Anda di halaman 1dari 22

MODUL 9

SISTEM POLITIK ISLAM


1. PENGERTIAN POLITIK ISLAM
2. NILAI-NILAI DASAR SISTEM POLITIK
DALAM ISLAM
3. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN SISAH
DUSTURIAH
4. SIASAH DAULIYYAH
5. SIASAH MALIAYYAH
( I )
Pengertian Politik Islam

1. Tiga aliran tentang sistem politik dalam


islam
2. Nabi sebagai kepala negara dan kepala
negara (pembawa rilasah)
3. Khilafah, Kerajaan dan Republik
( II )
NILAI-NILAI DASAR SISTEM
POLITIK DALAM ISLAM
( III )
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN SISAH
DUSTURIYYAH
IV
SIASAH DAULIYYAH

1. Dasar dasar Siasah Dauliyyah


2. Hubungan Internasional
3. Hubungan Internasional di Waktu Perang
1. Pengertian Politik Islam
Tiga aliran tentang sistem politik dalam islam
 Pendapat pertama menyatakan bahwa islam adalah suatu
agama yang serba lengkap, didalamnya terdapat pula
antara lain sistem ketata negaraan atau politik dalam
bahasa lain sistem politik atau disebuit juga fiqih siasah
merupakan bagian integral dari ajaran islam , lebih jauh
klompok ini berpendapat bahwa sistem ketatanegaraan
yang harus diteladani adalah sistem yang telah
dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw, dan oleh para
khulafa al-Rasyidin yaitu sistem khilafah
 Ke dua kelompok yang berpendirian bahwa
Islam adalah agama dalam pengertian barat,
artinya agama tidak ada hubungannya
dengan urusan kenegaraan, menurut aliran
ini Nabi Muhammad hanyalah seorang Rasul
seperti rasul rasul yang lain bertigas
menyampaikan risalah Tuhan kepada
segenap alam nabi tidak bertugas untuk
memimpin atau mendirikan satu Negara.
 Aliran Ke tiga meolak bahwa islam agam yang
serba lengkap yang terdapat di dalamnya segala
sestem kehidupan termasuk sistem
ketatanegaraan, tetapi juga menolak pendapat
bahawa islam sebagaimana pandangan barat
yang hanya mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, aliran ini berpendirina bahwa
dalam islam tidak terdapat sistem
ketatanegaraan, tetapi terdapat seperangkat
atatanilai etika bagi kehidupan bernegara.
Nabi Sebagai Kepala Negara Dan Kepala
Agama (Pembawa Rilasah)
 Sejarah membuktikan bahwa Nabi kecuali
sebagai Rasul, meminjam istilah Haruna
Nasution, kepala agama, juga beliau adalah
kepala negara, Nabi menguasai suatu
wilayah yaituYastrib yang kemudian
menjadi madinah almunawwarah sebagai
wilayah kekuasaan Nabi sekaligus menjadi
pemeritahannya dengan paiagam madinah
senagai aturan dasar kenegaraannya.
Khilafah, Kerajaan dan Republik
 Menurut Haruna Nasution Khilafah
(pemerintahan) yang timbul sesudah
wafatnya Nabi Muhammad, tidak
mempunyai bentuk kerajaan, tetapi lebih
dekat merupakan republik, dalam arti Kepala
Negara dipilih dan tidak mempunyai sifat
turun temurun.
2. NILAI-NILAI DASAR SISTEM POLITIK DALAM
ISLAM

 Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat QS.23


(almu’minun ) : 52
Artinya
Sesungguhnya umat kamu ini adalah umat ayang satu dan aku
adalah tuhan kamu maka bertaqwalah kamu kepadaku
 Kemestian bermusyawarah dalam menyelesaikan maslah-
masalah ijtihadiyyah QS. 42 (al-syura) : 38 , QS.3 (al-imran) : 159
Artinya
Urusan mereka di putuskan dengan musyawarah
 Keharusan menunaikan amanha dan menetapkan hukum secara
adil. QS. 4 (an-Nisa): 58
 Keniscayaan mendamaikan konflik antara kelompok dalam
masyarakat Islam, QS.49 (alhujrat) : 9
 Kemestian mempertahankan kedaulatan negara dan
larangan melakukan agresi dan invasi QS. 2 (al-baqarah) :
190
Artinya;
Dan perangilah di jalan Allah orang orang yg memerangi kamu
tetapi janganlah kamu melampaui batas.
 Kemestian mementinkan perdamaian daripada
permusuhan QS. 8 (al-Anfal) : 61
 Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang
pertahanan dan keamanan QS. 8 (al-Anfal) : 60
 Keharusan menepati janji QS. 16 ( al-Nahl) : 91
 Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa QS.
49 ( al-Hujurat ) : 13
 Kemestian peredaran harta pada seluruh masyarakat QS.59
( al-Hasyr ) : 7

3. Garis-garis besar bahasan
sistem politik islam

Pada garis besar obyek pembahasan sistem politik


islam meiputi:
1. Siasah “ dusturiyyah” atau dalam fikih modern
di sebut Hukum Tata Negara
2. Siasah “dauliyyah” atau biasa disebut Hukum
Internasional dan Islam
3. Siasah “Maliyyah” yaitu hukum yang mengatur
tentang pemasukan, pengelolaan, dan
pengeluaran uang milik negara
4.Konstribusi umat Islam dalam kehidupan
politik Nasional

 Munculnya partai-partai yang berasaskan


Islam
 Pro aktifnya tokoh-tokoh politik Islam dan
umat Islam terhadap keutuhan negara, masa
masa mempertahankan negara, masa
pembanguan hingga masa reformasi .
 Islam membentuk civic culture ( budaya
bernegara) national solidarity, idiologi jihad,
dan kontrol sosial.
 Berkaitan dgn keutuhan negara misalnya Muh nasir
pernah menyeruhkan umat islam agar tdk
mempertentangkan pancasiloa dengan Islam.
 Dalam pandangan Islam perumusan pancasila bukan
merupakan sesuatu yang bertentangan dengan
ajaran Alqur’an karena nilai nilai yg terdapat dalam
pancasila juga merupakan bagian dari nilai nilai yang
terdapat dalam Alqur’an
 Dalam sejarah juga terbukti, bahwa demi keutuhan
persatuan dan kesatuan bangsa umat islam rela
menghilangkan 7 kata dari sila ke satu dari pancasila
yaitu kata kata “KEWAJIBAN MELAKSANAKAN
SYARIAT BAGI PARA PEMELUKNYA”
 Akhirnya umat Islam Indonesia dapat menyetujui
Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar Negara kecuali
demi menjujung tinggi kesatuan dan keutuhan bangsa
juga karena memeng nilai Pancasila dan UUD 1945
dibenarkan oleh ajaran Agama Islam.
Terima Kasih
Wassalamu alaikum wr,wb
Evaluasi Sasaran Pembelajaran
1. Sebutkan pengertian sistem polotik islam
2. Jelaskan mazahab (aliran-aliran politik
dalam islam
3. Apakah mahasiswa memiliki sikap
komprehensip dalam kehidupan
kemasyarakatn
4. Jelaskan garis-garis besar bahasan sistem
politik islam
5. Jelaskan bukti konstribusi umat Islam dalam
kehidupan politik Nasional

Anda mungkin juga menyukai