Anda di halaman 1dari 109

KARTINI MAHARANI A, M.

Si
1992.2018.01.76
UNIVERSITAS KALTARA
KONTRAK KULIAH
Sistem Penilaian

 Kehadiran (10%)

 Etika (15%)

 Quis dan Tugas Kelompok (10%)

 UTS (30%)

 UAS (35%)
Kontrak Pembelajaran

 Pakaian Rapi

 Tidak boleh berkaos oblong

 Tidak boleh menggunakan sandal

 Dispensasi keterlambatan 15 menit


Pokok Bahasan Perkuliahan

 Pertemuan 1 : Kontrak Kuliah  Pertemuan 9 : Presentasi klmpok

 Pertemuan 2 : Materi & Diskusi  Pertemuan 10 : Presentasi klmpok

 Pertemuan 3 : Materi & Diskusi  Pertemuan 11 : Presentasi klmpok

 Pertemuan 4 : Materi & Diskusi  Pertemuan 12 : Presentasi klmpok

 Pertemuan 5 : Materi & Diskusi  Pertemuan 13 : Materi & Diskusi

 Pertemuan 6 : Materi & Diskusi  Pertemuan 14 : Materi & Diskusi

 Pertemuan 7 : Quis 1 & Klompok  Pertemuan 15 : Quis 2 & Kisi2 UAS

 Pertemuan 8 : UTS  Pertemuan 16 : UAS


KONSEP DASAR ILMU
ADMINISTRASI
1. Pengertian Administrasi
 Secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa Latin
(Yunani), yaitu: ad yang berarti intensif; dan ministrare
yang artinya to serve (melayani, membantu,memenuhi).
Jadi, administrasi adalah melayani dan membantu secara
intensif.

 Administrasi dalam bahasa Belanda dikenal dengan


administratie yang berarti tata usaha atau administrasi
dalam arti sempit (catat-mencatat, mengetik,
menggandakan, dan sebagainya); dan bestuur en beheer.
 Bestuur adalah manajemen berbagai kegiatan
organisasi, sedangkan beheer adalah manajemen
sumber daya (finansial, personel, materiil,
gudang, dan sebagainya).

 Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut clerical


work, paper work, atau office work, yang berarti
administrasi sebagai ketatausahaan (administrasi
dalam arti sempit), yang pada prinsipnya
menyangkut seluruh kegiatan yang dilakukan
oleh kantor baik itu instansi pemerintah maupun
instansi lainnya.
 Menurut Prof. Dr. Prajudi Admosoedirdjo, pengertian
administrasi secara luas dapat ditinjau dari tiga sudut,
yaitu:

 Administrasi dalam arti institusional, yang mana


administrasi dimaksudkan sebagai keseluruhan
orang/kelompok yang secara kesatuan menjalankan proses
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.

 Administrasi dalam arti fungsionil/tugas, yang dimaksud


dengan fungsionil ialah segala kegiatan dan tindakan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan atau dengan kata lain
bersifat melihat kedepan, artinya melihat kepada
pencapaian tujuan pada masa yang akan datang.
 Administrasi sebagai proses, yaitu merupakan
keseluruhan proses yang berupa kegiatan-kegiatan,
pemikiran-pemikiran, pengaturan-pengaturan sejak
dari penentuan tujuan sampai penyelenggaraan
sehingga tercapainya suatu tujuan.

pengertian atau definisi administrasi menurut para


ahli, yakni :

 Stephen Robbins, Administrasi adalah proses yang


universal dalam aktivitas pencapaian tujuan secara
efisien dengan dan melalui orang lain.
 Leonard D. White, Administrasi adalah
proses yang selalu terdapat pada setiap
usaha kelompok, publik atau privat, sipil
atau militer, skala besar atau skala kecil.
Sehingga terdapat dua hal penting dalam
pendapat diatas, yaitu:

 a)administrasi adalah proses; b)proses itu


terdapat pada setiap usaha kelompok.
 Herbert A. Simon, Administrasi adalah kegiatan
kelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.

 Sondang P. Siagian, administrasi sebagai


keseluruhan proses kerjasama antar dua orang
manusia atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Unsur-unsur penting atau ide pokok dalam sebuah
administrasi menurut Syafri :

 Kegiatan, yakni kegiatan yang dilakukan dalam rangka


administrasi merupakan kegiatan yang berangkaian satu
dengan yang lain.
 Kerjasama, yakni interaksi antara individu dalam
kelompok untuk menyelesaikan suatu pekerjaan karena
pekerjaan itu tidak dapat dan juga tidak boleh diselesaikan
seorang diri.
 Tujuan, yakni sesuatu yang ingin didapatkan/dicapai oleh
kelompok orang yang bekerja sama yang tidak bisa diraih
seorang diri.
 Efisiensi, yakni perbandingan terbaik antara masukan
(input) dan keluaran (output).
2. Administrasi dan Manajemen
A. HUBUNGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
 Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, administrasi
adalah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan. Kerja dapat terselenggara
dengan baik sehingga tujuan yang dikehendaki dapat
tercapai bila ada orang yang menyelenggarakan.

 Dan masalah orang yang menyelenggarakan kerja untuk


mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah pokok
daripada manajemen, karena intisari daripada manajemen
adalah suatu proses/usaha dari orang-orang secara
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
 Administrator pada hakikatnya adalah juga seorang
manajer. Dapat dikatakan sebagai manajer, jika para
administrator tersebut memfokuskan segala sesuatu
yang berkaitan dengan keadaan dan hal hal intern
dalam organisasinya.

 Dimock dalam bukunya Public Administration,


Administrasi atau manajemen adalah suatu pendekatan
rencana terhadap pemecahan/semua macam masalah
yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau
kelompok, baik negara atau swasta.

 Dari definisi di atas jelas bahwa antara administrasi


dengan manajemen tidak ada perbedaan, namun
disamakan.
B. PERBEDAAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

 Dalton E. Mc. Farland, Administrasi ditunjukkan terhadap


penentuan tujuan pokok dan kebijakannya, sedangkan
manajemen ditunjukkan terhadap pelaksanaan kegiatan
dengan maksud menyelesaikan/mencapai tujuan dan
pelaksanaan kebijakan yang telah diambil.

 Ordway Tead, Administrasi adalah suatu proses dan badan


yang bertanggung jawab untuk menentukan tujuan, di mana
organisasi dan manajemen digariskan, dan sebagainya,
sedangkan Manajemen adalah suatu proses dan badan yang
secara langsung memberi petunjuk, bimbingan kegiatan dari
suatu organisasi dalam merealisasi tujuan yang telah
ditetapkan, dan sebagainya
A. Manajemen lebih luas dan lebih besar peranannya
dibandingkan dengan administrasi

 Dikatakan manajemen lebih luas dan lebih besar


peranannya dibandingkan dengan administrasi
dikarenakan beberapa orang mengartikan administrasi
sebagai pekerjaan tulis menulis ataupun tata usaha.
Dengan pengertian seperti itu maka administrasi
disebut sebut sebagai unsur bantuan saja bagi
manajemen.

 Karena dalam manajemen bukan pekerjaaan tulis


menulis saja yang dibutuhkan akan tetapi bagaimana
seorang pemimpin dapat melaksanakan dan
mengarahkan tugas suatu organisasi sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan
B. Manajemen adalah inti dari administrasi.

 Pandangan selanjutnya menyebutkan manajemen


adalah inti dari administrasi. Dikatakan demikian
karena dalam pelaksanaan administrasi sendiri
dibutuhkan keterampilan atau kemampuan untuk
memaksimalkan penggunaan sumber daya manusianya
agar dapat mencapai tujuan.

 Sehingga dapat dikatakan manajemen itu merupakan


alat pelaksana utama daripada administrasi.
3. FUNGSI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
 Pada dasamya administrasi berfungsi untuk menentukan
tujuan organisasi dan merumuskan kebijaksanaan umum,
sedangkan manajemen berfungsi untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka
pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum
yang telah dirumuskan.

Sondang P. Siagian, fungsi-fungsi administrasi dan manajemen


itu ialah :
 Perencanaan (Planning) Pengawasan (Controling)
 Pengorganisasian (Organizing) Penilaian (Evaluating)
 Pemberian Motivasi (Motivating)
4. UNSUR – UNSUR ADMINISTRASI
A. Dimensi Kareteristik Administrasi

 Efisiensi, pelaksanaan administrasi publik yang dilakukan


dengan perbandingan yang terbaik antara hasil dan
pengeluaran.

 Efektifitas, yang telah direncanakan sebelumnya dapat


tercapai.

 Rasional, dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan


logika dan pikiran serta tidak bertentangan dengan nilai
etis.
B. Dimensi Unsur Administrasi

 Organisasi, proses menggambarkan berlangsungnya


berbagai aktivitas dari kelompok orang dalam organisasi
tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

 Manajemen, merupakan suatu proses yang


menggerakkan kegiatan dalam administrasi sehingga
tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai
melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.

 Kepegawaian, merupakan segi yang berkaitan dengan


sumber tenaga manusia yang harus ada pada setiap
usaha kerjasama.
 Keuangan, merupakan segi pembiayaan dalam setiap
administrasi. Dari sinilah muncul administrasi
keuangan, yang mencakup antara lain penganggaran,
pembukuan, pemeriksaaan dan sebagainya.

 Perlengkapan, berkaitan dengan kebutuhan-


kebutuhan kebendaaan dan kerumahtanggaan yang
selalu ada dalam setiap usaha kerjasama.

 Pekerjaan Kantor/Tata Usaha, berkaitan dengan


pengumpulan, pengiriman, mengelola, menyimpan
informasi yang kemudian dikenal dengan administrasi
perkantoran
 Komunikasi, merupakan urat nadi yang
memungkinkan orang dalam usaha kerjasama
untuk mengetahui apa yang terjadi dan
diinginkan oleh masing-masing.

 Publik Relation, hubungan masyarakat yang


mengkaji hubungan antara organisasi dengan
masyarakat diluar organisasi.

 Unsur-unsur administrasi menurut S.P Siagian


adalah: manusia (2 orang atau lebih), tujuan yang
akan dicapai, kerjasama, kegiatan yang akan
dilakukan dan peralatan atau perlengkapan.
5. PRINSIP – PRINSIP ADMINISTRASI
 Pembagian Kerja, spesialisasi meningkatkan
produktivitas karena memusatkan pada pekerjaan
yang sesuai dengan keahlian.

 Wewenang dan Tanggung jawab, Perlu ada rangsangan


untuk kegiatan yang dilaksanakan dengan baik dan
sanksi bagi pelaksanaan kegiatan yang tidak baik.

 Disiplin, rasa hormat dan taat pada peranan dan


tujuan organisasi.
 Kesatuan Perintah, bawahan hanya menerima
perintah dan bertanggung jawab pada satu atasan.

 Kesatuan Arah dan Tujuan, Organisasi akan efektif


apabila para anggota bekerja sama berdasarkan tujuan
yang sama.

 Mendahulukan kepentingan umum/organisasi diatas


kepentingan pribadi.

 Penggajian/upah, penggajian merupakan pembayaran


balas jasa yang harusdilakukan dengan bijaksana, adil,
tidak eksploitatif, dan memuaskan pihakpihak terkait.
 Keadilan, Manajer dapat berbuat baik dan terbuka pada
bawahannya dengan menerapkan keadilan bagi
personalia, persamaan perlakuan dalam organisasi.

 Solidaritas Kelompok Kerja, akan menggalang persatuan


atau kesetiakawanan, kebanggaan bersama, dan rasa
memiliki yang tinggi.

 Tata Tertib, Perlu adanya tata tertib (order), aturan,


ketertiban dalam organisasi.

 Prakarsa/inisiatif, Dalam setiap tugas harus


dimungkinkan untuk mengadakan prakarsa atau
inisiatif.
KONSEP DASAR
ADMINISTRASI NEGARA
1. PENGERTIAN NEGARA/PUBLIK

A. Pengertian Negara
 Negara adalah suatu wilayah dipermukaan bumi
yang kekuasaannya baik, politik, militer,
ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh
pemerintahan yang berada diwilayah tersebut.

 Negara juga merupakan suatu wilayah yang


memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku
bagi semua individu diwilayah tersebut, dan
berdiri secara independent.
 Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
syarat primer suatu negara adalah:

 Memilili penduduk atau rakyat.

 Memiliki wilayah.

 Memiliki pemerintah yang berdaulat.

 Mendapat pengakuan dari negara lain.


B. Pengertian Publik

 penggunaan istilah publik seringkali dijumpai di


berbagai kalimat dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
public relation (hubungan masyarakat), public opinion
(opini masyarakat), public hospital (rumah sakit umum),
public goods (barang-barang publik), public interest
(kepentingan publik), public administration
(administrasi publik), public policy (kebijakan publik),
dan lain-lain.

 Dari berbagai kata tersebut, istilah publik diartikan


sebagai umum, masyarakat/orang banyak, negara.
 publik erat kaitannya dengan kepentingan
bersama yang merupakan bagian dari konteks
organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada 3 unsur publik dari pengertian publik di atas,
yakni:

 Adanya sejumlah manusia.

 Adanya kepentingan bersama.

 Adanya perasaan bersatu karena ikatan


kepentingan tersebut.
2. PENGERTIAN ADMINISTRASI NEGARA

 Administrasi negara adalah kegiatan yang dilakukan


mengelola dan mendayagunakan sumber daya negara
(organisasi, personalia, dana, dan lain-lain) untuk dapat
mengimplementasikan kebijakan atau untuk mencapai
tujuan negara secara efisien.

 Nigro, mempunyai peranan penting dalam merumuskan


kebijaksanaan pemerintah dan merupakan bagian dari
proses politik.

 Prajudi Admosudirdjo, sebagai fungsi pemerintah untuk


mengurus atau menangani urusan-urusan kenegaraan
(publik services) secara tertentu.
 Dari berbagai definisi di atas, dapat dikatakan
bahwa administrasi publik merupakan rangkaian
kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang
atau lembaga dalam melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingan publik (tujuan negara) secara efisien
dan efektif.

 Dan yang menjadi tugas utama administrasi


negara ialah pada dasarnya merencanakan dan
merumuskan kebijaksanaan politik, kemudian
melaksanakannya.
A. Ciri – ciri Administrasi Negara

 Kehadiran administrasi publik tidak bisa dihindari,


Eksistensi administrasi publik sangat erat kaitannya
dengan eksistensi sebuah negara. Itu artinya adalah
selama sebuah negara masih ada, administrasi publik
pun tetap tetap ada.

 Administrasi publik mengharapkan kepatuhan,


Penegakan legalitas harus menggunakan mekanisme
administrasi publik, yaitu: lembaga-lembaga peradilan,
sistem kepolisian, dan penjara, sehingga diharapkan
penduduk mematuhi segala ketentuan yang berlaku
 Administrasi publik mempunyai prioritas,
Karena mempunyai prioritas, administrasi publik
menerima pertanggungjawaban moral untuk
memberikan apa yang paling tepat.

 Manajemen puncak administrasi publik adalah


politik, Administrasi publik diperintah oleh
politik, tidak oleh kebijakan ekonomi, kearifan
sosial, maupun kecermatan ilmiah. Segala yang
dikerjakan administrasi publik adalah hal yang
menarik untuk perdebatan, penelitian, dan usaha
politik.
3. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
 Perlunya mengembangkan cara baru (ilmu)
dalam mengerjakan tiap unsur pekerjaan yang
ada, tidak hanya bergantung pada petunjuk
teknis yang telah ada.

 Terdapat pembagian kerja yang jelas antara


pimpinan dan pekerja sehingga akan jelas
wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
 Penerimaan pegawai dilakukan melalui seleksi
yang ketat dengan persyaratan tertentu yang
disesuaikan dengan jenis pekerjaannya,
kemudian karyawan tersebut harus dilatih,
dididik, dan dikembangkan sesuai prinsip ilmiah
yang dikembangkan.

 Perlu menciptakan kerjasama yang baik dengan


karyawan untuk menyakinkan bahwa pekerjaan
yang mereka kerjakan sesuai dengan prinsip
ilmiah dan akan memberi kemanfaatan bagi
organisasi secara keseluruhan.
4. Administrasi Negara Sebagai Seni dan Ilmu

 adanya 2 manusia yang bekerja sama untuk mencapai


tujuan tertentu.

 Administrasi terdapat dalam suatu organisasi.

 Administrasi merupakan suatu kekuatan yang memberi


hidup/gerak kepada organisasi.

 Administrasi merupakan suatu fungsi tertentu untuk


mengendalikan, menggerakkan, mengembangkan dan
mengarahkan suatu organisasi, yang dijalankan
administrator dan dibantu oleh manajer dan stafnya.
 Administrasi merupakan seni yang memerlukan bakat, dan
ilmu yang memerlukan pengetahuan ataupun pengalaman.

 Administrasi merupakan suatu praktek atau teknik tertentu,


sebagai suatu tatacara melakukan sesuatu, yang memerlukan
kemampuan, ketrampilan, kemahiran.

 Administrasi merupakan suatu sistem, yang memerlukan


input, transportasi, pengolahan, dan output tertentu.

 Adminstrasi merupakan suatu tipe manajemen, sehingga


dikatakan manajemen merupakan inti administrasi.
Manajemen merupakan pengendalian sumberdaya (orang,
uang, mesin, materials, metode-cara teknik, ruang,
tenaga,waktu).
5. Kareteristik Administrasi Negara
 Berorientasi pada pemberian pelayanan sebaik-baiknya
terhadap kepentingan umum (service making).

 Pelaksanaan dan hasil pelayanannya tergantung


penilaian rakyat banyak (public accountability).

 Pelayanannya bersifat no competition.

 Tujuan dari kegiatan pelayanan tersebut adalah


meningkatkan kesejahteraan rakyatnya (social welfare).
 Tujuan tersebut ditetapkan oleh masyarakat melalui wakil-
wakilnya (badan perwakilan masyarakat).

 Segala kegiatan yang dilakukan terikat oleh hukum yaitu


berdasarkan UU/peraturan yang berlaku (legalistic
approach).

 Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pelaksana


seluruh kegiatan demi kepentingan masyarakat dan tidak
memihak pada golongan tertentu.

Dari karakteristik di atas,dapat disimpulkan bahwa sektor


publik termasuk kategori non-profit, dimana ukuran non-profit
pada umumnya didasarkan pada kriteria kesejahteraan sosial
dari pada keuntungan finansial.
PARADIGMA
ADMINISTRASI NEGARA
 Tujuan administrasi negara adalah non-profit yang
ditujukan semata-mata untuk kepentingan masyarakat.

 Hal ini jelas berbeda dengan administrasi niaga (swasta)


yang bertujuan untuk profit.

 Administrasi negara terkait dengan lembaga-lembaga


Negara sebagai pelaksana fungsi eksekutif, legislative
dan yudikatif dalam penyelenggaraan kepentingan
publik.
Arti paradigma secara umum :

 Cara kita memandang sesuatu (point of view),


sudut pandang, atau keyakinan (belief).

 Cara kita memahami dan menafsirkan suatu


realitas.

 Paradigma seperti ‘peta’ atau ‘kompas’ di kepala.


Kita melihat atau memahami segala sesuatu
sebagaimana yang seharusnya.
 American Heritage Dictionary : Serangkaian asumsi,
konsep, nilai-nilai, dan praktek-praktek yang diyakini
oleh suatu komunitas dan menjadi cara pandang suatu
realitas.

 Thomas Kuhn : Paradigma adalah suatu cara pandang ,


nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara
memecahkan sesuatu masalah , yang dianut oleh suatu
masyarakat ilmiah pada masa tertentu.
Robert T. Golembiewski dalam Syafiie menyebut
bahwa :

 paradigma bisa dipahami melalui fokus dan


lokusnya.

 Fokus adalah sasaran spesialisasi dari bidang


studi yang dikaji.

 sedangkan locus adalah menunjukkan dimana


tempat atau lokasi dari bidang studi (disiplin
ilmu) secara institusional.
Old Public Administration
 Berkembang pada awal kelahiran ilmu adms negara.

 Problem utama yg dihadapi pemerintah adl rendahnya


kapasitas administrasi.

 Administrasi negara harus terpisah dari kepentingan politik.

 Administrasi pd hakekatnya adl bidang bisnis.

 Fokus pemerintah pada pelayanan publik secara langsung


melakui badan2 pemerintah
New Public Administration
 Mengkritisai OPA yg terlalu menekankan pada
parameter ekonomi.

 Menurut NPA kinerja AN tdk hanya dinilai dari segi


ekonomi, efisien & efektifitas, tetapi pada “sosial equity”.

 Fokusnya mampu mewujudkan nilai2 kemanusiaan.

 Serta memberikan pelayanan publik secara merata.


Paradigma Administrasi Negara oleh
George Frederickson
LOKUS NILAI YG
PARAGIGMA FOKUS DIMAKSIMALKAN

 Birokrasi  Struktur  Berbagai  Efisiensi,


Klasik (Desain) jenis Ekonomi, dan
Organisasi organisasi Efektivitas
dan atau baik
fungsi pemerinta
prinsip- han
prinsip maupun
manajemen bisnis
Paradigma Administrasi Negara oleh
George Frederickson
LOKUS NILAI YG
PARAGIGMA FOKUS DIMAKSIMALKAN
 Proses  Keputusan
 Birokrasi Neo  Rasionalitas,
pengambilan yang
Klasik Keputusan Ekonomi, dan
dihasilkan Efisiensi Ilmu
dengan
perhatian pada oleh Birokrasi Analisa Netral
Penerapan Pemerintah Tentang Perilaku
Ilmu Organisasi,
Perilaku,Ilmu
Manajemen,
Analisa Sistem
dan Penelitian
Operasi
Perilaku
Birokrasi yang
kompleks
Paradigma Administrasi Negara oleh
George Frederickson
LOKUS NILAI YG
PARAGIGMA FOKUS DIMAKSIMALKAN
 Kelembagaan  Perilaku  Keputusan  Ilmu Analisa
Birokrasi yang yang Netral Tentang
kompleks dihasilkan Perilaku
oleh Birokrasi Organisasi,
Pemerintah

 Hubungan  Dimensin  Organisasi  Kepuasan Kerja,


Kemanuasiaa Kemanusiaan maupun Perkembangan
n dan Aspek birokrasi Pribadi, Harga
Sosial Diri Individu
Psikologi
Paradigma Administrasi Negara oleh
George Frederickson
LOKUS NILAI YG
PARAGIGMA FOKUS DIMAKSIMALKAN

 Pilihan  Politik  Pilihan untuk  Pilihan atau


melayani
Publik kehendak
kepentingan
publik akan warga negara,
barang dan kesempatan
jasa yg mempergunak
diberikan oleh an layanan yg
sejumlah sama,
organisasi
persaingan
PERBEDAAN ADMINISTRASI
NEGARA DAN NIAGA
1. TUJUAN

Administrasi Negara Administrasi Niaga

 Meningkatkan  Meningkatkan
kemakmuran seluruh kesejahteraan pemegang
saham dengan
rakyat sehingga
memperhatikan
tercipta welfare state. kelangsungan bisnis dalam
segala aspeknya.
2. MOTIV

 Pemberian  Mendapatkan
servis/pelayanan yang keuntungan yang
efektif dan efisien tinggi dan wajar.
kepada masyarakat.
3. SIFAT PELAYANAN

Administrasi Negara Administrasi Niaga


 Aparatur pemerintah  Sering membedakan
berkewajiban melayani pelayanan, dan mencari
semua warga negara keuntungan, dengan
dengan perlakuan yang mottonya adalah pelanggan
sama. adalah raja.

4. WILAYAH KEKUASAAN

 sama luasnya dengan  Tidak mempunyai wilayah


luas wilayah kekuasaan kekuasaan keran
berubahubah dan dapat
negara.
dimanamana.
5. KEKUASAAN

Administrasi Negara Administrasi Niaga

 Dari rakyat melalui  Kekuasaan yang bersandar


lembaga perwakilan. pada modal, kemampuan
teknis, kemampuan
manajerial, dan teknologi.

6. ORIENTASI POLITIK

 Seluruh aparat dan  Menjalankan politik


personalia sebagai abdi pilihannya secara memihak
rakyat sehingga dan menganut suatu aliran
berorientasi pada politik yang menguntungkan
netral perusahaan seperti pemilik
modal, kecenderungan pasar,
dll.
7. PROSES ADMINISTRASI

Administrasi Negara Administrasi Niaga

 Lebih Lamban  Lebih Cepat

7. PELAYANAN

 Tidak terikat harga  Ada harganya


Perbedaan yang menonjol antara administrasi
public (negara) dan adminitrasi private (swasta),
yaitu sebagai berikut :

 Aspek Otonomi, Kewenangan untuk mengatur diri sendiri


(otonomi) administrasi private jauh lebih besar daripada
dinas-dinas publik. Hal ini karena dinas-dinas publik terikat
peraturan.

 Aspek Motivasi, Administrasi private (swasta) lebih


menekankan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan
(profit), sedangkan publik lebih menekankan pada
pemberian jasa (service).
 Aspek Kepegawaian, sektor publik dan sektor privat jelas
berbeda karena sektor publik memiliki system kepegawaian
dinas sipil yang diatur oleh negara/organisasi publik.

 Aspek Kekuasaan dan Pengendalian, Dalam hal ini, sektor


publik memiliki hak monopoli dalam fungsi pembuatan
hukum (peraturan perundang-undangan), mempunyai
kekuatan dan kekuasaan untuk menerapkan hukum kepada
seluruh warga (universal), dapat memberikan sanksi secara
sah, serta penanganan politik luar negeri.

 Sifat politik administrasi private lebih bersifat pribadi


(personal politics).
Perbandingan Administrasi Negara dan Niaga

Administrasi Administrasi
Umum Privat

Perbandingan

Perbedaan : Kesamaan :
1. Otonomi 1. Ilmu Sosial
2. Motivasi 2. Ilmu Administrasi
3. Tata Kepegawaian 3. Kerangka Dasar : Efisiensi
4. Kekuasaan dan 4. Unsur Pokok Organisasi
Pengendalian Manajemen dll.
5. Sifat
RUANG LINGKUP
ADMINISTRASI NEGARA
Keban (2004:11) ruang lingkup suatu administrasi
negara meliputi dimensi-dimensi strategis yaitu:

 Dimensi Kebijakan, menyangkut proses pembuatan


keputusan untuk penentuan tujuan dan cara atau alternatif
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

 Dimensi Organisasi, Berkenaan dengan pengaturan struktur


dan hirarki yang meliputi pembentuk unit. Pembagian tugas
antar unit (lembaga-lembaga publik). Penetapan prosedur
aturan dan standar untuk mencapai tujuan organisasi.

 Dimensi Manajemen, Menyangkut proses bagaimana


kegiatan-kagiatan yang telah dirancang dapat di
Implementasikan (digerakan, diorganisir, dan dikontrol)
untuk mencapai tujuan organisasi melalui prinsip-prinsip
tertentu.
 Dimensi Moral atau Etika, diarahkan untuk memuaskan
kepentingan atau kebahagiaan publik, dan dijalankan
dengan kewajiban dan motif yang benar.

 Dimensi Lingkungan, kebijakan, manajemen, organisasi,


moral atau etika, dan kinerja dalam administrasi publik,
sangat dipengaruhi oleh dimensi eksternal administrasi
publik yaitu lingkungan.

 Dimensi Akuntabilitas Kerja, Dimensi ini


menggambarkan bukti nyata tentang kehadiran dan
kegunaan riil dari administrasi publik didalam suatu
negara.
Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek yang paling
penting dalam menentukan ruang lingkup
administrasi publik adalah kepentingan
publik/masyarakat, dan yang menjadi pokok dalam
materi ini, sbgai brikut :

 Kebijakan Publik,

Kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang


dibuat oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di masyarakat
di mana dalam penyusunannya melalui berbagai
tahapan(formulasi, implementasi, dan evaluasi)
 Organisasi Publik

Organisasi publik adalah tipe organisasi yang


bertujuan menghasilkan pelayanan kepada
masyarakat, tanpa membedakan status dan
kedudukannya.

 Manajemen Publik

manajemen publik merupakan proses menggerakkan


SDM dan non SDM sesuai perintah kebijakan publik
untuk mewujudkan terselenggaranya pelayanan
publik.
 Pelayanan Publik

Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat


didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik
dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di
Daerah, dan di lingkungan (BUMN) dan (BUMD).

 Etika Administrasi Negara

Merupakan salah satu wujud control terhadap


administrasi negara dalam melaksanakan apa yang
menjadi tugas pokok, fungsi dan kewenangannya.
1. Hubungan Administrasi Negara
Dengan Ilmu Lainya
 Administrasi negara, sebagai salah satu cabang dari ilmu
sosial, berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu
sosial, khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi
budaya, ilmu ekonomi, administrasi niaga, ilmu jiwa,
sosiologi dan ilmu politik.

 Perspektif administrasi negara akan lebih gampang


diungkapkan dengan mempergunakan analisis sejarah
dan antropologi budaya. Penggunaan analisis
antropologi budaya akan melengkapi analisis sejarah.
 Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya
dan manfaat.

 administrasi niaga menyumbangkan konsep


gerakan manajemen ilmiah kepada administrasi
negara.

 Sementara ilmu jiwa membantu untuk


memahami individu dalam situasi administrasi.

 Sosiologi telah memberikan pambahasan yang


mendalam mengenai birokrasi.
2. Mazhab Administrasi
 Mazhab Proses Administrasi

Administrasi dipandang sebagai suatu proses kerja yang


digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan usaha.

Proses kerja yang dimaksud adalah segala aktivitas manusia


dalam upaya pemanfaatan berbagai sumber daya baik
manusia maupun materi dengan tujuan untuk hasil-hasil
yang diharapkan dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Sehingga mazhab ini diharapkan akan membawa perbaikan


dalam praktekpraktek administrasi.
 Mazhab Empiris

Melalui mazhab empiris, dimaksudkan untuk


mengembangkan teori administrasi.

Mazhab ini dikenal sebagai pendekatan pengalaman


yang bertumpu pada studi kasus dan perbandingan.

Sehingga mazhab ini berfokus di berbagai


pengalaman praktek administrasi sehingga dapat
menjelaskan fenomena administrasi
 Mazhab Prilaku Manusia

Manusia adalah penggerak utama aktivitas yang


diorganisasikan dengan memahami perilaku manusia
melalui behavioral science khususnya psikologi.

Asumsi mazhab ini adalah usaha individu/ kelompok


untuk mencapai tujuan organisasi dapat dicapai jika
prinsip-prinsip psikologi diterapkan.

Mazhab perilaku manusia mengakui bahwa perilaku


manusia dipandang sebagai faktor identik, di sisi lain
perilaku manusia juga dipandang sebagai elemen esensial
administrasi.
 Mazhab Sistem Sosial

 Sistem sosial yang dimaksudkan di sini adalah sistem


dari jaringan hubungan kultural, dimana manusia
dan lingkungannya dipengaruhi oleh batas-batas
biologis, fisik, dan sosial yang dapat diatasi dengan
kerjasama.

 Mazhab ini telah memberikan sumbangan untuk


menciptakan efektivitas administrasi karena
berusaha mengidentifikasi berbagai kelompok
sosial.
 Mazhab Matematik

 Matematik disini dimaksudkan sebagai proses logis


yang digunakan untuk meramalkan hasil dengan
menerapkan proses dan model-model matematik.

 Kontribusi penting dari mazhab ini adalah di bidang


administrasi industri, dengan penerapan operation
research dan linear programming.

 Manfaat mazhab ini adalah berpikir teratur,


penentuan masalah secara tepat, perhatiannya pada
keterukuran hasil.
 Mazhab Teori Keputusan

 Mazhab ini beranggapan bahwa pembuat keputusan


sebagai fungsi nyata administrasi.

 Teori keputusan ini semata-mata hendak melakukan


evaluasi terhadap berbagai alternatifdalam memilih
tindakan dan aktivitas organisasi.

 Oleh karena itu, mazhab ini dianggap juga fungsi


vital dari dan dalam setiap organisasi dan menjadi
karakteristik administrasi.
PERTEMUAN 7
QUIS 1 DAN PEMBAGIAN
KELOMPOK DISKUSI

 Mengapa mazhab administrasi publik


begitu penting dalam menyikapi persoalan-
persoalan administrasi publik? Jelaskan dan
berilah contoh!
PERTEMUAN 8
UTS

 SEBUTKAN DAN JELASKAN PERBEDAAN


ADMINISTRASI NEGARA DAN NIAGA….!

 GAMBARKAN PERBANDINGAN ADMINISTRASI


NEGARA DAN PRIVAT….!
Etika Administrasi dan
Akuntabilitas Publik
1. Etika Administrasi
 Etika administrasi dpat memberikan sumbangan dlm
usaha mendapatkan suatu pemahaman, penglihatan dan
pandgan yg tajam trhadap suatu realita yg harus
dihadapi dlm rangka mengimplementasikan brbagai
aktivitas yg telah ditetapkan oleh administrasi.

 Terutama menghadapi permasalahan2 yg serba sulit.


Etika erat kaitanya dgn suatu tindakan manusia.

 Etika adl suatu tatanan atau aturan hidup pada


komunitas manusia tertentu.
 Implementasi etika menganjurkan bertindak dengan
baik dan benar dalm suatu struktur sosial.

 Bagaimna etika ilmu administrasi disadari


/dimengerti…?

 Dengan ilmu administrasi yg berangkat dri


pemikiran sampai kpd tindakan dan perbuatan
manusia.

 Oleh sebab itu, etika administrasi berangkat dari


berfikir secara baik dan benar sampai kepad
tindakan atau perbuatan yg baik dan benar pula.
 Pelaksanaan etika dlm kehidupan yg mempunyai beraneka
ragam aktivitas maupun asal usul manusia dpt menciptakan
persoalan2 antara etika manusia yg satu dgn yg lainya, yg
sama2 berinteraksi dlm kehidupan.

 Untuk kelancaran berinteraksi, etika masing2 akan terlebur


dlm etika situasional.

 Situasi seperti ini menggunakan pendekatan individualistis


yg mngubah aturan mnjadi ksadran murni prbadi manusia.

 Etika situasionalisme lebih banyak dipergunakan dalam


administrasi krna manusia tergolong dalam makhluk yg
melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan yg telah
ditentukan sebelumnya, terdiri dari individu yg membawa
etika masing2.
 Wujud etika administrasi dpat digolongkan atas 2
golongan utama :

 Pertama, akumulasi etika individu yg menjadi anggota


atau bagian yg melakukan bntuk kerjasama dlm
pencapaian tujuan sesuai kesepakatan mereka.

 Akumulasi etika ini sebenarnya relatif tidak permanen,


tetapi senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan
perubahan anggota atau bentuk kerja sama yg
berlangsung.

 Etika semacam ini lebih banyak bersifat tidak tertulis


tetapi merupakan suatu kebiasaan untuk menciptakan
ketertiban dan keteraturan.
 Kedua, etika yg ditetapkan dalam peratutan perundang2an,
yg mengikat seluruh anggota dalam bentuk kerja sama.

Etika ini merupakan aturan yg tertulis dan mengikat seluruh


anggota yg melakukan kerja sama.

Modal dasar dlm pelaksanaan administrasi, baik yg berkaitan


dgn aktivitas pemerintahan yg disbut administrasi pemerintah
maupun aktivitas bisnis yg dsebut administrasi bisnis adalah
manusia2 yg memahami, menghayati dan mempraktikan etika
yg mengikat mereka.

 Kalau begitu adakah perbedaan antara etika dgn peraturan,


yg masing2 mengikat manusia dlm bentuk kerja sama yang
diisyaratkan oleh administrasi….?
 Sebagai jawaban atas pertanyaan diatas adl memang
dapat dibedakan antara etika dgn peraturan.

 Tetapi dlm implementasinya keduanya saling


memperkuat antar satu dgn lainya.

 Pelanggaran etika sanksinya hanya merupakan


hukuman moralitas atau teguran.

 Tetapi bagi pelanggaran aturan, sanksinya bisa


berupa denda atau kurungan sesuai dengan bentuk
pelanggaranya.
2. Akuntabilitas Publik
 Akuntabilitas berasal dari bahasa Latin accomptare
(mempertanggungjawabkan) dari kata dasar computare
(memperhitungkan).

 Akuntabilitas publik = kewajiban entitas (orang/lembaga)


yang diberi mandat mengelola sumber daya publik untuk
melaporkan ke masyarakat tentang bagaimana cara uang
publik dialokasikan, dibelanjakan atau dimanfaatkan.

 lembaga publik harus bertanggungjawab atas penggunaan


kekuasaan yang dipegangnya.
 Prof. Dr. Miriam Budiardjo:
Pertanggungjawaban pihak yang diberi mandat
untuk memerintah kepada mereka yang memberi
mandat itu.

 Tujuan :
Menciptakan pengawasan melalui distribusi
kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah
sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan
sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi
 Kewajiban untuk menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab
dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang / badan hukum / pimpinan
kolektif atau organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau
pertanggungjawaban
3. Bentuk Pertanggungjawaban Publik

1. Responsivitas

 Daya tanggap administrasi publik terhadap


aspirasi, tuntutan dan kebutuhan publik

 Pertanggungjawaban dinilai dari sisi yg


menerima pelayanan atau klien yi sejauh mana
administrasi publik tanggap terhadap kebutuhan,
aspirasi, dan keluhan masyarakat
Kriteria Responsivitas

 mengenali harapan pelanggan dan memenuhi


janji dengan tepat waktu,

 menunjukkan rasa hormat kepada semua


karyawan dan gagasan-gagasan yang dimiliki,

 mendorong partisipasi karyawan dalam


memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Agus Dwiyanto :
 Dalam manajemen pelayanan publik responsivitas
adalah kemampuan organisasi untuk mengenali
kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan
prioritas pelayanan, dan mengembangkan program
pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat
2. Responsibilitas

 Berkenaan dengan standard profesional dan


kompetensi tehnis yg dimiliki administrator publik
dalam menjalankan tugasnya

 Responsibilitas menyangkut pelaksanaan kegiatan


organisasi publik sesuai dengan prinsip-prinsip
administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan
organisasi yang baik secara eksplisit

 Ukuran : apakah pelayanan diberikan sesuai dengan


standar pelayanan (SOP) ? ; apakah pekerjaan telah
dilakukan sesuai dengan keahlian ?
3. Akuntabilitas

 Berkenaan dengan standard eksternal yg


menentukan kebenaran suatu tindakan oleh
administrasi negara

 Akuntabilitas Politik, biasanya dihubungkan


dengan proses dan mandat pemilu mandat yang
diberikan masyarakat kepada para politisi yang
menduduki posisi legislatif dan eksekutif dalam
suatu pemerintahan
 Bambang Supriyono :

 Pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan


pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yg ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban secara periodik.

 kewajiban stake holders atau pejabat yg dipilih


masyarakat (elected officials)
PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK
 Definisi kebijakan publik dpat dilihat dari kamus
administrasi negara menurut :

 William Dunn : suatu rangkaian pilihan2 yg saling


brhubungan yg dibuat oleh lembaga / pejabat
pemerintah pada bidang2 yg menyangkut tugas
pemerintah.

 Seperti pertahanan keamanan, energi kesehatan,


pendidikan, kesejahteraan masyarakat, kriminalitas,
perkotaan, dll

 Thomas Dye : kebijakan publik adl “ apapun yg di pilih


oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
 Artinya bahwa bila pemerintah memilih untuk melakukan
sesuatu maka harus ada tujuanya.

 Dan kebijakan publik itu meliputi semua tindakan


pemerintah, jadi bukan semata2 merupakan pernyataan
keinginan pemerintah.

 Jadi Idealnya suatu kebijakan publik adalah :

 Kebijakan publik dilaksanakan dalam bentuk riil, bukan


untuk sekedar dinyatakan,

 Kebijakan publik untuk dilaksanakan atau tidak


dilaksanakan karna didasarkan pada kepentingan publik itu
sendiri.
Bentuk Kebijakan Secara Umum :

 Regulatory, mengatur perilaku orang.

 Redistributive, mendistribusikan kembali


kekayaan yg ada atau mengambil kekayaan dari
yg kaya lalu memberikan kpda yg miskin.

 Contituent, ditujukan untuk melindungi negara.


Jenis Kebijakan Publik :

 UU No. 10 Tahun 2004 tentang pembentukan perpu


pasal 7 menjelaskan tentang jenis perpu sbgai brkut :

 UUD Negara RI
 UU/Peraturan Pemerintah
 Praturan Presiden
 Praturan daerah

 Kebijakan ini bersifat makro yaitu kebijakan yg


bersifat umum.
 Kebijakan yg bersifat meso, yaitu kebijakan yg
bersifat menengah atau memperjelas pelaksana.
 Seperti Kebijakan Menteri
 Peraturan Gubernur
 Peraturan Bupati
 Peraturan walikota

 Kebijakan yg bersifat Mikro, yaitu kebijakan yg bersifat


mengatur mengatur pelaksana atau implementasi dari
kebijakan diatasnya.

 Seperti kebijakan yg dikeluarkan oleh aparat publik


dibawah mentri, yakni gubernur, bupati dan walikota.
Birokrasi
Pelayanan Publik
 Pelayanan dpat diartikan sbgai aktivitas
seseorang atau klompok untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.

 Monir : peroses pemenuhan kebutuhan melalui


aktivitas org lain secara langsung.

 Kepmen PAN : segala bentuk kegiatan pelayanan


dlm bentuk barang/jasa dlm rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Definisi Pelayanan Publik

 Sinambela : setiap kegiatan yg dilakukan pemerintah


terhadap sejumlah manusia yg mempunyai kegiatan.

 Agung Kurniawan : kegiatan melayani keperluan org


lain/masyarakat yg mempunyai kepentingan sesuai dgn
aturan/tatacara yg telah ditetapkan.

 Kepmen PAN No. 58 Tahun 2002 mengelompokan 3


jenis pelayanan dari instansi pemerintah serta
BUMN/BUMD. Pengelompokan jenis pelayanan tersebut
didasarkan pada ciri dan sifat kegiatan serta produk
playanan yg dihasilkan :
1. Pelayanan Administratif
 Jenis pelayanan yg diberikan oleh unit pelayanan
berupa pencatatan, pengambilan keputusan,
dokumentasi dan kegiatan tata usaha lainya

 secara keseluruhan menghasilkan produk akhir


berupa berupa dokumen. Misalnya : sertifikat, ijin2,
rekomendasi, dll.

 Contohnya : sertifikat tanah, pelayanan IMB,


pelayanan administrasi kependudukan (KTP, Akte
kelahiran dan kematian).
2. Pelayanan Barang
 Berupa kegiatan penyediaan atau pengelolaan
bahan berwujud fisik termasuk distribusinya.

 Secara keseluruhan kegitan tersebut


menghasilkan produk akhir berwujud benda atau
yg dianggap dpt memberikan nilai tambah secara
lgsung bagi penggunanya.

 Contohnya : jenis pelayanan listrik, pelayanan air


bersih dan pelayanan telepon.
3. Pelayanan Jasa
 Pelayanan yg diberikan berdasarkan suatu sistem
pengoprasian tertentu dan pasti.

 Produk akhinya berupa jasa yg mendatangkan


manfaat bagi penerimanya secara langsung dan
habis terpakai dlm jangka waktu tertentu.

 Contohnya : pelayanan angkutan laut, darat, udara,


playanan kesehatan, pelayanan perbankan,
pelayanan pos dan pelayanan pemadam kebakaran.
Kualitas Pelayanan Publik
 Kualitas yakni apabila suatu produk, apakah itu
bentuknya barang atau jasa, dikatakan berkualitas
bagi seseorang apabila produk tersebut dpat
memenuhi kebutuhanya.

 Fandy Tjiptono : kualitas adl melaksanakan segala


sesuatu secara benar sejak awal dan sesuatu yg bisa
membahagiakan pelanggan.

 Sinambela, dkk : kualitas pelayanan prima tercermin


dari :
 Transparansi : pelayanan yg bersifat trbuka,
mudah dan cepat diakses oleh semua pihak yg
membtuhkan serta mudah dimengerti.

 Akuntabilitas : pelayanan dapat dipertanggung


jawabkan sesuai dgn ketentuan peraturan
perundang-undangan.

 Kondisional : pelayanan yg sesuai dgn kondisi


dan kemampuan pemberi dan penerima
pelayanan dgn tetap berpegang pada prinsip
efisiensi dan efektifitas.
 Partisipatif : pelayanan yg dpat mendorong peran
serta masyarakat dgn memperhatikan aspirasi,
kebutuhan dan harapan masyarakat.

 Kesamaan hak : pelayanan tidak melakukan


diskriminasi dilihat dari aspek apapun, khusunya
suku, ras, agama, golongan, status sosial.

 Keseimbangan hak dan kewajiban : pelayanan yg


mempertimbangkan aspek keadilan antara
pemberi dan penerima pelayanan.
 Jadi dapat diartikan bahwa pelayanan yg berkualitas
tergantung pada kepuasan pelanggan.

 Karna salah satu indikator keberhasilan sebuah


pelayanan tergantung dari sejauh mana tingkat
kepuasan pelanggan yg dilayani.

 Untuk mengetahui kualitas pelayanan yg dirasakan


secara nyata oleh konsumen, maka terdapat 5 (lima)
dimensi indikator kepuasan konsumen, antar lain :

 Tangibles : kualitas pelayanan berupa sarana fisik


perkantoran, komputerisasi administrasi, ruang tunggu
dan tempat informasi.
 Reliability : kemampuan untuk menyediakan
pelayanan yg terpercaya.

 Responsivisme : kesanggupan untuk membantu dan


menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat serta
tanggap terhadap keinginan konsumen.

 Assurance : kemampuan dan keramahan serta sopan


santun pegawai dlm meyakinkan kepercayaan
konsumen.

 Emphaty : sikap tegas tetapi penuh perhatian dari


pegawai terhdap konsumen.

Anda mungkin juga menyukai