Anda di halaman 1dari 23

Dosen : Ns. Erni ekasari,S.

Kep
Matakuliah : Keperawatan Medikal Bedah

SISTEM IMUNOLOGI DAN SISTEM


PENCERNAAN
(Reumatik Dan Apendisitis)
 MUH.AFRISAL
 IRLAMUDDIN
 AGUSTIA INUR
 ISNAD ANZAHLIA
 HASRI WANDI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes
DATU KAMANRE
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
REUMATIK

APENDISITIS
APA ITU
REUMATIK ?

Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama, arthron, yang berarti sendi.
Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang
sendi. Sedangkan Reumatoid arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana
persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga
terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan
bagian dalam sendi (Gordon, 2002). Engram (1998) mengatakan bahwa,
Reumatoid arthritis adalah penyakit jaringan penyambung sistemik dan kronis
dikarakteristikkan oleh inflamasi dari membran sinovial dari sendi diartroidial.
 Reumatoid Artritis merupakan suatu penyakit
inflamasi sistemik kronik yang manifestasi
utamanya adalah poliartritis yang progresif,
akan tetapi penyakit ini juga melibatkan
seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006)
 Artritis Reumatoid adalah suatu penyakit
autoimun dimana persendian (biasanya sendi
tangan dan kaki) secara simetris mengalami
peradangan, sehingga terjadi pembengkakan,
nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan
kerusakan bagian dalam
sendi.(www.medicastore.com)
 Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat
sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat
sendi secara simetris. ( Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah
Orthopedi, hal. 165 )
 Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan
proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001).
 Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak sampai
usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur
(Felson dalam Budi Darmojo, 2002).
 Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak
diketahui penyebabnya dikarekteristikan dengan reaksi inflamasi dalam
membrane sinovial yang mengarah pada destruksi kartilago sendi dan
deformitas lebih lanjut.( Susan Martin Tucker.2003 )
Artritis Reumatoid ( AR ) adalah kelainan inflamasi yang
terutama mengenai mengenai membran sinovial dari
persendian dan umumnya ditandai dengan dengan nyeri
persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan.
(Diane C. Baughman. 2000 )
Artritis Reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik
dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan
melibatkan seluruh organ tubuh. (Arif Mansjour. 2005 )
 Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan,
pembengkakan, nyeri dan kemerahan pada daerah
persendian dan jaringan sekitarnya (Adellia, 2011).
Jadi dapat di
simpulkan
bahwa…

 Atritis Reumatoid adalah gangguan berupa kekakuan,


pembengkakan, nyeri dan kemerahan pada daerah
persendian dan jaringan sekitarnya
KLASIFIKASI
Buffer (2010)

1. Reumatoid arthritis klasik


Pada tipe ini harus terdapat 7 kriteria tanda dan gejala sendi yang
harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6
minggu.
2. Reumatoid arthritis defisit
Pada tipe ini harus terdapat 5 kriteria tanda dan gejala sendi yang
harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6
minggu.
3. Probable Reumatoid arthritis
Pada tipe ini harus terdapat 3 kriteria tanda dan gejala sendi yang
harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam waktu 6
minggu.
SELANJUTNYA

4. Possible Reumatoid arthritis


Pada tipe ini harus terdapat 2 kriteria tanda dan gejala
sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling
sedikit dalam waktu 3 bulan
STADIUM PENYAKIT REUMATIK
1. Stadium sinovitis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan
sinovial yang ditandai hiperemi, edema karena kongesti,
nyeri pada saat bergerak maupun istirahat, bengkak dan
kekakuan.
2. Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan
sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai
adanya kontraksi tendon.
3. Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan
berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi secara
menetap.
ETIOLOGI ARTRITIS REUMATOID

Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak


diketahui, tetapi beberapa hipotesa menunjukan
bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor :
 Mekanisme IMUN ( Antigen-Antibody) seperti interaksi
antara IGC dan faktor Reumatoid.
 Gangguan Metabolisme
 Genetik.
 Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan (pekerjaan
dan psikososial)
Faktor risiko yang akan meningkatkan risiko terkena nya
artritis reumatoid adalah;

 Jenis Kelamin.
Perempuan lebih mudah terkena AR daripada laki-laki.
Perbandingannya adalah 2-3:1.
 Umur.
Artritis reumatoid biasanya timbul antara umur 40
sampai 60 tahun. Namun penyakit ini juga dapat terjadi
pada dewasa tua dan anak-anak (artritis reumatoid
juvenil)
 Riwayat Keluarga.
Apabila anggota keluarga anda ada yang menderita
penyakit artritis Reumatoid maka anda kemungkinan
besar akan terkena juga.
 Merokok.
Merokok dapat meningkatkan risiko terkena artritis
reumatoid.
PATWAYS

nyeri Reaksi peradangan

Sinovial menebal

Pannus

Infiltrasi ke os. Subchondria

Gangguan pada kartilago artikular

Kerusakan kartilago

dan tulang Kartilago nekrosis

tendon dan Adhesi permukaan sendi

ligament melemah

Ankilosis fibrosa ankilosis tulang

Subkulasi dan luksasi

Kekakuan sendi

Hilangnya kekuatan otot

Terbatasnya gerakan sendi

Resiko cedera

Hambatan mobilitas
fisik
SELANJUTNYA....
APA ITU
APENDEISITIS ?

Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus


buntu atau umbai cacing (apendiks ).

Appendiks pada saluran pencernaan (Gambar 2.1) Posisi Appendiks


(Gambar 2.2)
Anatomi dan Fisiologi
a. Anatomi
Appendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan
panjang kira-kira 10 cm dan berpangkal pada sekum. Appendiks
pertama kali tampak saat perkembangan embriologi minggu ke
delapan yaitu bagian ujung dari protuberans sekum.
b. Fisiologi
Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu secara
normal dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke
sekum. Hambatan aliran lendir di muara appendiks tampaknya
berperan pada patogenesis Apendisitis. Imunoglobulin sekretoar
yang dihasilkan oleh Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT)
yang terdapat disepanjang saluran cerna termasuk appendiks ialah
Imunoglobulin A (Ig-A).
SELANJUTNYA....
Imunoglobulin ini sangat efektif sebagai pelindung
terhadap infeksi yaitu mengontrol proliferasi bakteri,
netralisasi virus, serta mencegah penetrasi enterotoksin
dan antigen intestinal lainnya. Namun, pengangkatan
appendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh
sebab jumlah jaringan sedikit sekali jika dibandingkan
dengan jumlah di saluran cerna dan seluruh tubuh.
(Tsamsuhidajat & Wim de jong, 2010).
Etiologi

Penyebab terjadinya apendisitis dapat terjadi karena


adanya makanan keras yang masuk ke dalam usus buntu
dan tidak bisa keluar lagi. Setelah isi usus tercemar dan
usus meradang timbulah kuman-kuman yang dapat
memperparah keadaan tadi (Saydam Gozali, 2011).
Apendisitis belum ada penyebab yang pasti atau
spesifik tetapi ada factor prediposisi yaitu:

a. Striktur lumen karena fibrosa akibat Factor yang


tersering adalah obstruksi lumen. Pada umumnya
obstruksi ini terjadi karena:
1) Hiperplasia dari folikel limfoid, ini merupakan
penyebab terbanyak.
2) Adanya fekolit dalam lumen appendiks
3) Adanya benda asing seperti biji-bijian
4) peradangan sebelumnya.
b.Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E.
Coli dan Streptococcus..
SELANJUTNYA....
C. Laki-laki lebih banyak dari wanita. Yang terbanyak pada
umur 15-30 tahun (remaja dewasa). Ini disebabkan oleh
karena peningkatan jaringan limpoid pada masa tersebut.

d. Tergantung pada bentuk apendiks:


1) Appendiks yang terlalu panjang
2) Massa appendiks yang pendek
3) Penonjolan jaringan limpoid dalam lumen appendiks
4) Kelainan katup di pangkal appendiks (Nuzulul, 2009).
Pathway
KOMPLIKASI YG
TERJADI YAITU :

ABSES PERFORASI

PERITONTIS

Anda mungkin juga menyukai