPLIKASI PENYEMBUHAN LUKA
• Hemostasis biasanya terjadi dalam beberapa menit sejak terjadinya
luka akut,
HEMORAGI • Perdarahan dapat terjadi jika titik perdarahan tidak diikat, akibat
pembekuan atau sumbatan jahitan atau infeksi dapat terjadi secara
internal maupun eksternal

• Infek muncul dalam 2-3 hari setelah cedera trauattis atau 4-5 hari setelah
INFEKSI terdapat luka bedah

• Lapisan kulit dan jaringan dapat terpisah jika luka akut tidak
DIHISENTS pulih dengan tepat biasanya selama fase poliferasi
Sambungan...

• Kondisi ini merupakan kedaruratan


medis yang jarang terjadi ketika
Eviserasi organ seral mulai enonjol menebus
lapisan luka yang terbelah

• Fistula dapat terjadi akibat buruknya


Fistula pemulihanluka, keungkinan terjadi
akibat infeksi
Perawatan Luka Bersih
Tujuan :
 Mencegah timbulnya infeksi.
 Observasi perkembangan luka.
 Mengabsorbsi drainase.
 Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.

Indikasi :
 Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril.
 Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada
rembesan/ eksudat.
 Ingin mengkaji keadaan luka.
 Mempercepat debredemen jaringan nekrotik.
Prosedur Perawatan Luka Bersih

1. 1.Menyiapkan alat
2. 2. Menyiapkan pasien
Perkenalkan diri
Jelaskan tujuan
 Jelaskan prosedur perawatan pada
pasien
Persetujuan pasien
3. 3.Tekhnis pelaksanaan
PERALATAN
Alat Steril Alat Tidak Steril
Pincetanatomi 1 Gunting pembalut
Pinchet chirurgie 1 Plaster
Gunting Luka (Lurus) Bengkok/ kantong plastik
Kapas Lidi Pembalut
Kasa Steril Alkohol 70 %
Kasa Penekan (deppers) Betadine 10 %
Mangkok / kom Kecil Bensin/ Aseton
Obat antiseptic/ desinfektan
NaCl 0,9 %
Prosedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan.
Buka pembalut dan buang pada tempatnya.
Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas
dengan larutan steril atau NaCl.
Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton
(bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke
luar.
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet
kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan
desinfektan.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari
dokter) dan tutup luka dengan kasa steril
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
Perawatan Luka Kotor (decubitus)
Definisi :
 Luka + Serum
 Luka + Pus
 Luka + Nekrose

Tujuan :
 Mempercepat penyembuhan luka.
 Mencegah meluasnya infeksi.
 Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien maupun
orang lain.
Prosedur Perawatan Luka Kotor (decubitus)

1. Menyiapkan alat
2. Menyiapkan pasien
 Perkenalkan diri
 Jelaskan tujuan
 Jelaskan prosedur perawatan pada
pasien
 Persetujuan pasien
3. Tekhnis pelaksanaan
PERALATAN
Alat Steril Alat Tidak Steril
Pincetanatomi 1 Gunting pembalut
Pinchet chirurgie 2 Plaster
Gunting Luka (Lurus dan Bengkok/ kantong plastik
bengkok) Pembalut
Kapas Lidi Alkohol 70 %
Kasa Steril Betadine 2 %
Kasa Penekan (deppers) H2O2, savlon
Sarung Tangan Bensin/ Aseton
Mangkok / kom Kecil 2 Obat antiseptic/ desinfektan
NaCl 0,9 %
Prosedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
(mengurangi transmisi pathogen yang berasal dari
darah). Sarung tangan digunakan saat memegang
bahan berair dari cairan tubuh.
Buka pembalut dan buang pada tempatnya serta
kajilah luka becubitus yang ada.
Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila
tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet
kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan
desinfektan.
Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari
dokter) dan tutup luka dengan kasa steril.
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
 Cermat dalam menjaga kesterilan.
 Peka terhadap privasi pasien.
 Saat melepas atau memasang balutan, perhatikan
tidak merubah posisi drain atau menarik luka.
 Alat pelindung mata harus dipakai bila terdapat
resiko kontaminasi okuler seperti cipratan mata.
 dsb
PENATALAKSANAAN LUKA
 Tujuan Penatalaksanaan Luka Lokal
adalah Untuk memberikan lingkunagan yang
optimal untuk berlangsungnya proses penyembuhan
yang alamiah
 Prioritas dalam Penatalaksanaan Luka Lokal
Mengatasi perdarahan (Hemostasis) mengeluarkan
benda asing,melepaskan jaringan yang mengalami
devitalisasi, krusta yang tebal dan pus,
menyediakan temperatur, kelembapan, dan PH
yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai