Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. A DENGAN DIAGNOSA


DECOMPENSASI KORDIS DI RUANG
CAMELIA RS DR SOETOMO
SURABAYA
Disusun Oleh :
• Maharani Elvia Kusumastuti P27820715005
• Mila Yuli AStutik P27820715007
• Ainur Rofika P27820715008
• Delika Afriana Citra P27820715009
• Bakti Nur Utama P27820715016
Pengertian Decompensasi Cordis

• Gagal jantung kongestif (decompensasi cordis) adalah


ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan
terhadap oksigen dan nutrien.(Diane C. Baughman dan Jo
Ann C. Hockley, 2000)
• Decompensasi cordis adalah suatu keadaan patofisiologi
adanya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal
memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya
ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel
kiri (Braundwald, 2003 ).
Klasifikasi Dekompensasi Kordis

1. Decompensasi cordis kiri


2. Decompensasi cordis kanan
Etiologi
Mekanisme fisiologis yang menyebabkan timbulnya
dekompensasi kordis adalah keadaan-keadaan yang
meningkatkan beban awal, beban akhir atau yang
menurunkan kontraktilitasmiokardium. Keadaan yang
meningkatkan beban awal seperti regurgitasi aorta, dan cacat
septumventrikel. Beban akhir meningkat pada keadaan
dimana terjadi stenosis aorta atau hipertensi sistemik.
Kontraktilitas miokardium dapat menurun pada infark
miokard atau kardiomyopati. Faktor lain yang dapat
menyebabkan jantung gagal sebagai pompa adalah gangguan
pengisisan ventrikel ( stenosis katup atrioventrikuler ),
gangguan pada pengisian dan ejeksi ventrikel (perikarditis
konstriktif dan temponade jantung).
Manifestasi Klinis
Dampak dari cardiac output dan kongesti yang terjadi
sisitem vena atau sistem pulmonal antara lain :
• Lelah
• Angina
• Cemas
• Oliguri. Penurunan aktifitas GI
• Kulit dingin dan pucat
Pemeriksaan Diagnostik
1. EKG
2. Sonogram
3. Scan jantung
4. Pemeriksaan Lab
5. Kateterisasi Jantung
6. Foto Thorax
Komplikasi
Komplikasi lebih lanjut yang dapat terjadi akibat
Decompensasio Cordis yaitu renjatan (shock)
kardiogenik, dimana ventrikel kiri sudah tidak
mampu berfungsi lagi. Selain itu dapat terjadi
gagal nafas total akibat perluasan edema paru
yang hebat dan ketidakmampuan compliance
maupun recoil paru. (Soeparman, Ilmu Penyakit
Dalam, 1987)
Penatalaksanaan
1. Perawat :Tirah Baring, Pemberian Oksigen, Diet
2. Medis : Digitalis, Diuretik, Vasodilator
3. Operatif : Revaskularisasi, operasi katup mitral, aneurismektomi,
kardiomioplasti, external cardiac support, pacu jantung, ICD, Heart
Transplantation, Ultra filtrasi
Konsep Asuhan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
PENGKAJIAN
Identitas Klien
• Nama : Tn. A
• Tanggal Lahir : 12 Juni 1942
• Umur : 75 tahun
• Agama : Katolik
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Status : Menikah
• Pekerjaan : Pegawai Swasta
• Suku : Indonesia
• Alamat : Surabaya
• Tanggal MRS. : 31 Mei 2017
• Tanggal Pengkajian : 31 Mei 2017
• No. Registrasi : 1259XXXX
• Pendidikan terakhir : Sarjana
• Diagnosa Medis : Decom Cordis
Identitas Penanggung Jawab
• Nama : Ny. S
• Umur : 53 tahun
• Alamat : Sidoarjo
• Pekerjaan : Pegawai Swasta
• Hubungan dengan pasien : Anak
• Riwayat Kesehatan
• Keluhan Utama : Sesak Napas
• Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien mengatakan pada Hari Selasa, klien melakukan pendakian ke Gunung
Bromo. Setelah pendakian klien merasakan sesak napas. Sesak napas
dirasakan kurang lebih satu bulan dan kurang lebih satu bulan keluar
dahak warna putih, tetapi demam tidak ada dan klien tidur dengan kurang
lebih dua bantal. Pada tanggal 30 Mei 2017, klien dibawa ke puskesmas
namun tidak kunjung membaik, setelah itu klien memutuskan untuk
pindah kerumah sakit William Booth selanjutnya klien dirujuk ke RSUD Dr.
Soetomo dan klien masuk ke Instalasi Gawat Darurat dengan kondisi GCS 4
5 6 Tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi 99x/menit, RR 28x/menit. Setelah
itu klien dipindahkan ke ruang Camellia dengan diagnosa masuk rumah
sakit ICM + DCFC iIn Ht dan menggunakan sungkup oksigen nasal 8 lpm.
Riwayat Kesehatan Dahulu
• Klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi
Riwayat Kesehatan Keluarga
• Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga
atau keturunan.
• Genogram
Riwayat Psikososial
• Aspek Psikologis : Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang
kondisi penyakitnya dan berharap agar cepat sembuh.
• Aspek Sosial : Pasien senang berbicara dengan orang dan
petugas kesehatan.
• Aspek Spiritual : Pasien selalu berdoa agar penyakitnya lekas
sembuh.
Pola Fungsi Kesehatan
• Pola Persepsi Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang kondisi penyakitnya
sehingga klien tidak punya obat apapun di rumah dan ini pertama kali
masuk rumah sakit.
• Pola Aktivitas dan Latihan
Klien mengatakan saat di rumah masih dapat melakukan aktivitas sehari-
hari namun setelah melakukannya klien mengeluh sesak napas. Saat
masuk rumah sakit, klien hanya berbaring di tempat tidur dan tidak
diperbolehkan turun dari tempat tidur.
• Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit klien makan 3x/hari dan selalu habis, jenis nasi, lauk dan
sayur. Tidak ada gangguan mengunyah dan menelan. Minum air 6-7
gelas/hari. Selama sakit klien makan 3x/hari dan tidak ada penurunan
napsu makan, minuman dibatasi dan dihitung antara intake dan output.
• Pola Eliminasi
Di rumah klien BAB 1-2x/hari konsistensi lembek, warna kuning, klien BAK 4-5
x/hari konsistensi cair warna kuning, bau khas, di rumah sakit untuk BAK klien
terpasang kateter, konsistensi cair warna kuning dan klien mengatakan belum BAB.
• Pola Tidur Istirahat
Klien mengatakan di rumah tidurnya nyenyak dan jarang terbangun, saat klien
mulai merasakan sesak napas, klien tidur dengan bantal lebih dari dua dan susah
untuk tidur.
• Pola Kognitif Perseptual
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik klien tidak mengalami gangguan atau
kesulitan dalam penglihatan dan pendengaran, klien tidak mengerti tentang
penyakit yang dideritanya, karena klien pertama kali masuk rumah sakit. Klien
kooperatif saat dilakukan tindakan keperawatan hubungan klien dengan keluarga
juga baik
• Pola Toleransi Koping Stres
Klien bisa menerima keadaannya, klien mengatakan apabila mengalami masalah
klien selalu berdiskusi dengan keluarganya.
• Persepsi Diri/ Konsep diri
Selama di rumah sakit klien tidak merasa cemas atau takut
• Pola Sesual Reproduktif
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan seksual, klien sudah menikah dan
memiliki 5 anak namun, semenjak sakit klien jarang melakukan hubungan seksual.
• Pola Personal Hygiene
Saat sehat klien mengatakan 2x sehari, gosok gigi 3x/hari, dan ganti baju 2x/hari.
Saat sakit klien mengatakan belum mandi dan gosok gigi dan ganti baju 1x/hari.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum
Klien tampak lemah, berbaring di tempat tidur, memakai oksigen nasal 8 lpm, terpasang infus RL 500 cc, 7 tpm
ditangan kiri, kesadaran composmentris (sadar penuh), ICS 4 5 .
• Tanda –tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 95 x/menit
Suhu : 36,5
Pernapasan : 20 x/menit
• Pemeriksaan B1-B2
• B1 (pernapasan)
Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, tidak ada secret, respirasi normal, suara napas terdengar ronchi namun tidak
terdengar wheezing, kesulitan bernapas, tidak terdapat otot tambahan pada saat binspirasi dan ekspirasi, respirasi
20x/menit, tidak ada pernapasan cuping hidung.
• B2 (sirkulasi)
Bentuk dada tidak simetris, CRT < 2 detik, tekanan darah 130/80 mmhg, nadi 93x/menit, bunyi jantung s1 s2 tunggal.
• B3 (persarafan)
Respon pupil terhadap cahaya baik, bola mata dapat digerakkan, reflek menelan baik, fungsi pendengaran baik klien
dapat menjawab pertanyaan petugas tanpa alat bantu.
• B4 (eliminasi)
Tidak muntah dan mual, berat badan menurun, terdengar bising usus, perut teraba lembek, klien terpasang kateter,
output berwarna kuning.
• B5 (pencernaan dan nutrisi)
Klien tidak mengalami gangguan nafsu makan, tidaka da mualdan muntah, tidak mengalami gangguan atau kesulitan
menelan, bising terdengar. Nyeri tekan tidak ada, klien tidak mengalami gangguan atau masalah defekasi.
• B6 (kulit dan muskuloskeletal)
Tidak terdapat edema atau ekstremitas bawah dana atas, tidak ada clubbing finger, kulit ekstremitas agak keriput,
klien tamapak lemas dan hanya bisa berbaring ditempat tidur, terpasang infus RL 500 cc 7 tpm pada tangan kiri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANALISA DATA
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai