KALIJODO
Awalanya nama Kalijodo berasal dari kata Kali dan Jodoh. Tempat ini di
masa lalu adalah salah satu tempat perayaan budaya Tionghoa bernama
pehcun yaitu perayaan hari keseratus dalam kalender imlek.
Tradisi ini akhirnya terus berlanjut sebagai ajang mencari jodoh
sehingga dari sinilah sebutan Kali Jodoh berasal. Tradisi ini berhenti
di tahun sejak tahun 1958 setelah Wali Kota Jakarta Sudiro yang
Penataan Kalijodo ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk memanusiakan
warga. Ruang publik, apalagi yang terbuka hijau, saat ini di Kota Jakarta masih
minim jumlahnya. Sementara penduduk kota ini terus saja berkembang, sehingga
ruang semakin sesak.Semakin banyak ruang publik akan membuat Kota Jakarta
semakin tampak lapang, ramah, dan manusiawi. Ruang publik terbuka apalagi hijau
tentunya berperan menciptakan karakter masyarakat kota.
Sitting Area di Kalijodo
Bike Park