Anda di halaman 1dari 62

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Pengobatan Rematik dan Faktor

yang Beruhubungan pada Lansia di Rukun Warga 11 Kelurahan


Jelambar Kecamatan Grogol Petamburan pada Oktober 2017

Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing
• Aini Izzati 112015443 Dr. Irwandy Tirtawidjaja.
• Gizela Yuanita 112015107
Dosen Penguji I Dosen Penguji II
• David 112015253
Dr. dr. Djap Hadi Susanto, MKes dr. Ernawaty
• Brenda Tjoanda 112015190 Tamba, MKM

Tugas Akhir Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta, Oktober 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

SLE

Skleroderma osteoarthritis

REMATIK
gout
spondiloartritis arthritis

RA
WHO
Rematik Inflamasi
Dapat
kekakuan
Sebabkan
Pembengkakan

rasa sakit pada sendi, otot, tendon, ligamen, dan tulang

 WHO → sekitar 335 juta orang di dunia mengidap penyakit rematik.


Prevalensi nyeri rematik di beberapa negara Asean

26.3% 18.2% 23.6-31.3%


Bangladesh India Indonesia

16.3% 14.9%
Filipina Vietnam
1 dari 4 orang di dunia menderita rematik.
9.6 % pria dan 18% wanita >60 tahun mengalami gejala rematik

RISKERDAS 2013 : penyakit sendi di Sumatera Barat sebesar 12,7 persen yang
berada di urutan ke 4 dari provinsi lainnya.
Di Indonesia : OA 5% pada usia < 40th, 30% pada 40-60th, 65% pada >61th.
OA lutut 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita

Prevalensi rematik lebih tinggi pada masyarakat yang tidak bersekolah →


24,1%
Prevalensi rematik yang tinggal di pedesaan → 13,8% lebih tinggi dari yang
tinggal di perkotaan yang hanya 10%

Penelitian Junaidi → gejala awal → 26.4% mengobati sendiri


Rumusan Masalah
1) WHO memperkirakan bahwa sekitar 335 juta orang di dunia mengidap
penyakit rematik dan terus mengalami peningkatan
2) Penyakit rematik menyebabkan inflamasi, kekakuan, pembengkakan, dan rasa
sakit pada sendi, otot, tendon, ligamen, dan tulang, mengakibatkan gangguan
fungsi bahkan kelumpuhan
3) Di Indonesia, kasus osteoarthritis merupakan kasus penyakit reumatik yang
paling sering ditemui. Prevalensi OA mencapai 5% pada usia kurang 40 tahun,
30% pada usia 40-60 tahun dan 65% pada usia lebih 61 tahun.
4) 26.4% dari penduduk Indonesia mengobati sendiri keluhan yang dirasakan,
salah satunya keluhan nyeri
Hipotesis Penelitian

• Terdapatnya hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan


dan kebutuhan berobat dengan pengetahuan, sikap dan perilaku
pengobatan rematik pada lansia di wilayah kecamatan Grogol
Petamburan selama bulan Oktober 2017.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
• Mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku pengobatan rematik dan faktor-
faktor yang berhubungan pada lansia di wilayah kecamatan Grogol Petamburan
selama bulan Oktober 2017.

Tujuan Khusus
• Diketahuinya sebaran pengetahuan, sikap, dan perilaku pengobatan rematik pada
lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan pada bulan
Oktober 2017.
• Diketahuinya sebaran jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kebutuhan pada
lansia di wilayah kerja Puskesmas kecamatan Grogol Petamburan pada bulan
Oktober 2017.
• Diketahuinya hubungan jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kebutuhan dengan
pengobatan rematik pada lansia di wilayah kerja Puskesmas kecamatan Grogol
Petamburan pada bulan Oktober 2017.
Manfaat Penelitian
• Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan
dalam melakukan penelitian
• Meningkatkan komunikasi dengan masyarakat pada
umumnya dan dengan pemuka masyarakat pada
khususnya.
Bagi • Menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah
didapat pada saat kuliah.
Peneliti • Memperoleh gambaran tentang pengetahuan, sikap,
dan perilaku manusia lansia mengenai pengobatan
rematik.
• Mengembangkan nalar, minat, dan kemampuan dalam
bidang penelitian.
• Melatih kerjasama kelompok.
Manfaat Penelitian

• Realisasi Tri Darma Perguruan Tinggi dalam


melaksanakan fungsi atau tugas Perguruan Tinggi
sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan,
Bagi penelitian, dan pengertian bagi masyarakat.
Perguruan • Mewujudkan UKRIDA khususnya Fakultas Kedokteran
Tinggi sebagai salah satu lembaga Pendidikan yang peduli
terhadap penelitian ilmiah
• Meningkatkan saling pengertian dan kerjasama antar
mahasiswa dan staf pengajar.
Manfaat Penelitian
• Adanya dukungan pendidikan dan pelatihan sehingga
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan tentang pengetahuan, sikap, dan
Bagi perilaku masyarakat lansia terhadap pengobatan
Puskesmas rematik.
• Sebagai salah satu masukan sebagai bahan informasi
bagi petugas kesehatan khususnya dokter puskesmas
dan bidan puskesmas.

• Meningkatkan pengetahuan mengenai faktor-faktor


yang berhubungan dengan pengobatan rematik pada
Bagi lansia
Masyarakat • Sebagai informasi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat terutama pada lansia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit inflamasi
sistemik kronis,
terutama menyerang
persendian.

Rematik Penyakit jaringan ikat


 rangka pendukung
(supporting Autoimun
framework)

Ditandai dengan
nyeri dan kekakuan
pada sendi
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Pengetahuan, Sikap dan
• Jenis Kelamin Perilaku Pengobatan
• Pendidikan Rematik pada Lansia
• Pekerjaan
• Sumber Informasi
• Dukungan keluarga
• Kebutuhan berobat
BAB III
3. Metodologi Penelitian

3.1 Desain penelitian : Analitik dengan pendekatan cross-sectional.


3.2 Tempat dan waktu penelitian : RW 11 Kelurahan Jelambar Baru,
Kecamatan Grogol Petamburan bulan Oktober 2017
3.3 populasi :
3.3.1 Populasi target : Semua lansia dengan penyakit rematik
3.3.2 Populasi terjangkau : Semua lansia dengan penyakit rematik di
RW 11, Kelurahan Jelambar Baru pada Oktober 2017
3. Metodologi Penelitian

3.1 Desain penelitian : Analitik dengan pendekatan cross-sectional.


3.2 Tempat dan waktu penelitian : RW 11 Kelurahan Jelambar Baru,
Kecamatan Grogol Petamburan bulan Oktober 2017
3.3 populasi :
3.3.1 Populasi target : Semua lansia dengan penyakit rematik
3.3.2 Populasi terjangkau : Semua lansia dengan penyakit rematik di
RW 11, Kelurahan Jelambar Baru pada Oktober 2017
3.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Kriteria Inklusi:
• Lansia dengan penyakit rematik
• Lansia yang dapat berkomunikasi secara verbal dan nonverbal
• Lansia dengan penyakit rematik yang mencari pengobatan
• Lansia dengan penyakit rematik yang bersedia menjadi
responden/mengisi kuesioner

Kriteria Eksklusi
• Lansia dengan penyakit berat
3.5 Sampel

3.5.1 Besar Sampel


Perhitungan Sampling untuk Beberapa Variabel
Untuk menjaga kemungkinan adanya subjek penelitian yang drop out,
maka dihitung:
N2 = N1 + (10% x N1)
= 95,43 + (0,1 x 95,43)
= 95,43 + 9,54
= 104,97  Dibulatkan menjadi 105 subjek penelitian.
Jadi, minimal jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 105 orang.
3.5.2. Teknik Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan :


non-probability sampling dengan cara purposive
3.6 Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Sumber data :


Data primer : menggunakan kuisioner
Data sekunder : KTP

3.6.2 Instrumen Penelitian


Kuisioner, KTP, Skor VAS
3.7 Variabel
3.7.1. Variabel Independen
Variabel independen pada penelitian ini adalah jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, kebutuhan berobat, rekomendasi orang dan
dukungan keluarga.

3.7.2. Variabel Dependen


Variabel dependen pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan
perilaku pengobatan rematik pada lansia
3.8. Cara Kerja

Tinjauan pustaka
Jumlah sampel Izin penelitian
dan desain kuisioner
110 dari puskesmas
penelitian

Coding dan Pengumpulan


Izin penelitian Mencari data
tabulasi data data dari
ketua RW lansia
primer kuisioner

Penulisan
Pengolahan data Pelaporan
laporan
dengan SPSS penelitian
penelitian
3.9. Definisi Operasional
3.9.1 Subyek Penelitian
Lansia dengan penyakit rematik

3.9.2 Pengetahuan
• Definisi : Hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan
terhadap obyek tertentu. Penilaian pengetahuan lansia tentang rematik dan
pengobatan penyakit rematik.
• Alat Ukur : Metode kuesioner yang terdiri dari 5 pertanyaan
• Cara ukur : Mengisi kuesioner
• Hasil Ukur : Interpretasi dari pengetahuan lansia adalah pengetahuan tinggi,
rendah, sedang
• Skala ukur : Kategorik-Ordinal
3.9.3 Sikap

Definisi : Respon tertutup lansia dengan penyakit rematik terhadap


stimulus atau objek, baik yang bersifat intern maupun ekstern,
sehingga manifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya
dapat ditafsirkan terlebih dulu.
• Alat Ukur: Metode kuesioner yang terdiri dari 3 pertanyaan
• Cara ukur : Mengisi kuesioner
• Hasil Ukur : Interpretasi dari sikap lansia dengan penyakit rematik
adalah sikap baik, cukup. Kurang
• Skala ukur : Kategorik- Ordinal
3.9.4 Perilaku

Definisi : Perilaku adalah berkaitan dengan upaya atau tindakan lansia


dengan penyakit rematik mencari pengobatan penyakit rematiknya.
• Alat Ukur : Metode kuesioner yang terdiri dari 4 pertanyaan
• Cara Ukur : Mengisi kuesioner
• Hasil Ukur : Interpretasi dari perilaku lansia dengan penyakit rematik
adalah perilaku pemilihan pengobatan medis, tradisional dan sendiri
• Skala ukur : Kategorik - Nominal
3.9.5 Jenis Kelamin

Definisi: Jenis kelamin adalah pembagian jenis seksual yang ditentukan


secara biologis dan anatomis yang dinyatakan dalam jenis kelamin laki-
laki dan jenis kelamin perempuan.
• Alat Ukur: Alat ukur yang digunakan berupa Kartu Tanda Penduduk.
• Cara Ukur: Cara ukurnya dengan melihat Kartu Tanda Penduduk.
• Hasil Ukur: Hasil pengukuran dari jenis kelamin adalah laki-laki dan
perempuan.
• Skala ukur : Kategorik - nominal
3.9.6 Tingkat Pendidikan

Definisi: Jenjang pendidikan formal dari suatu institusi tertentu yang


mencakup tingkat SD atau sederajat, SMP atau sederajat, SMA atau
sederajat, dan Perguruan Tinggi/Akademi atau yang sederajat.
• Alat ukur : Kuesioner
• Cara ukur : Mengisi pendidikan di lembar identitas pada kolom
pendidikan
• Hasil ukur: Interpretasi dari tingkat pendidikan lansia adalah rendah,
sedang, tinggi
• Skala ukur : kategorik- Ordinal
3.9.7 Pekerjaan

Definisi: Pekerjaan merupakan suatu kegiatan rutinitas bentuk tugas


atau kerja yang dilakukan setiap hari yang menghasilkan pendapatan
pada individu tersebut.
• Alat ukur : Kuesioner
• Cara ukur : Mengisi pekerjaan di lembar identitas pada kolom
pekerjaan.
• Hasil ukur: Interpretasi dari tingkat pekerjaan lansia adalah
• Skala ukur: kategorik-Ordinal
3.9.8 Kebutuhan berobat

• Definisi : Derajat gangguan kesehatan atau penyakit rematik yang


dirasakan oleh lansia sehingga membutuhkan pengobatan.
Kebutuhan ini diukur melalui indikator kebutuhan berobat dengan
indikator penyakit rematik yang sakit ringan, sakit sedang dan sakit
berat.
• Alat Ukur : Kuesioner, skor Visual Analog Scale (VAS)
• Skala ukur : kategorik – ordinal
3.9.9 Sumber informasi

Definisi: Sumber informasi adalah asal dari informasi yang didapatkan.


Sumber informasi terbagi atas sumber informasi lapangan (sumber
didapati daripada orang sekeliling baik keluarga, teman maupun
tetangga) dan sumber informasi dokumenter (media cetak seperti
koran dan majalah serta media elektronik seperti iklan tv dan radio).
• Alat Ukur: Kuesioner
• Hasil Ukur: Interpretasi dari sumber informasi adalah dari
rekomendasi orang lain dan dari sumber informasi lain
• Skala ukur : kategorik - nominal
3.9.10 Dukungan keluarga

Definisi: Dukungan adalah memberikan dorongan / motivasi atau


semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi pembuat
keputusan. Dukungan keluarga dinilai dari keikutsertaan keluarga
dengan responden dalam mencari pengobatan
• Alat Ukur: Kuesioner
• Hasil Ukur: Interpretasi dari dukungan keluarga
• Skala ukur : kategorik – nominal
3.10 Data

3.10.1. Pengolahan Data


Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data. yang
diperoleh atau editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau
setelah data terkumpul.
Coding
Coding merupakan catatan untuk memberikan kode numeric (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
Tabulating
Pada tahap ini, jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokkan
dengan teliti dan teratur lalu dihitung lalu dijumlahkan kemudian dituliskan
dalam bentuk tabel-tabel.
3.10.2 Analisis Data

1. Analisis Univariat
- Distribusi frekuensi dan penjelasan tiap variabel

2. Analisis Bivariat
Cara uji statistik : Chi – square dan likelihood
Tingkat kemaknaan : 0.05
3.10.3. Penyajian Data
Data yang didapat disajikan secara tesktular dan tabular.

3.10.4. Interpretasi Data


Data diinterpretasikan secara deskriptif analitik antar variabel-variabel yang
telah ditentukan.

3.10.5. Pelaporan Data


Data disusun dalam bentuk laporan penelitian. Selanjutnya akan
dipresentasikan di hadapan staf pengajar Program Pendidikan Ilmu
Kesehatan Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
(UKRIDA) dalam forum pendidikan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran UKRIDA.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
• Proses pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 2017,
didapatkan sampel sebanyak 110 lansia dengan penyakit rematik di
RW 11 Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan,
Jakarta Barat pada bulan Oktober 2017.
Analisis Univariat dari Sebaran Pengetahuan, Sikap, Perilaku Pengobatan Rematik pada lansia di RW
11 Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat, Oktober 2017.

Variabel Frekuensi Presentasi (%)


Pengetahuan
Kurang 60 54.5
Cukup 32 29.1
Baik 18 16.4

Sikap
Kurang 61 55.5
Cukup 39 35.5
Baik 10 9.1

Perilaku
Pengobatan sendiri 51 46.4
Pengobatan tradisional 36 32.7
Pengobatan medis 23 20.9
Variabel Frekuensi Presentasi (%)
Jenis kelamin
Laki-laki 53 48.2
Perempuan 57 51.8

Pendidikan
Rendah 66 60.0
Sedang 35 31.8
Tinggi 9 8.2

Pekerjaan
Tidak bekerja 87 79.1
Bekerja 23 20.9

Sebaran berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Sumber Informasi, Dukungan Keluarga
dan Kebutuhan berobat di RW 11 Kelurahan Jelambar Baru, Jakarta Barat, Oktober 2017.
Variabel Frekuensi Presentasi (%)

Sumber Informasi

Rekomendasi orang 60 54.5

Sumber lain 50 45.5

Dukungan keluarga

Tidak mendukung 45 40.9

Mendukung 65 59.1

Kebutuhan berobat

Rendah 49 44.5

Sedang 37 33.6

Tinggi 24 21.8
Uji Statistik antara Jenis kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Sumber Informasi, Dukungan keluarga,
Kebutuhan berobat dengan Pengetahuan Pengobatan Rematik lansia di RW Kelurahan Jelambar Baru,
Kecamatan Grogol Petamburan Oktober 2017.

Variabel Pengetahuan Total Uji Nilai P Ho


Kurang Cukup Baik
Jenis kelamin Chi-square 0.380 Gagal ditolak
Laki-laki 29 13 11 53
Perempuan 31 19 7 57

Pendidikan Chi-square 0.056 Ditolak


Rendah 43 15 8 66
Sedang 15 12 8 35
Tinggi 2 5 2 9

Pekerjaan Chi-square 0.007 Ditolak


Tidak bekerja 54 22 11 87
Bekerja 6 10 7 23
Variabel Pengetahuan Total Uji Nilai P Ho

Kurang Cukup Baik

Sumber Informasi Chi-square 0.004 Ditolak

Rekomendasi orang 24 23 13 60

Sumber lain 36 9 5 50

Dukungan keluarga Chi-square 0.760 Gagal ditolak

Tidak mendukung 25 14 6 45

Mendukung 35 18 12 65

Kebutuhan berobat

Rendah 33 9 7 49 Chi-square 0.034 Ditolak

Sedang 20 12 5 37

Tinggi 7 11 6 24
Uji Statistik antara Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Sumber Informasi, Dukungan Keluarga,
Kebutuhan berobat dengan Sikap Pengobatan Rematik lansia di RW11 Kelurahan Jelambar Baru,
Kecamatan Grogol Petamburan Oktober 2017.
Variabel Sikap Total Uji Nilai P Ho
Kurang Cukup Baik
Jenis kelamin Chi-square 0.032 Ditolak
Laki-laki 31 14 8 53
Perempuan 30 25 2 57

Pendidikan Chi-square 0.170 Gagal ditolak


Rendah 43 18 5 67
Sedang 14 17 4 35
Tinggi 4 4 1 9

Pekerjaan Chi-square 0.021 Ditolak


Tidak bekerja 57 27 6 90
Bekerja 7 12 4 23
Variabel Sikap Total Uji Nilai P Ho

Kurang Cukup Baik

Sumber Informasi Chi-square 0.023 Ditolak

Rekomendasi orang 27 28 5 60

Sumber lain 34 11 5 50

Dukungan keluarga Chi-square 0.047 Ditolak

Tidak mendukung 31 12 2 45

Mendukung 30 27 8 65

Kebutuhan berobat

Rendah 34 12 3 49 Chi-square 0.005 Ditolak

Sedang 19 17 1 37

Tinggi 8 10 6 24
Uji Statistik antara Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Sumber Informasi, Dukungan Keluarga,
Kebutuhan berobat dengan Perilaku Pengobatan Rematik lansia di RW 11Kelurahan Jelambar Baru,
Kecamatan Grogol Petamburan Oktober 2017.

Variabel Perilaku Total Uji Nilai P Ho


Kurang Cukup Baik
Jenis kelamin Chi-square 0.001 Ditolak
Laki-laki 30 8 15 53
Perempuan 21 28 8 57

Pendidikan Chi-square 0.023 Ditolak


Rendah 39 16 12 67
Sedang 9 16 10 35
Tinggi 3 4 2 9

Pekerjaan Chi-square 0.031 Ditolak


Tidak bekerja 45 28 14 90
Bekerja 6 8 9 23
Variabel Perilaku Total Uji Nilai P Ho

Kurang Cukup Baik

Sumber Informasi Chi-square 0.176 Gagal ditolak

Rekomendasi orang 23 23 14 60

Sumber lain 28 13 9 50

Dukungan keluarga Chi-square 0.014 Ditolak

Tidak mendukung 28 12 5 45

Mendukung 23 24 18 65

Kebutuhan berobat

Rendah 26 17 6 49 Chi-square 0.173 Gagal ditolak

Sedang 18 10 9 37

Tinggi 7 9 8 24
Hubungan antara Pengetahuan dengan
Sikap
Pengetahuan Sikap Total Uji Nilai P Ho

Kurang Cukup Baik

Kurang 46 10 4 60 Chi-square 0.000 Ditolak

Cukup 9 21 2 32

Baik 6 8 4 18

Total 61 39 10 110
Hubungan antara Pengetahuan dengan
Perilaku
Pengetahuan Perilaku Total Uji Nilai P Ho

Pengobatan Pengobatan Pengobatan


sendiri tradisional medis

Kurang 34 21 5 60 Chi- 0.003 Ditolak


square

Cukup 13 10 9 32

Baik 4 5 5 14

Total 51 36 19 110
Hubungan antara Sikap dengan
Perilaku
Pengetahuan Perilaku Total Uji Nilai P Ho

Pengobatan Pengobatan Pengobatan


sendiri tradisional medis

Kurang 42 14 5 61 Chi- 0.000 Ditolak


square

Cukup 9 19 11 39

Baik 2 2 6 10

Total 53 35 22 110
BAB VI
KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan

Pengetahuan Pengobatan Rematik


• Kurang → 60 orang (54,5%)
• Cukup → 32 lansia (29.1%)
• Baik → 18 lansia (16.1%)

Sikap pengobatan rematik


• Kurang → 61 orang (55.5%)
• Cukup → 39 lansia (35.5%)
• Baik → 10 lansia (9.1%)
Kesimpulan
Perilaku Pengobatan
• Sendiri → 51 orang (46.4%)
• Tradisional → 36 lansia (32.7%)
• Medis → 23 lansia (20.9%)

• Terdapat hubungan bermakna antara pendidikan, pekerjaan, sumber


informasi dan kebutuhan berobat dengan pengetahuan pengobatan
rematik lansia.

• Terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin, pendidikan,


pekerjaan, dan dukungan keluarga dengan perilaku pengobatan rematik
lansia.
Kesimpulan
sikap pengobatan rematik
Pendidikan
lansia

Sumber informasi dan perilaku pengobatan rematik


kebutuhan berobat lansia

Jenis kelamin dan dukungan pengetahuan pengobatan


keluarga rematik lansia

Jenis kelamin, pekerjaan, sumber


sikap pengobatan rematik
informasi, dukungan keluarga dan
lansia.
kebutuhan berobat
SARAN

Kepada wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Jelambar Baru: dapat memberikan


penyuluhan tentang rematik dan pengobatannya, sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan lansia terhadap penyakit rematik dan pengobatannya. Kemudian
memperbanyak program kesehatan bagi lansia yang dirasa masih kurang saat ini.

Kepada lansia di RW 11 Kelurahan Jelambar Baru: agar mulai menerima


pengobatan medis sebagai pengobatan utama dalam mengatasi rematik.

Kepada ketua RT dan ketua RW di wilayah kerja Kelurahan Jelambar Baru:


diharapkan dapat melakukan pendataan secara lengkap mengenai kelompok –
kelompok umur di wilayah kerjanya agar lebih mudah pengambilan data untuk
keperluan penelitian dan lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai