Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN KASUS

MULYAWARMIN

Pembimbing : dr. Parluhutan Doli Siregar, Sp.P


ANAMNESA
Identitas
Nama : Tn. H
Usia : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Danau murung, jln. GG
023, kel. Melayu, Kec.
Tenggarong, Kab. Kukar
Pekerjaan :-
Agama : Islam
No. RM : 07274916
MRS 26 November 2018 di Ruang Punai 3
Keluhan Utama
Demam Naik turun
Riwayat Penyakit Sekarang
Dari Alloanamnesis, 1 minggu SMRS pasien
mengeluh demam naik turun. Pasien juga sering
merasa Lemas dan batuk sejak 1 hari. terdapat
penurunan berat badan sekitar 6 kg dalam 3
bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan terdapat
sariawan di mulut. Sebelum masuk IGD pasien
masuk di Poli penyakit dalam.
BAK dan BAB dbn.
Riwayat Penyakit Sekarang

• Demam Naik turun


• Lemas
• Penurunan BB
1 minggu SMRS • Batuk (1 hari)

Masuk ruang IGD RSUD AM


26 November 2018 Parikesit
Riwayat Penyakit Dahulu
• Paru : Batuk (-), riwayat merokok (-), riwayat paparan
rokok (-), riwayat kontak dengan penderita TB (-)
riwayat pengobatan TB disangkal
• Jantung : Sesak napas (-), nyeri dada (-), dada berdebar (-)
• Ginjal : Gangguan BAK (-), kaki bengkak (-)
• Trauma : Trauma (-), operasi (-)
• Obat : Pemakaian obat lama (-), pemakaian obat-obatan
sesaat sebelum gejala (-)
Riwayat Penyakit
RPK Keluarga
• Keluhan serupa (-)
• HT (-)
• DM (-)
• Jantung (-)
• Ginjal (-)
• Tumor atau kanker (-)
• Penyakit paru (-)
DI IGD RSUD AM PARIKESIT
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis, GCS E4V5M46
• Tanda Vital
• Tekanan Darah : 110/60mmHg
• Nadi : 107 x/menit
• Pernafasan : 19 x/menit,
• Suhu : 36 0C peraksila
Pemeriksaan Fisis
Head and neck
Eyes Anemis (+|+), ikterik (-|-)
Neck Pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)
Thorax
Pulmo Cor
I : Simetris, retraksi (-) I = Iktus tak terlihat
Pal = Iktus teraba di ICS V MCL Sinistra
Pa: Simetris, fremitus (N)
Per = Ba-ka: ICS III PSL D; Ba-ki: ICS V
Pe: Sonor (+/+) MCL S
Au: Vesikuler, rho (-/-), wheez (-/-) A = S1S2 tunggal reguler, gallop (-)

Abdomen Ekstremitas
Inspeksi Soefl Akral hangat, CRT <2 s, edema
Auskultasi BU (+) kesan normal (-/-)
Palpasi Soefl, BU (+) normal, NT (+)
Perkusi Timpani seluruh kuadran abdomen
Diagnosis Kerja Sementara IGD :
Susp. B20 + stomatitis
Terapi: (lanjut dari poli penyakit dalam)
- IVFD RL 500 ml 20 tpm
- Inj. OMZ 1 amp
- Nistatin syrp 3x1 cc
- Pemeriksaan VCT di ruangan
- Raber Paru
- Foto Thoraks
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan 26/11/2018 Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 10,6 ↓ gr/100ml 12-14
Leukosit 16.600 /mm3 5.000-10.000
Granulosit 83,4 ↑ % 50-70
Limfosit 8,3 ↓ % 20-40
Monosit 7,1 % 2-8
Hematokrit 31 ↓ vol % 37-43
Trombosit 378.000 /mm3 150.000-450.000
SGOT 58 ↑ U/L 0-21
SGPT 34 ↑ U/L 0-22
Natrium 130 ↓ mmol/L 135-155
Kalium 3,5 mmol/L 3,4-5,3
Chloride 101 mmol/L 98-106
HbsAg Negatif (-)
Albumin 3,3 mg/dl 3,5-5,2
Diagnosis :
Susp.B20 + stomatitis + hiponatremia + Anemia+
hipoalbuminemia
FOTO THORAX AP (26/11/2018)

Cor :
Bentuk dan letak jantung normal

Pulmo :
-Corakan bronchovaskuler tampak meningkat
-Tampak bercak pada perihiler kanan dan
lapangan tengah dan bawah paru kiri
-Tampak opasitas, bentuk bulat pada perihiler
kiri

Hemidiafragma kanan setinggi costa 10


posterior
Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
Kesan :
Cor tak membesar
Gambaran bronchopneumonia
Opasitas, bentuk bulat pada perihiler kiri ->
DD/ massa paru,dilatasi aorta
Usul : MSCT thoraks
Tanggal S O A P
Hari Demam GCS E4V5M6 Susp.B20 + -Diet TKTP
Perawatan stomatitis + -OMZ 2x1
1 malam hari TD: 100/60 hiponatremia + -Infus RL 24 tpm
Anemia + -Nystatin drop 3x1cc
N : 96x/m
27/11/2018 hipoalbuminemi -antibiotic tunggu paru
RR: 20x/m a
SpO2 99% NK 3
lpm
T : 36,7
Tanggal S O A P
Hari Demam GCS E2V3M5 Susp.B20 + -Diet TKTP
Perawatan stomatitis + -OMZ 2x1
2 malam hari TD: 100/70 hiponatremia -Infus RL 24 tpm
N : 78x/m + Anemia + -Nystatin drop 3x1cc
28/11/2018 hipoalbumine -Cotrimoxazol 1 x 960mg
RR: 16x/m mia -periksa TCM
SpO2 99%
T : 36,8
Tanggal S O A P
Hari Susp.B20 + -Diet TKTP
Batuk +, GCS E2V2M4
Perawatan stomatitis + -OMZ 2x1
3 Demam TD: 100/70 hiponatremia -Infus RL 24 tpm
-Nystatin drop 3x1cc
malam hari N : 98 x/m + Anemia +
-Cotrimoxazol 1 x 960mg
29/11/2018 hipoalbumine -Konsul Kardio,mata,THT
+ RR: 20 x/m mia + TB
SpO2 99% T : MDR

36.5
Tanggal S O A P
Hari Susp.B20 + -Diet TKTP
Batuk +, GCS E2V2M4
Perawatan stomatitis + -OMZ 2x1
4 Demam TD: 100/70 hiponatremia -Infus RL 24 tpm
-Nystatin drop 3x1cc
malam hari N : 98 x/m + Anemia +
-Cotrimoxazol 1 x 960mg
30/11/2018 hipoalbumine
+ RR: 20 x/m mia + TB
SpO2 99% T : MDR

36.5
Tanggal S O A P
Hari Susp.B20 + -Diet TKTP
Batuk +, GCS E2V2M4
Perawatan stomatitis + -OMZ 2x1
5 TD: 100/70 hiponatremia -Infus RL 20 tpm
-Nystatin drop 3x1cc
N : 98 x/m + Anemia +
-Cotrimoxazol 1 x 960mg
1/12/2018 hipoalbumine
RR: 20 x/m mia + TB
SpO2 99% T : MDR

36.5
Tanggal S O A P
Hari B20 + -Diet TKTP
Batuk +, GCS E2V2M4
Perawatan stomatitis + -OMZ 2x1
6 TD: 100/70 hiponatremia -Infus RL 20 tpm
-Nystatin drop 3x1cc
N : 98 x/m + Anemia +
-Cotrimoxazol 1 x 960mg
2/12/2018 hipoalbumine
RR: 20 x/m mia + TB
SpO2 99% T : MDR

36.5
Tanggal S O A P
Hari B20 + -Diet TKTP
Batuk +, GCS E2V2M4
Perawatan stomatitis + -OMZ 2x1
7 TD: 100/70 TB MDR + -Infus RL 20 tpm
-Nystatin drop 3x1cc
N : 98 x/m hiponatremia
-Cotrimoxazol 1 x 960mg
3/12/2018 + Anemia
RR: 20 x/m
SpO2 99% T :
36.5
Tanggal S O A P
Hari B20 + TB -Diet TKTP
Batuk +, GCS E2V2M4
Perawatan MDR + -Infus RL 20 tpm
8 TD: 100/70 stomatitis+ -Nystatin drop 3x1cc
-Cotrimoxazol 1 x 960mg
N : 98 x/m hiponatremia
4/12/2018 + Anemia
RR: 20 x/m
SpO2 99% T :
36.5
Tanggal S O A P
Hari B20 + TB -Diet TKTP
Lemas +, GCS E2V2M4
Perawatan MDR + -Infus RL : Aminofluid 2:1 20 tpm
9 TD: 100/70 stomatitis + -Nystatin drop 3x1cc
-Cotrimoxazol 1 x 960mg
5/12/2018 N : 98 x/m anemia +
-rencana pengobatan TB menunggu
HIponatremia perbaikan KU
RR: 20 x/m
SpO2 99% T :
36.5
Tanggal S O A P
Hari B20 + -Diet TKTP
Lemah + GCS E2V2M4
Perawatan stomatitis + -Infus RL : Aminofluid 2:1 20 tpm
9 TD: 100/70 TB MDR + -Nystatin drop 3x1cc
-Cotrimoxazol 1 x 960mg
N : 98 x/m hiponatremia
6/12/2018 + Anemia
RR: 20 x/m
SpO2 99% T :
36.5
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan 6/12/2018 Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 9,4 ↓ gr/100ml 12-14
Leukosit 2.900 /mm3 5.000-10.000
Granulosit 72,3 % 50-70
Limfosit 21,8 % 20-40
Monosit 7,1 % 2-8
Hematokrit 28 ↓ vol % 37-43
Trombosit 240.000 /mm3 150.000-450.000
SGOT 76 ↑ U/L 0-21
SGPT 109 ↑ U/L 0-22
Natrium 123 ↓ mmol/L 135-155
Kalium 4,1 mmol/L 3,4-5,3
Chloride 95 mmol/L 98-106
Tanggal S O A P
Hari B20 + -Diet TKTP
Nafsu GCS E2V2M4
Perawatan stomatitis + -Lansopranzol 1x1 tab
10 Makan TD: 100/70 TB MDR+ -N-asethyl Sistein 3x200mg
-Curcuma 3x1 tab
menurun N : 98 x/m Hiponatremia
-Transfusi PRC 1 kolf/hari premed
7/12/2018 + anemia dexa
RR: 20 x/m
-etabio 1x1
SpO2 99% T : -Sucralfat 3x cth 1
-Cotrimoxazol 1 x 960mg
36.5
Tanggal S O A P
Hari B20 + -Diet TKTP
Nafsu GCS E2V2M4
Perawatan stomatitis + -Lansopranzol 1x1 tab
10 Makan TD: 100/70 TB MDR+ -N-asethyl Sistein 3x200mg
-Curcuma 3x1 tab
menurun N : 98 x/m Hiponatremia
-Transfusi PRC 1 kolf/hari premed
7/12/2018 + anemia dexa
RR: 20 x/m
-etabio 1x1
SpO2 99% T : -Sucralfat 3x cth 1
-Levofloxasin 1x750mg
36.5
Jawaban Konsul
• Kardio:
Acc diberikan Obat MDR
• Psikiatri -> dx: Depresi ringan
-psikoedukasi
-Fluxetin 1x10mg selama 2 bulan
• Mata:
Cindo Lyters ED 4x1 gtt ODS
Tinjauan Pustaka
Defenisi
• Tuberculosis (TB) adalah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Tuberculosis yang menyebar dari orang ke
orang melalui udara. Biasanya menyerang
paru-paru, otak, ginjal, dan tulang
belakang,

National Center for HIV/AIDS,Viral Hepatitis, STD and TB prevention


Epidemiologi
Diperkirakan terdapat 2 juta kematian akibat
tuberkulosis pada tahun 2002. Jumlah terbesar
kematian akibat TB terdapat di Asia tenggara
yaitu 625.000 orang atau angka mortaliti sebesar
39 orang per 100.000 penduduk. Angka mortaliti
tertinggi terdapat di Afrika yaitu 83 per 100.000
penduduk,

Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia


• TB paru Primer
• TB paru post Primer

Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia


TB paru primer

Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia


Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia
Klasifikasi
TB Paru BTA (+)
• Sekurang-kurangnya 2 dari 3 specimen
dahak menunjukkan hasil BTA positif
• Hasil pemeriksaan satu specimen dahak
menunjukkan BTA positif dan kelainan
radiologic menunjukkan gambaran TB aktif
• Hasil pemeriksaan satu specimen dahak
menunjukkan BTA positif dan biakan
positif
Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia
TB paru BTA (-)
• Hasil pemeriksaan dahak 3 kali
menunjukkan BTA negative, gambaran
klinik dan kelainan radiologic menunjukan
TB aktif serta tdk berespon dengan
pemberian antibiotic
• Hasil pemeriksaan dahak 3 kali
menunjukkan BTA negative dan biakan
positif
Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia
Klasifikasi
A.Kasus Baru
Adalah penderita yang belum pernah mendapatkan OAT atau sudah pernah
menelan OAT kurang dari 1 bulan
B. Kasus Kambuh (relaps)
Adalah pederita TB yang sebelumnya pernah mendapatkan pengobatan TB dan
telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap,kemudian kembali berobat
dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif atau biakan positif
C. Kasus Putus obat
Adalah penderita yang sudah berobat paling kurang 1 bulan dan berhenti 2 minggu
atau lebih. Kemudian datang kembali berobat. umumnya penderita tersebut kembali
dengan hasil pemeriksaan BTA positif
D. Kasus Gagal Obat
Adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif
pada akhir bulan ke-5 atau penderita dengan hasil BTA negative gambaran radiologi
positif menjadi BTA positif pada akhir bulan ke-2 pengobatan dan atau gambaran
radiologic ulang hasilnya perburukan
E. Kasus Kronik
Adalah penderita dengan hasil pemeriksaan dahak BTA masih positif setelah
selesai pengobatan ulang kategori 2 dengan pengawasan yang baik
Tanda dan Gejala
• Merasa lemah
• Penurunan BB
• Demam
• Keringat malam
• Batuk > 2 minggu
• Nyeri dada
• Batuk darah

National Center for HIV/AIDS,Viral Hepatitis, STD and TB prevention


Alur Diagnosis

Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia


Gambaran radiologic TB aktif :
• Bayangan berawan/nodular di segmen
apical dan posterior lobus atas paru dan
segmen superior lobus bawah
• Kaviti, terutama lebih dari satu,dikelilingi
oleh bayangan opak berawan atau nodular
• Bayangan bercak milier
• Efusi pleura unilateral atau bilateral

Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia


POST PRIMARY TBC ( ADULT )

CAVITY INHOMOGENEOUS OPACITY


Left upper lobe cavity
Gambaran radiologic TB inaktif :
• Fibrotik pada segmen apical dan atau
posterior lobus atas
• Kalsifikasi atau fibrotic
• Kompleks ranke
• Fibrothoraks/fibrosis parenkim paru dan
atau penebalan pleura

Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia


INACTIVE (OLD) TBC:
FIBROSIS & CALCIFICATION
Pemeriksaan Penunjang
• PCR
• Pemeriksaan serologi
(ELISA,Mycodot,PAP,ICT)
• BACTEC
• Pemeriksaan Cairan Pleura
• Histopatologi Jaringan
• Pemeriksaan Darah (darah rutin,LED)
• Uji Tuberculin
Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia
Pengobatan

Pedoman Penatalaksanaan TB Indonesia


Klasifikasi resistensi OAT
• Mono-resistance
Resisten terhadap salah satu OAT
• Poli resistance
resisten terhadap lebih dari satu OAT,selain kombinasi Isoniazid
dan rifampisin
• Multi drug resistance (MDR)
Resisten terhadap INH dan rifampisin dengan atau tanpa OAT lini pertama
yang lain
• Extensively Drug Resistance (XDR)
TB MDR yang Resesistensi terhadap salah satu obat golongan fluorokuinolon dan
salah satu dari OAT injeksi lini 2 (amikasin, kanamisin, capreomisin)
• Rifampisin Resistence (RR)
Resisten terhadap rifampisin yang terditeksi dengan menggunakan metode
fenotip atau genotip dengan atau tanpa resistensi OAT lainnya

the WHO guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis


TB MDR
Epidemiologi
• Pada tahun 2016, diperkirakan 600.000
kasus baru TB MDR di seluruh dunia dan
240.000 diantaranya dinyatakan
meninggal dunia.
• Kasus dan kematian terbanyak ditemukan
di Asia

the WHO guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis


Penyebab TB MDR
• Pasien yang tidak mengonsumsi obat
secara lengkap
• Pemberian dosis yang salah
• Salah dalam penggunaan jangka waktu
obat TB
• Ketika kualitas obat TB berkurang

the WHO guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis


the WHO guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis
Pengobatan TB MDR

the WHO guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis


Pengobatan TB MDR

the WHO guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai