Alloanamnesis dengan :
Nama: Tn. Suwandi
Status Keluarga: ayah
Tanggal: 17 Januari 2019, pukul 16.00
Keluhan utama
1. Gangguan psikiatrik :
Pasien sudah mengalami gangguan psikiatrik sejak bulan juli tahun 2017 dan
tidak ada intrerval sembuh.
3. Riwayat pendidikan :
Pasien memulai pendidikannya dari jenjang TK sampai dengan lulus SMA.
Pasien tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi karena masalah ekonomi
keluarga.
4. Riwayat pekerjaan:
Pasien belum pernah bekerja.
5. Kehidupan beragama:
Pasien rajin sholat 5 waktu di jalankan.
6. Kehidupan sosial dan perkawinan :
Pasien belum menikah. Hubungan dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya
jarang bersosialisasi lebih sering sendiri dirumah.
Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari 5 bersaudara. Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya.
Pohon keluarga
Keterangan :
perempuan
laki- laki
pasien
sudah meninggal
SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG :
• DESKRIPSI UMUM
• Penampilan:
• Seorang perempuan, penampilan sesuai usia, memakai baju dan
celana RSJ Provinsi Jawa Barat berwarna biru, tampak rapi.
Postur tubuh normal. Panjang rambut sebahu, bewarna hitam ,
dan lurus, tersisir rapi, kuku terlihat bersih.. Kontak mata ada.
Tampak seperti gelisah.
Kesadaran:
Kesadaran sensorium/neurologik: Compos
mentis
Kesadaran Psikiatrik: Tidak tampak
terganggu
Pembicaraan:
Cara berbicara: spontan, volume bicara
normal, intonasi jelas, reaksi terhadap
pertanyaan baik.
Gangguan berbicara: tidak ada gangguan.
ALAM PERASAAN (EMOSI)
2. Isi pikir
1. Arus pikir Preokupasi dalam pikiran :
Produktifitas : pasien tidak ada
bicara spontan Waham : tidak ada
Kontinuitas : baik Obsesi : tidak ada
Hendaya bahasa: tidak ada Fobia : tidak ada
Bentuk pikir : Autistik Gagasan rujukan : tidak ada
Gagasan pengaruh : tidak ada
PENGENDALIAN IMPULS:
Kuat
DAYA NILAI
Daya nilai sosial : baik (pasien mengatakan merasa bersalah kalau
memukul ayah)
Uji daya nilai : baik (pasien mengatakan kalau melihat uang jatuh akan
dikembalikan ke petugas sekitar)
Daya nilai realitas : baik (pasien tidak mempunyai sifat agresifitas verbal
dan austistik)
TILIKAN :
Tilikan derajat 1: dimana pasien tidak merasa bahwa ia sakit
RELIABILITAS : (Reality Testing Ability)/ RTA
Buruk (karena perkataan pasien tidak dapat dipercaya)
PEMERIKSAAN FISIK
1. STATUS INTERNUS
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Tensi : 110/80 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Suhu badan : 36,5°C
• Frekuensi pernafasan : 20x/menit
• Bentuk tubuh : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Sistem kardiovaskuler : S1,S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
• Sistem respiratorius : suara nafas vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
• Sistem gastro-intestinal : bising usus (+) normal
• Sistem musculo-sceletal : deformitas (-), simetris, eutropi
• Sistem urogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
2. STATUS NEUROLOGIK
• Saraf kranial (I-XII) : Tidak ditemukan kelainan
• Gejala rangsang meningeal : kaku kuduk (-), Lasegue (-), Kernig (-)
• Mata : CA-/-, SI -/-
• Pupil : isokor, refleks cahaya +/+
• Ofthalmoscopy : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Motorik : normotoni, normotrofi kekuatan motorik
• Sensibilitas :
• Sistim saraf vegetatif : dalam batas normal
• Fungsi luhur : Fungsi Bahasa: baik
Fungsi memori (ingatan): baik
Fungsi orientasi: baik
• Gangguan khusus : Tidak ditemukan gangguan
Pemeriksaan penunjang
Juni 2018
Juli 2017 pasien di rawat inap di RSJ Provinsi
pasien di rawat inap di RSJ Provinsi Jawa Barat
Jawa Barat akibat gelisah. • mengamuk (agresivitas verbal)
• Pasien sering berbicara dan dengan orang tua dan adiknya
karena dilarang bekerja Risperidon 2mg
tertawa sendiri (autistik)
• gelisah ( 2x1 ) ,
• mondar mandir (Agitasi), Depakote 500mg
• mudah marah (agresivitas verbal) • marah- marah (agresivitas verbal)
(1x500mg)
• mengigit adik dan menusuk • mengigit dan menyerang keluarga Merlopam 2mg
adiknya dengan gunting (agresivitas motorik), ( 1x1).
(agresivitas motorik). • mondar mandir (Agitasi)
• sering tertawa sendiri ( autistik)
Keluar bulan juli 2018 pasien
selalu kontrol ke Poli Rawat jalan di
RSJ Provinsi Jawa Barat
2 Minggu SMRS
• sering membuang – buang makanan, Sekarang
• main - main air, sulit tidur ( Insomia ), Pasien diantar oleh ayahnya ke RSJ
• nafsu makan menurun, marah – marah (agresivitas verbal) Provinsi Jawa Barat karena marah -
marah dan perilaku pasien makin
• mondar – mandir (Agitasi)
kacau sejak tidak mendapatkan
• sering berbicara sendiri (Autistik) obat.
Aksis I:
• Berdasarkan iktisar penemuan bermakna, pasien pada kasus ini dapat
dinyatakan mengalami:
1. Gangguan jiwa, atas dasar adanya gangguan pada pikiran dan perilaku
yang menimbulkan penderitaan (distress) dan menyebabkan gangguan
dalam kehidupan sehari-hari (hendaya)
2. Gangguan jiwa ini termasuk gangguan mental non-organik/GMNO,
karena
• Tidak terdapat adanya gangguan kesadaran neurologik
• Tidak tampak ada retardasi mental
• Tidak ada riwayat trauma kepala yang dapat menimbulkan disfungsi.
FORMULASI DIAGNOSTIK
2. Kesimpulan prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
DAFTAR PROBLEM
• Organobiologik: tidak ditemukan kelainan fisik
• Psikologi/psikiatrik: tidak ditemukan
• Sosial/keluarga: masalah ekonomi
TERAPI
Psikofarmaka
R/ Lithium 400 mg tab No. VI
S 1-0-1
----------------------------------------------
Pro: Ny. Ey
Umur: 30 tahun
Psikoterapi
• Psikoterapi suportif
• Memotivasi pasien supaya minum obat teratur
• memberikan informasi pada pasien mengenai jika putus minum obat
penyakitnya akan kambuh
• memberi bimbingan cara berhubungan yang baik antar manusia.
Edukasi keluarga
• Edukasi mengenai penyakit
• Edukasi keluarga agar belajar menerima kondisi pasien
• Edukasi minum obat teratur dan kontrol teratur