Anda di halaman 1dari 21

DARAH DAN CAIRAN TUBUH

PENGERTIAN

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut)


dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia
yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan.
Distribusi Cairan Tubuh
Didistribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda.
Cairan Ekstrasel
tediri dari cairan interstisial (CIS) dan Cairan Intravaaskular. Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada diantara sebagian
besar sel tubuh dan menyusun sebagian besar cairan tubuh. Sekitar 15% berat tubuh merupakan cairan tubuh interstisial.
Cairan intravascular terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang mengandung air tidak berwarna, dan darah mengandung
suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5% berat tubuh.
Cairan Intrasel
adalah cairan didalam membran sel yang berisi subtansi terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit
serta untuk metabolisme. Cairan intrasel membentuk 40% berat tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute yang
sama dengan cairan yang berada diruang ekstrasel. Namun proporsi subtansi subtansi tersebut berbeda. Misalnya, proporsi kalium
lebih besar didalam cairan intrasel daripada dalam cairan ekstasel.
Secara Skematis Jenis dan Jumlah Cairan Tubuh dapat digambarkan sebagai berikut :
Distribusi cairan tubuh adalah relatif tergantung pada ukuran tubuh itu sendiri.
 Dewasa 60%
 Anak-anak 60 – 77%
 Infant 77%
 Embrio 97%
 Manula 40 – 50 %
Pada manula, prosentase total cairan tubuh berkurang dikarenakan sudah mengalami kehilangan jaringan tubuh.
Fungsi Cairan Tubuh
• Memberi bentuk pada tubuh
• Berperan dalam pengaturan suhu tubuh
• Berperan dalam berbagai fungsi pelumasan
• Sebagai bantalan
• Sebagai pelarut dan tranfortasi berbagai unsur nutrisi dan elektrolit
• Media untuk terjadinya berbagai reaksi kimia dalam tubuh
• Untuk performa kerja fisik
Urine
Pembentukan urine terjadi di ginjal dan dikeluarkan melalui vesika urinaria
(kandung kemih). Proses ini merupakanproses pengeluaran cairan tubuh yang
utama. Cairan dalam ginjal disaring pada glomerulus dan dalam tubulus ginjal
untuk kemudian diserap kembali ke dalam aliran darah. Hasil ekskresi terakhir
proses ini adalah urine. Jika terjadi penurunan volume dalam sirkulasi darah,
reseptor atrium jantung kiri dan kanan akan mengirimkan impuls kembali ke ginjal
dan memproduksi ADH sehingga mempengaruhi pengeluaran urine.
Keringat
Keringat terbentuk bila tubuh menjadi panas akibat pengaruh suhu yang panas. Keringat banyak
mengandung garam, urea, asam laktat, dan ion kalium. Banyaknya jumlah keringat yang keluar akan
memengaruhi kadar natrium dalam plasma.

Feses
Feses yang keluar mengandung air dan sisanya berbentuk padat. Pengeluaran air melalui feses merupakan
pengeluaran cairan yang paling sedikit jumlahnya. Jika cairan yang keluar melalui feses jumlahnya
berlebihan,maka dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemas. Jumlah rata-rata pengeluaran cairan melalui
feese adalah 100 ml/hari.
KESEIMBANGAN CAIRAN

Komposisi cairan tubuh


Tubuh manusia terdiri dari cairan antara 50%-60% dari berat badan. Kebutuhan cairan
tubuh dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan
perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologi dan lingkungan.
Pergerakan cairan tubuh
Difusi : proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah.
Osmosis : bergeraknya pelarut bersih seperti air melalui membran semipermeabel dari larutan
yang berkonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Filtrasi : perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai respon
terhadap adanya tekanan cairan.
Transpor aktif : bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena daya aktif tubuh seperti
pompa jantung.
CARA PERPINDAHAN CAIRAN TUBUH

Cara Perpindahan Cairan Tubuh


Difusi merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas, atau zat padat secara
bebas dan acak. Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membrane.
Osmosis proses perpindahan zat ke larutan lain melalui membrane semipermeabel biasanya
terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi
lebih pekat.
Transport aktif Merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis.
Plasma Darah (Bagian Cair Darah)
Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair serta mempengaruhi sekitar 5% dari berat badan manusia.
Plasma darah memiliki warana kekuning-kuningan yang didalamnya terdiri dari 90% air, 8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen,
enzim, dan antigen. Sisanya berisi bahan organik, seperti lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.
Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian
tubuh manusia, dan mengangkut zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan tubuh ke organ pengeluaran.
Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein terlarut yaitu:
a. Albumin berfungsi untuk memelihara tekanan osmotik
b. Globulin berfungsi untuk membentuk zat antibodi
c. Fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Korpuskuler (Bagian Padat Darah)
Korpuskuler terdiri dari tiga bagian:
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa Yunani yaitu, erythos yang berarti merah dan kytos yang berarti
selubung/sel. Eritrosit merupakan bagian sel darah yang mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah biomolekul yang
mengikat oksigen. Sedangkan darah yang berwarna merah cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. Pada saat
darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin pada
orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah
memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehinnga diperlukan diet seimbang
zat besi. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah
merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut animea, yang biasanya disebabkan oleh pendarahan hebat,
penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.
Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel darah merah. Namun jumlah sel darah
putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah. Pada orang dewasa setiap 1 mm3 darah terdapat
6.000-9.000 sel darah putih. Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih memiliki inti
(nukleus). Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat menembus
dinding kapiler. Sel darah putih dibuat di dalam sumsum merah, kelenjar limfa, dan limpa (kura).
Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna (bening), bentuk tidak tetap
(ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar daripada sel darah merah.
Keping Darah (Trombosit)
Dibandingkan dengan sel darah lainnya, keping darah memiliki ukuran yang paling kecil,
bentuknya tidak teratur, dan tidak memiliki inti sel. Keping darah dibuat di dalam sumsum
merah yang terdapat pada tulang pipih dan tulang pendek. Setiap 1 mm3 darah terdapat
200.000 – 300.000 butir keping darah. Trombosit yang lebih dari 300.000
disebut trombositosis, sedangkan apabila kurang dari 200.000
disebut trombositopenia. Trombosit hanya mampu bertahan 8 hari. Meskipun demikian
trombosit mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembekuan darah.
Fungsi Darah
Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel darah). Bagian – bagian
tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara garis besar, fungsi utama darah adalah sebagai
berikut:
a) Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-zat sisa
metabolisme, hormon, dan air.
b) Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang aktif ke organ
tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu berkisar antara 36 – 37oC.
c) Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel darah putih.
d) Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)
F. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Banyak penyakit serta kelainan yang disebabkan oleh sistem peredaran darah manusia. Di
bawah ini adalah beberapa penyakit ataupun kelainan yang disebabkan oleh sel – sel darah :
a) Anemia
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin sel
darah merah hingga di bawah normal sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam
jumlah yang diperlukan tubuh. Penyakit tersebut dapat disebabkan dari pendarahan hebat,
seperti akibat kecelakaan, berkurangnya pembentukan sel darah merah, dan meningkatnya
penghancuran sel darah merah.
b) Leukemia
Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah. Penyakit tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali. Leukemia terjadi jika proses
pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih dalam sumsum tulang
menghasilkan perubahan ke arah keganasan. Pengobatan yang bisa dilakukan
adalah dengan melakukan kemoterapi, kemoterapi berguna untuk menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker. Selain kemoterapi, penderita leukimia bisa juga
melakukan transplantasi sumsum tulang, namun transplantasi sumsum tulang
adalah proses yang cukup rumit karena memerlukan pendonor sumsum tulang
dengan tingkat kecocokan yang cukup tinggi.
c) Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit yang bersifat menurun (genetik), maksudnya dapat diturunkan pada
keturunannya. Penderita penyakit ini tidak dapat menghentikan pendarahan akibat luka karena
darahnya sukar membeku. Untuk pengobatan penderita hemofilia sepertinya agak sulit dilakukan,
karena penyakit ini adalah penyakit keturunan. Pada pendarahan yang cukup serius, misalnya
saja mengalami kecelakaan, maka penderita hemofilia bisa saja mengalami kematian karena
darahnya sukar membeku. Sebaiknya para penderita hemofilia berhati-hati dengan benda-benda
tajam ataupun sesuatu yang bisa menyebabkan mereka mengeluarkan darah. Hemofilia hanya
diderita oleh kaum laki-laki, tetapi gen ini dibawa oleh perempuan.
Kesimpulan
Tubuh manusia terdiri dari cairan antara 50%-60% dari berat badan. Cairan tubuh adalah
larutan yang terdiri dari air ( pelarut ) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia
yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada di dalam
larutan.
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat
transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah
yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan
kematian.
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena selalu beredar
di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut sistem peredaran
darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua
kali.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor
Rh).
TERIMAKASIH.......

Anda mungkin juga menyukai