Anda di halaman 1dari 31

1

Pendahuluan

• Angka kematian akibat penyakit jantung menduduki


peringkat ke- 2 stl stroke

• Gejala Penyakit jantung


a. Sesak
b. Nyeri dada
c. Palpitasi
d. Syncope
e. Fatique
f. Cyanosis
g. Edema

2
Jenis Penyakit Jantung

1) Congenital heart failure


2) Congestive heart failure
3) Acute Coronary syndrome
4) Hypertensive heart disease
5) Infective heart Disease

3
Congenital heart failure

Etiologi : multifaktor
a. Genetik (kromosom abnormal)
b. Infeksi virus Rubella
c. Alkohol
d. Obat-obatan
e. Radiasi

4
Lanjutan Congenital heart failure

Gejala Klinis :
a. Cyanosis
b. Pulmonary hipertension
c. Clubbing finger
d. Gangguan pertumbuhan

5
Lanjutan Congenital heart failure

Jenis-Jenis kelainan:
1. VSD
2. ASD
3. Tetralogi fallot
4. PDA
5. Coarctation of aorta

6
Congestive heart failure

 Akibat ketidakmampuan jantung memompa


darah ke slrh tubuh akumulasi cairan (edema)
di paru (edema paru) dan edema slrh tubuh
Etiologi
a. Coronary artery disease
b. Cardiomyopathy
c. Myocarditis
d. Cardiac arithmia

7
Lanjutan Congestive heart failure

Gejala Klinis:
a. Dyspneu
b. Edema
c. Batuk
d. Angina
e. Fatique
f. Exercise intolerance

8
Acute Coronary syndrome

 Atherosklerosis : penebalan dan pengerasan


dinding arteri akibat timbunan plak
cholesterol-lipid-calcium.
 Erosi dan ruptur plak arteri coronary
aktivasi platelet  trombus Ishemia heart
disease
 Penurunan oksigenasi otot jantung
myocardial ishcemia

9
Lanjutan Acute Coronary syndrome

Faktor Resiko:
1. Usia > 40 th
2. Sex, Male > female
3. Family history
4. Hyperlipidemia
5. Smoking
6. Hypertension
7. Lifestyle
8. DM

10
Hypertensive heart disease

Definisi WHO:
Sistole > 160 mmHg
Diastole > 95 mmHg
Etiologi:
Peningkatan tahanan perifer peningkatan
kerja ventrikel kiri hipertrofi dan dilatasi

11
Infective heart Disease

Jenis Infective heart Disease :


a. Rheumatic heart disease

b. Infective Endocarditis

c. Pericarditis

d. Coronary heart Disease OK Cytomegalovirus,


Herpes Simpleks virus, dll

12
Lanjutan Infective heart Disease

Gejala klinis
1. Nyeri sendi
2. Demam
3. Tachycardia
4. Chest pain
5. Dyspneu
6. Cough

13
Lanjutan Infective heart Disease

Lab:
 Peningkatan LED
 Perubahan ECG

14
DIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG

1. Anamnesis
2. ECG
3. Serum cardiac marker

15
DIAGNOSIS LABORATORIUM

Acute Myocardial Infarction (AMI)


A. Enzim :
-Lactat Dehidrogenase
-Creatin Kinase (CK) :
* CK-BB ( Brain)
* CK-MM (skeletal muscle)
* CK-MB (cardiac muscle)

16
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction

1. Lactat Dehidrogenase
mrp enzim pada sitoplasma semua sel, termasuk jantung,
oleh karena itu tidak spesifik utk penyakit jantung
2. Creatine kinase
Isoenzim dalam sitosol yang merubah energi untuk
metabolisme otot.
a. CK-BB (Brain)
b. CK-MM (Skeletal muscle)
c. CK-MB ( spesifik utk otot jantung )

17
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction

• CK-MB
– alat diagnostik utk Acute Myocardial Infarction
(AMI) karena mempunyai spesifisitas tinggi

– terdeteksi pada serum 4-6 jam saat serangan


nyeri dada dan kadar puncaknya pada 12-24 jam
dan menurun 2-3 hari.
18
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction

B. Cardiac Protein
1. Myoglobin
 mrp protein heme yang berikatan dg oksigen,
yang cepat dilepas saat otot bergaris (skeletal
maupun otot jantung) rusak.
 ukuran kecil cepat dikeluarkan dari ginjal, shg
tdk dapat digunakan sebagai petanda kerusakan
jantung jangka panjang.
 Terdeteksi 1-4 setelah serangan nyeri dada, kadar
meningkat 6-9 jam dan menurun 18-24 jam

19
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction

2. TROPONIN
 mrp protein yang dibutuhkan bersama-sama dg
actomyosin ATPase, calsium, actin dan myosin untuk
merubah energi kimia dalam ATP menjadi energi
gerak.
 Terbagi menjadi 2:
a. Troponin T (TnT)
b. Troponin I (TnI)

20
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction

a. TROPONIN T (TnT)
 terdeteksi paling awal dan paling akhir

 Kadar dalam serum meningkat bbrp jam setelah


serangan nyeri dada, dan meningkat 24 jam kmd
menurun 2-5 hari.

21
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction

B. TROPONIN I (TnI)
o Ditemukan hy pada myokardium dewasa
menjadi lbh spesifik utk penyakit jantung
o Kadar lbh tinggi dari CK-MB shg menjadi
indikator yang sensitif utk kerusakan jantung.
o Kadar meningkat 4-6 jam stl serangan nyeri dada,
puncak pada 12-18 jam dan menurun sp 6 hari,
namun kadar relatif masih tinggi sampai hari ke 7.

22
Grafik : Waktu setelah onset IMA
23
PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI
PADA PENYAKIT JANTUNG

1. Hs-CRP ( High Sensitive C-Reactive Protein)

2. Fibrinogen

3. D-Dimer

24
PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI
PADA PENYAKIT JANTUNG

1. Hs-CRP
o Mrp protein fase akut (inflamasi) yang
digunakan sebagai prediktor resiko acute
coronary syndrome
o Di produksi oleh liver
o Respon (+) pada inflamasi kronis
o Mendeteksi peningkatan minimal CRP yang
tampak pada penyakit jantung.

25
PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI
PADA PENYAKIT JANTUNG

2. FIBRINOGEN
– Glikoprotein larut yg diproduksi di liver
– Berperan penting dalam agregasi platelet dan
koagulasi
– Beberapa penelitian menunjukkan  peningkatan
kadar fibrinogen berkorelasi dg resiko penyakit
jantung 16 tahun kemudian.

26
PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI
PADA PENYAKIT JANTUNG

3. D-DIMER
o mrp produk akhir lepasnya trombus dari plak pada
acute coronary syndrome.
o Dapat digunakan sebagai deteksi awal, karena
mendahului kerusakan sel myokard
o Meningkatnya kadar D-Dimer mampu sbg prediktor
resiko penyakit jantung pada masa yang akan datang

27
PETANDA/ MARKER
CONGESTIVE HEART FAILURE

BNP (Brain Type atau B-Natriuretic Peptide)


o mrp hormon peptida yang disekresi dari ventrikel
jantung
o merangsang glomerulus mengekskresi natrium
melalui urine dan meningkatkan aliran urine tanpa
mempengaruhi GFR, tekanan darah dan renal blood
flow
o Kadar meningkat pada gagal jantung

28
MONITORING PEMERIKSAAN LAB-
PADA PENYAKIT JANTUNG
• Akibat penyakit jantung perlu monitor efek pada
organ lain: paru, liver, dan ginjal
• Yang harus dimonitor :
o Blood Gas analisis
menentukan kadar pH,pCO2,O2, utk menentukan
Asidosis respiratoris (krn pasien jantung umumnya
sesak)
o AST dan ALT (liver Enzime)  umumnya meningkat
o Lipid Profile  kol-HDL, kol-LDL, Trigliserida
resiko aterosklerosis
o Electrolite (Na, K, Cl)  monitor Tx diuretik pada
pasien gagal jantung yg umumnya tjd edema

29
PUSTAKA

• Aryanti, N. Pemeriksaan lab penyakit jantung. Departemen


Patologi Klinik FK UWK Surabaya. 2014

30
TERIMAKASIH

31

Anda mungkin juga menyukai