Anda di halaman 1dari 23

MATA KULIAH:

KEPERAWATAN DASAR 1
NS. RIFATUNNISA, M.KEP.
KONSEP ISTIRAHAT TIDUR
Pertemuan 6
Senin, 15 Oktober 2018
A 2: 08.00-08.50
A 1: 09.40-10.30
Defenisi
• ISTIRAHAT:
• Suatu kondisi dimana otot-otot tubuh dalam
keadaan relaksasi,keadaan diam,kesadaran
penuh dan berespon secara penuh terhadap
rangsangan (Kozier, 1995)
• Suatu keadaan yang tenang, relaksasi tanpa
tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan
(ansietas)
Defenisi
• TIDUR:
 Tidur adalah kebutuhan dasar manusia
(Maslow)
 Tidur : suatu keadaan tidak sadar yang
dialami seseorang yang dapat dibangunkan
kembali dengan rangsangan (Guyton)
 Tidur :proses fisik tubuh yang ditandai dengan
aktivitas fisik yang minimal, tingkat kesadaran
yang bervariasi, perubahan dalam proses
fisiologi tubuh dan penurunan tanggapan
terhadap stimulus internal
Fungsi & Tujuan tidur
1.Menjaga keseimbangan mental, emosional,
kesehatan, mengurangi stress pada paru,
kardiovaskuler, endokrin dll
2.Memulihkan kesegaran
Fisiologi Tidur

RAS : suatu sistem yang mengatur seluruh tingkat kegiatan susunan saaf
pusat (SSP),termasuk pengaturan keadaan wasapada dan tidur
RAS di bag. atas batang otak diyakini memiliki sel2 khusus yang dapat
mempertahankan kewaspadaan & kesadaran; memberi stimulus
visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta emosi dan proses
berfikir
Fisiologi Tidur
• Pada keadaan sadar mengkib atkan neuron-
neuron dalam RAS melepaskan katekolamin
misalnya norepineprine.
• Saat tidur di sebabkan oleh pelepasan serum
serotinin dari sel-sel spesifik di pons dan batang
otak tengah yaitu Bulbarsyncronizing regional
(BSR)
• Pada saat sadar  RAS melepaskan
katekolamin
• Pada saat tidur  BSR melepaskan serotonin
Fisiologi Tidur
• bangun dan tidurnya seseorang tergantung dari
keseimbangan implus yang di terima dari pusat
otak,
• Seseorang yang mencoba untuk tidur, mereka
menutup matanya dan berusaha dalam posisi
rileks, jika ruangan gelap dan tenang aktifitas
RAS menurun, pada saat itu BSR mengeluarkan
serum serotonin.
Tahapan Tidur
• Penelitian dgn alat elektroensefalogram (EEG)
otak, elektro-okulogram (EOG) mata, dan
elektromiogram (EMG) otot, dua tahapan
tidur
• Tidur yang normal melibatkan dua fase:
1. Pergerakan mata yang tidak cepat (tidur
nonrapid eye movement, NREM
2. Pergerakan mata yang cepat (tidur rapid eye
movement, REM)
Karakteristik Tidur
• Tidur NREM
1. Non-rapid eye movement(NREM)  tidur
gelombang-pendek krn gelombang otak yang
ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek
daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan
orang yang sadar.
 penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh
 semua proses metabolic termasuk TTV,
metabolism, dan kerja otot melambat.
Karakteristik Tidur
• Tidur NREM

Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II


disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap
III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau
delta sleep).
Karakteristik Tidur
• Tidur NREM
1. Tahap I : tahap transisi antara bangun & tidur, dg
ciri : rileks, msh sadar dg lingkungan, bola mata
bergerak dr samping ke samping, merasa
mengantuk, nadi & napas menurun, dapat bangun
segera. Berlangsung 5 menit
2. Tahap II : tahap tidur ringan & proses tubuh terus
menurun ( mata menetap, denyut jantung &
frekuensi napas menurun, temperatur tubuh
menurun, metabolisme menurun, berlangsung
pendek & berakhir 10-15 menit.
Karakteristik Tidur
• Tidur NREM
3.Tahap III : denyut nadi & frekuensi napas & proses
tubuh lainnya lambat, sulit untuk bangun
4.Tahap IV : tahap tidur dalam dg ciri kecepatan jantung
& pernapasan turun, jarang bergerak & sulit
dibangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi
lambung menurun, & tonus otot menurun
Karakteristik Tidur
2. Tidur REM  tjd setiap 90 menit & berlangsung selama 5-30
menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM  mimpi
 otak cenderung aktif dan metabolismenya meningkat
hingga 20%
 pada tahap ini individu menjadi sulit untuk dibangunkan /
justru dapat bangun dengan tiba2
 tonus otot terdepresi
 sekresi lambung meningkat
 frek. jantung dan pernapasan tidak teratur.
IRAMA SIRKADIAN
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang
berbeda. Pada manusia,bioritme ini dikontrol oleh
tubuh dan disesuaikan dengan factor lingkungan
(mis; cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus
elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum
adalah ritme sirkadian yg melengkapi siklus selama
24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut
jantung,tekanan darah,temperatur,sekresi
hormon,metabolisme dan penampilan serta
perasaan individu bergantung pada ritme
sirkadiannya.
Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat
kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu
memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam
biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme
fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur
pada saat ritme tersebut paling rendah.
Siklus Tidur
• Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM
dan REM. Siklus tidur yang komplet normalnya
berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang
biasanya melalui 4-5 siklus selama 7-8 jam tidur.
• Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang
berlanjut ke tahap REM.
• Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 mnt, kmd
diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit.
• Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II
selama 20 menit.
• Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung
selama 10 menit.
Faktor yang Mempengaruhi
Istirahat Tidur
• Pertumbuhan dan perkembangan
• Aktifitas fisik
• Stess psikologis
• Motivasi
• Diet
• Alkohol
• Kafein
• Faktor lingkungan
• Gaya hidup
• Penyakit
Masalah-masalah Tidur
• Insomnia
• Hipersomnia
• Narcolepsy
• Sleep apnea
• Parasomnia
Masalah-masalah Tidur
1. INSOMNIA

• Adalah ketidakmampuan untuk mencukupi


kebutuhan tidur baik kuantitas maupun kualitas.
Masalah-masalah Tidur
1. INSOMNIA
1. Insomnia  ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik
secara kualitas maupun kuantitas  >>dws Penyebabnya bisa
karena gangguan fisik atau karena factor mental seperti perasaan
gundah atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia:
1.Insomnia inisial : Kesulitan untuk memulai tidur.
2.Insomnia intermiten :Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya
terjaga.
3.Insomnia terminal: Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.

Cara mengatasi insomnia : olahraga rutin, menghindari


ransangan tidur di sore hari, melakukan relaksasi sebelum tidur (mis;
membaca, mendengarkan murattal),dan tidur jika benar-benar
mengantuk.
2. Narkolepsi
suatu keadaan tidur di mana seseorang sulit mempertahankan
keadaan terjaga/bangun/sadar. Penderita akan sering mengantuk
hingga dapat tertidur secara tiba-tiba.
sering mengantuk yg mendadak di siang hari
3. PARASOMNIA

perilaku bangun yg tampak


selama tidur &
mempengaruhi tidur
3. PARASOMNIA :
– Somnoambulism : berjalan saat tidur, gangguan
pada tahap III & IV NREM
– Night Terror :bangun secara tiba-tiba dari tidurnya
– Nocturnal Enuresis : BAK saat tidur
– Sleep talking : berbicara ketika tidur (mengigau)
– Nocturnal Erection : mengeluarkan cairan (mimpi
basah)
– Bruxism :gigi gemeretak selama tidur tahap II
NREM
4. SLEEP APNEA : periode henti nafas saat tidur
5. HIPERSOMNIA : tidur berlebihan, lebih dari 9 jam
pada malam hari.

Anda mungkin juga menyukai