1. PENGERTIAN POLITIK ISLAM 2. NILAI-NILAI DASAR SISTEM POLITIK DALAM ISLAM 3. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN SISAH DUSTURIAH 4. SIASAH DAULIYYAH 5. SIASAH MALIAYYAH ( I ) Pengertian Politik Islam
1. Tiga aliran tentang sistem politik dalam
islam 2. Nabi sebagai kepala negara dan kepala negara (pembawa rilasah) 3. Khilafah, Kerajaan dan Republik ( II ) NILAI-NILAI DASAR SISTEM POLITIK DALAM ISLAM ( III ) RUANG LINGKUP PEMBAHASAN SISAH DUSTURIYYAH IV SIASAH DAULIYYAH
1. Dasar dasar Siasah Dauliyyah
2. Hubungan Internasional 3. Hubungan Internasional di Waktu Perang 1. Pengertian Politik Islam Tiga aliran tentang sistem politik dalam islam Pendapat pertama menyatakan bahwa islam adalah suatu agama yang serba lengkap, didalamnya terdapat pula antara lain sistem ketata negaraan atau politik dalam bahasa lain sistem politik atau disebuit juga fiqih siasah merupakan bagian integral dari ajaran islam , lebih jauh klompok ini berpendapat bahwa sistem ketatanegaraan yang harus diteladani adalah sistem yang telah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw, dan oleh para khulafa al-Rasyidin yaitu sistem khilafah Ke dua kelompok yang berpendirian bahwa Islam adalah agama dalam pengertian barat, artinya agama tidak ada hubungannya dengan urusan kenegaraan, menurut aliran ini Nabi Muhammad hanyalah seorang Rasul seperti rasul rasul yang lain bertigas menyampaikan risalah Tuhan kepada segenap alam nabi tidak bertugas untuk memimpin atau mendirikan satu Negara. Aliran Ke tiga meolak bahwa islam agam yang serba lengkap yang terdapat di dalamnya segala sestem kehidupan termasuk sistem ketatanegaraan, tetapi juga menolak pendapat bahawa islam sebagaimana pandangan barat yang hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, aliran ini berpendirina bahwa dalam islam tidak terdapat sistem ketatanegaraan, tetapi terdapat seperangkat atatanilai etika bagi kehidupan bernegara. Nabi Sebagai Kepala Negara Dan Kepala Agama (Pembawa Rilasah) Sejarah membuktikan bahwa Nabi kecuali sebagai Rasul, meminjam istilah Haruna Nasution, kepala agama, juga beliau adalah kepala negara, Nabi menguasai suatu wilayah yaituYastrib yang kemudian menjadi madinah almunawwarah sebagai wilayah kekuasaan Nabi sekaligus menjadi pemeritahannya dengan paiagam madinah senagai aturan dasar kenegaraannya. Khilafah, Kerajaan dan Republik Menurut Haruna Nasution Khilafah (pemerintahan) yang timbul sesudah wafatnya Nabi Muhammad, tidak mempunyai bentuk kerajaan, tetapi lebih dekat merupakan republik, dalam arti Kepala Negara dipilih dan tidak mempunyai sifat turun temurun. 2. NILAI-NILAI DASAR SISTEM POLITIK DALAM ISLAM
Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat QS.23
(almu’minun ) : 52 Artinya Sesungguhnya umat kamu ini adalah umat ayang satu dan aku adalah tuhan kamu maka bertaqwalah kamu kepadaku Kemestian bermusyawarah dalam menyelesaikan maslah- masalah ijtihadiyyah QS. 42 (al-syura) : 38 , QS.3 (al-imran) : 159 Artinya Urusan mereka di putuskan dengan musyawarah Keharusan menunaikan amanha dan menetapkan hukum secara adil. QS. 4 (an-Nisa): 58 Keniscayaan mendamaikan konflik antara kelompok dalam masyarakat Islam, QS.49 (alhujrat) : 9 Kemestian mempertahankan kedaulatan negara dan larangan melakukan agresi dan invasi QS. 2 (al-baqarah) : 190 Artinya; Dan perangilah di jalan Allah orang orang yg memerangi kamu tetapi janganlah kamu melampaui batas. Kemestian mementinkan perdamaian daripada permusuhan QS. 8 (al-Anfal) : 61 Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan QS. 8 (al-Anfal) : 60 Keharusan menepati janji QS. 16 ( al-Nahl) : 91 Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa QS. 49 ( al-Hujurat ) : 13 Kemestian peredaran harta pada seluruh masyarakat QS.59 ( al-Hasyr ) : 7 3. Garis-garis besar bahasan sistem politik islam
Pada garis besar obyek pembahasan sistem politik
islam meiputi: 1. Siasah “ dusturiyyah” atau dalam fikih modern di sebut Hukum Tata Negara 2. Siasah “dauliyyah” atau biasa disebut Hukum Internasional dan Islam 3. Siasah “Maliyyah” yaitu hukum yang mengatur tentang pemasukan, pengelolaan, dan pengeluaran uang milik negara 4.Konstribusi umat Islam dalam kehidupan politik Nasional
Munculnya partai-partai yang berasaskan
Islam Pro aktifnya tokoh-tokoh politik Islam dan umat Islam terhadap keutuhan negara, masa masa mempertahankan negara, masa pembanguan hingga masa reformasi . Islam membentuk civic culture ( budaya bernegara) national solidarity, idiologi jihad, dan kontrol sosial. Berkaitan dgn keutuhan negara misalnya Muh nasir pernah menyeruhkan umat islam agar tdk mempertentangkan pancasiloa dengan Islam. Dalam pandangan Islam perumusan pancasila bukan merupakan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Alqur’an karena nilai nilai yg terdapat dalam pancasila juga merupakan bagian dari nilai nilai yang terdapat dalam Alqur’an Dalam sejarah juga terbukti, bahwa demi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa umat islam rela menghilangkan 7 kata dari sila ke satu dari pancasila yaitu kata kata “KEWAJIBAN MELAKSANAKAN SYARIAT BAGI PARA PEMELUKNYA” Akhirnya umat Islam Indonesia dapat menyetujui Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar Negara kecuali demi menjujung tinggi kesatuan dan keutuhan bangsa juga karena memeng nilai Pancasila dan UUD 1945 dibenarkan oleh ajaran Agama Islam. Terima Kasih Wassalamu alaikum wr,wb Evaluasi Sasaran Pembelajaran 1. Sebutkan pengertian sistem polotik islam 2. Jelaskan mazahab (aliran-aliran politik dalam islam 3. Apakah mahasiswa memiliki sikap komprehensip dalam kehidupan kemasyarakatn 4. Jelaskan garis-garis besar bahasan sistem politik islam 5. Jelaskan bukti konstribusi umat Islam dalam kehidupan politik Nasional