Anda di halaman 1dari 19

Jihad, Radikalisme Umat

Bergama, dan Muslim Moderat


• Fahrina 160533611438
• Kirana Radha K. 1605336114
• Putri Ayu A. 160533611
• Revindha A. 160533611
• Kiki
JIHAD
Pengertian Jihad
• Jihad berarti perang di jalan akidah (keimanan), kamus al-Mawrid karya Albaki
(1973:491).
• Menurut Glasse (1998:194-195), jihad berasal dari kata jahada (‫ )خاهد‬yang artinya
upaya sungguh-sungguh dan mempertahankan Islam dari pihak lawan
• Kamus al-Munawwir (1984:217), jihad berasal dari kata jahada-yujahidu ( - ‫خاهد‬
‫ وجهادا‬- ‫ مجاهدة‬- ‫ )يجاهد‬yang berarti mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki.
• Menurut al-Raghib dalam al-Banna (2006), jihad adalah bentuk infinitif dari
jahada (‫ )خاهد‬, yang artinya menggunakan atau mengeluarkan tenaga, daya,
usaha, kekuatan untuk melawan suatu objek yang tercela.
• Jihad adalah usaha semaksimal mungkin untuk mencapai cita-cita dan upaya
untuk membela agama Islam dengan harta, benda, jiwa, dan raga. (Salim,
2002:619).
• Jihad berbeda dengan perang (qital dan harb). Jihad dalam al-Qur’an
berarti ‘berjuang’. Sementara itu, qital dan harb yang bermakna
‘perang’ di dalam al-Qur’an disebutkan dengan sangat hati-hati.
• Q.S. Al-Baqarah:190
• Misi diturunkannya Islam ke alam semesta adalah rahmatan lil
‘alamin , dan sebagai peodman manusia dalam mengemban misi
utamanya, yaitu sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi.
• Dengan demikian, umat Islam dituntut untuk selalu menjaga harmoni
kehidupan di tengah dua karakter yang ada dalam dirinya:
kecenderungan berbuat kerusakan di muka bumi, dan potensi konflik
antar sesama manusia.
• Islam menjunjung toleransi yang tinggi. Termasuk pada kejadian Fath
Makkah (pembebesan kota Makkah) slogan yang dipawaikan oleh
sekelompok kecil sahabat adalah “al-yaum yaum al-malhamah” (hari ini
adalah hari pertumpahan darah). Gejala radikalisme ini dengan cepat
diantisipasi oleh Nabi Muhammad SAW dengan mengganti slogan menjadi
“al yaum yaum al-marhamah” (hari ini adalah hari kasih sayang).
• Berjihad dengan menuduh Pemerintah RI sebagai negara kafir tidak
dibenarkan karena NKRI sudah memnuhi kriteria sebagai dar al-Islam.
• Demikian pula jihad dengan target mengganti NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dengan daulah Islamiyyah tidak dibenarkan
karena akan menimbulkan kekacauan dan perang saudara yang justru
semakin jauh dari target jihad yang dicita-citakan.
Radikalisme Umat Beragama
• Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin tampil dengan wajah yang
sarat kasih sayang, toleran, dan penuh percaya diri.
• Radikalisme umat beragama adalah paham yang menginginkan
pembaruan atau perubahan sosial, dan politik secara drastis dengan
menggunakan sikap yang ekstrem.
• Radikalisme bukan ajaran Islam karena Islam menyiarkan agama
menggunakan cara bil hikmah (bijaksana), tutur kata yang santun, dan
menggunakan cara berdebat yang dilandasi saling hormat-
menghormati.
Landasan dan Macam-Macam Jihad
Landasan Jihad
• Q.S. Al-Ankabut:6
• Q.S. Al-Hajj:78
• HR. Al-Bukhari
• Hukum jihad adalah fardhu kifayah. Jihad menurut hukum ini meliputi
penegakan hukum Isla, belajar ilmu agama, dan menghindarkan diri
dari kemudharatan dan menghindarkan diri dari kekurangan makan.
• Landasan jihad yang berstatus hukum fardhu kifayah terdapat dalam
Q.S. Al-Taubah:91
• Jihad hukumnya fardhu ‘ain jika pemimpin umat Islam telah
memaklumi mobilisasi umum bagi kaum muslimin yang memiliki
kemampuan untuk melaksanakan jihad. Misalnya, pada saat umat
Islam merasa terhalangi untuk melaksanakan rukun Islam dan terusik
kedaulatan bangsa dan negaranya, maka mereka diperintahkan untuk
berjihad.
• Q.S. Al-Anfal:15
Macam-macam Jihad
• Jihad universal, dijelaskan dalam Q.S. Al-Nahl:110
• Jihad kontekstual, menurut al-Raghib dan al-Banna (2006) ada tiga
macam:
1) Jihad memerangi musuh secara nyata. Q.S. Al-Furqan:52
2) Jihad melawan setan. Q.S. Al-Isra’:64
3) Jihad melawan hawa nafsu dan mengendalikan diri sendiri.
Q.S. Al-Fajr:15-16
• Jihad dalam konteks berperang sangat terbatas dan harus memnuhi
kriteria yang sangat ketat. Ketika umat muslim terancam oleh
kekuatan nyata dari orang-orang kafi, pada saat itulah jihad dalam arti
perang baru diwajibkan.
• Q.S. Al-Shaff:4
Latar Belakang
Radikalisme Umat Beragama
Latar Belakang Bersifat Umum
Latar belakang yang umum adalah di lingkungan umat beragama,
apapun jenis agamanya, selalu terdapat kelompok fundamentalis,
minoritas, militan, ekstrem, dan radikal.
Menurut penelitian Amstrong (dalam Umar, 2006),
fundamentalisme tidak hanya terdapat pada pemeluk agama yang
monoteistik saja, tetapi juga bersemai dalam pemeulk Buddha, Hindu,
Kong Hu Cu yang sama-sama menolak liberalisme dan saling berpegang
atas nama agama, serta berusaha membawa hal-hal yang sakral ke
dalam persoalan politik dan negara.
Latar Belakang Bersifat Khusus
1. Pemahaman terhadap agama yang tidak tepat, penyalahgunaan agama
untuk kepentingan sektarian, pemahaman agama tekstual, rigid, dan
penyalahgunaan simbol agama.
2. Agama digunakan sebagai pembenar tanpa mengakui eksistensi agama
lain.
3. Adanya penindasan, ketidakadilan, dan marginalisasi sehingga terjadi
gerakan perlawanan.
4. Lingkungan yang tidak kondusif terkait pemerataan, kesejahteraan, dan
keadilan. Adanya tekanan sosial, ekonomi, politik.
5. Menolak modernitas dan lebih mnegukuhkan peran formal agama.
6. Kurangnya kesadaran bermasyarakat dan berbangsa secara pluralistik
sehingga hilangnya rasa toleran, dan timbul fanatisme agama.
Bentuk dan Dampak Radikalisme Umat
Bergama
Upaya Menanggulangi Radikalisme Umat
Bergama
Muslim Moderat

Anda mungkin juga menyukai