Anda di halaman 1dari 24

DIIT PADA BATU GINJAL

BY
MAHDIAH
DALAM istilah kedokteran,
batu ginjal disebut Nephrolithiasis atau renal
calculi.

 Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat


satu atau lebih batu di dalam pelvis atau
calyces dari ginjal atau di dalam saluran
ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi
di bagian mana saja dari saluran kencing,
tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian
terbanyak pada ginjal, yaitu di pasu ginjal
(renal pelvis) dan calix renalis.
 Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau
kombinasi asam urat yang biasanya larut di
dalam urine.
• Batu ginjal bervariasi ukurannya, dapat
bersifat tunggal atau ganda.
• Batu-batu tinggal dalam pasu ginjal atau
dapat masuk ke dalam ureter dan dapat
merusak jaringan ginjal.
• Batu yang besar akan merusak jaringan
dengan tekanan atau mengakibatkan
obstruksi, sehingga terjadi aliran kembali
cairan. Kebanyakan batu ginjal dapat
terjadi berulang-ulang.
Penyebab Batu Ginjal
• Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000
orang, biasanya lebih banyak dijumpai
pada pria (berumur 30-50 tahun)
ketimbang wanita.
• Juga banyak dijumpai di daerah tertentu.
• Walaupun secara pasti tidak diketahui
penyebab batu ginjal, kemungkinannya
adalah bila urine menjadi terlalu pekat dan
zat-zat yang ada di dalam urine
membentuk kristal batu
Penyebab lain :
 infeksi, adanya obstruksi,
 kelebihan sekresi hormon paratiroid,
 asidosis pada tubulus ginjal,
 peningkatan kadar asam urat (biasanya
bersamaan dengan radang persendian),
 kerusakan metabolisme dari beberapa jenis
bahan di dalam tubuh,
 terlalu banyak mempergunakan vitamin D
 terlalu banyak memakan kalsium.
Gejala
 rasa sakit disebabkan oleh obsruksi
merupakan gejala utama.
 Rasa sakit dimulai dari pinggang bawah
menuju ke pinggul, kemudian ke alat
kelamin luar. Intensitas rasa sakit
berfluktuasi dan rasa sakit yang luar
biasa merupakan puncak dari kesakitan.
Apabila batu berada di pasu ginjal dan
di calix, rasa sakit menetap dan kurang
intensitasnya. Sakit pinggang terjadi bila
batu yang mengadakan obstruksi
berada di dalam ginjal.

Sedangkan, rasa sakit yang parah
pada bagian perut terjadi bila batu
telah pindah ke bagian ureter.
Mual dan muntah selalu mengikuti
rasa sakit yang berat.
Penderita batu ginjal kadang-kadang
juga mengalami panas, kedinginan,
adanya darah di dalam urin bila batu
melukai ureter,
distensi perut, nanah dalam urine.
JENIS BATU
• Batu kalsium; batu jenis ini paling sering
ditemukan. Bentuknya besar dengan permukaan
yang halus. Dapat berupa campuran antara
kalsium dengan oksalat atau kalsium dengan
fosfat. Batu kalsium sering dijumpai pada orang
yang mempunyai kadar vitamin D berlebihan
atau gangguan kelenjar paratiroid. Orang-orang
yang menderita penyakit kanker, penyakit ginjal,
atau penyakit sarkoidosis juga dapat menderita
batu kalsium.
DIIT PADA BATU SALURAN KEMIH

• BSK : batu kimiawi yang terjadi di sal.


Kemih, terbentuk melalui proses
fisikokimia dari zat2 yang terkandung
dalam air kemih.
• Proses pembentukan batu : endogen
(umur, keturunan, jenis kelamin, kelainan
anatomis ginjal) dan eksogen (iklim,
kebiasaan makan )
Lanjutan
• BSK tdd unsur2 asam urat, fosfat, oksalat,
kalsium mg, ammonium  bergabung
membentuk susunan kimia. 80% batu
ginjal ca dan 50 % batu ca oksalat
• Diit  mencegah terjadinya kembali batu
dan memperlambat tumbuhnya batu
DIIT RENDAH KALSIUM 
SUDAH TIDAK DIANJURKAN
• Kalsium 
sesuai kebutuhan normal 400 – 600
mg/hari
Diit rendah calsium  menyebabkan
hiperoxalouria dan pengeroposan tulang.
Hiperkalsiuria  kebiasaan banyak makan
calsium (> 1000 mg/hari)
CAIRAN DAN OKSALAT
• Cairan
banyak, minimal 2500 mgl sehari
• Rendah oksalat 40-50 mg/hari (N:70-150
mg)
Membatasi bayam, seledri, buncis, the,
kopi, kacang2an, coklat.
VITAMIN C DAN VIT. B6
• Vitamin C
Vit. C dosis tinggi (4 g/hari) secara teratur
peningkatan oxaluria  batu oksalat
• Vit. B6 (piridoxine)
Kekurangan vit. B6 peningkatan
produksi oksalat
ASAM URAT
• Asam urat  hiperurokusoria
Diit rendah purin dan tinggi sisa basa 
menjaga Ph urin > 7.
Hiperurokusoria disebabkan asupan tinggi
protein, produkasi urat endogen,
mekanisme ekskresi ginjal.
PHOSPAT, NATRIUM DAN
PROTEIN
• Rendah phospat  tidak dianjurkan
Peningkatan ekskresi sitrat
• Natrium dibatasi  mencegah
hiperkalsiuria
• Protein tinggi dari hewani 
meningkatkan pengeluaran kalsium urin,
asam urat dan oksalat
ASAM SITRAT
• Asam Sitrat dianjurkan tinggi  mencegah
hipositrauria sehingga urine lebih jenuh
dan mendorong pertumbuhan batu
kalsium.
sumber : jeruk nipis, apel, anggur, nanas,
jeruk lemon.
Manajemen Diit Batu Calsium :
Diit saja tidak dapat menghancurkan batu, akan
tetapi diit dapat mengurangi pertumbuhan
batu yang sudah ada
Syarat Diit :
 Tinggi cairan, ( 3 liter/har)i untuk
mengencerkan urin agar dapat mengurangi
pembentukan batu
 Rendah kalsium (400- 600 mg/hari)
 Tinggi sisa asam sehingga urin bersifat asam
untuk mengurangi pengendapan kalsium
 Rendah oksalat bila batu mengandung
oksalat
Batu asam urat;
 permukaannya halus, berwarna coklat, dan
lunak.
 Batu ini terbentuk akibat kadar asam urat pada
air seni tinggi. Batu asam urat biasanya
menyertai penyakit radang sendi akibat asam
urat (gout arthritis).
 Hanya sebahagian kecil batu berupa asam urat
yang merupakan hasil metabolisme purin.
Ditandai adanya hyperurecemia, volume urin
sedikit, pH urin rendah
Manajemen Diit :

 Membatasi makanan yang mengandung


purin tinggi
 Perbanyak minum 3-4 liter/hari
 Tinggi sisa basa

Contoh makanan mengandung purin


KELOMPOK 1

Sebaiknya
Kandungan Purin Tinggi Otak
dihindari

Hati
(100-1000 mg/100 g)

Jantung
Ginjal
Jeroan

Ekstrak Daging
/ Kaldu

Daging Bebek

Ikan Sarden

Makarel
Kerang
KELOMPOK 2
Tidak
Kadungan Purin Sedang Daging Sapi & Ikan
berlebihan/dibatasi

(9-100 mg/100 g)
Boleh di konsumsi

(Kecuali yang terdapat

dalam kelompok 1)

Ayam
Udang
Tahu
Tempe
Asparagus
Bayam
Daun Singkong
Kangkung

Daun dan Biji Melinjo


Boleh
KELOMPOK 3 Nasi
dikonsumsi
Kandungan Purin Rendah setiap hari
Ubi

Singkong
Jagung
Roti
Mie / Bihun
Cake / Kue Kering
Puding
Susu
Keju
Telur
Sayuran dan Buah
(kecuali sayuran dalam
kelompok 2)
Batu struvite
 Batu ini biasanya berbentuk tanduk
rusa.
 Timbul akibat kadar amoniak dalam air
seni tinggi.
 Amoniak yang tinggi biasanya terjadi
akibat adanya infeksi saluran kemih,
karena bakteri penyebab infeksi dapat
menghasilkan amoniak.
Batu sistin;
• Berbentuk kristal kekuningan.
• Timbul akibat tingginya kadar sistin dalam
urin.
• Keadaan ini terjadi pada penyakit
sistinuria.
• Batu jenis ini jarang dijumpai, hanya satu
diantara seribu.
• Batu sistin biasanya mengenai penderita
usia 10 – 30 tahun

Anda mungkin juga menyukai