Anda di halaman 1dari 72

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

Target kompetensi minimal masalah


kesehatan kulit dan kelamin untuk dokter
umum :
1. Mendiagnosis dan membuat rencana
penatalaksanaan penyakit-penyakit kulit dan
kelamin (KK) yang sering di jumpai, baik secara
Mandiri (M), Tindakan Pertama (TP), atau
Merujuk (R).
2.Mampu melakukan /merencanakan pemeriksaan
laboratorium tes kulit sederhana sebagai
penunjang dalam menegakan diagnosis.
3.Mampu menjelaskan indikasi, prosedur dan
kemungkinan hasil pada pemeriksaan penunjang
yang sering dilakukan.
4. Mampu mendiagnosis dan memberi terapi
awal kemudian merujuk ke Rumah Sakit yang
tepat untuk penyakit kulit dan kelamin yang
jarang terdapat, tetapi bersifat
gawat/berakibat buruk.
5. Menerapkan kode etik kedokteran dalam
menangani masalah kulit dan kelamin.
6. Mampu melakukan komunikasi yang baik
dengan pasien.
DESKRIPSI KOMPETENSI BERDASARKAN
KASUS
No. Area Kompetensi Kasus kompetensi
M TP R
1. Infeksi bakterial
Impetigo √
Ektima √
Scapilococcal scalded skin
Syndrome √
Folikulitis √
Furunkel/karbunkel √
Erisipelas √
Selulitis √
Eritrasma √
Periporitis √
No. Area Kompotensi Kasus Kompetensi

M TP R
Hidradenitis supurativa √ √
Pitted keratolisis √ √
Piodermi sekunder √
Infeksi mikrobakterial
Skrofuloderma √ √
Tuberkulosis kutis √ √
Lepra √
Reaksi lepra tipe I √ √
Reaksi lepra tipe II √ √
Ulkus tropikum √ √
Frambusia √ √
No Area Kompetensi Kasus Kompetensi
M TP R
2 Infeksi jamur
Tinea kapitis √ √
Tinea barbae √ √
Tinea fasialis √ √
Tinea korporis √
Onikomikosis √ √
Tinea kruris √
Tinea pedis √
Pityr. Versikolor √
Kandidosis kutis √
Mikosis profunda √
Kandidosis mukokutan √
No. Area Kompetensi Kasus Kompetensi

M TP R
3. Infeksi virus
Herpes simpleks √
Herpes zoster √
Veruka vulgaris √
Moluskum kontangiosum √
Varisela √
Kondiloma akuminata √
4. Zoonosis (Infestasi Parasit)
Skabies √
Pedikulosis √
Creeping eruption √
Insect bites √
No. Area Kompetensi Kasus kompetensi

M TP R
5. Dermatitis/Eksema
Dermatitis kontak alergik √
Dermatitis toksik/iritan √
Foto kontak dermatitis √
Eksema atopik √
Eksema seboroik √
Liken simpleks kronik √
Phompolix √ √
Intertrigo √
Dermatitis statis √ √
Dermatitis numular √ √
Peroral dermatitis √ √
No Area Kompetisi Kasus Kompetensi
M TP R
6 Penyakit kulit reaktif/alergi
Erythema multiformen/steven
Johnson’s syndrome √
Eritema nodosum
Drug eruption √ √
Fixed drug eruption √ √
Vaskulitis alergika √ √
Pruritus √
Urtikaria papulosa √
Urtikaria akut √
Urtikaria kronik √ √
7 Erupsi eritroskuamosa
Psoriasis vulgaris √ √
Psoriasis pustulosa generalisata √ √
Pitiriasis rosea √
Eritroderma √ √
parapsoriasis √ √
No Area Kompetensi Kasus Kompetensi
M TP R
8 Penyakit liken
Liken planus √
Liken lain √
9 Penyakit bula
Pemfigus √ √
Pemfigoid √ √
Dermatitis herpetiformis √ √
Epidermolisis bulosa herediter √ √
Toxic Epidermal Necrolysis √ √
10 Gangguan sirkulasi
Ulkus statis √
11 Gangguan rambut
Alopesia √
Hipertrikosis √
Hirtutism √
Tricotillomania √
Telogen effluvium √
No Area Kompetensi Kasus Kompetensi
M TP R
12 Gangguan kelenjar
Akne √
Rosasea √
Miliaria √
hiperhidrosis √
13 Gangguan pigmentasi
Melanoderma √
Melasma/ chloasma √
Ephelide √
Leukoderma √
Vitiligo √
albinism
No Area kompetisi Kasus kompetensi
M TP R
14 Tumor-tumor
Karsinoma sel skuamosa √
Basalioma √
Melanoma maligna √
Keratosis senilis √
Keratosis seboroik √
Keloid √
Hemangioma √
neurofibromatosis √
15 Abnormalitas ektodermal
Ikhtyosis √
Keratosis folikularis √
Keratoderma palmaris/plantaris √
Nevus unius lateris √
16 Penyakit kolagen
Dematomyositis √
Lupus eritomatosus kutan √
Lupus eritomatosus sistemik √
Skleroderma / morphea √
No Area kompetensi kasus Kompetensi
M TP R
17 Penyakit menular seksual / IMS
Sifilis √
Uretritis gonolokal √
Limfogranoloma venereum √
Ulkus mole √
Uretritis non gonolokal √
Vanginitis kandida √
Vanginitis trikomonal √
Vanginosis bakterial √
Kandiloma akuminata √
Herpes genitalis √
HIV/AIDS √ √
18 Gangguan metabolisme
Xanthoma √
Avit. A √
Pellagra √
kwashiorkhor √
Jumlah 34 42 75
DAFTAR KOMPETENSI KETERAMPILAN

No Daftar keterampilan Target


. Kompetens
i
1. ANAMNESIS
Anamnesis riwayat penyakit 4
kulit yang sedang di derita saat
ini, penyakit kulit sebelumnya,
riwayat penyakit lain yang
mungkin berhubungan dengan
kelainan kulit.
No. Daftar keterampilan Target
kompete
nsi
2. PEMERIKSAAN STATUS DERMATOLOGIS
Pemeriksaan fisik pada penyakit kulit
• Inspeksi kulit mengunakan kaca pembesar 4
• Inspeksi kulit dengan mengunakan lampu 2
Wood 3
• Inspeksi kuku dan rambut 3
• Dermografisme 4
• Palpasi kulit 3
• Tanda Nikolsky
Terminologi Ujud Kelainan Kulit
 Deskripsi UKK primer, sekunder 4
 Deskripsi ukuran, distribusi, peluasan lesi, 4
dan konfigurasi
Pemeriksaan dengan
mengunakan lampu Wood
Lampu Wood adalah sinar UV
dengan panjang gelombang (320-
400nm (UVA); puncak 365 nm) yg
didapatkan dengan cara
melewatkannya pd filter wood, yang
terdiri dari kaca yang mengandung
nikel oksida.
Dermatografisme
 Dermorafisme,Reaksi yang
terjadi bila kulit digosok dengan
benda tumpul, misalnya kuku
atau ujung pensil yang tumpul
maka ditempat tersebut muncul
kemerahan diikuti
urtikari,kadang disebut juga
urtikari akibat trauma fisik
 White dermographism, bila
ditempat goresan tidak timbul
urtikari linier melainkan garis
putih, disebut fenomena white
dermographism. Garis ini
merupakan salah satu tanda
minor pada dermartitis atopik.
Namun , hal tersebut dapt terjadi
pada 15% orang normal.
Pemeriksaan Nikolsky
Langsung :Lakukan penekanan
langsung dengan jari tangan
pada vesikel/bula kemudian
terlihat bula melebar ke kulit
sekitarnya, berarti Nikolsky
positif (epidermolisis)
Tidak Langsung : bila kulit diantara
2 bula ditekan dan digeser
dengan telunjuk maka tampak
kulit terangkat seakan-akan
lepas dari dasarnya atau
terbentuk bula, yang berarti
terjadi pelepasan epidermis
(epidermolisis). Epidermolisis
terjadi pada pasien dengan
pemfigus vulgaris,
staphylococcus scalded skin
syndrom, dan sindrom Steven-
Johnson (SSJ-TEN).
No. Daftar Keterampilan Target
Kompeten
si

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan tambahan untuk kelainan
dermatologi:
4
 Pemeriksaan KOH skuama, kuku,
4
discar
4
 Pemeriksaan Gram
4
 Pemeriksaan Tzanack
2
 Pemeriksaan BTA
2
 Swab discar
 Identifikasi parasit
No. Daftar Keterampilan Target
Kompetensi
Biopsi “punch” 2
 Patch Test/ Photo Patch Test 2
 Prick test 2
 Kolposkopi kondiloma akuminata 1
 Pemeriksaan acetowhite pada 2
kondiloma akuminata
Pemeriksaan pada pasien lepra
 Tes kemampuan motorik (voluntary 4
muscle testing/ VMT)
 Tes sensibilitas 4
 Menilai pembesaran saraf 4
 Px BTA dari jaringan kulit (cuping 4
hidung, lobus telinga, dan lesi) atau
sekret dg cat Ziehl-Neelsen
Target
No. Daftar Keterampilan
Kompetensi
4. TINDAKAN MEDIS
Terapi penyakit kulit
 Drainase/Insisi abses 2
 Eksisi tumor 2
 Krioterapi 2
 Enukleasi/ekstrasi 2
 Perawatan luka 4
 Melakukan dressing/ aplikasi bahan topikal 4
 Fototerapi 2
 Skleroterapi kompesif untuk vena varikosa 1
 Terapi kompresif pada ulkus tungkai 1
 Injeksi intradermal 3

99
Rincian Kegiatan
 Kegiatan Rutin : Keterampilan :
a) Poliklinik
b) Bangsal
c) Tugas Stase Luar
RSUD Undata

 Kegiatan Khusus : 1. Ilmiah


2. Pembinaan Sikap
Tugas Poliklinik:
 Untuk memperoleh keterampilan dalam
mendiagnosis dan mengelola penyakit.
 Bersama dengan instruktur klinik, melakukan
pemeriksaan penderita lama dan baru.
 Melakukan pemeriksaan penderita yang
diberikan oleh konsulen/instruktur klinik dan
membuat status poliklinik secara singkat, meliputi
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan
Penunjang (dapat dikerjakan sendiri),
Pengambilan Foto Kasus dan Inform Consent,
Differential Diagnosis, Diagnosis Kerja,
Penatalaksanaan, Menuliskan Resep (jika
ditugaskan)
Tugas Poliklinik:
 Mengkonsultasikan dan mendiskusikan kasus yang didapat
dengan pembimbing klinik.
 Mencatat kasus tersebut ke dalam log book dan
mengesahkannya pada dosen pembimbing klinik.
 Mencatat jumlah kasus yang telah dilihat dan diperiksa lalu
mengesahkannya pada dosen pembimbing klinik.
 Membantu menuliskan surat-surat (surat keterangan
istirahat, pengantar lab, konsul ke bagian lain) yang
kemudian ditandatangani oleh instruktur klinik yang
bersangkutan.
 Memilih salah satu kasus yang telah diperiksa dan dibuat
laporan lengkap tertulis, selanjutnya dipresentasikan
sebagai refleksi kasus.
Tugas Bangsal :
Mempelajari dan mengamati perkembangan
penyakit kulit yang perlu dirawat secara seksama
selama tugas bangsal dan jaga bangsal.
A. Tugas Bangsal : Mempelajari tiap penderita yang
sedang dirawat mengenai diagnosis dan
terapinya, melakukan follow up setiap hari, serta
membantu mengobati pasien.
B. Jaga Bangsal : Mengawasi pasien dan
melaporkan kepada dokter bangsal jika ada hal
yang penting.
C. Bed Side Teaching (BST) : Melakukan
pembelajaran dan diskusi dengan pembimbing
klinik langsung disamping pasien.
D. Tugas stase luar RSUD Undata.
Kegiatan Khusus
A. Kegiatan ilmiah :
 Tenteran dan Diskusi Modul
 Laporan atau Diskusi Kasus
 Kegiatan Ilmiah
 Ujian

A. Pembinaan Sikap : Etika kedokteran.


Jadwal Kegiatan
N Kegiata Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
o n

I II III IV V VI I II III IV V VI I II III IV V VI I II III IV V VI

1 Orienta x x
si

2 Stase x x x x x x x x x x x x x X
Poliklini
k

3 Stase x x x x x x x x x x x X
bangsal

4 Stase x x x x x x x x
Luar
Kota

5 Tutorial x x x x x x x x
Klinik

6 Refleksi x x x x x x x X
kasus

7 Ujian x
PRINSIP-PRINSIP DALAM MENDIAGNOSIS
PENYAKIT KULIT

Dermatologi merupakan bidang kedokteran yang


berorientasi pada morfologi atau Ujud Kelainan
Kulit ( UKK ) yang ditemukan.

Berbeda dengan penyakit lain, penyakit kulit


dapat dilihat langsung oleh mata pemeriksa.
Diagnosis penyakit kulit sebaiknya dilakukan
secara berurutan sebagai berikut :
Riwayat penyakit
1. Gejala prodromal yang menyertai
a. Penyakit akut, dengan gejala: nyeri kepala,
demam, mengigil, kelemahan.
b. Penyakit kronis.
2. Riwayat munculnya UKK,
a. Kapan? Onset penyakit
b. Dimana? Lokasi UKK awal
c. Terasa gatal/ nyeri ?
d. Bagaimana pola gejala penyebarannya?
e. Bagaimana perubahan masing-masing UKK?

3. Perjalanan penyakit yang diderita saat ini


dengan perhatian khusus pada gejala
penyerta.
4. Riwayat penyakit dahulu
a. Operasi
b. Riwayat pernah dirawat inap,
c. Alergi, khususnya alergi obat (diminum, dioleskan)
d. Riwayat pengobatan (saat ini dan sebelumnya)
e. Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol,
penyalahgunaan obat
f. Riwayat atopi (asthma, hay fever, rhinitis alergi,
eksema)
5. Riwayat penyakit keluarga (khususnya pada
pasien psoriasis, atopi, melanoma, xantoma,
tuberous sklerosis)
6. Riwayat sosial penderita seperti pekerjaan, hobi,
paparan terhadap pencetus, perjalanan ke daerah
lain, riwayat pengunaan obat-obatan, kebiasaan
khusus yang lain.
7. Riwayat kontak seksual seperti misalnya faktor
risiko terhadap infeksi HIV (transfusi darah,
pengunaan obat-obatan intravena, pasangan
seksual lebih dari satu, riwayat infeksi menular
seksual)
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Normal / sakit sedang /
sakit berat
 Tanda Vital : Tekanan darah, denyut
nadi, respirasi, suhu
tubuh
 Status Dermatologi : Periksa kulit secara
keseluruhan termasuk
membrana mukosa
(regio genital dan anal),
kuku,rambut, serta
kelenjar limfe.
Dalam menegakkan diagnosis, perlu dilihat:
1. Tipe UKK : makula, papul, plak, nodul, wheal,
vesika-bula, (blister), pustul, krusta, skuama,
erosi, ulkus, skar, atrofi, kista.
2. Warna : pink, merah, ungu (untuk UKK purpurik
kita lihat tanda diaskopinya apakah hilang
setelah ditekan dengan gelas obyek atau
tidak), putih, coklat, hitam, biru, keabuan,
kuning. Warna pada UKK dapat sama /
bervariasi.
3. Marginasi : berbatas tegas / batas tidak tegas.
4. Konsistensi : perhatian konsistensi (lunak, keras,
fluktuatif), perubahan temperatur kulit (panas,
dingin), serta mobilitas.
5. Bentuk : bulat, oval, poligonal, polisiklik, anular (
berbentuk seperti cicin), iris, serpiginosa (seperti
ular), umblicated.
6. Jumlah : tunggal atau multipel
7. Susunan : untuk UKK multipe dapat berupa:
(1) berkelompok: herpetiformis, arsiformis,
anuler, reticulated (seperti jala). Linear,
serpiginosa (seperti ular) atau
(2) deseminata/ tersebar: UKK diskret tersebar
8. Konfluensi : ya atau tidak
9. Distribusi:
(1) perluasan: lesi tunggal, lokalisata, regional,
generalisata, universal.
(2) pola: simetris, daerah terpapar sinar matahari,
daerah tekanan, area inter triginosa, daerah
folikuler, sesuai dermatom, sesuai garis Blaschko
KLASIFIKASI EFLORESENSI
1. Efloresensi Primer : kelainan kulit yang timbul
pertama kali yang biasanya khas untuk penyakit
tertentu.
Contoh : Makula, Papul, Plak, Urtika, Nodus,
Nodulus, Vesikel, Bula, Pustula, dan Kista,
Tumor
2. Efloresensi Sekunder : kelainan kulit yang dapat
terjadi selama berlangsungnya proses penyakit.
Contoh : Skuama, Krusta, Erosi, Ekskoriasi,
Ulkus, Sikatriks
Makula
 Kelainan kulit yang berbatas tegas dan
hanya berupa perubahan warna semata.
Eritema
Kemerahan pada kulit yang disebabkan
dilatasi pembuluh darah kapiler yang
reversible.
Telangiektasis
Dilatasi pembuluh darah kapiler yang bersifat
irreversible
 Klinis : tampak jelas, warna terang, bisa
tampak gambaran “net-like pattern” ( spt
jaring )
Urtika
 Edema setempat yang timbul mendadak dan
hilang berlahan – lahan.
Nodus
Massa padat sirkumskrip, terletak dikutan
atau subkutan, dapat menonjol >1 cm.
Jika <1 cm disebut nodulus.
Papula
Penonjolan diatas permukaan kulit,
sirkumskrip, berukuran diametar <0,5 cm
dan berisikan zat padat.
Plak
Peninggian diatas permukaan kulit,
permukaannya rata dan beriisi zat padat
(biasanya infiltrat), diameter 2 cm atau lebih.
Vesikel
 Gelembung berisi cairan isi serum/darah,
beratap, ukuran diameter < 0,5 cm dan
mempunyai dasar.
Pustula
Vesikel yang berisi pus/nanah.
Bula
Gelembung yang berukuran diameter >0,5 cm.
 Letak : subcorneal/intra epidermal & sub
epidermal
 Bentuk : bula hemoragik, bula purulen, bula
hipopion.
Kista
Ruang berdinding dan berisi cairan, sel,
maupun sisa sel.
Sifat :
 Bentuk sferis/ bulat
 Keras/ fluktuasi
Skuama
Terlepasnya stratum korneum dari kulit.
Bentuk klinis :
 Halus (pitiriasiformis) : Pitiriasis alba
 Berlapis (psoriasiformis) : Psoriasis
 Sisik ikan (iktiosiformis) : iktiosis
 Berlembar (lamelar) : iktiosis lamelar
Krusta
Cairan badan yang mengering, dapat berupa:
serum/darah/pus.
Warna : kuning/ hitam/kuning-hijau.
Erosi
Kelainan kulit akibat kehilangan jaringan yang
tidak melampaui stratum basal.
Etiologi :
1.Trauma
2.vesikel/bula yg pecah
3.Nekrosis epidermal
Ekskoriasi
Kelainan kulit akibat kehilangan jaringan
sampai lapisan dermis pars papilare.
Ulkus
Kelainan kulit akibat kehilangan jaringan yang
lebih dalam dari ekskoriasi.
Defek dimana epidermis & papila dermis hilang
Likenifikasi
Penebalan kulit disertai relief kulit yang makin
jelas.
Sikatriks
Terdiri dari jaringan tak utuh, relief kulit tidak
normal, permukaan kulit licin, dan tidak
terdapat adneksa kulit.
Bentuknya mirip dengan
KELOID, bedanya melampaui
tepi luka
EFLORESENSI BERDASARKAN
UKURAN

 Miliar: sebesar kepala jarum


pentul
 Lentikular : sebesar biji jagung
 Numular : sebesar uang koin.
 Plakat : > ukuran numular
EFLORESENSI BERDASARKAN
BENTUK
 Liniar: seperti garis lurus
 Anular/sirsinar : seperti lingkaran
 Polisiklik: bentuk pinggiran yang
sambung menyambung.
 Korimbiformis: seperti induk ayam yang
dikelilingi anak-anaknya.
PROSEDUR PEMERIKSSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang dapat di lakukan antara lain :
1. Biopsi,
2. Kultur,
3. Pemeriksaan mikroskopis:
Langsung : KOH; untuk mengetahui elemen jamur
Pengecatan : Gram; untuk mengetahui infeksi bakteri,
Tzanck; untuk mengetahui multinucleated
giant cell, sel akantolitik; ZN (Ziehl
Neelsen); untuk mengetahui infeksi BTA
Medan gelap : untuk mengetahui Treponema, sebagai
penyebab sifilis
4. Pemeriksaan Histopatologi
5. Pemeriksaan serologis :STS (Serologic Test Shyphilis)
6. Tes-tes kulit: patch test, scarth test, intracutan test
Beberapa cara pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan dengan KOH


1. Untuk mengetahui adanya infeksi jamur pada kulit, rambut,
dan kuku.
Caranya:
- lesi kulit: kerok bagian tepi yang aktif, letakan diatas
gelas obyek, tetesi KOH 30% 1 tetes, tutup
dengan gelas penutup, tunggu 5-10 menit,
selanjutnya lihat di bawah mikroskop, mula-mula
dengan pembesaran 10 kali, akan tampak hypha
dan atau spora, kemudian diperjelas dengan
pembesaran 40 kali.
- rambut : dicabut, selanjutnya sama dengan diatas, biarkan
15-20 menit.
- Kuku : dikerok/ dipotong, selanjutnya sda, biarkan 1-2 hari.
2. untuk mengetahui adanya Pitiaris
Versikolor (PVC)
Caranya :
Tempelkan pita selotip secukupnya
pada lesi, angkat dan letakan di atas
gelas obyek, tetesi KOH parker, lihat
di bawah mikroskop, maka akan
tampak gambaran hifa dan spora
dengan susunan menyerupai “
spaghetty and meat balls”
Pengecatan Gram :
Untuk mengetahui adanya infeksi bakteri Gram Positif dan Gram
Negatif, preparat diambil dari pus/sekret dari ulkus, pustula,
vagina/cerviks, uretra ; sekret diambil dengan lidi kapas, oles ke gelas
obyek
Caranya:
 Tetesi preparat dengan Gram A selama 1-3 menit, buang
 Selanjutnya tetesi dengan Gram B selama ½-1 menit, buang
 Kemudian tetesi Gram C selama tepat luntur, cuci
 Selanjutnya tetesi Gram D selama 1-2 menit, cuci dan keringkan
 Periksa di bawah mikroskop, dengan pembesaran lemah 10 kali
kemudian ke pembesaran kuat (100 kali) disertai minyak imersi
Hasil:
 Staphylococcus : tampak gambaran bulat, berwarna biru-ungu,
bergerombol seperti anggur.
 Streptococcus : tampak gambaran bulat, biru-ungu, berderet-
deret
 Gonococcus : gambaran merah (negatif), biji kopi
berpasangan
Pemeriksaan Tzanck (Pengecatan Giemsa)
Untuk melihat adanya sel akantolitik pada
Pemfigus, atau multinukleated giant cell pada
varicella, herpes
Caranya :
 Pilih vesikal/bula baru, utuh; kemudian disterilisasi
 Pecah bula dengan mata pisau, bersihkan isinya
 Buka atap bula, kerok dengan lembut pada dasar bula
untuk pembuatan preparat, usapkan spesimen ke gelas
obyek
 Fiksasi dengan alkohol absolut/tunggu kering
 Cat dengan Giemsa, biarkan 20 menit, kemudian cuci
dengan air mengalir 100 kali dengan menggunkan minyak
emersi.
Pengecatan ZN (Ziel Neelsen) (BTA: lepra dan tbc)

Untuk mengetahui adanya infeksi BTA pada


penyakit Lepra, dan TBC kutis
Caranya :
 Lesi yang di curigai TBC, ambil sekret pada dinding
ulkus dengan lidi kapas, oleskan ke gelas obyek,
lakukan pengecatan dengan ZN
 Lesi yang dicurigai Lepra, sampel diambil dari cuping
telinga, lesi kulit, sekret dinding. Bersihkan area
dengan kapas alkohol, pencet dengan ibu jari dan
telunjuk sampai pucat, sayat dengan skalpel
sepanjang ± 0,5 cm, dalam 2-3 mm dan putar
skalpel 90°, lalu kerokkan hingga terbawa cairan
dan bubur jaringan, oles ke gelas obyek,
selanjutnya lakukan pengecatan dengan ZN sebagai berikut
:
 Tetesi preparat dengan ZN A, panaskan dengan
lampu spiritus sampai menguap 3 kali, tidak boleh
mendidih.
 Selanjutnya tetesi ZN B selama sampai tidak ada cat
yang luntur (2-5 menit), cuci dengan air mengalir
 Kemudian tetesi dengan ZN C selama 2 menit, cuci
dengan air, keringkan.
Hasil :

BTA positif : tampak gambaran batang, warna merah


bentuk solid, fragmen, granuler
Susunan : terpisah, seperti sapu lidi, bergerombol
(globus)
 Indeks Bakteri (IB):
0 : tidak ditemukan basil lepra dalam 100 lapang
pandang
+1 : 1-10 basil lepra dalam 100 lapang pandang
+2 : 1-10 basil lepra dalam 10 lapang pandang
+3 : 1-10 basil lepra dalam 1 lapang pandang
+4 : 11-100 basil dalam 1 lapang pandang
+5 : 101-1000 basil lepra dalam 1 lapang pandang
+6 : > 1000 basil dalam 1 lapang pandang (globi)

 Indeks Morfologi (IM) jumlah kuman solid x100%


Total kuman

IB dan IM : di perlukan untuk menentukan tipe


lepra, infeksiositas dan terapi.
Pemeriksaan medan gelap:
Untuk memeriksa kuman dalam keadaan hidup: spirochaeta,
Trichomonas vaginalis.
Prinsip : melihat sesuatu yang bergerak dengan dasar
gelap
Cara :
 Ulkus/ papul basah (Lues) bersihkan dari kotoran dengan cairan
fisiologis, pijit sampai keluar serum, oles ke gelas obyek kemudian
tetesi dengan cairan fisiologis atau kaldu (boullion)
 Sekret vagina : ambil sekret dengan lidi kapas/ose, oleskan ke
telah mengandung cairan fisiologis/kaldu.
 Selanjutnya periksa dengan mikroskop dengan medan gelap
Hasil :

Spirochaeta: tampak bentuk spiral, gerakan berputar pada


sumbunya, memanjang-memendek,
membengkok
Trichomonas: tampak bentuk seperti jantung, gerakan
seperti anak katak dengan flagella
yang bergetar

Anda mungkin juga menyukai