Anda di halaman 1dari 12

PERMENKES REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 5 TAHUN 2014


TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER
DIFASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DENGAN
RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak
tanggal Diundangkan di Jakarta
Yaitu pada tanggal 19 Februari 2014

Masih
Adakah
Dokter Yang
Belum Pernah
Membaca???

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer bertujuan untuk :
Memberikan acuan bagi Dokter dalam memberikan
pelayanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer baik
milik pemerintah maupun swasta dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan sekaligus menurunkan
angka rujukan.
Dengan menggunakan panduan ini diharapkan, dokter layanan primer
dapat :
1) mewujudkan pelayanan kedokteran yang sadar mutu sadar biaya
yang dibutuhkan oleh masyarakat;
2) memiliki pedoman baku minimum denganmengutamakan upaya
maksimal sesuai kompetensi dan fasilitas yang ada; dan
3) memilliki tolok ukur dalam melaksanakan jaminan mutu
pelayanan.

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


Panduan Praktik Klinis (PPK) ini meliputi pedoman
penatalaksanaan terhadap penyakit yang dijumpai
di layanan primer.

Jenis penyakit mengacu pada Peraturan Konsil


Kedokteran Indonesia No. 11 Tahun 2012 tentang
Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

Penyakit dalam Pedoman ini adalah penyakit


dengan tingkat kemampuan dokter 4A, 3B, dan 3A
terpilih, dimana dokter diharapkan mampu
mendiagnosis, memberikan penatalaksanaan dan
rujukan yang sesuai.

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


PERAN IDI
Untuk mewujudkan tenaga kesehatan yang berkualitas, negara sangat membutuhkan peran
organisasi profesi tenaga kesehatan yang memiliki peran menjaga kompetensi anggotanya.

1. menyusun standar profesi bagi seluruh anggotanya,


dimulai dari standar etik (Kode Etik Kedokteran Indonesia
– KODEKI
2. Menyusun standar kompetensi yang merupakan standar
IDI DIAMANAHI minimal yang harus dikuasasi oleh setiap dokter ketika
selesai menempuh pendidikan kedokteran
3. Menyusun Standar Pelayanan Kedokteran yang harus
dikuasai ketika berada di lokasi pelayanannya, terdiri atas
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Standar
Prosedur Operasional.

Standar Pelayanan Kedokteran merupakan implementasi dalam praktek yang mengacu


pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Dalam rangka penjaminan mutu
pelayanan, dokter wajib mengikuti kegiatan Pendidikan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (P2KB) dalam naungan IDI.

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


SKDI
Tingkat kemampuan dokter dalam pengelolaan penyakit
di dalam SKDI dikelompokan menjadi 4 tingkatan, yakni :
1. tingkat kemampuan 1,
2. tingkat kemampuan 2,
3. tingkat kemampuan 3A, tingkat kemampuan 3B
4. tingkat kemampuan 4A serta tingkat kemampuan 4B.

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


Tingkat Kemampuan 1
(mengenali dan menjelaskan )
Lulusan dokter mampu:
1) mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit,
2) mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,
3) menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
4) menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


Tingkat Kemampuan 2
(mendiagnosis dan merujuk )
Lulusan dokter mampu:
1) membuat diagnosis klinik terhadap penyakit
Tersebut
2) menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien
3) mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


Tingkat Kemampuan 3
(mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal,dan
merujuk )

a) Tingkat Kemampuan 3A. Bukan gawat darurat


Lulusan dokter mampu:
1) membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan
yang bukan gawat darurat.
2) menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya
3) menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
b) Tingkat Kemampuan 3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu:
1) membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan
gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan
dan/atau kecacatan pada pasien.
2) menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
3) menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


Tingkat Kemampuan 4
(mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
secara mandiri dan tuntas )

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan


penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
a) Tingkat Kemampuan 4A.
Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
b) Tingkat Kemampuan 4B.
Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB).

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


Pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia
tahun 2012:
dari 736 daftar penyakit terdapat 144 penyakit yang harus dikuasai penuh oleh
para lulusan karena diharapkan dokter layanan primer dapat mendiagnosis dan
melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.

Selain itu terdapat 275 ketrampilan klinik yang juga harus dikuasai oleh lulusan
program studi dokter.

Selain 144 dari 726 penyakit, juga terdapat 261 penyakit yang harus dikuasai
lulusan untuk dapat mendiagnosisnya sebelum kemudian merujuknya, apakah
merujuk dalam keadaaan gawat darurat maupun bukan gawat darurat.

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN


PERMENKES NO 5 TH 2014
FAKTA SAAT INI: SEBAGAI SOLUSI
 kasus rujukan ke Panduan ini diharapkan dapat membantu dokter
layanan sekunder layanan primer untuk dapat meningkatkan mutu
untuk kasus-kasus pelayanan sekaligus menurunkan angka rujukan
yang seharusnya dapat dengan cara:
dituntaskan di layanan 1) Memberi pelayanan sesuai bukti sahih terkini yang
primer masih cukup cocok dengan kondisi pasien, keluarga dan
tinggi. masyarakatnya;
 Berbagai faktor 2) Menyediakan fasilitas pelayanan sesuai dengan
mempengaruhi kebutuhan standar pelayanan;
diantaranya: 3) Meningkatkan mawas diri untuk mengembangkan
kompetensi dokter, pengetahuan dan ketrampilan professional sesuai
pembiayaan, dan dengan kebutuhan pasien dan lingkungan; dan
sarana prasarana yang 4) Mempertajam kemampuan sebagai gatekeeper
belum mendukung. pelayanan kedokteran dengan menapis penyakit
dalam tahap dini untuk dapat melakukan
penatalaksanaan secara cepat dan tepat
sebagaimana mestinya layanan primer.

BIDANG YANKES – DINKES KOTA PASURUAN

Anda mungkin juga menyukai