FARMAKOLOGI STATUS KONVULSIUS

Oleh : dr. Robiyanti Nur Chalifah Hatta

Pendamping : dr. Sahata Parhusip
dr. Susy Andrianti
 LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA

Nama : An. F R
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 3,6 tahun
Alamat : RT. 14 Sengeti
Masuk RS : 17 November 2018

Keluhan utama : penurunan kesadaran

Keluhan tambahan : kejang pada tangan sebelah kanan
 Penurunan kesadaran dan
kejang saat di perjalanan
16.30
WIB
Tangan Tiba di IGD 16.00 WIB
kanan PARACETAMOL
Tidak INJEKSI 150 mg
KEJANG 16.05WIB
sadar
DOSIS 10-15
DIAZEPAM RECTAL MG/KGBB
/KALI
(STESOLID RECTAL) 16.06WIB
Dosis diazepam 10 mg
rectal/kali
0,5 mg / kg BB
BB < 10 kg : 5 mg KEJANG 16.38 WIB
Bb > 10 mb : 10 mg

DIAZEPAM RECTAL
(STESOLID RECTAL) 16.40 WIB
10 mg

KEJANG 17. 13 WIB

 FENITOIN 250 mg +
Dosis : NACL 0,9% 50 CC 17.15 WIB
10-20 Single dose
mg/kgBB

HCU 19.17 WIB

17.50 wib
Dosis
Rumatan : 22.00 WIB Inj. Ceftriaxone 1x1gr
5-7 PASIEN SADAR dlm D5%100 cc
mg/kgBB/hari
12 jam
kemudian FENITOIN 2x30 mg
+ NACL 0,9% 50 CC Dosis :
(diberikan 12 jam 20-50
setelah pemberian mg/kgBB/hari
terakhir) 1-2x
 OBAT
RUMATAN
Dosis :
15-40
ASAM VALPROAT mg/kgbb/hari 2-3x
2x3 ml

Ambroxol syr
2xcth ½

Dosis :
1,5 mg/kgbb/hari
2-3x
 Patofisiologi
- Perubahan konsentrasi ion di ruang ekstraseluler
- Rangsang mekanis, kimiawi dan aliran listrik dariasekitarnya
- Perubahan patologis dari membran krn penyakit / keturunan

Perbedaan potensial

Ion natrium berdifusi mll membran ( depolarisasi > repolarisasi)

Hipereksitasi neuron

Peningkatan pelepasan neurotransmitter

Kejang ( berlangsung lebih 30 menit )

Status Konvusius
 Pada status konvusius terjadi kegagalan mekanisme
normal untuk mencegah kejang. Kegagalan ini terjadi bila
rangsangan bangkitan kejang (Neurotransmiter eksitatori:
glutamat, aspartat dan acetylcholine) melebihi
kemampuan hambatan intrinsik (GABA) atau mekanisme
hambatan intrinsik tidak efektif.
 DIAZEPAM

MENINGKATKAN KEPEKAAN RESEPTOR

GABA TERHADAP NEOROTRANSMITER
PENGHAMBAT

CANAL CLORIDA TERBUKA

HIPERPOLARISASI SINAP
MEMBRAN SEL
TERHAMBAT
MENDORONG POST SINAP NYA
MEMBRAN SEL TIDAK DAPAT POTENSIAL
DIEKSITASI AKSI
 FARMAKOKINETIK
PEAK PLASMA CONCENTRATION

ABSOPSI RUTE ORAL > 90% 30-90 MENIT

INTRAMUSKULAR 60% 30-60 MENIT

PER RECTAL 90% 10-40 MENIT

INTRAVENA 90% 10-40 MENIT

WAKTU PARUH 1 – 3 JAM

WAKTU PARUH 20 -50 JAM

TERMINAL
METABOLISME DI HATI

EKSRESI LEWAT URIN

-RIW. HIPERSENSITIFITAS
KONTRA -MIASTENIA GRAVIS
INDIKASI -DEPRESI PERNAPASAN
-TRIMESTER PERTAMA
KEHAMILAN
EFEK SAMPING -MENGANTUK
-KELEMAHAN OTOT
-AMNESIA
-KETERGANTUNGAN
-DEPRESI NAFAS
 FENITOIN

MENINGKATKAN INAKTIVASI KANAL NA+

MENGURANGI MASUKNYA ION NATRIUM KE

MEMBRAN SEL SARAF PADA BAGIAN
KORTEKS MOTOR (PUSAT KENDALI
TERJADINYA KEJANG)

MENGURANGI AKTIFITAS DAN KEJANG

PENYEBARAN KEJANG TERATASI
 FARMAKOKINETIK

PEMBERIAN IM MENYEBABKAN FENITOIN

MENGENDAP PADA TEMPAT SUNTIKAN
KIRA KIRA 5 HARI

KADAR PUNCAK PLASMA 3-12 JAM SETELAM

PEMBERIAN
METABOLISME DI HATI

EKSRESI 90 % LEWAT URIN

-RIW. HIPERSENSITIFITAS
KONTRA -BRADIKARDI
INDIKASI
EFEK SAMPING -PENYAKIT GUSI
-ANEMIA DEFISIENSI AS.
FOLAT
 ASAM VALPROAT

MENINGKATKAN KONSENTRASI GABA DI

OTAK
 FARMAKOKINETIK
PEAK PLASMA CONCENTRATION

ABSOPSI RUTE ORAL > 90% 1-3 JAM

WAKTU PARUH 8– 10 JAM

METABOLISME DI HATI

EKSRESI LEWAT URIN

KONTRA -RIW. HIPERSENSITIFITAS

INDIKASI
EFEK SAMPING -PERDARAHAN
MEMAR
MUAL
MUNTAH
HIPERAKTIF
 DAPAT
CEFTRIAXONE PENETRASI
KE SSP

GOLONGAN CEPHALOSPORIN GENERASI

KE TIGA

MENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL

• Waktu Paruh : 8 Jam
• Kontra indikasi : -hipersensitif
- neonatus >> bilirubun enselopati
Efek samping :
-Gangguan saluran cerna
-Reaksi kulit
 PARACETAMOL

MENINGKATKAN INAKTIVASI KANAL NA+

MENGHAMBAT KERJA COX

MENGURANGIPRODUKSI
PROSTAGLANDIN
 FARMAKOKINETIK
Metabolisme di hati
Konsentrasi plasma : setengah jam
Waktu paruh : 1-3 jam
Eksresi di ginjal
Kontra indikasi : hipersensitif dan gangguan
hati
• Efek samping :
Reaksi alergi
Ruam kulit
Kerusakan hari
Hipotensi
 AMBROXOL

MUKOLITIK

MENGANCERKAN SEKRET SAL.

NAFAS

MEMECAH BENANG BENANG

MUKOPROTEIN DAN
MUKOPOLISAKARIDA DARI
SPUTUM
• Konta indikasi : hipersensitifitas
• Efek samping : hipersensitifitas,
bronkospasme, muntah diare
• Dosis : 1,5/kgbb/hari (3x)
TERIMA KASIH