Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

BBLC + BCB + SMK


+ KEJANG NEONATORUM
PENDAHULUAN
KEJANG NEONATUS
A Permasalah yang sangat serius mengingat tingginya faktor morbiditas,
faktor mortalitas dan biaya perawatan yang dapat terjadi

KEGAWATDARURATAN

B perlu ditangani segera jika tidak ditangani dengan baik dapat


menyebabkan sekuele dikemudian hari / dapat menyebabkan kematian

PENYEBAB
C terjadi primer karena proses intrakranial atau sekunder karena masalah
sitemik atau metabolik

DIAGNOSIS
D anamnesis yang lengkap, riwayat yang berhubungan, manifestasi klinis
kejang, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang
LAPORAN KASUS
D
D
IDENTITAS
Nama : By. Ny. A

Jenis Kelamin : Laki laki

Tempat & tanggal Lahir: Balangan, 17 Juni 2018

Umur : 0 tahun 2 hari


ANAMNESIS
Bayi merupakan rujukan dari RS Balangan dengan diagnosa BCB + SMK + BBLC + vakum ekstraksi +obs konvulsi
ec ensefalopati dd HIE dd perdarahan intracranial. Kejang sejak 1 hari SMRS tidak didahului oleh demam. Kejang
awalnya pada pukul 09.30 WITA tanggal 17 Juni 2018 sebanyak 5x setiap kali kejang sekitar 30 detik, kemudian
berhenti 30 menit berikutnya kejang kembali. Kejang seluruh tubuh dan diantara kejang bayi sempat menangis dan
diberikan phenobarbital 60mg. Kemudian pada pukul 15.00 WITA kejang lagi sebanyak 3 kali dan dimasukkan ekstra
phenobarbital.
Bayi juga badannya tampak kuning sejak 18 Juni 2018 , kuning sampai kedua telapak tangan dan kaki.
Bayi tampak letargis dan geraknya tidak aktif.

Riwayat Kehamilan Persalinan Sebelumnya

FAKTOR RISIKO MAYOR & MINOR


Hamil tahun Jenis Penyakit
L/P BBL Hidup/Mati (1 MAYOR KETUBAN BERBAU)
ke kelahiran persalinan Waktu Hamil
1 1997 Spt BK P Ibu lupa Hidup -
2 2005 Spt BK L Ibu lupa Mati -
APGAR Score 6-7-8
3 2012 Spt BK L Ibu lupa Hidup -
4 2018 Spt Vakum L 3200 Hidup R/ hipertensi Downe score 4
RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

Trimester

I II III

Jumlah Konsultasi 1 kali 2 kali 2 kali

Berat badan ibu 62 kg 67 kg 62 kg

LLA 21 cm 22 cm 22 cm

Tekanan darah 120/80 130/80 120/80

KEADAAN Penyakit waktu hamil Pusing, mual Pusing, mual, batuk Pusing

PERSALINAN Jumlah Tanbahan Zat Besi Tidak ada Tidak ada Tidak ada

SEKARANG
Suntikan Toksin Tetanus (-) (-) + pada minggu ke 7

Obat-obatan yang diterima Vit B6 - -


Bayi lahir Spt BK dengan
ketuban berbau tanggal 17 Makanan : Kualitatif
Juni 2018 Nasi, ikan, buah, susu Nasi, ikan, buah, susu Nasi, daging, ikan, buah,
sayur, susu
2-3 kali sehari
Kuantitatif 2- 3 kali sehari 2-3 kali sehari

Jamu - - -

Rokok - - -
PEMERIKSAAN FISIK 19 Juni 2018 (2 hari)
Berat badan: 3200 gram
Panjang badan: 52 cm
Tanda vital
Kesadaran : menangis kuat, gerak aktif Respirasi : 52 kali/menit
Denyut jantung: 157 kali/menit Capillary Refill Time: < 2 s
Suhu : 37,2 °C
Kulit : ikterik kremer 5
Kepala/leher
Kepala : Bentuk kepala simetris mesosefali. Tidak ada sefal hematoma
dan kaput suksadenum
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (+/+), produksi air mata cukup
Telinga : Pinna terbentuk sempurna, rekoil cepat kembali
Hidung : Hidung berbentuk normal, simetris, pch (-) epistaksis (-)
Mulut : Bentuk tidak ada kelainan, mukosa bibir lembab, sianosis (-). Leher :
Tidak terdapat massa.
Toraks : Bentuk simetris
Jantung : S1 S2 tunggal, bising (-)
Paru : retraksi subcostal, tidak ada benjolan.
Abdomen : bising usus normal dan tidak ditemukan adanya massa
Ekstremitas : Akral hangat. Sianosis (-) Ikterik kremer 5
Genitalia : Jenis kelamin laki laki. Pemeriksaan genitalia didapatkan tidak ada massa maupun
benjolan, sikatrik (-) hipospadi (-) epispadi (-) skrotum turun (+)
Neurologi : Refleks Moro (+) hisap (+) pegang (+) Refleks rooting (+)
Anus : Positif, tidak ada atresia ani
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
19 Juni 2018 25 Juni 2018

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,8 14.0 – 18,00 g/dL
Lekosit 14,6 4,0 – 10,5 rb/μL
Eritrosit 3,86 4.80 – 7.10 Juta/μL Hemoglobin 14,1 14.0 – 18,00 g/dL

Hematokrit 44,2 40 – 50 Vol% Lekosit 11,2 4,0 – 10,5 rb/μL


Trombosit 240 150 – 450 ribu/μL
MCV.MCH.MCHC
Eritrosit 3,96 4.80 – 7.10 Juta/μ
MCV 114,6 80.0 – 97.0 Fl
L
MCH 38,3 27.0 – 32.0 Pg
MCHC 33,4 32.0 – 38.0 % Hematokrit 44,1 40 – 50 Vol%
GULA DARAH
GDS 49 <200 Mg/dl Trombosit 513 150 – 450 ribu/μL
ELEKTROLIT
Natrium 131 135-146 Mmol/l MCV.MCH.MCHC
Kalium 5,2 3,4-5,4 Mmol/l
Chlorida 95 95-100 Mmol/l
MCV 111,6 80.0 – 97.0 Fl
IMUNOSEROLOGI
CRP 6 <=6 Mg/l
HATI MCH 35,6 27.0 – 32.0 Pg
Bilirubin total 11,63 0,2-1,2 Mg/dl
Bilirubin direk 0,51 0,0-0,4 Mg/dl
I. Jaga termoregulasi (36,5-37,5)
II. OGT (+) untuk puasa bila tidak kejang diet
preming 18cc
IV. Obs KU, TTV
V. Infus D10% combo 10cc/jam
TATA LAKSANA AA 6% 2,9 gr 5,2 cc/jam
VI. Inj. Ampicilin 2x155mg
Inj. Gentamicin 15,5/36 jam
Inj. Vit K 1x1 mg
Maintanance phenobarbital 2x6mg

DIAGNOSIS
BCB + SMK + BBLC + Kejang Neonatorum
PEMBAHASAN
D
D
TEORI vs KASUS

1 BERAT LAHIR
Berat bayi yang ditimbang dalam
1 (satu) jam setelah lahir
2
BBLR
Bayi Berat Lahir Cukup adalah
bayi yang lahir dari kehamilan
sampai 42 minggu dan berat badan
lahir >2500 sampai 4000 gram.

3 KLASIFIKASI
1. BBLL : >4000 g
2. BBLC : >2500 hingga 4000 g
1.BBLR : < 2.500 gram (hingga dan
termasuk 2.499 g).
2. BBLSR <1.500 gram (hingga dan
termasuk 1.499 g).
4
KASUS
Bayi lahir di luar RSUD Ulin
Banjarmasin dengan persalinan
Spt BK dengan berat 3200 gr

3. BBLER < 1.000 g (hingga dan


termasuk 999 g).
TEORI vs KASUS
Keadaan berat badan menurut umur kehamilan
dinilai dengan kurva pertumbuhan intrauterin
Lubchenco.
Bayi dikelompokkan menjadi bayi kecil masa
kehamilan (KMK), sesuai masa kehamilan (SMK),
dan besar masa kehamilan (BMK) apabila berat
badan berada pada kurang dari persentil ke-10,
antara persentil 10 sampai dengan persentil 90,
dan lebih dari persentil ke-90 menurut kurva
pertumbuhan Lubchenco

Pada kasus, bayi Ny. A dilahirkan dengan berat badan lahir


sebesar 3200 gram dengan usia kehamilan aterm (40 minggu),
maka berdasarkan kurva pertumbuhan Lubchenco dapat
disimpulkan bahwa bayi termasuk bayi Sesuai Masa Kehamilan
(SMK). Sesuai dengan definisi diatas keadaan berat badan di
sesuaikan dengan kurva pertumbuhan Lubchenco yakni hantara
persentil 10 sampai dengan persentil 90 yang artinya sesuai
dengan masa kehamilan (SMK).
TEORI vs KASUS
IKTERUS NEONATORUM
keadaan klinis yang terjadi pada bayi baru lahir yang
ditandai oleh kulit, konjungtiva, dan mukosa berwarna
kuning akibat peningkatan serta akumulasi kadar bilirubin di
dalam jaringan ekstravaskuler
KLASIFIKASI
- Ikterus Fisiologis
- Ikterus Patologis

KASUS
By. Ny. A termasuk dalam klasifikasi ikterus fisiologis
dengan karakteristik yang didapatkan yaitu, ikterus baru
terlihat pada hari ke 2 kehidupan. Pada pemeriksaan
penunjang juga didapatkan kadar bilirubin total 11,63,
bilirubin direct 0,51, dan blirubin indirect 11,12.

KASUS
Pada by.Ny.A didapatkan pada pemeriksaan fisik yakni
ikterik kremer 5 artinya kuning pada pasien sudah mencapai
telapak tangan dan kaki
TEORI vs KASUS
Kejang pada neonatus dibatasi waktu yaitu kejang
yang terjadi pada 28 hari pertama kehidupan (bayi
cukup bulan) atau 44 minggu masa konsepsi (usia
kronologis + usia gestasi pada saat lahir) pada bayi
prematur.
KASUS
Etiologi Pada by. Ny. A keluhan kejang
• Ensefalopati iskemik hipoksik (24 jam terjadi sejak 1 hari SMRS tidak
pertama didahului oleh demam. By. Ny. A
• Perdarahan intrakranial (45% pada baru berusia 2 hari dengan bayi
bayi prematur hari 1-2 kehidupan) cukup bulan. Menurut literatur
• Metabolik kejang pada bayi berusia cukup
• Infeksi bulan dan usia 0-3 hari penyebab
• Kernikterus/ensefalopati bilirubin Kasus terbanyak pertama yakni HIE, kedua
• Berhubungan dengan obat infeksi dan terakhir perdarahan
• Gangguan perkembangan otak intrakranial. Sesuai dengan
• Kelainan yang diturunkan diagnosis awal rujukan pasien yakni
• Idiopatik BCB + SMK + BBLC + vakum
ekstraksi +obs konvulsi ec
ensefalopati dd HIE dd perdarahan
intracranial
TEORI vs KASUS
Tipe kejang Proporsi dari kejang neonatus Tanda klinis

Subtle o 10-35% tergantung o Mata-melotot, mengedip, deviasi horizontal


maturitas o Oral-Mencucu, mengunyah, menghisap,
o Lebih sering pada bayi c menjulurkan lidah
ukup bulan o Ekstremitas- memukul, gerak seperti beren
o Terjadi pada bayi dengan ang, mengayuh pedal
gangguan SSP berat o Otonomik- apneu, takikardia, tekanan dara
h tidak stabil

D
Klonik o 50% o Biasanya dalam keadaan sadar
o bayi o

D
Lebih sering pada Gerak ritmik (1-3/detik)
cukup umur o Fokus organ lokal atau 1 sisi wajah atau
tubuh. Mungkin merupakan fokal neuropat
hy yang tersembunyi
o Multifokal – irregular, terpotong-potong
Tonik  20%  Mungkin meliatkan 1 bagian ekstremitas
 Lebih sering pada bayi atau seluruh tubuh
Pada by. Ny. A kejang terjadi sebanyak 5x
preterm  Ekstensi generalisata dari bagian tubuh at
setiap kali kejang sekitar 30 detik, kemudian
as dan bawah dengan postur opisthotonic
berhenti 30 menit berikutnya kejang kembali.
Mioklonik  5%  Sentakan cepat terisolasi (membedakan d
Kejang seluruh tubuh dan diantara kejang bayi
ari mioklonik neonatus jinak)
sempat menangis. Menurut literatur maka jenis
 Fokal (1 bagian ekstremitas) atau multifok
kejang yang dialami by. Ny. A yakni tipe kejang
al (beberapa bagian tubuh)
klonik.
 Ditemukan pada putus obat (terutama gol.
opiat
TEORI vs KASUS
Pada by. Ny. A tatalaksana awal kejang sudah
diberikan fenobarbital 60mg saat kejang dari RS
Balangan dan saat kejang telah diberikan
fenobarbital ekstra. Fenobarbital yang telah
diberikan telah sesuai dengan pedoman yakni
20mg/kgbb utk inisial . BB by. Ny. A yakni 3,2kg
TEORI sehingga diberikan dosis 60mg. Dan untuk terapi
rumatan diberikan 3-4mg/kgbb sehingga
tata laksana kejang neonatus adalah didapatkan dosis 3sekitar 9,6-12.8 mg/ hari dan
(1) Mempertahankan ventilasi dan perfusi diberikan 2 kali sehari yakni dosis rumatan yang
yang adekuat. diberikan 2x6mg. Serta diberikan Infus D10%
(2) Mencari dan memberikan tata laksana combo 10cc/jam dan AA 6% 2,9 gr 5,2
terhadap etiologi kejang sesegera cc/jam guna mencegah terjadi hipoglikemi pada
mungkin. by. Ny. A
(3) Tata laksana kejang, dengan
mempertimbangkan manfaat
pemberantasan kejang dengan efek
KASUS
samping yang mungkin timbul dari
pemberian obat antikonvulsan.
PENUTUP

Telah dilaporkan sebuah laporan


kasus By.Ny A yang dilahirkan
pada 17 Juni 2018 dan dibawa
ke RSUD Ulin Banjarmasin pada
tanggal 19 Juni 2018 dengan
diagnosis BBLC +BCB+ SMK +
kejang neonatorum yang dirawat
di ruang Teratai RSUD Ulin
Banjarmasin. Pasien kemudian
pulang atas permintaan sendiri
pada tanggal 27 Juni 2018
D
D
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai