Biaya Operasi:
Biaya Operasi:
𝑆 −𝑉𝐶 𝑄 (𝑃−𝑉)
𝐷𝑂𝐿 𝑄 𝑢𝑛𝑖𝑡 = =
𝑆−𝑉𝐶−𝐹𝐶 𝑄 𝑃−𝑉 −𝐹𝐶
Atau :
𝑆 −𝑉𝐶 𝐸𝐵𝐼𝑇+𝐹𝐶
𝐷𝑂𝐿 𝑠 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ = =
𝑆−𝑉𝐶−𝐹𝐶 𝐸𝐵𝐼𝑇
Contoh :
Misalkan akan menganalisis kondisi keuangan 3
perusahaan K, M, dan N dengan keadaan sbb:
Tabel : laporan laba rugi perusahaan K,M dan N
Keterangan Persh. K (Rp) Persh. M (Rp) Persh. N (Rp)
120.000.000 −24.000.000
𝐷𝑂𝐿𝑘 = = 2,4
120.000.000 −24.000.000 −56.000.000
𝐷𝑂𝐿𝑚 sebesar2,0
artinyatingkatelastisitasoperasipada output
penjualanterhadap EBIT sebesar200% ,
berartiapabilapenjualanperusahaan k
naiksebesar 10%
makalabaoperasiakannaiksebesar2,0 x 10% =
20% dansebaliknyaapabilapenjualanperusahaan
K turunsebesar 10%
makapenurunantersebutberakibat EBIT
nyaturunsebesar2,0 x 10% = 20%
240.000.000 −40.000.000
𝐷𝑂𝐿𝑛 = = 2,5
240.000.000 −40.000.000 −120.000.000
49.600.000 −40.000.000
Perusahaan K = ₓ 100% = 24%
40.000.000
36.000.000 −30.000.000
Perusahaan M = ₓ 100% = 20%
30.000.000
100.000.000 −80.000.000
Perusahaan N = ₓ 100% = 25%
80.000.000
Dilihat dari masing-masing operating leverage yaitu
DOL k sebesar 2,4 , DOL M sebesar 2,0 dan DOL N
sebesar 2,5 dapat disimpulkan bahwa beban biaya
tetap dibanding kontribusi margin Perusahaan N paling
besar, berarti risiko Perusahaan N lebih besar dibanding
Perusahaan k dan M karena kontribusi laba yang
diperoleh digunakan untuk menutup biaya tetap yang
lebih besar.
Besarnya tingkat perubahan laba operasi
sebagai akibat perubahan penjualan (DOL)
sangat erat hubungannya dengan titik impas
atau titik pulang pokok. Titik impas
menunjukkan besarnya pendapatan sama
dengan jumlah biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan. Hubungan antara laba operasi
dengan DOL sangat erat , semakin besar
penjualan berarti semakin besar laba operasi
dan semakin jauh dari titik impas dan
sebaliknya.
4. LEVERAGE KEUANGAN (FINANCIAL LEVERAGE)
Merupakan penggunaan dana dengan beban tetap
dengan harapan atas penggunaan dana tersebut
akan memperbesar pendapatan per lembar saham
(EPS).
Dikatakan leverage menguntungkan (favorable
financial)/efek positif apabila pendapatan yang
diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar
daripada beban tetap , misal hutang obligasi berupa
bunga, saham preferen berupa deviden. Dan
sebaliknya jika merugikan (unfavorable financial).
Nilai leverage positif atau negatif berdasarkan EPS
(earning perlembar saham).
Indifferent Point adalah suatu keadaan dimana tercapai
tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama.
Dimana:
EPS = Earning per share / pendapatan per lembar saham
I = bunga hutang obligasi
PD = deviden tahunan saham preferen
t = tarif pajak perusahaan
NS = jumlah lembar saham biasa
Contoh:
Misalkan perusahaan ’X’ mempunyai modal sendiri Rp
800.000.000 dan akan menambah modal sebesar Rp
400.000.000 melalui satu dari tiga alternatif pendanaan,
yaitu dari :
1. Saham biasa semua
2. Obligasi pada tingkat bunga 12%
3. Saham preferen dengan deviden 11%
Saat ini EBIT perusahaan sebesar Rp 120.000.000 , Dengan
adanya ekspansi maka laba diharapkan naik menjadi Rp
216.000.000. Tingkat pajak 40% . Perhitungan pengaruh
berbagai alternatif tambahan pendanaan terhadap laba dan
EPS sbb:
Perhitungan laba dan EPS
Keterangan Saham biasa Hutang Saham Preferen
Jumlah saham biasa beredar 300.000 lbr 200.000 lbr 200.000 lbr
𝑿 (𝟏 − 𝒕) 𝑿 − 𝑪 (𝟏 − 𝒕)
=
𝑺𝟏 𝑺𝟐
Dimana :
X = EBIT pada indifference point
C = Jumlahbungaobligasi
t = tingkatpajakperseroan
S1 = jumlahlembarsahambiasaygberedar
S2 = jumlahlembarsahambiasaygberedarkalaumenjual
sahambiasadanobligasi
a. Indifferent point untukpendanaansahambiasadanhutang
𝑿 (𝟏 − 𝒕) 𝑿 − 𝑪 (𝟏 − 𝒕)
=
𝑺𝟏 𝑺𝟐
𝑿 (𝟏 − 𝟎, 𝟒) 𝑿 − 𝟒𝟖. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 (𝟏 − 𝟎, 𝟒)
=
𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟎, 𝟔 𝑿 𝑿 − 𝟒𝟖. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 (𝟎, 𝟔)
=
𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
0,6X (200.000) = 300.000 (0,6X - 28.800.000)
120.000 X = 180.000 X – 8.640.000.000
60.000 X = 8.640.000.000
X = 144.000.000
b. Indifferent point untukpendanaansahambiasadansahampreferen
𝑿 (𝟏 − 𝒕) 𝑿 − 𝑪 (𝟏 − 𝒕)
=
𝑺𝟏 𝑺𝟐
𝑿 (𝟏 − 𝟎, 𝟒) 𝑿 − 𝟒𝟒. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 (𝟏 − 𝟎, 𝟒)
=
𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟎, 𝟔 𝑿 𝑿 − 𝟒𝟒. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 (𝟎, 𝟔)
=
𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
0,6X (200.000) = 300.000 (0,6X - 44.000.000)
120.000 X = 180.000 X – 13.200.000.000
60.000 X = 13.200.000.000
X = 220.000.000
Penentuan EPS pada titik indifferen antara saham biasa dan
hutang
Keterangan Alternatif saham biasa Alternatif hutang
Jumlah saham biasa beredar 300.000 lbr 200.000 lbr 200.000 lbr
b. DFL untukalternatifpendanaansahampreferen:
𝐸𝐵𝐼𝑇
DFL =
[ 𝐸𝐵𝐼𝑇 −𝐼 −{𝑃𝐷/(1−𝑡)}]
216.000.000 216.000.000
= = = 1,51
[ 216.000.000 −0 −{44.000.000/(0,6)}] 142.666.667
DFL sebesar 1,51 artinyaapabila EBIT berubah 10% maka EAT / EPS
akanberubah 15,1%
b. DFL untukalternatifpendanaansahambiasa:
𝐸𝐵𝐼𝑇
DFL =
[ 𝐸𝐵𝐼𝑇 −𝐼 −{𝑃𝐷/(1−𝑡)}]
216.000.000 216.000.000
= = =1,00
[ 216.000.000 −0 −{0/(0,6)}] 216.000.000
DFL sebesar1,00 artinyaapabila EBIT berubah 10%
maka EAT / EPS akanberubah10%
Perhitungan laba dan EPS jika EBIT naik 10%
Keterangan Saham biasa Hutang Saham preferen
Jumlah saham biasa beredar 300.000 lbr 200.000 lbr 200.000 lbr
Jumlah saham biasa beredar 300.000 lbr 200.000 lbr 200.000 lbr
b. DFL untukalternatifpendanaansahampreferen:
S −VC
DTL =
[ 𝐸𝐵𝐼𝑇 −𝐼 −{𝑃𝐷/(1−𝑡)}]
500.000.000−184.000.000 316.000.000
= = = 2,21
[ 216.000.000 −0 −{44.000.000/(0,6)}] 142.666.667
Jumlah saham biasa beredar 300.000 lbr 200.000 lbr 200.000 lbr