Anda di halaman 1dari 24

Askep Pasien dengan Hepatitis

Gita Adelia
Definisi
• Hepatitis dikenal juga dengan istilah radang
hati
• Hepatitis adalah peradangan sel-sel hati, yang
dihasilkan dari infeksi oleh agen-agen virus
atau paparan obat-obatan yang meracuni hati
atau kadang-kadang dari infeksi bakteri.
Etiologi
• Bahan kimia atau obat hepatotoksik
• Penyalahgunaan alkohol yang lama
• Invasi dengan mikroorganisme infeksius
(penjelasan virus pada tabel).
Bentuk Hepatitis Virus
Jenis Penyebab Cara penularan Inkubasi Tanda dan
gejala
Hepatitis A Virus Fekal-oral 3-5 minggu Fase preikterik:
disebut Hepatitis A Oral, feses dan sakit kepala,
juga saliva orang yang malaise,
infeksius terinfeksi; air, kelelahan,
hepatitis makanan, dan anoreksia,
peralatan pasien demam
dengan Hepatitis A Fase Ikterik:
urine gelap,
joundise, hati
lunak
Hepatitis B Virus Darah atau plasma 2-5 minggu Arthralgia,
Disebut juga Hepatitis A dan cairan tubuh, ruam; mungkin
serum jarum, peralatan terjadi tanpa
hepatitis
bedah atau gigi, gejala
hub. seksula
Jenis Penyebab Cara penularan Inkubasi Tanda dan
gejala
Hepatitis C, Virus Darah dan produk 2–20 Mirip dengan
disebut No Hepatitis darah, hubungan minggu hepatitis B,
A dan Non C; seksual meski kurang
B hepatitis mungkin parah dan
lebih dari tanpa
satu virus penyakit kuning
Hepatitis D Virus Terjadi sebagai 2-5 bulan Sama dengan
hepatitis D infeksi ganda hepatitis B
dengan Hepatitis B
Hepatitis E Virus Fekal-oral 2-9 minggu Sama seperti
hepatitis E hepatitis A,
sangat berat
pada wanita
hamil
Tanda & Gejala
• Fase inkubasi:
– Virus bereplikasi di dalam hati; klien tidak
menunjukkan gejala
– Virus bisa ditemukan dalam darah, empedu, dan tinja
• Fase preikterik atau prodromal:
– Mual; muntah; anoreksia; demam; rasa tidak enak;
arthralgia; sakit kepala; ketidaknyamanan kuadran
kanan atas, pembesaran limpa, hati, dan kelenjar
getah bening; penurunan berat badan; ruam; dan
urtikaria.
Lanjt...
• Fase Ikterik:
Jaundis, pruritus, feses berwarna gelap, urin
berwarn gelap, kelelahan, anoreksia, dan
ketidaknyamanan kuadran kanan atas.
• Fase posticteric:
Pembesaran hati, malaise, dan kelelahan;
gejala lain mereda; tes fungsi hati dimulai
untuk kembali normal.
Pemeriksaan diagnostik
• Analisis serologis dapat mendeteksi antibodi virus
spesifik: RNA
• Leukosit 
• PT atau PTT yang berkepanjangan mencerminkan
sintetis yang buruk fungsi hati
• Biopsi hati dan pemeriksaan histologis spesimen
memungkinkan evaluasi keparahan penyakit
dengan mengidentifikasi peradangan, fibrosis,
dan sirosis
Lanjt...
• Enzim hati serum meningkat. Bilirubin dan
urobilinogen serum mungkin meningkat.
• Laju sedimentasi eritrosit biasanya meningkat
dari proses inflamasi
• Tes serologis: untuk menentukan virus spesifik
yang menyebabkan hepatitis
• Abdominal x-ray: menunjukkan pembesaran hati
LABORATORIUM UNTUK HEPATITIS
Pemeriksaan Nilai normal Hasil temuan
Alanine 5–35 IU/mL Ditemukan dalam
aminotransferase konsentrasi tinggi dalam
sel hati;
Aspartate 8–20 U/L Ditemukan dalam
aminotransferase konsentrasi tinggi dalam
sel hati
Erythrocyte Dewasa: Meningkat dengan
sedimentation rate Wanita: 1–20 peradangan dan kerusakan
mm/hr jaringan
Pria: 1–13
mm/hr
Pemeriksaan Nilai normal Hasil temuan
Prothrombin time 8.8–11.6 detik Meningkat dengan
peradangan dan kerusakan
jaringan
Pemeriksaan serologi
Anti-HAV Titer negatif Menunjukkan paparan dan
Anti-HBV Titer negatif kemungkinan infeksi virus
Anti-HCV Titer negatif
Komplikasi
• Gagal hati fulminan atau akut
• Gagal hati kronis
• Kanker hati
Proskep

Pengkajian

Diagnosis keperawatan

Intervensi keperawatan

Implementasi keperawatan

Evaluasi
Pengkajian

• Pasien mengeluh malaise, kelelahan, pruritus


(gatal), mual, anoreksia, dan nyeri perut
• Pengkajian berat badan awal, muntah, pucat
Diagnosis keperawatan

• Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari


kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, atau
muntah
• Risiko gangguan integritas kulit b.d rasa gatal
sekunder untuk deposit pigmen bilirubin di
kulit
• Nyeri kronis b.d peradangan dan pembesaran
hati
Dx 2: Ketidaksemibangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh b.d penurunan GI dan
anoreksia
• Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolik
• Batasan Karakteristik:
– Kram abdomen
– Nyeri abdomen
– Gangguan sensasi rasa
– BB 20% atau lebih dibawah rentang berat badan
ideal
– Kerapuhan kapiler
Lanjt...
– Diare – Kesalahan informasi
– Kehilangan rambut – Kesalahan persepsi
berlebihan – Membran mukosa pucat
– Ketidakmampuan
– Enggan makan memakan makanan
– Bising usus hiperaktif – Cepat kenyang setelah
– Kurang minat pada makan
makanan – Sariawan rongga
pengunyah
– Tonus otot menurun
– Kelemahan otot
pengunyah
• NOC: Status nutrisi (sejauh mana nutrisi
dicerna dan diserap untuk memenuhi
kebutuhan metabolik)
• Kriteria Hasil:
– Rasio berat badan/tinggi badan : 5
– Hidrasi :5

Ket:
5 : Tidak menyimpang dari rentang normal
• NIC: Manajemen nutrisi (menyediakan dan
meningkatkan intake nutrisi yang seimbang)
• Intervensi:
Observasi/monitor:
– Monitor kalori dan asupan makanan
– Monitor kecenderungan kenaikan dan penuruan BB
Mandiri:
– Atur diet yang diperlukan (makanan protein tinggi),
menyarankan menggunakan bumbu dan rempah
sebagai pengganti garam
– Ciptakan lingkungan yang optimal saat mengkonsumsi
makanan (bersih, bebas dari bau menyengat)
Lanjt...
Edukasi:
– Edukasi pasien tentang program-program gizi
Kolaborasi:
– Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk persyaratan gizi.
Dx 2: Risiko gangguan integritas kulit b.d rasa gatal
sekunder untuk deposit pigmen bilirubin di kulit

• Definisi: rentan mengalami kerusakan


epidermis/atau dermis, yang dapat
mengganggu
• NOC: Integritas jaringan: kulit & membran mukosa
(keutuhan struktur dan fungsi fisiologis kulit dan
selaput lendir secara normal)
– Pigmentasi abnormal :5
– Lesi pada kulit dan membran mukosa :5
– Pengelupasan kulit :5
– Eritema :5
• NIC: Manajemen pengobatan (fasilitasi
penggunaan dan efektifitas resep yang aman
serta penggunaan obat bebas)
• Intervensi:
Observasi/monitor:
– Monitor efek samping obat
– Monitor efektifitas cara pemberian obat yang
sesuai
Mandiri:
– Kaji terkait jenis dan jumlah obat yang dibutuhkan
pasien
Edukasi:
– Ajarkan pasien dan keluarga mengenai metode
pemberian obat yang sesuai
– Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tindakan
dan efek samping obat yang diharapkan
Kolaborasi:
– Konsultasikan dengan profesional perawatan lain
untuk meminimalkan jumlah dan frekuensi obat
yang dibutuhkan
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai