Anda di halaman 1dari 30

REFRESHING

RADIOANATOMI & POSITIONING


GASTROINTESTINAL TRACT (BAWAH)

 Disusun oleh :
 Nama : Khilda Zakiyyah Saadah
 NIM : 2014730047
Pembimbing: dr. Rachmat Mulyana Memet, Sp. Rad

KEPANITERAAN KLINIK STASE RADIOLOGI


RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
ANATOMI GASTROINTESTINAL
TRACK
 Cavitas oris
 Pharynx
 Oeshopagus
 Gaster
 Duodenum
 Jejenum
 Ileum
 Caecum
 Apendiks Vermivormis
 Colon(asendens,
transversum, desendens)
 Rectum
 Anus
Intestinum Tenue (USUS HALUS)

 Duodenum
 Yeyunum

 Ileum
DUODENUM
 Bentuk huruf C
 Panjang : 25 cm
 Muaranya empedu dan pankreas
 Ada 2 lengkung : flexura duodeni inferior dan
superior
 3 bagian duodenum :
- Pars superior duodeni,
- Pars decendens duodeni,
- Pars inferior
* Pars Horizontalis
(melintang)
*Pars asendens (keatas)
YEYUNUM DAN ILEUM

 Intraperitoneum
 Panjang :± 6 m
Intestinum Crasum (Usus Besar)

 Appendix vermiformis
 Caecum

 Colon Ascendens

 Colon Transversum

 Colon Descendens

 Colon Sigmoideum

 Rectum

 Anus
RADIOLOGI UNTUK ABDOMEN

 Foto polos abdomen


 Follow through

 OMD (Oeshopagus, Maag, Duedenum)

 Colon in loop

 Appendicogram
Foto Polos Abdomen

Indikasi : Kontra Indikasi :

 Obstruksi usus Tidak ada kontra indikasi,


 Perforasi saluran cerna Tapi untuk ibu hamil lebih baik dihindari
 Pankreatitis

 Batu ginjal atau batu empedu

 Distribusi faeces
Radioanatomi Foto Polos Abdomen Normal
CARA MEMBACA DAN MENILAI KELAYAKAN FOTO

- Periksa identitas
- Periksa marker
- Pasang foto pada light box

- Menentukan jenis foto


- Perhatikan dan tentukan posisi foto

Menilai kelayakan foto


- Mencakup seluruh lapang abdomen, termasuk pelvis dan diafragma.
- Foto simetris
Foto Abdomen Polos

Posisi standar :
 Foto supine, AP

 Foto erect, AP
 Foto left lateral decubitus (LLD)
Gambaran Foto Abdomen 3 Posisi

Posisi ½ duduk /
Posisi supine Posisi LLD
berdiri.
• Untuk melihat air fluid level dan
• Memperlihatkan ada/tidaknya • Gambaran untuk menampakkan
kemungkinan perforasi usus.
penebalan/distensi pada kolon udara bebas dibawah
• Bila air fluid level pendek berarti ada ileus
yang disebabkan karena massa diafragma, adanya air fluid level letak tinggi, sedangkan jika panjang-
atau gas pada kolon tsb. dan step ladder appearance. panjang kemungkinan gangguan di kolon.
Gambaran yang diperoleh adalah adanya
udara bebas infra diafragma dan air fluid
level.
Posisi

 Tiduran telentang (supine), sinar dari


arah vertikal dengan proyeksi
anteroposterior (AP).
 Posisi duduk/setengah duduk/berdiri
jika memungkinkan dengan sinar
horizontal proyeksi AP.
 Tiduran miring ke kiri LLD (left lateral
decubitus) dengan sinar horizontal,
proyeksi AP.
Kriteria Posisi Supine

 Tampak gambaran abdomen posisi AP


 Batas bawah tepi bawah Simfisis os
Pubis
 Kedua dinding lateral abdomen tidak
terpotong
 Tampak musculus Psoas kiri dan kanan
 Tampak contour kedua ginjal
 Tampak marker R/L
USUS HALUS (FOLLOW THROUGH)
Sebagai pemeriksaan yang terus dilanjutkan setelah
pemeriksaan lambung

 Cara-cara pemeriksan
 Pasien diminta minum 2 gelas penuh kontras
barium sulfat sekaligus /berturut-turut
 Pasien minum sebagian demi sebagian dengan
interval beberapa saat (menit) sampai akhirnya
habis 2 gelas tersebut.
 Dengan fluoroskopi di ikuti perjalanan barium
sulfat dan di buatlah foto dari usus yang telah
berisi kontras.
 Pemeriksaan berakhir bila ileum terminal telah
dilewati dan kolon asendens mulai teisi.
COLON IN LOOP

 Pemeriksaan colon in loop adalah pemeriksaan untuk mendeteksi


kelainan yang terdapat pada colon dengan teknik fluroskopi-
radiografi
 Kontras positif (barium) dgn konsentrasi 70-80% sesuai dgn
panjang kolon.
 Kelainan yang dilihat : filling defect dan additional shadow

 Posisi : AP, Oblique


Persiapan Colon In Loop

1. Mengubah pola makanan penderita dengan


makan yg konsistensinya lunak, low residue, dan
tidak mengandung lemak;
2. Minum sebanyak-banyaknya;
3. Pemberian pencahar : Milk of Magnesia atau
Magnesium Sulfat. Memberikan hasil yang cukup
baik dalam 6-8 jam setelah pemakaian.
Indikasi : Kontra Indikasi :

 Diare kronis Perforasi


 Hematokezia Kolitis berat
 Umum : obstipasi kronis, KU pasien jelek
perubahan defekasi Ileus paralitik
AP Oblique
PA Oblique (RAO)

Untuk melihat colon ascending


and sigmoid
PA Oblique (LAO)

Untuk melihat colon descending


Lateral

Sangat baik untuk melihat


rectum and distal sigmoid
Foto colon in loop (barium enema) Foto colon in loop
single kontras double kontras
RAO LAO

Untuk melihat colon ascending


dan sigmoid Untuk melihat colon descending
APENDIKOGRAM

 Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya gangguan pada appendiks


seperti appendisitis;
 Persiapan pasien :
12 jam sebelum pemeriksaan, pasien minum barium 250 gr yang
dilarutkan dengan 200 cc air hangat, setelah meminum barium
pasien puasa (tidak boleh makan,minum dan BAB). Setelah 12
jam baru diperiksa;
 Proyeksi Sinar : PA Supine, RPO Supine
Posisi : AP, Oblique kanan dan kiri

Yang dilihat :
- kontras mengisi kolon
- kontras mengisi appendiks
DAFTAR PUSTAKA

 Snell, Richard. Anatomi Klinik Bagian 1 Edisi 3. Jakarta: EGC. 1997.

 Patel, Pradip R. Lecture Note: Radiologi. Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta: 1998.

 Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Edisi Kedua. FKUI. Jakarta: 2008.

 Palmer, et al. Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. EGC. Jakarta:
1995.
WASSALAMU’ALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai