Anda di halaman 1dari 20

 Pencatatan dan pelaporan dalam manajemen

program imunisasi berperanan penting

 Menunjang pelayanan imunisasi

 Hasil pencatatan dan pelaporan menjadi


dasar membuat perencanaan dan evaluasi.
Yang dilaporkan adalah :
1. Cakupan imunisasi rutin
2. UCI desa dilaporkan dalam periode satu
tahun (Januari – Desember).
3. Cakupan imunisasi dan pemakaian vaksin
serta logistik kegiatan BIAS
4. Pemakaian vaksin dan logistik
5. Keadaan rantai vaksin
6. Laporan kasus KIPI atau diduga KIPI
mempergunakan format pelaporan KIPI
 Buku Pencatatan Imunisasi – buku kohort
bayi dan kohort ibu
 Kartu Imunisasi ( Buku KIA, KMS, Kartu TT )
 Buku Stok Vaksin
 Buku Grafik Pencatatan Suhu
 Format PWS.
 Format Pelaporan.
 SBBK vaksin.
 Formulir pelaporan KIPI
 Pencatatan dilaksanakan di tingkat pelayanan
menggunakan kohort ibu.
 Sebelum memberikan imunisasi Td, harus
dilakukan skrining tentang status imunisasi
Tetanus
 Pencatatan sebaiknya dilakukan pada saat
melaksanakan pelayanan imunisasi dan
jangan ditunda.

 Dari hasil pencatatan, data direkapitulasi ke


dalam buku rekapitulasi puskesmas dan
software PWS.
 Lengkap:
Semua bagian dalam laporan telah lengkap tidak ada yang
dibiarkan kosong dan semua tempat pelayanan telah
mengirimkan laporan.

 Tepat waktu:
Laporan seharusnya diserahkan ke kabupaten/kota
paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya, tepat waktu.
Jangan terlambat

 Akurat:
Sebelum mengirim pelaporan, lakukan pemeriksaan ulang
terhadap semua data yang dilaporkan. Pastikan bahwa data
yang dilaporkan sesuai dengan data sasaran dan jumlah hasil
imunisasi berdasarkan pencatatan di tempat pelayanan.
 jenis, jumlah, nomor batch dan tanggal
kadaluarsa serta status VVM saat diterima
atau dikeluarkan, harus dicatat dalam buku
stok vaksin dan pelarut (lampiran 5).
 Sisa atau stok vaksin dan pelarut harus selalu
dihitung pada setiap kali penerimaan atau
pengeluaran vaksin dan pelarut
 Masing-masing jenis vaksin mempunyai
kartu stok tersendiri.
 Keluar masuknya logistik imunisasi (ADS,
safety box, peralatan ranti dingin) termasuk
vaksin dan pelarut harus dicatat di buku
umum.
 Pencatatan suhu lemari es dilakukan dua kali
setiap hari pada pagi dan sore hari dalam
grafik suhu
4

FORMAT LAPORAN KEADAAN RANTAI VAKSIN PUSKESMAS

Format 2.a.14
KABUPATEN/KOTA :
PUSKESMAS :
BULAN/TAHUN :

NO JENIS BARANG TYPE MERK JUMLAH BAIK RUSAK


1 2 5 6 7
1 Lemari Es
2 Termometer
3 Vaccine carrier
4 Termos
5 Freeze Tag
6 Freeze Watch
7 Cool Pack

KEPALA PUSKESMAS …………………………..


Merk Lemari es. :
Grafik pencatatan suhu. Type / tahun :

Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
O
C P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S
.+16
.+15
.+14
.+13
.+12
.+11
.+10
.+9
.+8
.+7
.+6
.+5
.+4
.+3
.+2
.+1
0
.-1
.-2
.-3
.-4
.-5
FW.
FT.
VVM
Propinsi : Bulan : Catatan :
Kabupaten. : Tahun :
Puskesmas : Penanggung jawab

Keterangan :
FW = Freeze watch beri tanda √ bila freeze watch dalam keadaan BAIK, beri tanda X freeze watch pecah.
FT = Freeze Tag beri tanda √ bila freeze Tag dalam keadaan BAIK, beri tanda X freeze Tag bertanda silang.
VVM = Periksa kondisi VVM pada vaksin yang disimpan, ambil satu sampel dari vaksin yang disimpan tulislah kondisi VVM ( Kondisi A, B, C atau D )
 Tujuan utama pemantauan kasus KIPI adalah
untuk mendeteksi dini, merespon kasus KIPI
atau diduga kasus KIPI dengan cepat dan
tepat, mengurangi dampak negatif imunisasi
terhadap kesehatan individu dan terhadap
program imunisasi.

Anda mungkin juga menyukai