Anda di halaman 1dari 25

Hidrosefalus

Kongenital
Pembimbing : dr. Imam Hidayat, Sp. BS
LAPORAN KASUS
Laporan Kasus

Identitas
Nama : By. B
Umur : 6 hari
Alamat : Banda Aceh
CM : 1-19-32-15
Tgl Masuk : 5 Desember 2018
Tgl Pemeriksaan : 11 Desember 2018
Laporan Kasus

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien seorang bayi laki-laki lahir tanggal 5 desember 2018


dengan berat badan lahir 4000 gr dan panjang badan 45,5
cm. Bayi lahir secara SC, cukup bulan dan besar masa
kehamilan serta kepala yang besar. Orang tua pasien
mengatakan selama hamil tidak pernah sakit, DM (-), HT (-).
KU : Kepala besar Selama masa kehamilan ibu pasien rutin kontrol ke dokter
kandungan atau antenatal care sesuai jadwal dan dokter
kandungannya mengatakan tidak ada masalah. Namun saat
lahir ukuran kepala bayinya lebih besar dari ukuran
normalnya. Pasien merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara.
Ibu pasien mengatakan anak pertama, kedua, dan ketiga
tidak pernah mengalami hal yang sama seperti pasien dan
sehat.
Laporan Kasus

Riwayat Kehamilan
Pada saat hamil, ibu pasien rutin kontrol ke dokter
kandungan dan riwayat sakit selama hamil disangkal

Riwayat Kelahiran
Pasien lahir secara SC, cukup bukan dan langsung
menangis, BB lahir 4000 gr, PB 45,5 cm, dan lingkar kepala
39 cm

RPO
Tidak ada
Laporan Kasus

Vital Sign Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : Sedang Kepala : Tampak mempesar, fontanel
Kesadaran : Kompos mentis menonjol, dilatasi vena perifer (+)
Frekuensi nadi : 145 kali/menit
Frekuensi nafas : 42 kali/menit, regular Mata: mata mengarah kebawah (sunste
Suhu : 36,7 °C phenomenon), konjungtiva pucat -/-, sklera
tidak ikterik. Pupil bulat isokor, diameter
3mm/3mm, reflek cahaya +/+

Leher : tdalam batas normal


Pemeriksaan Fisik

Thoraks

Inspeksi : bentuk dan gerakan pernafasan simetris


Palpasi : -
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler pada seluruh lapangan paru, rh (-/-), wh (-/-)

Jantung

Inspeksi :ictus cordis tidak terlihat


Palpasi : ictus ordis tidak teraba
Perkusi : dalam batas normal
Auskultasi : BJ I > BJ II, bising (-)
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
Inspeksi : soepel, distensi (-), venektasi (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal

Anus dan genitalia : dalam batas normal


Ekstremitas : dalam batas normal
Laboratorium Darah (5-12-2018)
HEMATOLOGI
Hasil Nilai rujukan
Darah Rutin
Hemoglobin 14,5* 15-24,6 gr/dl
Hematokrit 38* 53-63 %
Eritrosit 3,9* 4,4-5,8 x 106/mm3
Leukosit 14,6 9,4-34 x 103/mm3
Trombosit 360 150-450 x 103/mm3
MCV 98 80-100 fL
MCH 37 27-31 pg
MCHC 38 32-36 %
RDW 15,6 11,5-14,5 %
MPV 9,6 7,2-11,1 fL
PDW 9,7 fL
Hitung Jenis
Eosinofil 3 0-6 %
Basofil 0 0-2%
N. Batang 0* 2-6%
N. Segmen 61 50-70%
Limfosit 29 20-40%
Monosit 7 2-8%
Kimia Klinik
Diabetes
Glukosa Darah Sewaktu 53 <200 mg/dl
Elektrolit
Natrium 139 132-147 mmol/L
Kalium 5,1 3,6-6,1 mmol/L
Klorida 104 95-116 mmol/L
Pemeriksaan Penunjang

Foto thoraks dan abdomen


Foto Toraks 6 Desember 2018
Cor : Bentuk dan ukuran normal
Pulmo : Tak tampak kelainan
Sinus phrenicocostalis kanan dan kiri tajam

Kesimpulan: Foto thoraks normal

Foto Polos Abdomen 6 Desember 2018


Distribusi gas usus normal
Bayangan hepar dan lien tak membesar
Contur renal dextra dan sinistra normal
Psoas shadow normal
Tak tampak batu radioopaque sepanjang traktus urinarius

Kesimpulan: foto abdomen normal


Pemeriksaan Penunjang

CT Scan Kepala Tanpa Kontras


CT Scan kepala irisan axial tanpa kontas :
-Tampak area hypodens abnormal di cerebellum dextra
-System ventrikel melebar
-Sulci dan gyri terdesak
-Sutura melebar dan calvaria tipis
-Tak tampak deviasi mid line struktur
-Tak tampak kalsifikasi abnormal
-Tak tampak fraktur
-Sinus paranasalis normal
-Orbita normal
-Cerebellum normal

Kesimpulan: Hydrocephalus dengan suspect cerebellar


infark
Penatalaksanaan

Operasi VP Shunt
Diagnosa Kerja
Hidrosefalus
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam: dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Sirkulasi Liquor Serebrospinal

Cairan LCS
di bentuk di
pleksus Cairan
choroideus diabsorbsi
melalui
granulasi
Ventrikel
arachnoid
lateral

Cairan
Ventrikel III Ventrikel IV Ruang subarachnoid bersirkulasi
melalui foramen mengelilingi
melalui foramen melalui aqua magendi dan foramen bagian otak dan
interventrikular ductus silvii luscha medula spinalis
HIDROSEFALUS
Thank you for coming today!

Hidrosefalus adalah pembesaran ventrikulus


otak sebagai akibat peningkatan jumlah
cairan serebrospinal (CSS) yang disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara produksi,
sirkulasi dan absorbsinya.
EPIDEMIOLOGI

100,000
shunt/tahun

US, 0.9 per


Kelainan
1.000
kongenital SSP
kelahiran
terbanyak ke 2
hidup
setelah Jantung
Klasifikasi Hidrosefalus

Patologi Etiologi
1) Obstruktif (non-communicating) - 1) Bawaan (congenital) - sering terjadi
terjadi akibat penyumbatan sirkulasi pada neonatus atau berkembang
CSS yang disebabkan oleh kista, selama intra-uterin.
tumor, pendarahan, infeksi, cacat
bawaan dan paling umum, stenosis 2) Diperoleh (acquired) – disebabkan
aqueductal atau penyumbatan oleh pendarahan subarachnoid,
saluran otak. pendarahan intraventrikular, trauma,
2) Non – obstruktif (communicating) - infeksi (meningitis), tumor, komplikasi
dapat disebabkan oleh gangguan operasi atau trauma hebat di kepala.
keseimbangan CSS, dan juga oleh
komplikasi setelah infeksi atau
komplikasi hemoragik.
Penyebab penyumbatan aliran CSS

1. Kelainan Bawaan 3. Neoplasma - hidrosefalus oleh obstruksi


a) Stenosis Akuaduktus Sylvius mekanis yang dapat terjadi di setiap tempat
b) Spina bifida dan cranium bifida aliran CSS
c) Sindrom Dandy-Walker
d) Kista arachnoid 4. Perdarahan - perdarahan sebelum dan
sesudah lahir dalam otak dapat
e) Anomali pembuluh darah menyebabkan fibrosis leptomeningen pada
daerah basal otak, selain penyumbatan
2. Infeksi - Timbul perlekatan menings yang terjadi akibat organisasi dari darah itu
sehingga terjadi obliterasi ruang sendiri
subarachnoid
Gejala Klinis

Bayi Anak & Dewasa


• Kepala membesar • Sakit kepala
• Sutura melebar • Kesadaran menurun
• Gelisah
• Fontanella kepala prominen
• Mual, muntah
• Mata kearah bawah (sunset • Hiperfleksi seperti kenaikan tonus anggota
phenomena) gerak
• Nistagmus horizontal • Gangguan perkembangan fisk dan mental
• Perkusi kepala : “cracked pot sign” • Papil edema
atau seperti semangka masak
Diagnosis

1) Pemeriksaan funduskopi - Evaluasi funduskopi dapat mengungkapkan papilledema bilateral ketika tekanan intrakranial
meningkat. Pemeriksaan mungkin normal, namun, dengan hidrosefalus akut dapat memberikan penilaian palsu.

2) Foto polos kepala lateral – tampak kepala membesar dengan disproporsi kraniofasial, tulang menipis dan sutura
melebar.

3) Pemeriksaan cairan serebrospinal – dilakukan pungsi ventrikel melalui foramen frontanel mayor. Dapat menunjukkan
tanda peradangan dan perdarahan baru atau lama. Juga dapat menentukan tekanan ventrikel.

4) CT scan kepala - Meskipun tidak selalu mudah untuk mendeteksi penyebab dengan modalitas ini, ukuran ventrikel
ditentukan dengan mudah. CT scan kepala dapat memberi gambaran hidrosefalus, edema serebral, atau lesi massa
seperti kista koloid dari ventrikel ketiga atau thalamic atau pontine tumor.CT scan wajib bila ada kecurigaan proses
neurologis akut.

5) Ventrikulografi
Penatalaksanaan

Medikamentosa
- Asetasolamid 100 mg/kgBB/hari
- Furosemid 1,2 mg/kgBB 1x/hari atau injeksi iv 0,6 mg/kgBB/hari

Operasi
Ventriculoperitoneal shunting

Terapi etiologi
• reseksi radikal lesi massa yang mengganggu aliran liquor
• pembersihan sisa darah dalam liquor atau perbaikan suatu
malformasi
KESIMPULAN

Hidrosefalus adalah keadaan patologi otak yang mengakibatkan


bertambahnya cairan serebrospinal (CSS) dengan tekanan intrakarnial
yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat
mengalirnya CSS. Hidrosefalus dapat diklasifikasikan berdasarkan
anatomi/tempat obstruksi CSS dan etiologinya. Penyebab terbanyak
hidrosefalus kongenital adalah stenosis aquaductus silvii.
That’s all. Thank you! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai