Anda di halaman 1dari 59

definisi

HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada


manusia yang menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam
jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan AIDS.
epidemiologi
Sejak 1985 sampai 1996 kasus AIDS masih amat jarang di temukan
di indonesia. Kemudian jumlah kasus baru HIV semakin meningkat pada
tahun 1999 mulai meningkat tajam yang terutama di sebabkan penularan
melalui narkotika suntik.
Di Indonesia penderita HIV pada bulan Januari-Maret 2016 yang
dilaporkan sebanyak 7.146 oarng. dengan persentase infeksi HIV tertinggi
dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (69,7%), diikuti kelompok
umur 20-24 tahun (16,6%), dan kelompok umur >50 tahun (7,2%).
Rasio HIV laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Dan persentase faktor
resiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual
(47%), LSL (lelaki seks lelaki) (25%), lai-lain (25%), dan penggunaan
jarum suntik tidak steril pada penasun (3%)
Etiologi
Famili : Retroviridae
Genus : Lentivirus
Spesies : Human immunodeficiency Virus
(HIV)
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat ditularkan melalui :
a. Hubungan seksual (resiko 0,1 – 1%)
b. Darah :
1) Transfuse darah yang mengandung HIV (resiko 90 – 98 %)
2) Transfuse jarum yang mengandung HIV (resiko 0,3%)
3) Terpapar mukosa yang mengandung HIV (resiko 0,09%)
c. Transmisi dari ibu ke anak:
1) Selama kehamilan (resiko 2-10 %)
2) Saat persalinan (resiko 50-60 %)
3) Air susu ibu (resiko 11-29 %)
patofisiologi
• Partikel virus bergabung dengan DNA sel pasien. 3-6 minggu terinfeksi
Gejala yang terjadi adalah demam, nyeri menelan, ruam pada kulit, diare,
atau batuk (infeksi akut ). Kemudian Dimulailah infeksi HIV asimptomatik
(tanpa gejala). Masa tanpa gejala gejala ini umumnya berlangsung selam 8-
10 tahun, namun ada juga yang cepat hanya 2 tahun. Pada masa tersebut
replikasi virus terus meluas sehingga hilang C4+ berlanjut, terjalah fase
krisis dimana makin memburuknya kekebalan tubuh, odha mulai
menampakan gejala-gejala akibat infeksi, rasa lemah, penurunan berat
badan, pembesaran kelenjar getah bening, diare, tuberkulosis, infeksi
jamur, herpes dan menyebabkan kadar CD4 menjadi <200sel/mm3
Pemeriksaan Penunjang
• Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
Uji ini merupakan test pertama dari test HIV. Test ini mendeteksi adanya
antibodi HIV didalam darah. Jika test ini negatif, maka orang tersebut tidak
terinfeksi HIV dan test berhenti disini. Jika test ini positif, maka test kedua
dilakukan untuk memperkuat dugaan dari test yang pertama.6
• Western Blotting
Uji ini digunakan untuk mengkonfirmasi dari hasil positif ELISA. Test ini
mendeteksi pita protein spesifik yang terdapat pada individu yang terinfeksi HIV.
Dikombinasi dengan hasil positif dari ELISA, hasil Western Blotting ini 99,9%
akurat dalam mendeteksi infeksi HIV.6
• Polymerase Chain Reaction (PCR)
PCR digunakan untuk mendeteksi fragmen DNA dan RNA viral yang
spesifik pada orang yang terinfeksi HIV. Setelah infeksi terjadi, RNA dan DNA
virus HIV bersirkulasi di dalam darah. Adanya potongan DNA dan RNA virus
mengindikasikan adanya virus HIV.6
• Total lymphocyte count (TLC)
Perkalian dari persentase limfosit dengan leukosit total. TLC adalah
pemeriksaan yang lebih mudah dan lebih murah dibandingkan pemeriksaan jumlah
CD4. TLC didapatkan dari pemeriksaan hitung jenis leukosit dan leukosit total pada
pemeriksaan darah rutin.6
Rumus total limfosit count (TLC) atau hitung limfosit total

% Limfosit X Leukosit

(dengan catatan jumlah leukosit dalam batas normla)


keterangan :

Jumlah limfosit > 2000 sesuai dengan CD4 > 500


Jumlah limfosit 1000-2000 sesuai dengan CD4 200-500
jumlah limfosit < 1000 sesuai dengan CD4 < 200
Gejala klinis
• Gejala utama / mayor :
a.Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan
b.Diare kronis lebih dari satu bulan berulang maupun terus menerus
c.Penurunan berat badan lebih dari 10 % dalam tiga bulan.

• Gejala minor :
a.Batuk kronis selama satu bulan
b.Infeksi pada mulut dan tenggorokan yang disebabkan oleh jamur
Candida alabicons
c.Pembengkakan kelenjar getah bening yangmenetap di seluruh tubuh
d.Munculnya herpes zoster berulang dan bercak-bercak gatal di seluruh
tubuh.
E.Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
F.Retinitis virus sitomegalo
stadium
Stadium Gambaran Klinis Skala Aktivitas
1 1. Asimptomatis Asimptomatis,aktivitas Normal
2. Limfadenopati generalisata

2 1. Berat badan menurun <10 % Simptomatis, aktivitas Normal


2. Kelainan kulit dan mukosa
yang ringan seperti, dermatitis
seboroik, prurigo,
onikomikosis, ulkus oral yang
rekuen, dan kheilitis angularis
3. Herpes zoster dalam 5 tahun
terakhir
4. Infeksi saluran nafas bagian
Atas seperti sinusitis
bakterialis
Stadium Gambaran Klinis Skala Aktivitas

3 1. Berat badan menurun <10% Pada umumya lemah,


2. Diare kronis yang Aktivitas di tempat tidur
berlangsung lebih dari 1 bulan kurang dari 50%
3. Demam berkepanjangan
lebih dari satu bulan
4. Kandidiasis orofaringeal
5. Oral hairy leukoplakia
6. TB paru satu tahun terakhir
7. Infeksi bacterial yang
beraseperti pnemonipiomiositis
Stadium Gambaran Klinis Skala Aktivitas
4 1. HIV wasting syndrome seperti yang Pada umumya sangat lemah, aktivitas di
didefinisikan oleh CDC tempat tidur lebih dari 50%
2. Pnemonia Pneumocystis carini
3. Toksoplasmosis otak
4. Diare lebih dari satu bulan
5. Kriptokokosis Ekstrapulmonal
6. Retinitis virus sitomegalo
7. Herpes simplek mukokutan > 1 bulan
8. Leukoensefalopati multifokal progresif
9. Mikosis diseminata seperti
histoplasmosis
10. Kandidiasis di esophagus, trakea,
bronkus, dan paru
11. Mikobakteriosis atipikal diseminata
12. Septisemia salmonelosis nontifoid
13. Tuberkulosis di luar paru
14. Limfoma
15. Sarkoma Kaposi
16. Ensealopati HIV
penataaksanaan
Untuk memulai terapi antiretroviral perlu dilakukan
pemeriksaan jumlah CD4 (bila tersedia) dan penentuan
stadium klinis infeksi HIV.
1.Tidak tersedia pemeriksaan CD4
Penentuan mulai terapi ARV didasarkan pada penilaian
klinis.

2.Tersedia pemeriksaan CD4


a.Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah
CD4 <350 sel/mm³tanpa memandang stadium klinisnya
b.Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB
aktif, ibu hamil dan koinfeksi hepatitis B tanpa
mengandung jumlah CD4.
Populasi target Pilihan yang direkomendasikan Catatan

Dewasa dan anak AZT atau TDF + 3TC (atau FTC) Merupakan pilihan paduan yang
+ EVF atau NVP sesuai untuk sebagian besar pasien
Gunakan FDC jika tersedia
Perempuan hamil AZT + 3TC + EFV atau NVP Tidak boleh menggunakan EFV pada
trimester pertama TDF bisa
merupakan pilihan
Ko-infeksi HIV/TB AZT atau TDF + 3TC (FTC) + Mulai terapi ARV segera setelah terapi
EFV TB dapat ditoleransi (antara 2 minggu
hingga 8 minggu) Gunakan NVP atau
tripel NRTI bila EFV tidak dapat
digunakan

Ko-infeksi TDF + 3TC (FTC) + EFV atau Pertimbangkan pemeriksaan HbsAG


HIV/Hepatitis B kronik NVP terutama bila TDF merupakan paduan
aktif lini pertama. Diperlukan penggunaan
2 ARV yang memiliki aktivitas anti-
HBV
Golongan/ Nama Obat Dosis

Nucleoside RTI

Abacavir (ABC) 300 mg setiap 12 jam

Lamivudine (3TC) 150 mg setiap 12 jam atau 300 mg sekali sehari

Stavudine (d4T) 40 mg setiap 12 jam (30 mg setiap 12 jam bila BB <60 kg

Zidovudine (ZDV atau AZT) 300 mg setiap 12 jam

Nucleotide RTI

Tenofovir (TDF) 300 mg sekali sehari, (Catatan: interaksi obat dengan ddI perlu
mengurangi dosis ddI)
Non-nucleoside RTIs

Efavirenz (EFV) 600 mg sekali sehari

Nevirapine(NVP) 200 mg sekali sehari selama 14 hari, kemudian 200 mg setiap 12


(Neviral®) jam
Protease inhibitors

Lopinavir/ritonavir (LPV/r) 400 mg/100 mg setiap 12 jam, (533 mg/133 mg setiap 12 jam
bila dikombinasi dengan EFV atau NVP)
ART kombinasi

AZT -3TC (Duviral ®) Diberikan 2x sehari dengan interval 12 jam


komplikasi
• Pneumonia pneumocystis (PCP)
• Tuberculosis (TBC), Umum dikenal dengan tuberculosis adalah penyakit
umum yang di derita penderita Aids dan dapat mematikan. Hampir semua
pendwrita HIV/Aids, juga menderita Tb
• Esofagitis
• Diare
• Toksoplasmositis
• Leukoensefalopati multifocal prigesif.
• Herpes simplek, ulkus kronik (> 1 bulan)
• Cytomegalovirus (CMV). Adalah jenis virus herpesyang menular melalui
cairan tubuh, seperti air liur, darah, ASI, semen dan urin
• Candiasis, Menyebabkan peradangan dan bercak putih pada mulut (lidah),
tenggorokan dan vagina
Prognosis
Prognosis sangat tergantung kondisi pasien saat datang dan
pengobatan. Terapi hingga saat ini adalah untuk memperpanjang masa
hidup, belum merupakan terapi definitif, sehingga prognosis pada
umumnya dubia ad malam.
Pencegahan
• Pendidikan Kesehatan reprodukti untuk remaja dan dewasa muda
• Program penyuluhan sebaya
• Program kerjasama dengan media cetak
• Program pendidikan agama
• Melakukan hubungan yang aman.
• Menghindari kontak darah ataupun sexual dengan penderita HIV
• Hindari pemakaian jarum suntik secara bersamaan
Edukasi
• Menganjurkan tes HIV pada pasien TB, infeksi menular seksual (IMS), dan
kelompok risiko tinggi beserta pasangan seksualnya, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
• Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
HIV/AIDS. Pasien disarankan untuk bergabung dengan kelompok
penanggulangan HIV/AIDS untuk menguatkan dirinya dalam menghadapi
pengobatan penyakitnya
LAPORAN KASUS
Anamnesa Pribadi
Nama : Afdon Benaju Panjaitan
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Kawin : Belum menikah
Agama/Suku : Protestan/Batak
Pekerjan : Wiraswasta
Alamat : pelabuhan belawan

Keluhan Utama : Batuk


Telaah :
Pasien datang ke Rumah Sakit Haji Medan dengan keluhan batuk. Batuk dirasakan sejak
kurang lebih 3 bulan yang lalu. Batuk bersifat terus menerus disertai dahak berwarna putih. Pasien juga
mengeluhkan adanya penurunan berat badan secara drastis dalam waktu kurang lebih 3 bulan ini. Berat
badan pasien turun hingga kurang lebih 10kg dikarenakan pasien merasa kurang nafsu makan. Pasien
juga mengeluhkan sering berkeringat malam hari sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan mencret sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu. Frekuensi mencret 5
kali/hari. Konsistensi cair dengan air lebih banyak dari pada ampas, berwarna kuning kecoklatan
bercampur sedikit darah.
Pasien juga mengeluhkan adanya demam sejak kurang lebih satu minggu yang lalu. Demam
timbul mendadak dan bersifat hilang timbul. Kejang (-), mengigil(-).
Pasien juga mengeluhkan mual tanpa disertai muntah sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu
Pasien mengaku bahwa pasien sering bergonta-ganti pasangan sex. Hal tersebut dilakukan pasien sejak
pasien berusia 20 tahun. Penggunaan kondom (-).
Buang air kecil : 8x/hari, berwarna kuning jernih
Buang air besar : 5x/hari, konsistensi cair dengan air > ampas, warna
kuning kecoklatan bercampur sedikit darah.
Riwayat penyakit terdahulu : tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
Riwayat penggunaan obat : Novalgin
Riwayat alergi obat dan makanan : tidak ada
Anamnesa Umum
Badan kurang enak : ya - Tidur : terganggu
Merasa lemas : ya - Berat Badan : Menurun
Merasa kurang sehat : ya - Malas : Ya
Menggigil : Tidak - Demam : Ya
Nafsu makan : Menurun - Pening : Tidak

Anamnesa Organ
1.Cor
Dyspnoe d’effort : Tidak - Cyanosis : Tidak
Dyspnoe d’repos : Tidak - Angina Pectoris : Tidak
Oedem : Tidak - Palpitasi Cordis : Tidak
Nycturia : Tidak - Asma Cardial : Tidak
2.Sirkulasi Perifer
Claudicatio Intermitten : Tidak - Gangguan Tropis : Tidak
Sakit waktu istirahat : Tidak - Kebas-Kebas : Tidak
Rasa mati ujung jari : Tidak

3. Tractus Respiratorius
Batuk : Ya - Stridor :Tidak
Berdahak : Ya - Sesak Nafas :Tidak
Haemaptoe : Tidak - Pernafasan Cuping Hidung :Tidak
Sakit dada waktu bernafas: Tidak - Suara Parau :Tidak
4. Tractus Digestivus
A. Lambung
Sakit di epigastrium : Tidak - Sendawa : Tidak
Sebelum/ sesudah makan - Anoreksia : Ya
Rasa panas di epigastrium : Tidak - Mual-mual : Ya
Muntah (frek, warna, isi, dll) : Tidak - Dysphagia : Tidak
Hematemesis : Tidak - Foetor ex ore : Tidak
Ructus : Tidak - Pyrosis : Tidak

B.Usus
Sakit di abdomen : Tidak - Melena : Tidak
Borborygmi : Tidak - Tenesmi: Tidak
Defekasi (frek, warna, kons.) : Ya - Flatulensi : Tidak
Obstipasi : Tidak - Haemorrhoid : Tidak
Diare (frek, warna, kons.) : Ya (5 x/hari, warna kuning kecoklatan bercampur sedikit
darah, konsistensi cair air>ampas)
C.Hati dan Saluran Empedu
Sakit perut kanan : Tidak - Gatal-gatal di kulit : Tidak
memancar ke :- - Ascites : Tidak
Kolik : Tidak - Oedem : Tidak
Icterus : Tidak - Berak Dempul : Tidak

5.Ginjal dan Saluran Kencing


Muka sembab : Tidak - Sakit pinggang memancar ke : Tidak
Kolik : Tidak - Oliguria : Tidak
Polyuria : Tidak - Anuria : Tidak
Polakisuria : Tidak
Miksi (frek, warna, sebelum
/sesudah miksi, mengedan) : ya (8x/hari, warna kuning jernih)
6.Sendi
Sakit : Tidak - Sakit Digerakkan : Tidak
Sendi Kuku : Tidak - Bengkak : Tidak
Merah : Tidak - Stand Abnormal : Tidak

7.Tulang
Sakit : Tidak - Fraktur Spontan : Tidak
Bengkak : Tidak - Deformasi : Tidak

8.Otot
Sakit : Tidak - Kejang-kejang : Tidak
Kebas-kebas : Tidak - Atrofi : Tidak

9.Darah
Sakit Dimulut Dan Lidah : Tidak - Muka Pucat : Ya
Mata Berkunang-kunang : Tidak - Bengkak : Tidak
Pembengkakan Kelenjar : Tidak - Penyakit Darah : Tidak
Merah Di Kulit : Tidak - Perdarahan Sub Kutan : Tidak
10.Endokrin
A.Pankreas
Polidipsi : Tidak - Pruritus :Tidak
Polifagi : Tidak - Pyorrhea :Tidak
Poliuri : Tidak

B.Tiroid
Nervositas : Tidak - Struma :Tidak
Exoftalmus : Tidak - Miksodem :Tidak

C.Hipofisis
Akromegali : Tidak -Distrofi Adipose Kongenital : Tidak

11.Fungsi Genital
Menarche :- - Ereksi :Tidak Ditanyakan
Siklus Haid :- - Libido Sexual :Tidak Ditanyakan
Menopause :- - Coitus :Tidak Ditanyakan
G / P / Ab :-
8.Susunan Syaraf
Hipoastesia : Tidak - Sakit Kepala : Tidak
Parastesia : Tidak - Gerakan Tics : Tidak
Paralisis : Tidak

9.Panca Indra
Penglihatan : Normal - Pengecapan : Normal
Pendengaran : Normal - Perasaan : Normal
Penciuman : Normal

10.Psikis
Mudah Tersinggung : Tidak - Pelupa : Tidak
Takut : Tidak - Lekas Marah : Tidak
- Gelisah : Tidak

11. Keadaan Sosial


Pekerjaan : Wiraswasta
Hygiene : Baik
Anamnesa Penyakit Terdahulu : Tidak Ada
Riwayat Pemakaian Obat : Novalgin

Anamnesa Penyakit Veneris


Bengkak Kelenjar Regional : Tidak -Pyuria : Tidak
Luka Di Kemaluan : Tidak -Bisul : Tidak

Anamnesa Intoksikasi : Tidak Ada

Anamnesa Makanan
Nasi : Frek 1-2x / Hari - Sayur-sayuran : Ya
Ikan : Ya - Daging : Ya

Anamnesa Famili
Penyakit-penyakit Family :-
Penyakit Seperti Orang Sakit : -
Anak-anak 0 , Hidup 0, Mati 0
Pemeriksaan Fisik
1.Kepala
Pertumbuhan Rambut : Normal
Sakit Kalau Dipegang : Tidak
Perubahan Lokal : Tidak

A.Muka
Sembab : Tidak - Parese : Tidak
Pucat : Tidak - Gangguan Lokal : Tidak
Kuning : Tidak

B.Mata
Stand Mata : Normal - Ikterus : Tidak
Gerakan : Ke Segala Arah - Anemia : Ya
Exoftalmus : Tidak - Reaksi Pupil : RC (+/+) isokor, diameter 3mm/3mm
Ptosis : Tidak - Gangguan Lokal : Tidak
C.Telinga
Sekret : Tidak - Bentuk : Normal
Radang : Tidak - Atrofi : Tidak

D.Hidung
Sekret : Tidak - Benjolan-benjolan : Tidak
Bentuk : Normal

E.Bibir
Sianosis : Tidak - Kering : Tidak
Pucat : Tidak - Radang : Tidak

F.Gigi
Karies : Tidak - Jumlah : Tidak Dihitung
Pertumbuhan : Normal - Pyorroe Alveolaris : Tidak
G.Lidah
Kering : Tidak - Beslag : Tidak
Pucat : Tidak - Tremor : Tidak

H.Tonsil
Merah : Tidak - Membran : Tidak
Bengkak : Tidak - Angina Lacunaris : Tidak
Beslag : Tidak

2.Leher
Inspeksi
Struma :Tidak - Torticolis : Tidak
Kelenjar Bengkak : Tidak - Venektasi : Tidak
Pulsasi Vena : Tidak

Palpasi
Posisi Trachea : Medial - TVJ : R -2 Cm H2O
Sakit/ Nyeri Tekan : Tidak - Kosta Servikalis : Tidak Ada
Thorax Depan
Inspeksi
Bentuk : Fusiformis - Venektasi : Tidak
Simetris/ Asimetris : Simetris - Pembengkakan : Tidak
Bendungan Vena : Tidak - Pylsasi Verbal : Tidak
Ketinggalan Bernafas : Tidak - Mammae : Normal

Palpasi
Nyeri Tekan : Tidak
Fremitus Suara : Mengeras di pada kedua lapang paru
Iktus : Tidak Teraba
A. Lokalisasi :-
B. Kuat Angkat :-
C. Melebar :-
D. Iktus Negatif :-
E. Fremissement :-
Perkusi
Suara Perkusi Paru: Sonor memendek kedua lapang paru - Gerakan Bebas : 2cm
Batas Paru Hati
a.Relatif : ICS V linea midclavicularis dextra
b.Absolut: ICS VI linea midclavicularis dextra

Batas Jantung
Atas : ICS II Linea Parastrenalis Sinistra
Kanan : ICS IV Linea Parasternalis Dextra
Kiri : ICS IV Linea Midclavicularis Sinistra
Kesan : dalam batas normal
Auskultasi
a.Paru-Paru
Suara Pernafasan : bronkial pada kedua lapang paru bagian atas
Suara Tambahan
Ronchi Basah : Ya pada kedua lapang paru bagian atas
Ronchi Kering : Tidak
Krepitasi : Tidak
Gesek Pleura : Tidak

b.Cor
Heart Rate : 70x/ menit, Reguler, Intensitas sedang
Suara Katup
M1>M2 A2>A1
P2>P1 A2>P2

Suara Tambahan
Desah jantung fungsionil/ organis : -
Gesek pericardial/ pleurocardial : -
Thorax Belakang
Inspeksi
Bentuk : Fusiformis - Scapulae Alta : Tidak
Simetris/ Asimetris : Simetris - Ketinggalan Bernafas : Tidak
Benjolan-benjolan : Tidak - Venektasi : Tidak

Palpasi
Nyeri Tekan : Tidak -Penonjolan-penonjolan : Tidak
Fremitus Suara : mengeras pada kedua lapang paru

Perkusi
Suara Perkusi Paru : sonor memendek pada kedua lapangan paru.
Batas Bawah Paru
Kanan : Proc. Spin. Vert. Thoracalis IX
Kiri : Proc. Spin. Vert. Thoracalis X
Gerakan bebas : 2cm

Auskultasi
Suara Pernafasan : Bronkial pada kedua lapang paru bagian atas
Suara Tambahan : Ronki basah pada kedua paru bagian atas
5.Abdomen
Inspeksi
Bengkak : Tidak
Venektasi / Pembentukan Vena : Tidak
Gembung : Tidak
Sirkulasi Collateral : Tidak
Pulsasi : Tidak

Palpasi
Defens Muskular : Tidak
Nyeri Tekan : Tidak
Lien : Tidak Teraba
Ren : Tidak Teraba
Hepar Teraba : Tidak
Perkusi
Pekak Hati : Ya
Pekak Beralih : Tidak

Auskultasi
Peristaltik Usus : 11 x/menit

6.Genitalia
Luka : tidak dilakukan pemeriksaan
Sikatrik : tidak dilakukan pemeriksaan
Nanah : tidak dilakukan pemeriksaan
Hernia : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas
a.Atas Dextra Sinistra
Bengkak : tidak tidak - Reflex Dex sin
Merah : tidak tidak Biceps : ++ ++
Stand abnormal : tidak tidak Triceps : ++ ++
Gangguan fungsi : tidak tidak - Radio Periost : ++ ++
Oedem : tidak tidak
Tes Rumpelit : tidak tidak

b.Bawah Dextra Sinistra


Bengkak : tidak tidak
Merah : tidak tidak
Oedem : tidak tidak
Pucat : tidak tidak
Gangguan fungsi : tidak tidak
Varises : tidak tidak

Reflex Dex Sin


KPR : ++ ++
APR : ++ ++
Strumple : ++ ++
DARAH

Darah Rutin
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hb 5,4 g/dl 11,7-15,5
Eritrosit 1,9 10^6/ul 3,9-5,6
Leukosit 5.700 /ul 4000-11.000
Hematokrit 17,1 % 35-47
Trombosit 156.000 /ul 150.000-440.000
Index Eritrosit
MCV 89,1 fL 80-100
MCH 27,9 Pg 26-34
MCHC 31,5 % 32-36
Jenis Leukosit
Eosinofil 1 % 1-3
Basofil 0 % 0-1
N.Stab 0 % 2-6
N.Seg 81 % 53-75
Limfosit 12 % 20-45
Monosit 6 % 4-8
Fungsi Hati
Bilirubin Total 1,07 mg/dl 0,3-1
Bilirubin Direk 0,65 mg/dl <0,25
AST (SGOT) 53 u/L <40
ALT (SGPT) 64 u/L <40

Fungsi Ginjal
Ureum 20 mg/dL 20-40
Kreatinin 0,73 mg/dL 0,6-1,1
Asam Urat 2,7 mg/dL 3,4-7,0
HIV/AIDS
HIV/AIDS Reaktif
RESUME
Anamnesis
Keluhan Utama : Batuk
Telaah
Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Haji Medan dengan keluhan :
- Batuk sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu. Dahak (+) berwarna putih
- Keringat malam (+)
- Berat badan menurun (+) kurang lebih 10 kg dalam 3 bulan ini
- Diare (+) sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu. Darah (+)
- Febris (+) sejak kurang lebih satu minggu yang lalu
- Nausea (+)
- Riwayat bergonta-ganti pasangan sex (+)

Buang air kecil : 8x/hari, berwarna kuning jernih


Buang air besar : 5x/hari, konsistensi cair dengan
air > ampas, warna kuning
kecoklatan bercampur sedikit darah.
Riwayat penyakit terdahulu : tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
Riwayat penggunaan obat : Novalgin
Riwayat alergi obat dan makanan : tidak ada
Status present

Keadaan Umum Keadaan Penyakit Keadaan Gizi

Sens: Compos mentis Anemia : ya


Ikterus : tidak
TD : 90/60 mmHg
Sianosis : tidak
Nadi : 70x/menit Dyspnoe : tidak

Nafas :24x/menit Edema : tidak


Eritema : tidak
Suhu : 37,9°C
Turgor : baik
Gerakan Aktif : ya
Sikap Paksa : tidak
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mata : konjungtiva anemis (+)
Leher : Dalam Batas Normal
Thorax : Palpasi : mengeras di kedua lapang paru
Perkusi : sonor memendek dikedua lapang paru
Auskultasi : suara pernapasan bronkial dikedua lapang paru
Abdomen : Dalam Batas Normal
Ekstremitas : Dalam Batas Normal
Pemeriksaan Laboratorium

Darah :

Meningkat Menurun
N. Seg Hb
Hematokrit
MCHC
N.Stab
Limfosit

Urin : Tidak dilakukan pemeriksaan


Tinja : Tidak dilakukan pemeriksaan
Dll : Foto Thorax kesan : TB paru
Differensial Diagnosis:

1. HIV Stadium III + TB Paru + Anemia Penyakit Kronik


2. Cytomegalovirus + Pneumonia + Anemia Defisiensi Besi
3. Burkitt Lymphoma + Bronkitis Kronik + Anemia Hemolitik
4. Cryptococcosis + Mikosis Paru + Anemia Pernisiosa
5. Coccidioidomycosis + Tumor Peru + Anemia Aplastik

Diagnosis Sementara:
HIV Stadium III + TB Paru + Anemia Penyakit Kronik

Terapi :
1. Aktifitas : Tirah baring
2. Diet : Diet M II
3. Medikamentosa :
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ranitidine 50mg/12jam
- Rifampisin tab 450 mg 1x1
- Isoniazid tab 300 mg 1x1
- Pirazinamid tab 1000 mg 1x1
- Etambutol tab 750 mg 1x1
- Loperamid tab 6 mg 3x1
- Cotrimoxazole tab 960 mg 3x1
Pemeriksaan Anjuran/Usul :
- Darah Rutin
- Foto Thorax
- Sputum BTA
- Kultur Sputum
- Kultur Feses
- Uji Elisa
- CD4
Hari/Tanggal Follow Up
Rabu, 31 Januari 2018 – Kamis, 1 Februari S : Batuk (+), mencret (+), mual (+), demam
2018 (+)
O : TD : 90/60 mmHg
RR : 24 x/menit
HR : 76 x/menit
T : 38,7oC
A : HIV + TB Paru + Anemia
P : - IVFD RL 20 gtt/I
- Inj. Ranitidine 50mg/12jam
- Rifampisin tab 450 mg 1x1
- Isoniazid 300 mg 1x1
- Pirazinamid 1000 mg 1x1
- Etambutol 750 mg 1x1
- Loperamid tab 6 mg 3x1
- Cotrimoxazole tab 960 mg 2x1
Hari/Tanggal Follow Up
Jumat, 2 Februari 2018 – Minggu, 4 Februari S : Batuk (+), mencret (+), demam (+)
2018 O : TD : 90/60 mmHg
RR : 24 x/menit
HR : 76 x/menit
T : 38,7oC
A : HIV + TB Paru + Anemia
P : - IVFD RL 20 gtt/I
- Inj. Ranitidine 50mg/12jam
- Rifampisin tab 450 mg 1x1
- Isoniazid 300 mg 1x1
- Pirazinamid 1000 mg 1x1
- Etambutol 750 mg 1x1
- Loperamid tab 6 mg 3x1
- Cotrimoxazole tab 960 mg 2x1
Hari/Tanggal Follow Up
Kamis, 8 Februari 2018 S : Batuk (+)
O : TD : 90/60 mmHg
RR : 24 x/menit
HR : 76 x/menit
T : 38,7oC
A : HIV + TB Paru + Anemia
P : - IVFD RL 20 gtt/I
- Inj. Ranitidine 50mg/12jam
- Rifampisin tab 450 mg 1x1
- Isoniazid 300 mg 1x1
- Pirazinamid 1000 mg 1x1
- Etambutol 750 mg 1x1
- Loperamid tab 6 mg 3x1
- Cotrimoxazole tab 960 mg 2x1
Hari/Tanggal Follow Up
Jumat, 9 Februari 2018 S : Batuk (+), mencret (+), mual (+), demam
(+)
O : TD : 90/60 mmHg
RR : 24 x/menit
HR : 76 x/menit
T : 38,7oC
A : HIV + TB Paru + Anemia
P : - Rifampisin tab 450 mg 1x1
- Isoniazid 300 mg 1x1
- Pirazinamid 1000 mg 1x1
- Etambutol 750 mg 1x1
- Loperamid tab 6 mg 3x1
- Cotrimoxazole tab 960 mg 2x1
Pasien PBJ
Diskusi Kasus HIV/AIDS
TEORI KASUS
ANAMNESIS ANAMNESIS
Gejala Mayor  Batuk (+) sejak kurang lebih 3 bulan
 Demam berkepanjangan > 3bulan  Diare (+) kurang lebih 3 bulan
 Diare kronis lebih dari 1 bulan berulang  Penurunan berat badan (+)
maupun terus menerus  Demam (+) sejak 1 minggu
 Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3
bulan
Gejala Minor
 Batuk kronis selama lebih dari 1 bulan
 Infeksi pada mulut dan tenggorokan akibat
jamur Candida Albicans
 Pembengkakan kelenjar getah bening yang
menetap diseluruh tubuh
 Munculnya herpes zooster berulang dan bercak-
bercak gatal diseluruh tubuh
 Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
 Retinitis virus sitomegalo
TEORI KASUS

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PEMERIKSAAN LABORATORIUM


 Hematologi  Hematologi
- Limfosit menurun - Limfosit : 12% (menurun)
 Uji ELISA  Uji ELISA
- Reaktif - Reaktif

TEORI KASUS
Diagnosa Banding Diagnosa Banding
HIV/AIDS 1. HIV/AIDS
Gastroenteritis kronik 2. Gastroenteritis kronik
Cytomegalovirus 3. Cytomegalovirus

Diagnosa Diagnosa
HIV/AIDS HIV/AIDS
TEORI KASUS
PemeriksaanFisik PemeriksaanFisik
 KeadaanUmum  KeadaanUmum
Sensorium : compos mentis Sensorium : compos mentis
TekananDarah : 120/80 mmHg TekananDarah : 90/60 mmHg
Heart Rate : 60-100 x/menit Heart Rate : 70 x/menit
Respirasi :18-24 x/menit Respirasi : 24 x/menit
Temperature : 36,5-37,5 °C Temperature : 37,9°C
 KeadaanPenyakit  KeadaanPenyakit
Anemia :Tidak Anemia : Ya
Ikterus : Tidak Ikterus : Tidak
Sianosis :Tidak Sianosis :Tidak
Dyspnea :Tidak Dyspnea :Tidak
Edema :Tidak Edema :Tidak
Eritema :Tidak Eritema :Tidak
Turgor : Baik Turgor : Baik
Gerakan Aktif : Ya Gerakan Aktif : Ya
Sikap tidur paksa :Tidak Sikap tidur paksa :Tidak
TEORI KASUS
TEORI KASUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. ELISA 1. Darah lengkap
2. Western Blotting 2. ELISA
3. Polymerase Chain Reaction (PCR)
4. Total limfosit count

TEORI KASUS
PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN
Terapi Nonmedikamentosa Terapi Non medikamentosa
• aktivitas: Tirah baring • aktivitas: Tirah baring
• Diet : Diet MB • Diet : Diet MB
Medikamentosa : Medikamentosa :
• Antietroviral - IVFD RL 20 gtt/I
- Inj. Ranitidine 50mg/12jam
- Rifampisin tab 450 mg 1x1
- Isoniazid 300 mg 1x1
- Pirazinamid 1000 mg 1x1
- Etambutol 750 mg 1x1
- Loperamid tab 6 mg 3x1
- Cotrimoxazole tab 960 mg 2x1
TEORI KASUS
KOMPLIKASI KOMPLIKASI
 Pneumonia pneumocystis  Tuberculosis
 Tuberculosis  Diare
 Esofagitis 
 Diare
 Herpes simplek, ulkus kronik

PROGNOSIS PROGNOSIS
Dubia ad malam Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai