Anda di halaman 1dari 21

Neoplasma

Rahmi mulyani hasibuan


1808436256
Pembimbing: dr. Elfadri Abdah, Sp.B(K)Onk, M.Kes

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Riau
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
2018
Pendahuluan

 Tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh neoplasma.


 Neoplasma dapat bersifat Ganas atau Jinak. Neoplasma Ganas
atau kanker terjadi karena timbul dan berkembang biaknya sel
secara tidak terkendali sehingga sel-sel ini terus tumbuh merusak
bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya. Neoplasma jinak
tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak,
tetapi membesar dan menekan jaringan sekitarnya dan umumnya
tidak bermetastasis.
Pertumbuhan Tumor

 Sel Tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan


tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel
normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan
struktural. Sel tumor bentuknya bermacam-macam dengan warna
yang beraneka karena tingginya kadar asam nukleat dalam inti
dan tidak meratanya distribusi kromatin inti. Sel tumor bersifat
tumbuh terus tanpa batas sehingga tumor makin lama makin besar
dan mendesak jaringan sekitar. Pada neoplasma ganas, selnya
tumbuh sambil menyusup dan merembes ke jaringan sekitar.
Lanjutan

 Daur pertumbuhan sel, dapat dibedakan secara morfogik


dan biokimiawi. secara morfogik, pertumbuhan sel
dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase mitosis
dan interfase. Pengetahuan tentang daur pertumbuhan
sel penting untuk pengobatan kanker dengan sitostatik
karena banyak obat-obatan bekerja hanya fase mitosis.
Lanjutan

 Pertumbuhan lokal
Pada umumnya tumor mulai tumbuh dari satu sel di suatu tempat, tetapi kadang tumor
berasal dari beberapa sel dalam satu organ atau beberapa organ pada waktu bersamaan atau
berbeda. selama pertumbuhan tumor masih terbatas pada organ tempat asalnya maka tumor
disebut masih dalam fase lokal.
 Infiltrasi dan seminisasi
Setelah sel mengalami transformasi sampai menunjukan morfologi dan sifat biologis
yang ganas dan khas, akhirnya tercapai tahap klinis dengan manisfestasi karsinoma in situ
yang tidak tahu(belum) invasif.
Lanjutan

 Penyebaran tumor ganas


Kanker dapat menyebar per kontinultatum, limfogen, hematogen, melalui
implantasi transluminal atau dalam rongga tubuh, dan secara iatrogenik.
Penyebaran limfogen terjadi karena sel kanker menyusup ke saluran limf,
kemudia ikut aliran limf menyebar dan menimbulkan metastatis di kelenjer limf
regional.
Penyebaran hematogen terjadi akibat sel kanker menyusup ke kapiler darah
kemudian masuk ke pembuluh darah dan menyebar mengikuti aliran darah vena
sampai ke organ lain
Penyebaran transluminal terjadi dalam dinding saluran suatu sistem seperti
saluran napas, saluran cerna dan saluran kemih
Penyebaran iatrogenik adalah penyebaranyang terjadi akibat tindakan medis.
Etiologi
 Karsinogenesis kimiawi
Aflatoksin B, Vinilklorida, Benzi(a)piren umumnya bahan karsinogen ini
mencemari udara, terutama di kota- kota besar dan kawasan industri sehingga
penduduk kota berisiko tinggi menderita kanker.
 Karsinogenesis Fisik
Setiap pemeriksaan Rontgen merupakan penyinaran dengan radio aktif.
 Peranan Hormon
Pada karsinoma payudara dan karsinoma prostat lazim digunakan sediaan
hormon sebagai terapi paliatif dengan hasil yang memuaskan. Hormon ini tidak
berperan kausal pada patogenesis kanker tersebut . Penggunaan pil KB bertahun-
tahun tidak terbukti membawa dampak pada perkembangan kanker payudara.
 Karsinogenesis Viral
Kebanyakan Proses keganansan dapat dicegah jika infeksi virus dapat
dihindari.
Lanjutan

 Faktor gaya hidup


Kebanyakan faktor penyebab keganasan merupakan faktor lingkungan yang dapat
dihilangkan dengan mengubah gaya hidup setiap pribadi, tindakan kolektif masyarakat, peraturan
pemerintah yang disertai kesepakatan internasional.
 Parasit
Parasit Schitosoma hematobium menyebabkan karsinoma planoseluler dan bukan
karsinoma sel transisiel.
 Sunat dan Fimosis
Rangsangan setempat yang menahun ini dapat menyebabkan terbentuknya karsinoma
planoseluler di glans penis atau permukaan prepusium.
Lanjutan

 Faktor Genetik
Faktor genetik tampaknya berperan dalam keganasan tertentu sehingga kanker ini
ditemukan pada keluarga tertentu.
 Penurunan imunitas
HIV(human immunodeficiency virus) tidak berhubungan langsung dengan tumor
kaposi. Infeksi HIV sebagai penyebab penyakit AIDS dapat disertai tumor kaposi karena
tumor ini merupakan keganasan oportunistik.
Epidemiologi
 Insidens
Insiden tumor ganas di setiap negara tidak sama, baik insidens keseluruhan maupun
insiden spesifik. Sebab dan bermulanya kanker tidak terletak pada kejadian yang baru lalu.
 Golongan risiko tinggi
Risiko terjadinya penyakit kanker di pengaruhi oleh banyak faktor. yang terpenting
ialah usia, secara umum dapat dikatakan makin tua, makin besar risikonya. faktor ginetik
kadang ada, dan mungkin memainkan peranan penting. Pengaruh sinar ionisasi pada
prakteknya tidak terlalu diperhatikan. Pencemaran Lingkungan makin mengancam dunia.
Pencegahan
 Penyuluhan Kesehatan
pencegahan kanker sangan dihambat oleh salah pengertian antara masyarakat
awam dan dokter. Pencegahan kepada orang yang sehat agar mereka tetap
menjaga kesehatannya. Kenyataannya bahwa penyebab kanker berada di masa
puluhan tahun yang lalu sukar dipahami oleh masyarakat.
 Pencegahan Primer
Masalah yang nyata dalam gaya hidup adalah kebiasaan merokok, masalah
kelebihan makanan, paparan sinar ultraviolet dan rontgen.
 Penapisan
Proses penapisan meliputi pemeriksaan pada seseorang yang tidak
menunjukan keluhan, gejala atau tanda penyakit dengan tujuan menemukan kasus
yang belum menimbulkan masalah klinis.
Patologi

 Sewaktu menghadapi benjolan, harus dipecahkan 4 hal.


 menentukan apakah benjolan tersebut disebabkan oleh
neoplasma. bila ada curiga kearah keganasan, harus
dilakukan biopsi. kadang harus dilakukan pemeriksaan
sitologi untuk menentukan diagnosis.
 Tumor ganas jenis apa yang dihadapi
 Tingkat keganasan perlu ditentukan untuk meramalkan
prognosis karena prognosis ditentukan oleh tingkat
diferensiasi jaringan tumor.
 Ditentukan luas penyebaran tumor.
Gambaran Klinis Karsinoma
 Manifestasi klinis
karsinoma primer mungkin tampil sebagai plakat, pembengkakan atau luka.
Bendungan pembuluh darah atau pembuluh limfe menjadi jelas sebagai limfadema atau
hipertensi portal, sedangkan gangguan faal alat-alat yang terserang kanker primer atau
sekunder sering ditemukan gangguan faal hepar.
 Keluhan dan tanda kanker
Tidak ada keluhan spesifik yang menunjukan adanya kanker dini. Demikian juga
umumnya tidak ada kelainan pada pemeriksaan darah atau pemeriksaan penunjang.
 Gejala dan tanda tumor primer
Retraksi merupakan suatu tanda yang patut dicurigai sebagai kegananasan. Setiap
tukak pada orang sehat akan sembuh dengan penanganan sederhana. jika tidak terjadi
penyembuhan atau penyembuhan lambat tentu ada penghalana penyembuhan yang
memungkinkan merupakan suatu keganasan. Umumnya metastatis tidak menyebabkan
nyeri bila tidak ada infiltrasi ke saraf atau periosteum.
Lanjutan

 Metastasis jauh
 Hepar
Hati tampil sebagai hepatomegali, nodus tunggal atau nodus multiple yang dapat
diraba saat palpasi.
 Paru-paru
Biasanya tidak menimbulkan keluhan atau gejala selama pleura dan bronkus belum
terserang atau infiltrat.
 Tulang
Metastatis ketulang dapat meyebabkan osteolisis yang mengakibatkan fraktur
osteolisis yang mengakibat fraktur patologik.
 Sumsum tulang
Menyebabkan gangguan fungsi hemopoisis sehingga terjadi eritropenia, leukopenia,
trombositopenia atau pansitopenia.
Lanjutan

 Otak
Ditemuka pada tumor otak primer yang terdiri atas sindroma tekanan tinggi intra kranial dan
sindrom neurologik khusus.
 Saraf
Gangguan sensibilitas, paresis atau paralisis dan nyeri di berbagai tempat.
 Kulit
Karsinoma payudara dan melanoma malignum dapat bermetastatis di kulit terutama subkutan.
 Pleura dan/atau peritoneum
Ratusan metastatis kecil yang bertabur di pleura atau di peritoneum dinamakan karsinosis pleura
dan karsinosis peritoneum
 Jaringan lunak
Ditemukan di jaringan yang berasal dari sel masenkim.
Lanjutan

 Manifestasi umum dan sistemik


Kakeksia maligna paling banyak terjadi pada penderita kanker lanjut. penyebarannya
sering multiple. demam jarang ditimbulkan oleh karsinoma atau metastatisnya, kecuali
pada limfoma malignum, adenokarsinoma ginjal dan pada tumor yang mengalami nekrosis
luas.
Terapi

 Pendahuluan
 Terapi kuratif atau paliatif
Dimaksudkan untuk menyembuhkan atau meringankan penderita pasien. Keberhasilan
terapi kanker bergantung pada jenis kanker dan luas penyebaran.
 Pendekatan masalah penderita kanker
Terapi muktakhir kanker yang mencakup radioterapi, kemoterapi dan pembedahan
menghasilkan angka penyembuhan yang tinggi pada anak tetapi tidak pada orang dewasa.
 Tujuan dan penilaian terapi
Dalam penanganan secara keseluruhan harus disadari bahwa tujuan pengobatan adalah
memperbesar angka harapan hidup dan mengatasi gejala yang berarti memperbaiki mutu
hidup.
Lanjutan

 Terapi Khusus

 Pembedahan
Operasi primer, Pembedahan Sekunder, pembedahan jalan masuk,
pembedahan kelainan prakanker, pembedahan diagnostik, pembedahan
sitoreduktif, pembedahan beku dan kauterisasi dan bedah laser.

 Radioterapi
 Terapi Sistemik
Kemoterapi, Terapi Hormonal dan Terapi Alternatif
Masalah Khusus
 Penyulit dan masalah akut
 Gejala dan tanda
 Asites dengan perut kembung
 Sindrom vena kava superior
 Keadaan gizi
 Nyeri pada kanker
Pemberian obat nyeri harus diberikan sebelum ada nyeri sehingga nyeri dapat dicegah.
 Langkah pengolaan nyeri
Tidak ada masalah ketagihan narkotik pada penderita kanker dengan nyeri organik
 Perawatan pada masa hidup
Kadang-kadang pengelolaan simtomatik atau paliatif dianggap sebagai tindakan
kuratif oleh penderita dan keluarga sehingga akan menimbulkan kekecewaan. Proses
menghadap kematian dimulai setelah sadar bahwa prognosinya infaust.
Rehabilitasi

 Penderita Kanker yang menjadi cacat karena komplikasi penyakitnya atau karena
tindakan pengobatan. perlu menjalani rehabilitasi untuk mengembalikan bentuk
dan/atau fungsi organ yang cacat dengan tujuan agar penderita dapat hidup dengan
layak dan wajar di masyarakat. rehabilitasi dapat berupa rehabilitasi fisik, sosial dan
seksual.
 Setelah penanganan kuratif, penderita kanker harus senantiasa menjalani pemeriksaan
berkala. ada dua tujuan penting dalam pemeriksaan lanjutan ini, yaitu mencari
metastatis regional atau metasatis jauh dan menentukan adanya kanker primer lain
sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai