Anda di halaman 1dari 29

Pembimbing: dr. Nia Nurul Azizah, Sp.

1
 Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi
lebih lunak atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling
sedikit 3 kali dalam 24 jam.

 Pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam

 Bayi dan anak-anak, diare didefinisikan sebagai pengeluaran


tinja >10 g/kg/24 jam,

 Simadibrata (2006) diare adalah buang air besar (defekasi)


dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat),
kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200
gram atau 200 ml/24 jam.

 Boyle (2000), diare adalah keluarnya tinja air dan elektrolit yang
hebat. Pada bayi, volume tinja lebih dari 15 g/kg/24 jam disebut
diare.

2
Menurut World Gastroenterology Organization global guidelines
2005, etiologi diare akut dibagi atas empat penyebab:

 Bakteri: Shigella, Salmonella, E. Coli, Gol. Vibrio, Bacillus cereus,


Clostridium perfringens, Stafilokokus aureus, Campylobacter
aeromonas

 Virus: Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus, Coronavirus,


Astrovirus

 Parasit: Protozoa, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia,


Balantidium coli, Trichuris trichiura, Cryptosporidium parvum,
Strongyloides stercoralis

 Non infeksi: malabsorpsi, keracunan makanan, alergi, gangguan


motilitas, imunodefisiensi, kesulitan makan, dll.

3
 Fecal-oral, langsung dan tidak Faktor lingkungan:
langsung (5F: faeces, flies, food,
 Ktersediaan air
fluid, finger)
bersih tdk memadai,
Faktor risiko: kurangnya
Faktor perilaku: ketersediaan MCK
 Tidak ASI eksklusif, MPASI terlalu  Kebersihan
dini  percepat kontak dgn kuman lingkungan pribadi
 Botol susu  kontak kuman buruk
 Tidak cuci tangan pakai sabun
sebelum beri makan/ASI, setelah
BAB, setelah membersihkan BAB  Faktor lain:
anak  Malnutrisi
 Penyimpanan makanan tdk higienis  immunodefisiensi

4
Berdasarkan lamanya:
 Diare akut: <14 hari
 Diare kronis: >14 hari, kehilangan BB atau BB
tdk bertambah

Berdasarkan patofisiologi:
 Diare sekresi (secretory diarhea)
 Diare osmotik (osmotic diarhea)

5
6
 Diare sekretorik: peningkatan sekresi cairan dan elektrolit
dari usus, absorpsi menurun

 Diare osmotik: peningkatan tekanan osmotik intralumen


usus halus, disebabkan oleh zat hiperosmotik (MgSO4,
Mg(OH)2).

 Malabsorbsi asam empedu: gangguan


pembentukan/produksi micelle empedu dan penyakit-
penyakit saluran bilier dan hati

 Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di


enterosit: hambatan mekanisme transport aktif
NA+K+ATPase di enterosit dan absorpsi Na+ dan air yang
abnormal

7
 Motilitas dan waktu transit usus abnormal: hipermotilitas
dan iregularitas motilitas usus sehingga menyebabkan
absorpsi yang abnormal di usus halus. Penyebabnya antara
lain: diabetes mellitus, pasca vagotomi, hipertiroid

 Gangguan permeabilitas usus: permeabilitas usus yang


abnormal disebabkan adanya kelainan morfologi membran
epitel spesifik pada usus halus

 Diare inflamasi: Akibat kehilangan sel epitel dan


kerusakan tight junction, tekanan hidrostatik dalam
pembuluh darah dan limfatik menyebabkan air, elektrolit,
mukus, protein dan seringkali sel darah merah dan sel
darah putih menumpuk dalam lumen.

 Diare infeksi: infeksi oleh bakteri, invasif dan non-invasif

8
 Gejala intestinal: diare, keram perut, muntah
 Gejala sistemik: demam, lemas, pusing, dll
 Keluarnya ion natrium, klorida, dan
bikarbonat.
 Bila ada panas, kebutuhan air dan elektrolit
meningkat  dehidrasi, asidosis metabolik,
hipovolemi
 Diare bisa muncul dengan dehidrasi atau
tanpa dehidrasi

9
Anamnesis:
 Datang dengan berbagai gejala klinis
 Berlangsung <15 hari
 Gangguan usus halus: jumlah banyak, diare
air, sering berhubungan dgn malabsorbsi dan
dehidrasi
 Ganggual kolon: sedikit tapi sering, campur
darah, sensasi ingin BAB meningkat
 Diare infektif: mual, muntah, nyeri perut, tinja
sering, malabsorptif, berdarah

10
Pemeriksaan fisik:
 Berat badan
 Tanda vital: Suhu badan, Frekuensi denyut
jantung, Frekuensi pernapasan, Tekanan darah
 Cari tanda dehidrasi:
◦ kesadaran, rasa haus, turgor kulit abdomen
◦ tanda tambahan lainnya: ubun-ubun besar cekung atau
tidak
◦ mata: cowong atau tidak,
◦ ada atau tidaknya air mata, bibir, mukosa mulut
◦ lidah kering atau basah

11
 Pernapasan yang cepat dan dalam indikasi
adanya asidosis metabolik.

 Bising usus yang lemah atau tidak ada bila


terdapat hipokalemia.

 Pemeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi


dan capillary refill dapat menentukan derajat
dehidrasi yang terjadi

12
13
14
 Lab lengkap hanya diperlukan pada keadaan
tertentu: tidak diketahui penyebab dasar atau
ada sebab-sebab lain selan diare akut atau
dehidrasi berat

 Pemeriksaan tinja (mikroskopik dan


makroskopik): menentukan diagnosa pasti

15
Menurut kemenkes: LINTAS DIARE (Lima
Langkah Tuntaskan Diare):

 Rehidrasi menggunakan Oralit osmolaritas


rendah
 Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
 Teruskan pemberian ASI dna makanan
 Antibiotik selektif
 Nasihat kepada orang tua/pengasuh

16
17
18
19
20
 Mencegah rehidrasi. Jika tidak bisa minum, diinfus

Pemberian oralit
 Diare tanpa dehidrasi:
◦ Umur < 1 tahun : ¼ - ½ gelas setiap kali anak mencret
◦ Umur 1 – 4 tahun : ½ - 1 gelas setiap kali anak mencret
◦ Umur diatas 5 Tahun : 1 – 1½ gelas setiap kali anak
mencret
 Diare dehidrasi ringan sedang: Dosis oralit yang
diberikan dalam 3 jam pertama 75 ml/ kg bb dan
selanjutnya diteruskan dengan pemberian oralit
seperti diare tanpa dehidrasi.
 Diare dehidrasi berat: Penderita diare yang tidak
dapat minum harus segera dirujuk ke Puskesmas
untuk di infus.

21
 Untuk <2 tahun: 1 sendok setiap 1 sampai 2
menit.
 Anak yang lebih besar dapat minum langsung
dari gelas.
 Jika muntah: hentikan 10 menit kemudian mulai
perlahan

22
 salah satu mikronutrien yang penting dalam
tubuh.

 menghambat enzim INOS (Inducible Nitric


Oxide Synthase)

 berperan dalam epitelisasi dinding usus yang


mengalami kerusakan morfologi dan fungsi
selama kejadian diare

23
Dosis pemberian:
◦ Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10
hari
◦ Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10
hari.

 Cara pemberian tablet zinc : Larutkan tablet


dalam 1 sendok makan air matang atau ASI,
sesudah larut berikan pada anak diare

 Tetap diberikan selama 10 hari walaupun diare


sudah berhenti

24
 Anak yang masih minum ASI harus lebih sering di
beri ASI.

 Anak yang minum susu formula juga diberikan lebih


sering dari biasanya.

 Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang


telah mendapatkan makanan padat harus diberikan
makanan yang mudah dicerna dan diberikan sedikit
lebih sedikit dan lebih sering.

 Setelah diare berhenti, pemberian makanan ekstra


diteruskan selama 2 minggu untuk membantu
pemulihan berat badan

25
 Tidak boleh rutin diberikan pada diare

 Antibiotika hanya bermanfaat pada penderita


diare dengan darah (sebagian besar karena
shigellosis), suspek kolera

 Obat-obatan anti diare tidak boleh diberikan

 Obat anti muntah tidak dianjurkan kecuali


muntah berat.

 Obat anti protozoa digunakan bila terbukti diare


disebabkan oleh parasit (amuba, giardia)

26
1. Cara memberikan cairan dan obat di rumah

2. Kapan harus membawa kembali balita ke


petugas kesehatan bila :
 Diare lebih sering
 Muntah berulang
 Sangat haus
 Makan/minum sedikit
 Timbul demam
 Tinja berdarah
 Tidak membaik dalam 3 hari.

27
 Pemberian ASI
 Pemberian MPASI
 Menggunakan air bersih yang cukup
 Mencuci tangan
 Menggunakan jamban
 Membuang tinja bayi yang benar
 Imunisasi campak

28
29

Anda mungkin juga menyukai