Anda di halaman 1dari 8

TUTORIAL 3

TRIGER 1 OBGYN
Tahapan Pertama Proses Melahirkan Normal
(Kala I : Kala Pembukaan)

Tahapan pertama proses melahirkan normal, yaitu ditandai dengan adanya


pembukaan serviks. Pembukaan serviks merupakan proses terjadinya
perenggangan ukuran leher rahim. Serviks berada di bagian bawah rahim, dimana
servik (leher rahim) inilah merupakan jalan lahir keluarnya bayi.
Agar serviks dapat terbuka, maka muncullah rasa mulas (kontraksi) yang sering
dialami Bunda. Kontraksi akan membantu terjadinya pembukaan serviks.
Pembukaan serviks dimulai dari pembukaan 0 cm -10 cm. Pada fase pembukaan,
dalam dunia medis dibagi menjadi dua fase.
 Fase pertama (fase laten), yaitu dimulai dari pembukaan 0 cm – 3cm.
Dimana fase pembukaan ini memerlukan waktu untuk mencapai pembukaan
3cm. Pada umumnya berlangsung ± 8jam. Pada fase ini, Bunda tidak terlalu
sering merasakan kontraksi. Kontraksi terkadang muncul dan hilang.
 Fase kedua (fase aktif), yaitu dimulai dari pembukaan 4 cm-10 cm
lengkap. Pada fase pembukaan ini biasanya untuk ibu yang belum
pernah melahirkan (primipara) dalam dua jam sekali serviks melebar 1
cm, sedangkan pada ibu yang sudah pernah (multipara) melahirkan
serviks melebar 1 cm per jam. Pembukaan serviks ini biasanya disertai
dengan adanya rasa mulas (kontraksi) yang semakin kuat.
Kontraksi dianggap adekuat apabila dalam 10 menit terjadi tiga kali
kontraksi dengan rentan waktu selama 40 detik. Adanya kontraksi dapat
membantu proses pembukaan serviks serta penurunan bagian terendah
janin.
Dalam fase pertama ini, Bunda sebaiknya beristirahat di sela-sela
kontraksi, serta mencukupi kebutuhan makan dan minum. Selain itu,
pada tahap proses persalinana ini sebaiknya Bunda tidak menahan buang
air kecil, karena akan mengganggu turunnya kepala.
Tahapan Kedua Proses Melahirkan
Normal (Kala II : Kala Persalinan)

Tahapan kedua proses persalinan normal yaitu dimulai dari pembukaan lengkap
(10 cm) sampai bayi lahir. Pada tahapan ini, normalnya membutuhkan waktu
selama dua jam sampai bayi lahir. Pada tahapan ini juga, Bunda akan merasakan
kontraksi yang semakin kuat. Adapun tanda-tanda yang bisa Bunda rasakan yaitu:
 Ibu merasa ingin meneran seperti ingin Buang Air Besar (BAB), Rasa
meneran seperti BAB pada Ibu dikarenakan adanya dorongan, karena bayi
telah mencapai dasar panggul serta kontraksi yang semakin kuat.
 Keluarnya lendir bercampur darah, Jangan panik, bila Bunda melihat
adanya lendir bercampur darah, hal ini diakibatkan adanya pembuluh darah
yang ikut melebar saat proses turunnya bayi.
Saat pembukaan lengkap terjadi dan Bunda merasakan kontraksi yang semakin kuat,
Bunda akan di pimpin untuk meneran. Bunda harus mengikuti instruksi dokter atau
bidan ketika proses persalinan berlangsung. Adapun teknik untuk meneran yang perlu
ibu tahu adalah:
 Pertemukan gigi dengan gigi, sehingga Bunda tidak akan bersuara. Jika Bunda
bersuara saat proses meneran, Bunda akan merasa cepat lelah tau tenaga Bunda
habis.
 Meneran seperti BAB, meneran atau mengedan yang baik adalah seperti ingin
BAB.
 Mata melihat ke arah perut (tetap terbuka), saat proses persalinan berlangsung
banyak sekali otot-otot yang bekerja keras. Tekanan pada otot yang kuat disertai
dengan keadaan mata tertutup dapat menyebabkan pembuluh darah pecah.
 Jangan mengangkat bokong, dengan tidak mengangkat bokong akan membantu
memperbesar dorongan.
 Mengatur pola napas, jika Bunda akan meneran sebaiknya mengambil napas
dalam-dalam lalu meneran, jika Bunda tidak merasakan adanya kontraksi, bunda
dapat membuang napas dan mengatur kembali pola napas.
Perlu diingatkan lagi, pada tahap kedua melahirkan normal, yang paling penting
adalah mengikuti instruksi dokter atau bidan penolong.
Tahapan Ketiga Proses Melahirkan Normal
(Kala III : Kala Pengeluaran plasenta/uri)

 Tahapan ketiga proses melahirkan normal, yaitu dimulai setelah bayi lahir
hingga ari-ari lahir. Setelah bayi lahir, ari-ari harus dikeluarkan. Pada tahap
pengeluaran ari-ari memerlukan waktu normal 15 menit. Jika ari-ari tidak
segera dikeluarkan maka akan menyebabkan perdarahan.
 Pada tahapan ketiga proses melahirkan normal ini, Bunda masih bisa
merasakan sedikit rasa mulas. Rasa mulas ini tidak sesakit saat menjelang
proses persalinan. Saat tahapan ketiga ini, Bunda akan diberikan suntikan
yang berfungsi untuk mencegah perdarahan. Jadi sebaiknya ibu jangan
menolak jika diberikan suntikan tersebut. Jika ari-ari dapat dikeluarkan maka
selanjutnya Bunda akan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Tahapan Keempat Proses Melahirkan Normal
(Kala IV : Pemantauan)

Tahapan Keempat proses Melahirkan Normal, merupakan tahapan yang terakhir.


Tahapan ini dimulai saat ari-ari telah lahir sampai dua jam setelah melahirkan.
Saat tahapan ini, Bunda akan dipantau selama dua jam. Adapun hal-hal yang
dipantau antara lain:
 Pemeriksaan tekanan darah
 Pemeriksaan nadi ibu
 Pemeriksaan suhu tubuh
 Pemeriksaan tinggi fundus ibu
 Pemeriksaan kontraksi
 Pemeriksaan jumlah pengeluaran urine
 Pemeriksaan pengeluaran darah
 Pada tahap ini, Bunda akan masih merasakan kontraksi (mulas). Rasa
mulas ini terjadi akibat adanya upaya untuk mencegah terjadinya
perdarahan. Pada tahap ini juga Bunda akan diajarkan bagaimana cara
memprertahankan kontraksi. Selama dua jam Bunda akan terus di
pantau dengan tujuan untuk mencegah dan mendeteksi munculnya
hal-hal yang tidak diinginkan setelah melahirkan, salah satu
contohnya adalah perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai