Pendahuluan
2
Jenis Penyakit Jantung
3
Congenital heart failure
Etiologi : multifaktor
a. Genetik (kromosom abnormal)
b. Infeksi virus Rubella
c. Alkohol
d. Obat-obatan
e. Radiasi
4
Lanjutan Congenital heart failure
Gejala Klinis :
a. Cyanosis
b. Pulmonary hipertension
c. Clubbing finger
d. Gangguan pertumbuhan
5
Lanjutan Congenital heart failure
Jenis-Jenis kelainan:
1. VSD
2. ASD
3. Tetralogi fallot
4. PDA
5. Coarctation of aorta
6
Congestive heart failure
7
Lanjutan Congestive heart failure
Gejala Klinis:
a. Dyspneu
b. Edema
c. Batuk
d. Angina
e. Fatique
f. Exercise intolerance
8
Acute Coronary syndrome
9
Lanjutan Acute Coronary syndrome
Faktor Resiko:
1. Usia > 40 th
2. Sex, Male > female
3. Family history
4. Hyperlipidemia
5. Smoking
6. Hypertension
7. Lifestyle
8. DM
10
Hypertensive heart disease
Definisi WHO:
Sistole > 160 mmHg
Diastole > 95 mmHg
Etiologi:
Peningkatan tahanan perifer peningkatan
kerja ventrikel kiri hipertrofi dan dilatasi
11
Infective heart Disease
b. Infective Endocarditis
c. Pericarditis
12
Lanjutan Infective heart Disease
Gejala klinis
1. Nyeri sendi
2. Demam
3. Tachycardia
4. Chest pain
5. Dyspneu
6. Cough
13
Lanjutan Infective heart Disease
Lab:
Peningkatan LED
Perubahan ECG
14
DIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG
1. Anamnesis
2. ECG
3. Serum cardiac marker
15
DIAGNOSIS LABORATORIUM
16
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction
1. Lactat Dehidrogenase
mrp enzim pada sitoplasma semua sel, termasuk jantung,
oleh karena itu tidak spesifik utk penyakit jantung
2. Creatine kinase
Isoenzim dalam sitosol yang merubah energi untuk
metabolisme otot.
a. CK-BB (Brain)
b. CK-MM (Skeletal muscle)
c. CK-MB ( spesifik utk otot jantung )
17
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction
• CK-MB
– alat diagnostik utk Acute Myocardial Infarction
(AMI) karena mempunyai spesifisitas tinggi
B. Cardiac Protein
1. Myoglobin
mrp protein heme yang berikatan dg oksigen,
yang cepat dilepas saat otot bergaris (skeletal
maupun otot jantung) rusak.
ukuran kecil cepat dikeluarkan dari ginjal, shg
tdk dapat digunakan sebagai petanda kerusakan
jantung jangka panjang.
Terdeteksi 1-4 setelah serangan nyeri dada, kadar
meningkat 6-9 jam dan menurun 18-24 jam
19
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction
2. TROPONIN
mrp protein yang dibutuhkan bersama-sama dg
actomyosin ATPase, calsium, actin dan myosin untuk
merubah energi kimia dalam ATP menjadi energi
gerak.
Terbagi menjadi 2:
a. Troponin T (TnT)
b. Troponin I (TnI)
20
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction
a. TROPONIN T (TnT)
terdeteksi paling awal dan paling akhir
21
Pemeriksaan Lab- Acute Myocardial Infarction
B. TROPONIN I (TnI)
o Ditemukan hy pada myokardium dewasa
menjadi lbh spesifik utk penyakit jantung
o Kadar lbh tinggi dari CK-MB shg menjadi
indikator yang sensitif utk kerusakan jantung.
o Kadar meningkat 4-6 jam stl serangan nyeri dada,
puncak pada 12-18 jam dan menurun sp 6 hari,
namun kadar relatif masih tinggi sampai hari ke 7.
22
Grafik : Waktu setelah onset IMA
23
PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI
PADA PENYAKIT JANTUNG
2. Fibrinogen
3. D-Dimer
24
PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI
PADA PENYAKIT JANTUNG
1. Hs-CRP
o Mrp protein fase akut (inflamasi) yang
digunakan sebagai prediktor resiko acute
coronary syndrome
o Di produksi oleh liver
o Respon (+) pada inflamasi kronis
o Mendeteksi peningkatan minimal CRP yang
tampak pada penyakit jantung.
25
PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI
PADA PENYAKIT JANTUNG
2. FIBRINOGEN
– Glikoprotein larut yg diproduksi di liver
– Berperan penting dalam agregasi platelet dan
koagulasi
– Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan
kadar fibrinogen berkorelasi dg resiko penyakit
jantung 16 tahun kemudian.
26
PETANDA/ MARKER INFLAMASI & KOAGULASI
PADA PENYAKIT JANTUNG
3. D-DIMER
o mrp produk akhir lepasnya trombus dari plak pada
acute coronary syndrome.
o Dapat digunakan sebagai deteksi awal, karena
mendahului kerusakan sel myokard
o Meningkatnya kadar D-Dimer mampu sbg prediktor
resiko penyakit jantung pada masa yang akan datang
27
PETANDA/ MARKER
CONGESTIVE HEART FAILURE
28
MONITORING PEMERIKSAAN LAB-
PADA PENYAKIT JANTUNG
• Akibat penyakit jantung perlu monitor efek pada
organ lain: paru, liver, dan ginjal
• Yang harus dimonitor :
o Blood Gas analisis
menentukan kadar pH,pCO2,O2, utk menentukan
Asidosis respiratoris (krn pasien jantung umumnya
sesak)
o AST dan ALT (liver Enzime) umumnya meningkat
o Lipid Profile kol-HDL, kol-LDL, Trigliserida
resiko aterosklerosis
o Electrolite (Na, K, Cl) monitor Tx diuretik pada
pasien gagal jantung yg umumnya tjd edema
29
PUSTAKA
30
TERIMAKASIH
31