Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS JURNAL

CLOSED SUCTION SYSTEM


VERSUS OPEN SUCTION

EGI RISKA
JATI RAHMAHWATI PUTRI
DATA PASIEN
Nama pasien : Tn R
Umur : 81 tahun
Alamat : Klurat baru
Agama : Islam
Tanggal masuk RS/RB : 2 januari 2019
Nomor Rekam Medis : 15 87 5x
Diagnosa medis : CPC (cor pulmonal chronic)
Bangsal : ICU
ALASAN MASUK

Pasien datang diIGD RSIY PDHI kalasan pada tanggal 2/1/2019


dengan keluhan batuk, pilek dan sesak nafas sudah 5hari , membaik 2 hari,
TD:180/100 mmhg N: 200 x/m, R:40 x/m, S: 36,4oC, saturasi 87% dan pasien
dibawa ke icu pada pukul 20:00 dengan kesadaran apatis, terpasang infus nacl
10 tpm, kondom kateter, NRM 12 lpm pasien diberi tindakan pemberian obat
digoxin melalui syring pump
RIWAYAT PENYAKIT
Tekanan darah : DAHULU
121/50 mmhg
Nadi : 79 x/m
Suhu : 36,7 c
Respirasi : 14 x/m
HIPERTENSI ASMA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hambatan Pertukaran Gas b.d
Ketidakseimbangan Ventilasi Perfusi
2. Disfungsi Respon Penyapihan Ventilator b.d
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
3. Kelebihan Volume Cairan b.d Gangguan
Aliran Balik Vena
INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 a. Monitor irama,


1 Hambatan pertukaran
jam diharapkan tidak ada hambatan pada pertukaran gas kedalaman, upaya
gas
dengan kriteria hasil : pernafasan, kesulitan
bernafas
b.d Saturasi oksigen dalam batas normal
b. Posisikan pasien untuk
Ketidak seim bangan Irama pernapasan dalam batas normal memaksimalkan
ventilasi
ventilasi-perfusi Volume tidal dalam batas normal c. Lakukan penyedotan
pada endotrakea dan
nasotrakea
d. Ganti tali et setiap 24
jam
e. Monitor warna, jumlah,
konsistensi
mucus/secret
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 a. Monitor dan


1 Disfungsi Respon
jam diharapkan tidak ada masalah dalam penyapihan dokumentasikan semua
Penyapi han Ventilator
ventilator dengan kriteria hasil : perubahan yang
dilakukan pada seting
b.d Sekret dalam saluran pernapasan berkurang atau hilang
ventilator
Ketidakefektifan Pasien mampu batuk secara efektif b. Berikan perawatan
mulut secara ruttin
Bersihan Jalan Nafas Saturasi dalam batas normal dengan antiseptic
c. Tingkatkan cairan yang
adekuat dan asupan
nutrisi
d. Monitor gejala yang
mengindikasi
peningkatan kerja
pernafasan
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 a. Monitor status


1 Kelebihan volume
jam diharapkan tidak ada hambatan pada pertukaran gas hemodinamik
cairan
dengan kriteria hasil : b. Monitor adanya edema
perifer
b.d TTV dalam batas normal
c. Monitor intake dan
Gangguan Aliran Balik Tugor kulit elastis output
d. Tingkatkan integritas
Vena Mukosa bibir lembab kulit
Tidak ada edema pada ekstremitas
ANALISIS JURNAL
CLOSED SUCTION SYSTEM VERSUS OPEN
SUCTION

Untuk membandingkan sistem CTSS


dibandingkan dengan sistem hisap trakea
terbuka pada pasien dewasa menerima
TUJUAN ventilasi mekanis selama lebih dari 24 jam
dalam hal insiden VAP, lama tinggal di
intensif unit perawatan dan kematian
SAMPEL

Grup A : Terdiri dari


75 pasien yang
 SAMPEL : 141 pasien yang terpasang ventilasi
dirawat diruang intensive mekanik dari bulan
care unit Januari 2012 sampai
 Lama penelitian : Januari Juni 2012.
2012 sampai desember
2012
 Tempat : Rumah sakit bedah
Dar El Shefa
Grup B : Terdiri dari
66 pasien yang
terpasang ventilasi
mekanik dari bulan
Juli 2012 sampai
Desember 2012.
METODE

GRUP B GRUP A
Menggunakan sistem penghisapan Menggunakan sistem hisap trakea
trakea tertutup (CTSS), terbuka (OTSS)
NO
1 P Sampel didalam penelitian ini berjumlah 141 pasien yang terpasang ventilator mekanik
dirawat diruang intensive care unit dari bulan januari 2012 sampai desember 2012
dirumah sakit bedah Dar El Shefa. Dibagi menjadi
Grup A : Terdiri dari 75 pasien yang terpasang ventilasi mekanik dari bulan Januari 2012
sampai Juni 2012.
Grup B : Terdiri dari 66 pasien yang terpasang ventilasi mekanik dari bulan Juli 2012
sampai Desember 2012.

2 I Pada penelitian ini responden sebanyak 141 pasien yang terpasang ventilator mekanik
diruang ICU dibagi menjadi 2 kelompok, grup A dilakukan tindakan dengan suction
terbuka, sedangkan pada grub B dilakukan tindakan dengan suction tertutup.

3 C Kelompok A (OTSS) di mana kejadian VAP adalah 30,13 / 1000 hari ventilator tidak
signifikan secara statistik dibandingkan dengan pasien dalam kelompok B dengan CTSS
dengan kejadian VAP 17,48 / 1000 hari ventilator.

4 O Tidak ada perbedaan dalam kejadian ventilator terkait pneumonia dan angka kematian
antara kedua kelompok. Rata-rata lama rawat inap menurun pada pasien dengan
kelompok OTSS.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai